Search This Blog

Monday, February 28, 2011

Lowongan Meningkatkan Keterampilan Kerja di Taman

Ya, yang saya maksudkan di sini bukanlah lowongan untuk bekerja di taman tapi yang saya maksudkan adalah adanya pengumuman lowongan atau kesempatan untuk meningkatkan keterampilan kerja yang dipajang di Taman. Tepatnya Taman Ayodya.

Lowongan Kesempatan Meningkatkan Keterampilan Kerja, Ayo ikutilah :D
Seperti yang bisa dilihat dan dibaca oleh teman-teman semuanya...begitulah adanya tidak mengada-ngada. Memang pemerintah sedang berdaya upaya untuk mengurangi pengangguran  dan meningkatkan kualitas para tenaga kerja hehehehe...
Tapi memang sesuatu hal yang aneh   dan tidak lazim, mereka memasang pengumuman lowongan kesempatan meningkatkan keterampilan kerja itu di depan gerbang Taman. Sebenarnya tidak ada gerbang, karena kita bisa masuk dari hampir penjuru mata angin.  Tapi idenya memasang pengumuman lowongan atau kesempatan meningkatkan keterampilan kerja di Taman patut diacungi jempol.
Saya sendiri mendapati pengumuman itu pada hari Minggu kemarin (27/2) waktu akan jogging..
Sebenarnya tidak sering saya jogging,  kalaupun  jogging itu karena saya menyadari jarang berolahraga dan perlu untuk berolahraga.

Di Taman Ayodya sendiri ramainya ketika malam minggu menjelang. Banyak kaula muda yang menghabiskan malam minggu bersama teman maupun pasangannya di Taman ini. Dan sebagai bukti ramainya pengunjung yang datang pada malam itu adalah banyaknya sampah yang  berserakan di setiap penjuru Taman pada hari minggu paginya yang membuat petugas dinas pertamanan harus bekerja keras membersihkan sampah-sampah itu.
Bisa jadi  alasan inilah yang membuat pemerintah membidik taman ayodya untuk memasang "iklan" ya, karena ramai dikunjungi warga.

Jadi, yang ingin saya sampaikan di sini adalah: pergilah ke Taman untuk mendapatkan informasi, untuk berolahraga dan "menikmati hidup" tapi jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihannya ya. Oh ya untuk anda yang tertarik dengan tawaran kesempatan untuk meningkatkan keterampilan kerja diatas Anda tinggal membaca persyaratan  atau jenis keterampilan apa saja yang bisa diikuti kelasnya lalu anda catat alamat dan Contact Person yang bisa dihubungi. Jangan Takut soal biaya, karena biaya ditanggung Pemrov DKI ya ..........

Wednesday, February 23, 2011

Kerudung dan Stetoskop

Yup ceritanya saya kemarin habis dari Poliklinik, hendak berobat  untuk mengantisipasi penyakit Flu saya menjadi lebih mengkhawatirkan dan mengganggu fokus saya hehehehe..
Saya pun pergi berkunjung ke klinik tersebut. Seperti yang bisa diprediksi dokternya belum datang. Saya pun menunggu. Dalam menunggu saya diperiksa dulu tekanan darah  oleh sang perawat.
 

Perawat yang sedang memeriksa pasien

Bukan saya sebenarnya yang pertama diperiksa melainkan seorang Bapak yang telah lanjut usia. Seperti yang bisa terlihat dari gambar di atas tersebut.  Saya memperhatikan dari awal ketika sang perawat memeriksa tekanan darah Bapak itu.
Betapa saya  terkejut, ternyata ketika sang Perawat itu  ingin memakai Stetoskop dia terlihat agak "kesulitan" atau kurang simple saya melihatnya. Mengapa demikian?  ya karena sang perawat itu memakai kerudung yang lebar. Ketika akan memasang stetoskop dia harus berusaha untuk "menghandle" kerudungnyan yang lebar dan memasang stetoskopnya di telinga.

Tidak ada maksud lain saya menulis seperti ini. Hanya saya memuji dan terkesan dengan perawat itu.  Lantas saya berpikir adakah alternatif lain bagi yang memakai kerudung agar ketika mereka memakai stetoskop itu tidak terlihat ribet? perlukah kerudung yang khusus untuk mereka yang berprofesi sebagai perawat? Barangkali ada fashion designer yang ingin menciptakan kerudung khusus perawat dimana dibagian telinganya bisa di buka dan di tutup,...tapi ini hanya apa yang saya  pikirkan saja saat ini :D

Sunday, February 20, 2011

Belajar Membatik

Ceritanya hari minggu ini saya menghabiskan waktu setengah hari melalui belajar membatik.
Untuk jadwal membatik itu sendiri saya dapatkan dari papan pengumuman di Museum Bank Mandiri pada hari Selasa lalu ketika akan mengunjungi Kawasan Kota Tua.  Tertarik  saya dengan belajar membatik tersebut sehingga  memutuskan untuk ikut kelas membatik. Nah, karena kursus membatiknya diadakan di Museum Bank Mandiri, tentu saja bisa terjangkau dengan mudahnya oleh saya. Hanya dengan naik satu kali Busway dari Blok M ke Halte Stasiun Kota, maka kita sudah sampai di tempat tujuan akhir. Ya, karena Museum Bank Mandiri sendiri adanya persis bersebrangan dengan halte busway Stasiun Kota.

Sekitar pukul sepuluh lewat 15 menit saya sudah sampai di Museum Bank Mandiri. Saya diantar Petugas menuju ke ruang membatik. Di sana telah hadir lima orang peserta dan Pengajar yang juga dibantu oleh anaknya. Untuk pelajaran pertama, Ibu Indra, demikian nama pengajarnya memberikan semacam introduction atau pengenalan tentang batik. Ia menjelaskan Beberapa jenis Batik dari berbagai daerah, diantaranya:


Batik Sidomukti
Ya, batik ini ada di Solo dan juga Yogya. Batik Sidomukti biasa dipakai untuk gaun pernikahan. Ciri batik solo adalah warnanya sogan atau kecoklat-coklatan. Proses pembuatannya pun lama. "sampai menunggu 7 kali pengeringan setelah itu ada proses yang kedua", tutur Ibu Indra. Batik merupakan simbolisasi gabungan dari seni, budaya dan gaya hidup orang jawa. Membatik sendiri artinya membuat titik. Pengerjaan batik ada yang dilakukan sambil berpuasa juga dan rata-rata jangka waktu pembuatan batik dulu bisa mencapai 6 bulan. Harga dari batik ditentukan pula oleh motifnya. "semakin halus mukelnya semakin mahal harganya", ujar Ibu indra.

Dilihat dari proses pembuatannya yang lama tersebut maka menurut Ibu Indra Batik itu memiliki nyawa. Batik dipakai untuk kebahagiaan dan juga kesejahteraan. Batik Sidomukti yang dipakai untuk pernikahan harus dibedakan antara batik yang akan dipakai oleh pengantin laki-laki dan perempuan. Batik untuk  laki-laki, kotaknya besar-besar sedangkan untuk perempuan kecil.

Selain batik sidomukti ada juga batik truntung hampir sama dengan Sidomukti  warnanya gelap tetapi untuk batik motif truntung ada yang dikombinasikan dengan garuda atau alur dari cecek (point/The shape of the point made using Canting and the results remain white). Arti dari batik truntung adalah, meskipun putera dan puterinya sudah menikah tetapi orang tuanya tetap menuntun. Harus diperhatikan pula cara pemakaiannya. "lihat sayap garuda, sayapnya harus ke atas", ujar Ibu Indra. 


Batik Motif Parang Rusak Barong


Motif ini hanya dipakai oleh keluarga keraton. "Sebaiknya kalau bukan keluarga keraton tidak perlu memakai motif Parang Rusak Barong", tutur bu Indra. Atau bisa juga memakai motif tersebut tapi dikombinasikan dengan yang lain.
Batik Garut.

Untuk batik Garut, cirinya ada warna kuning dan biru. Motif batik garut sangat simple dan nama motifnya adalah Rereng Useup Kukupu...(sebenarnya dibawah batik tersebut ada kupu-kupunya, dan ada warna kuning dan biru bisa dilihat sedikit dari gambar di atas)...kalau untuk batik tasik motifnya lebih kreatif. Biasanya orang tasik membuat batik dengan motif garut tetapi mereka mengkombinasikan lagi dengan motif lainnya.

Motif Pagi Sore
ya karena terdapat dua motif.  Kalau malam pakai yang gelap. Motif ini merupakan khas lasem karena ada motif daun pakis.

Batik Mega Mendung
Batik Mega mendung merupakan batik yang berasal dari Cirebon. Disebut mega mendung karena bentuknya yang menyerupai awan. Biasanya hadir dalam warna  merah dan biru karena ada pengaruh Cina dan digambar tidak putus-putus. Yang terpenting adalah  ada degradasi warna. Semakin banyak degradasi warnanya, harganya semakin mahal.

Batik Pekalongan
Batik pekalongan namanya buketan dan motifnya ini dipengaruhi oleh Belanda. Bagian kepala di depan dan warnanya tua.
batik printing dengan motif tumpal atau segitiga
Salah satu ciri dari batik printing adalah kalau dibalik warnanya putih....

Batik Indramayu
Batik Indramayu namanya Iwak etong dan ada motif udangnya,. Iwak sendiri artinya ikan.

Batik Lamongan

Ciri khas batik lamongan adalah ada motif kupu-kupunya....................
Selain batik tulis ada juga jenis batik fraktal yang cara pembuatannya dengan menggunakan mesin. "Tapi Batik ini kurang bisa diterima atau menjadi perdebatan untuk dikategorikan ke dalam jenis batik oleh para pengrajin batik karena tidak memiliki nyawa", ujar bu Indra...

Batik Banyumas
 Batik Banyumas memiliki motif yang bernama sekar jagat dan ada warna pinknya. Sekar sendiri artinya peta dan jagat artinya dunia. Jadi, maksudnya adalah menaklukkan dunia. 

Demikian tadi jenis-jenis batik, sekarang kita mulai membatik. untuk membatik sendiri kita butuh yang namanya bahan atau kain. Kain yang digunakan untuk membuat batik adalah kain mori. Jenisnya atau tingkatannya juga  banyak. Selain kain mori bisa juga memakai bahan silk.

Proses pertama yang saya ikuti dalam membatik adalah mencap kain dengan lilin.  Seperti  ini:

Proses pengecapan di bantu oleh insturktur

Ya, cap dicelupkan ke dalam lilin lalu di tempel di kain dengan cara ditekan agar motifnya menempel. oh ya, kain yang akan di cap di simpan diatas gabus  yang telah diberi air lalu ditutup dengan plastik dan kertas agar lilin cepat kering. Setelah proses pengecapan lalu lanjut dengan menggambar menggunakan wax atau malam dengan bantuan alat canting....dan setelah selesai maka bisa diberi parafin untuk menghasilkan efek pecah-pecah... dan hasilnya seperti ini:

telah melalui proses penggambaran dengan malam dan diberi parafin (sebaiknya kalau tidak bisa menggunakan parafin jangan diberi parafin ya, hasilnya aneh heheheh)
Nah, setelah selesai dengan malam dan juga parafin berikutya adalah  tahap pewarnaan.

Proses Pewarnaan

Sebelum diberi warna, kain yang telah diberi motif dicelupkan ke dalam air supaya basah. Setelah itu dicelupkan ke dalam air yang telah diberi naptol yang berfungsi untuk mengikat warna. kemudian dicelupkan ke dalalm cairan warna dan dimasukkan lagi ke dalam air biasa yang pertama. Tahap berikutnya adalah kain yang telah diberi warn atersebut direbus ke dalam panci dengan menggunakan kanji supaya malamnya lepas. Tidak lama merebusnya hanya menunggu sampai malamnya lepas. Setelah itu lalu dijemur dan jadilah saputangan saya yang tidak berbentuk ini hehehehehe:

hasil akhir wkwkwkw
NB: ya semuanya adalah belajar dan untuk belajar membuat batik ini ada tarifnya untuk saputangan Rp. 70.000 untuk scarf 140.000, meskipun hasilnya seperti yang anda lihat, tapi saya dan teman-teman yang lainnya telah mendapatkan pengetahuan dan pengalaman. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahan dalam menyebutkan istilah maupun salah penulisan dan penempatan.....terima kasih :D

Saturday, February 19, 2011

Video: Generating Ad Code

Video: Generating Ad Code

Ya, want to earn money from my website...but how? can you help me more :D

Angka ISSN dan ISBN

Apa yang teman-teman ketahui mengenai ISSN dan ISBN?
Hm kalau boleh saya jujur saya sering melihat no seri tersebut, tapi untuk mengerti  benar saya tidak tahu. Tapi hari ini saya menemukan sesuatu fakta atau informasi terkait dengan No ISBN dan ISSN.
Ya, ceritanya ada sebuah surat yang datang ke Kantor dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) yang menawarkan atau memberi sebuah ISSN untuk majalah yang diterbitkan oleh kantor.
Ya, ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan ISSN untuk sebuah terbitan berkala. 

Pertama: Nama Terbitan berkala Kita 
Kedua: No seri ISSN
Ketiga: Penerbit.
Ya, ternyata ISSN itu diberikan tepatnya oleh Pusat Dokumentasi Dan Informasi Ilmiah, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai Pusat Nasional ISDS (INTERNATIONAL SERIAL DATA SYSTEM) untuk Indonesia yang berpusat di Paris.


Angka  ISSN Majalah Kartini

Dan Ini no ISBN :
Angka. ISBN

Nah, selain ISSN terdapat pula ISBN (International Standard Book Number) atau terjemahannya adalah Angka Buku Standar Internasional.  Lalu apa perbedaan antara ISSN dan ISBN? 
Hmm Coba teman-teman perhatikan No seri dari ISSN dan Juga ISBN. Ya  terdapat beberapa perbedaan sebagai berikut:

Pertama: ISSN dikeluarkan oleh Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah, LIPI, sedangkan ISBN dikeluarkan oleh Perpustakaan nasional. (boleh melihatnya di wikipedia sebagai referensi).
Kedua    :  ISSN terdiri dari 8 digit, sedangkan ISBN terdiri dari 12 digit.
Ketiga    : ISSN untuk Majalah, sedangkan ISBN untuk  Buku...

Seperti itulah kira-kira perbedaannya. 
Nah, kembali lagi ke ISSN. Lantas adakah persyaratan setelah memperoleh ISSN? tentu ada..ini khususnya untuk penerbit, diantaranya :
  1. Mencantumkan ISSN di pojok kanan atas pada halaman kulit muka, halaman judul, dan halaman daftar isi dari terbitan berkala dengan diawali tulisan ISSN.
  2. Mencantumkan Barcode ISSN di pojok kanan bawah pada halaman kulit belakang untuk terbitan ilmiah. Sedangkan untuk terbitan hiburan atau populer di pojok kiri bawah pada halaman kulit muka.
  3. Mengirimkan terbitannya sekurang-kurangnya 2 (dua) eksemplar setiap kali terbit ke PDII-LIPI, sebagai dokumentasi nasional untuk kepentingan pembuatan Indeks Majalah Ilmiah Indonesia dan koneksi di perpustakaan LIPI.
  4. Segera melaporkan ke PDII-LIPI apabila judul terbitan diganti, karena bila terbitan berganti judul harus mendapatkan ISSN baru.
Mendapatkan sebuah ISSN berarti sebuah awal yang bagus, bahwa kerja kita ada yang memperhatikan, menghargai. dan tentunya memberikan manfaat atau kontribusi untuk lingkup yang lebih besar lagi. Semoga semua Tim bisa bekerja dengan penuh semangat untuk memajukan Majalah. Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai ISSN dan ISBN.

Tuesday, February 15, 2011

Kerak Telor Pakai Telur Bebek!

Hari ini Selasa, Kantor libur karena bertepatan dengan Maulid Nabi Saw. Pada awalnya saya tidak ada kehendak untuk keluar dari kamar akan tetapi berhubung satu hal dan lainnya akhirnya saya putuskan untuk pergi saja dan memulai adventure. "Sayang kalau melewatkan hari ini begitu saja pikirku"...... Kawasan Kota Tua, ya akhirnya jatuh sebagai pilihan.  Banyak hal yang ingin saya share mengenai temuan saya di sana, akan tetapi karena sesuatu alasan saya tidak bisa bercerita panjang dan mendetail.

Tapi sekarang saya hendak berkisah tentang pengalaman saya yang pertama kali mencicpi kerak telor, makanan tradisional Betawi heheheh ............

kerak telor cobalah :)
Ya, di kawasan kota tua itu ada penjual kerak telor. Berhubung dari kosan baru sarapan Mie Goreng akhirnya diputuskanlah untuk mencoba kerak telor. Saya pesan satu. Pada mulanya saya pikir telur ayam dan telur bebek itu disatukan tetapi tidak. Nyatanya ada dua plihan, kita bisa pilih yang pakai telur ayam atau telur bebek.  Harganya pun berbeda. Kerak telor yang pakai telur bebek harganya Rp. 12.000; sedangkan kerak telor yang pakai telor ayam harganya Rp.10.000;

Setelah pesanan saya selesai, lanjutlah dengan mencicipi kerak telor,, saya kira rasanya mau seperti rasa apa gitu, eh ternyata rasanya tidak beda jauh ya dengan dadar telur heheehe... mungkin karena memang telurnya yang dominan. Hanya saja diberi beras ketan. Ya, penjual itu mengatakan kepada saya bahwa beras yang dipakai adalah beras ketan. Sebelum dimasak, beras ketan itu  direndam dulu dalam air biasa. "kalau sorenya mau dipakai, paginya saya rendam dulu", ujar penjual kerak telor yang saya pun lupa bertanya nama :)
Ya, jadi beras ketan itu direndam dalam air bisa semalaman atau setengah hari .....campuran kerak telor yang lainnya ada surundeng yang berasal dari kelapa parut dan telah diberi bumbu, ada ebi, garam dan bawang goreng. Kata Penjualnya untuk hari libur/satu hari omzetnya bisa mencapai 50 telur. Nah, untuk lebih jelas lagi mari kita lihat video pembuatannya.







Selain, kerak telor masih ada lagi jajanan yang lain yaitu, es potong/lilin...ingat es potong ingat masa kecil ;)

Es ini sebenarnya panjang tapi dipotong jadinya kecil harganya Rp. 3000;
Ya, teman-teman harganya memang mahal benar ya....air minum juga harganya Rp. 4000; hampir semua merek dihargai sama. Es potong itu memang rasanya beraneka, tapi saya pilih yang ada ketan hitamnya. Oh ya selain membeli es potong atau es lilin saya juga membeli cincin.

Cincin berukir nama

Yup, kita bisa beli cincin itu dengan ukiran nama kita. Bahan untuk cincin tersebut ada yang dari baja dijual RP. 5000 dan dari stainless steel Rp. 10.000, saya beli yang harganya RP. 10.000 dan terukir nama lengkap saya. Sebenarnya saya beli karena merasa seru saja. Dan ingin tahu bagaimana caranya mengukir nama kita di cincin. Ternyata caranya adalah mereka menggunakan besi yang diujungnya sudah ada hurufnya lalu mereka tinggal memukul saja pakai palu agar huruf tersebut terukir di cincin.

Seperti ini hurufnya


Besi yang ada hurufnya tersebut dipukul seperti ini
Ya, hanya saja kalau memakai cincin itu perlu untuk memperhatikan hal-hal lain seperti misalnya saja kalau kita pakai cincin disebelah kiri identik dengan orang yang sudah tunangan dan kalau kita pakainya sebelah kanan  pertanda sudah menikah, tapi itu semua belum tentu namun pada umumnya memang seperti itu adanya.....semuanya terserah anda saja :)

NB: I had wonderful time today dan telah mendapatkan inspirasi tapi untuk membuat inspirasi menjadi sempurna dan  menjadi nyata perlu dilakukan berulang-ulang kerja. Jadi tanpa mengesampingkan rasa simpati saya terhadap teman-teman yang sedang berkoordinasi atau ada tugas besok saya tulis blog ini......selamat bertugas dan tetap semangat!

Oh Nenek itu akhirnya "melirik" juga

Hallo Nek, kita ketemu lagi :)
Yup, pertama kali saya bertemu dengan nenek itu ketika dalam perjalanan pulang kantor. Tepatnya tanggal 27 bulan Desember tahun 2011....usai perjumpaan pertama itu, tak pernah saya jumpai lagi ia  di tempat yang sama ketika pulang kantor. Dan, baru hari Senin, 14 Februari 2011 saya bersua lagi dengannya heehehehee..Saya lihat nenek itu dalam posisi duduk  yang  terlihat begitu nyaman di bawah hujan rintik-rintik, dan saya tidak ada niatan sedikitpun dalam hati untuk memberinya uang. Pertama karena,  saya masih sedikit merasa aneh tentangnya. Dulu waktu pertama kali bertemu dengannya saya berinistiatif untuk memberinya uang karena merasa seperti melihat nenek sendiri.  

Ketika saya memberkan uang, tahukah teman-teman apa yang terjadi?
Ya, tiba-tiba saja dia menghardik saya "pergi, pergi sana", dia memerintahkan saya untuk pergi :)
Saya pun merasa tidak enak hati dan was-was.  Takutnya orang sekitar yang melihat kejadian itu berprasangka buruk bahwa saya telah menyakiti nenek itu. Saya pun langsung pergi saja. Oh tuhan, saya terheran-heran dibuatnya padahal saya hendak memberinya uang sebesar Rp.1000; lumayankan, tidak kecil-kecil amat. Tapi memang saya memberinya bukan dalam bentuk  uang seribu lembar melainkan dalam bentuk uang koin @500, mungkin nenek itu mengira saya hendak memberinya uang receh yang kecil jumlah nominalnya...

Nah, Senin sore ketika saya bertemu dengannya lagi dan tidak ada kehendak memberinya uang tiba-tiba saja setelah ada 1 meter  berlalu dari hadapannya saya pun berhenti dan berpikir.   "Bagaimana kalau pada kesempatan ini saya memberinya uang tapi dalam bentuk uang kertas bukan uang koin seperti dahulu. Kemudian lihat reaksinya". Saya pun mencari uang RP.1000 lembar tetapi sayangnya tidak ada, adanya uang 2000 kertas. Sebelum menghampirinya saya ambil fotonya dulu untuk kenang-kenangan hehehe.
Saya hampiri nenek itu, " nek ini ada uang untuk nenek". Dari awal saya sangat memperhatikan sekali reaksi nenek itu. Matanya langsung tertuju bukan pada mata saya tapi pada uangnya. Ya, Dia melirik uang yang saya sodorkan dengan penuh perhatian terhadap apa yang dilihatnya. Menyadari uang yang didepannya itu berbentuk lembar kertas bukan koin dia lalu mengambilnya. "alhamdulillah neng", katanya padaku...saya pun tersenyum lebar :D

Oh Nenek, rupa-rupanya Ia menginginkan uang kertas daripada uang koin yang tentunya nilai nominalnya kecil. Duh, ternyata  meskipun sudah tua tapi dalam pikiran tetap saja mengenali baik mana uang koin dan mana uang kertas, tapi kurang tahu ya kalau mengenai nominalnya.....  Jadi, teman-teman, nanti apabila teman-teman mengalami hal yang sama dengan saya yaitu ada yang menolak rezeki kita,  jangan khawatir mungkin ada yang salah dengan kitanya. Bisa saja uang yang diberikan kepada mereka terlalu kecil heheehehe...

Sunday, February 13, 2011

Ke Batam Ya Ke Jembatan Barelang!

Jembatan Barelang, Batam Taken by me on Feb 12, 2011
Yup, teman-teman apabila kalian punya waktu untuk pelesiran atau barangkali ada tugas ke Batam, Provinsi Kepulauan Riau, jangan lupa ya untuk mengunjungi Jembatan Barelang. Tempatnya pokoknya menakjubkan dan bisa berhenti di jembatan ini untuk melihat pemandangan sekitar dan jangan khawatir ada penjual makanan di sepanjang jembatan Barelang ini. Dan beberapa meter dari jembatan balerang ada dijual kelapa muda dan juga jagung bakar manis seharga Rp. 6000. Satu pesan saya, kalau ingin melihat Jembatan Balerang lebih baik teman-teman mengikat rambut dan pakailah hairspray,  agar teman-teman memperoleh foto yang bagus dan terhindar dari tiupan angin besar yang pastinya bisa menyapu rambut kalian, hal ini tidak baik untuk teman-teman yang narsis alias suka photo hehehee........


Pemandangan di bawah jembatan barelang, menakjubkan ;D

Oh ya, apabila teman-teman dan pembaca blog setia saya memiliki paspor lebih baik dibawa ya jangan lupa dan yang belum punya seperti saya lebih baik cepat membuat, karena kalau pergi ke Batam akan lebih afdol langsung menyebrang ke negeri Merlion itu. Katanya hanya satu jam perjalanan laut. Kalau saya ada paspor tentunya  ingin menyeberang, tapi bukan untuk berbelanja ya melainkan hanya ingin snapshot saja alias ambilpicture dan mencari inspirasi lain untuk selanjutnya dishare dengan semuanya  ..........  akhirnya saya ucapkan selamat beradventure ria....

Sunday, February 6, 2011

Test Keaslian Giok

Hi teman, ini hari minggu apa yang kalian lakukan??? datingkah atau mungkin ada yang sedang lembur ???
Baiklah, itu semuanya urusan personal teman-teman semoga saja menikmati hari minggu yang cuacanya agak mendung. Tapi hati kita jangan mendung ya hehehehe....
Teman, saya hari ini hendak berbagi sedikit cerita. Sekitar jam sebelas saya pergi ke Blok M berharap menemukan sebuah inspirasi, dan akhirnya didapatlah inspirasi itu.
Ketika saya sedang berkeliling mencari keunikan, saya temukan sebuah stand yang menarik perhatian. Tiada lain stand itu adalah stand perhiasan. Pada lemari kaca itu ada didisplay batu  giok, ada yang masih berbentuk batu giok utuh, ada yang sudah dimodifikasi menjadi cincin, gelang dan liontin. Nah, tiba-tiba saja saya yang memang segera setelah melihat ada giok di sana ingin mendekat dan melihat-lihat. Sebenarnya ingin mengorek informasi hehehe.........

"Mbak boleh lihat gelangnya", pinta saya pada penjaga stand
"Boleh", (pelayan itu lalu mengeluarkan gelang giok yang berwarna hijau).
"Mbak bagaimana sih cara mengetes keaslian sebuah giok", tanya saya penuh keingintahuan
"Boleh saya minta sehelai rambutnya", dia minta diberikan sehelai rambut saya.
"Boleh", sahut saya (dan saya membiarakan dia mengambil sehelai rambut)

Setelah mendapatkan sehelai rambut saya, Ia lalu menempelkan rambut tersebut digelang lalu dia bakar dengan menggunakan korek api gassoline....gambarnya bisa anda lihat seperti di bawah ini

Membakar rambut yang menempel pada gelang giok
Nah, teman-teman bisa menebak apa yang terjadi pada rambut yang ditempel tersebut???
Amazing!!! rambut saya  tidak terbakar dan tidak potong melainkan utuh seperti tidak terkena lidah api.
Saya terheran-heran dibuatnya.
"Mengapa mbak rambutnya tidak terbakar", tanya saya heran
"Saking ademnya", jawabnya.

Oh rupa-rupanya benar ya apa yang dikatakan oleh penjual perhiasan yang sebelumnya pernah mengatakan kepada saya kalau ciri dari sebuah giok asli selain warnanya yang suka berubah-ubah adalah dingin apabila disentuh. Tadi, ketika saya memegang gelang tersebut terasa dinginnya.  Penjaga standnya itu juga memberitahukan bahwa giok bisa dipakai sebagai obat terapi. Lalu ia pun memberikan sebuah tips dalam membeli giok, katanya apabila hendak membeli giok pilih yang warnanya seperti dibawah ini:

Giok yang warananya seperti itu jarang

Hal ini dikarenakan warna tersebut jarang dan kalau warna hijau itu sudah biasa.
Nah, kembali lagi ke masalah test keaslian giok...sesampainya saya di kosan lalu saya pun mencoba mempraktekan apa yang dilakukan oleh penjaga stand tadi. Ya, karena saya tidak membawa serta cincin "giok" yang saya beli. Ketika saya test dikosan dengan sehelai rambut yang saya ambil dari kepala dan membakarnya dengan korek api ternyata rambutnya terbakar dan patah,  itupun patahnya lumayan lama tidak langsung patah ketika didekatkan lidah api. Cincinnya tidak meleleh dan tidak berbekas. Menurut saya itu wajar saya, Cincin bentuknya kecil dan kita juga harus ingat  ada tingkatan-tingkatan kualitasnya. Korek api yang saya gunakan pun korek api batangan. Oh ya cincin yang mirip dengan yang saya beli di perkampungan China ada dijual di sana. Ketika saya perhatikan degradasi warnanya juga hampir sama. Tapi di Blok M dibandrol Rp. 150.000.   Wkwkwkwkwk........

 Jadi, intinya kalau  hendak membeli perhiasan, belilah dari penjual resmi, seperti kita membeli emas dari toko emas dan ada dilengkapi dengan surat-suratnya dan terjamin keasliannya. Biasanya di toko emas juga suka ada diperjualbelikan giok. So, selamat hunting jewelry ya ...... 

Saturday, February 5, 2011

Usia Seseorang Siapa yang Tahu?

Innalillahi wainailahi Rojiun

LOVE To See This Photo :)


Setiap kabar kematian yang saya terima selalu membuat saya agak shocked, terlebih yang di kabarkan itu adalah orang yang tiada kabar berita dia menderita sakit terlebih dahulu. Apalagi orang itu adalah seorang publik figur. Jadi, beritanya juga akan cepat tersebar. Pertama kali saya mendengar berita ini adalah dari link di BBM Group. Saya buka linknya dan memang benar adanya. Kemudian saya pun menyalakan Televisi dan lebih yakin lagi bahwa memang Aji Massaid telah meninggal dunia di usia 43 tahun.

Berita yang saya terima mengatakan  Aji  meninggal karena serangan jantung  namun itu juga belum pasti dan sebelum meninggal Aji sempat main futsal bersama teman-temannya. Jikalau benar memang ada hubungannya dengan main futsal, mengapa futsal itu menjadi faktor penyebab bukankah futsal adalah hobinya? artinya kondisi badan dia sudah terbiasa. Tidak perlu penyesuaian lagi.

Hal tersebut berbeda dengan teman saya. Ya, teman satu kantor dengan saya malahan satu ruangan nyaris saja melewati fase akhir dalam hidupnya. Ceritanya, dia ikut futsal dan di tengah-tengah permainan dia pingsan.  Maklum, ceritanya dia jarang berolahraga. Saya mendengar informasi tersebut dari Mas Ris, sontak saya tertawa mendengar hal itu. Terbayang oleh saya, sebelumnya dia bersemangat sekali membeli sepatu olahraga, katanya mau  main futsal.  Waktu dikonfirmasi oleh rekan saya, dia katakan ketika jatuh pingsan dia masih sadar, dan tidak ada yang memberikan nafas buatan. Nafas dia terengah-engah dan dia sadar dengan sendirinya, kalau tidak salah ada yang memercikan air ke wajahnya. 

Jadi, dari  peristiwa yang dimaksud ada hikmah yang bisa kita ambil, apabila kita jarang berolahraga dan hendak berolahraga sebaiknya untuk pertama kali jangan di push habis-habisan. Lakukanlah secara bertahap. Lakukan pemanasan dulu apabila hendak berolahraga, ah tapi saya juga jarang melakukannya.  Akan tetapi sedikit ada melakukannya. Jogging adalah olahgraga yang biasa saya lakukan, ya jalan saja. Itu cukup, kalau lari sebenarnya sudah tidak kuat, kalau untuk satu kali putaran sih ok. Nah, kalau berlari pun ritme larinya pelan saja dan santai saja. Khususnya untuk pemula.  

Ruang Rapat Komisi V DPR RI, saya ambil fotonya sewaktu tugas pertama kali, thanks to my boss yang sudah menugasi saya ......Tidak akan ada Aji lagi


Kembali lagi ke Aji, saya pertama kali melihat secara langsung Aji Massaid yaitu di Gedung MPR RI. Waktu itu saya sedang bertugas dan menemani pimpinan saya untuk menghadiri Rapat Dengan Komisi V DPR RI.
 Sosoknya tidak jauh berbeda dengan yang selalu kita lihat di layar kaca. Tapi memang, Aji tidak selalu hadir dalam setiap rapat. Kita harus akui juga bahwa Aji memikul tugas yang berat selain sebagai anggota komisi V Ajie juga baru saja terpilih sebagai manajer timnas U-23. Sedikit banyak hal itu mempengaruhi kehidupannya. Bisa jadi pikirannya terpecah.  Dan kiranya pertemuan saya dengan Aji sekarang  menjadi kenangan.Tidak akan lagi bertemu dengan sosoknya. Semoga keluarganya diberikan ketabahan dan Tuhan Menerima amal ibadahnya.

Jadi, Usia seserorang tidak ada yang bisa menebak, kapan saja Tuhan bisa memanggil kita. Apakah  Anda takut akan kematian? Saya takut kematian memanggil dan saya belum siap artinya lebih banyak dosa daripada perbuatan amal hehehehehe......................jadi, terpikir oleh saya yang harus kita lakukanlah adalah selalu ingat KEMATIAN. Hal ini bisa membuat kita dekat dengan Tuhan. Semoga saja....

NB: Sudahkah anda mengatakan betapa sayang dan betapa berartinya seseorang itu dalam hati anda sebelum dia pergi jauh meninggalkan anda selama-lamanya???

Opik dalam lirik lagunya mengatakan "Bila waktu tlah memanggil teman sejati adalah amal"

Thursday, February 3, 2011

Liburan ke Petak 9

Apa kabarnya teman-teman sekalian. Apa yang teman-teman lakukan di  hari Libur Imlek ini?
Apakah diam saja di rumah, ke mall, ke cafe atau barangkali menonton?? sayang sekali ya kalau memang tidak ada aktivitas....hehehehe...

Ingin tahu apa yang saya lakukan di liburan Imlek ini? ya, saya pagi-pagi benar sudah mandi dan sudah mempersiapkan diri untuk pergi ke Vihara yang ada di petak sembilan. Tujuannya tentu saja untuk melihat perayaan imlek di sana. Lama sudah saya merencanakan hal ini. Berdasarkan informasi dari Pak Wall, berangkatlah saya dari Blok M Menuju Petak Sembilan dengan rute hanya satu kali naik busway turun di Halte Busway Glodok.

Gerbang masuk menuju  Vihara atau Perkampungan China

Nah, teman-teman dari halte busway Glodok kita menyeberang ke sebelah kiri dan nanti masuk ke gang atau jalan kecil seperti nampak pada gambar di atas. Dari sini kita jalan ada kurang lebih 5 menit menuju Vihara Dharma Bhakti. Sesampainya saya dilokasi Vihara saya lihat sudah banyak mobil liputan dari beberapa media. Saya tadinya tidak begitu yakin untuk masuk Vihara. Tapi, seorang Bapak yang sudah lanjut usia meyakinkan saya untuk masuk saja ke dalam Vihara karena tidak ada larangan. Dan masuklah saya ke dalam Vihara itu. Di dalam vihara itu sudah banyak wartawan, fotografer dan juga masyarakat biasa seperti saya. Terlihat juga orang-orang China keturunan sedang melakukan ritual ibadah dengan membawa dupa. Saya menyempatkan diri untuk bertanya kepada seorang pengunjung berwajah oriental juga, tapi alangkah terkejutnya saya ketika dia mengatakan bahwa dia datang mengantar ayahnya, dan dia sendiri bukan Beragama Budha. Pantas saja, dia tidak mengerti dengan pertanyaan yang saya ajukan. Setelah itu saya masuk ke bagian dalam vihara.

Oh ya saya ingin infokan bahwa di sana terdapat beberapa Vihara, atau istilahnya dipetak-petak. Jadi, memanjang (mungkin alasan ini ya mengapa orang menyebutnya dengan petak sembilan). Akh sayangnya saya lupa bertanya tentang hal ini. Vihara  yang Saya kunjungi adalah Vihara Dharma Bhakti dengan Dewanya Dewi Kwan Im. Setiap Vihara itu berbeda namanya dan Dewa yang utamanya juga berbeda-beda. Satu Vihara terbagi menjadi beberapa bagian, ada bagian luar yang tidak ada atapnya, bagian dalam, bagian kanan kiri yang dlengkapi pagoda, dan juga bagian belakang. 

Nah, setelah masuk di dalam ternyata asap dupanya begitu kentara karena ruangannya tertutup. Pedas di mata saya sampai berair. Tapi saya harus bertahan demi menikmati liburan dan mencari inspirasi.
"Mbak, doa apa yang diminta?", tanya saya kepada salah seorang jemaah.
"Keselamatan", jawabnya  singkat.
"Mbak, di sini khan banyak sekali dewanya, ada sembilan,  mbak tahu dewa apa saja itu?', saya bertanya lagi.
"Saya kurang tahu, karena saya baru pertama kali ke sini diajak teman, saya biasanya merayakan imlek di rumah saja"..jawabnya lagi
"Ooh, nama mbak siapa?",  ingin lebih dekat saya.
"Lisa", jawabnya singkat

Oh rupa-rupanya teman, dia tidak terlalu tahu substansi.... ah itu juga sama saja halnya dengan saya yang dangkal terhadap kehidupan religi, hehehehe.................
Atas beberapa jawaban tidak memuaskan yang saya dapatkan itu, saya lalu bercerita kepada sepasang anak muda, yang perempuan membawa buku yang laki-laki membawa kamera.  Rupa-rupanya curhatan saya itu didengar oleh salah seorang jemaah. Jemaah yang seorang laki-laki itu pun lalu menjelaskan beberapa hal kepada kami, dan saya pun jadinya autis alias banyak bertanya. Berlagalah saya bak seorang jurnalis......tanya ini itu. Rupanya ketika saya mengajukan beberapa pertanyaan, sepasang muda-mudi itu menikmatinya juga. Yang perempuan sibuk mencatat yang laki-laki memotret. Setelah sesi pertanyaan usai yang perempuan itu mengucapkan terima kasih kepada saya.
"Kakak seorang jurnalis?"...........tanya yang perempuan
"Bukan, saya hanya pengunjung saja, saya penasaran tentang imlek, jadi saya datang ke sini", jawab saya
"kakak mahasiswa juga?", tanya perempuan itu lagi
"Bukan", saya jawab.
"Tadi pertanyaannya seperti jurnalis saja, terima kasih ya kak", ujar yang perempuan lagi (saya lupa namanya heehehehe)
 
Oh teman-temanku yang budiman, ternyata mereka berdua adalah mahasiswa yang sedang melakukan tugas liputan.  Mereka merasa terbantu dengan informasi yang mereka peroleh dari hasil wawancara itu. saya maklum dengan mereka, pastinya mereka kebingungan harus melakukan wawancara kepada siapa. Saya yang dari tadi bertanya pun selalu tidak puas dengan jawaban yang saya peroleh sampai akhirnya beretemu dengan jemaah laki-laki itu. Oh ya saya pun merekam wawancaranya hehehehe....

Nah, sekarang saya ingin berbagi tentang isi wawancara itu dengan visualisasi gambar ya. Oh ya sebelumnya saya ingin menyampaikan bahwa istilah vihara dengan Wihara itu sama saja ya....

Bagian terluar dari Vihara
Pak Apun, demikian nama orang yang kita wawancara itu mengatakan bahwa dibagian luar inilah, seperti yang nampak pada gambar diatas, tempat sembahyang utama atau Ketuhanan Yang Maha Esa, jadi tidak ada patung. Untuk sembahyang ini dibutuhkan beberapa perlengkapan seperti hiong atau dupa, lilin dan uang kertas atau Shin Tin. Jumlah dupa yang di tancapkan atau digunakan untuk menyembah setiap patung atau melakukan sembahyang utama adalah 3 buah. Jadi, 3 buah untuk setiap penyembahan. Adapun arti dibalik pembakaran dupa adalah sebagai bentuk penghormatan, meminta rezeki dan meminta segala macam hoki.

Berdoa dan meminta air suci kepada Dewi Kwan Im
Nampak pada gambar diatas seseorang tengah berdoa. Dan dibagian ini orang tidak boleh menyalakan dupa, tapi di sini orang memint air suci. Saya lihat mereka membawa sendiri air itu. Tidak hanya menyalakan dupa saja, para jemaah pun ada yang menuangkan minyak. Seperti ini:

Menuangkan minyak
Saya lihat mereka menuangkan sejenis minyak goreng.  Ketika seorang jemaah saya tanya, mengenai makna penuangan minyak kedalam mangkok itu, ia hanya menjawab  itu semua dilakukan untuk meminta keselamatan.

Membakar Uang kertas di Pagoda
Orang yang nampak pada gambar tersebut sedang membakar uang kertas atau Shin Tin di tempat pembakaran yang berbentuk sebuah pagoda. "Membakar uang kertas ini sebagai simbol untuk mendapatkan Rezeki", ujar Pak Apun.

Patung Budha Ghautama

Yup menurut penuturan Pak Apun, antara Budha dan Kong Hu Chu itu berbeda. "Tapi ketika zaman Pak Harto, Kong hu chu itu dianggap Budha,", jelas Pak Apun. Budha itu tingkatannya lebih tinggi dari Kong hu chu dan dewa dewi.  Sementara Kong hu cu itu sebuah nama dari seorang nabi kalau dalam islam. Jadi, dalam pikiran saya kalau umat Budha bersembahyang di luar tadi katanya menyangkut ketuhanan yang maha esa  dan tingkatannya lebih utama, ini berarti dia juga mengakui ada tuhan yang paling tinggi di atas Budha....bukan begitu teman??? saya lupa tanya tadi hehehehe

Ini Namanya: Naga Liong Kecil atau semacam dupa
Naga liong kecil ini di jual di dalam Vihara seharga Rp. 8000, di pasok dari Tanjung Priuk.

Angpao

"Ini untuk rezeki",  tiba-tiba saja Pak Apun menyodorkan sebuah angpao kepada saya, "silahkan ambil", serunya. "Boleh ya Pak ?!".  "Boleh", katanya.....
Teman-teman, ternyata kita boleh mengambil angpao yang diletakan di sebuah baskom. Saya pun ambil satu. Pas diraba ternyata isinya uang koin. Bisa menebakkah teman-teman, kiranya berapa jumlah isi angpao itu?
Ya, ketika saya buka, ternyata isinya Rp. 400, (empat ratus rupiah)...ya namanya juga simbol hehehehe..

Selain, pembakaran dupa, ada juga adat melepas burung. Burung-burung ini dibeli ya harga perekornya  ada yang Rp. 1500, ada dijual di luar Vihara...

Melepas Burung
Melepas burung ini artinya membebaskan dan supaya panjang umur. "Anggap saja kita penjara lalu kita membebaskan dan kita mendapat pahala", terang Pak Apun.
Oh ya, Pak Apun juga sempat menjelaskan mengenai pagelaran barongsai. Dia katakan bahwa barongsai itu digelar setelah perayaan imlek atau ketika event Cap Gomeh yang merupakan puncak imlek setiap tanggal 15.
"Apa artinya cap gomeh pak", tanya saya padanya.
"Cap Gomeh artinya Barongsai mengusir roh jahat. Dulu khan banyak roh jahat, jadi disuir sama barongsai naga," terang Pak Apun.

Dan, Saya pun sempat melontarkan pertanyaan yang agak unik.
"Bapak tidak terganggu dengan asap-asap ini", tanya saya padanya
"Tidak, saya sudah biasa", jawab Pak Apun yang berprofesi sebagai seorang mandor di Pecinan.
"Apa harus disiapkan kaca mata khusus?", tanya saya lagi
"Tidak"
"Tapi Khidmat ya pak?".
"Iya, itu sudah biasa", tegas Pak Apun...

Tapi, ketika saya tanya sejumlah orang dan meskipun jawabannya "sudah biasa" tetap saja matanya berair....tapi memang saya lebih parah...

Menit-menit terakhir sebelum saya meninggalkan Vihara saya juga sempat menayakan tentang arti warna merah pada perayaan Imlek.
"Mengapa ketika imlek identik dengan warna merah, apakah ada kaitannya dengan arti keberanian?"
"Bukan, merah itu lambang kemakmuran, membawa rezeki dan Hoki. Kalau putih di Cina  melambangkan orang yang meninggal dunia, kalau merah itu khusus untuk imlek, bukan berani, tapi sebagai lambang mendapatkan rezeki  banyak", tutur Pak Apun...
 "Jadi, semuanya harus merah termasuk bangunan dan pernak-perniknya?"...
"Iya, orang menikah juga pakaiannya harus merah"...jawabnya lagi
 "Lalu ajaran tertinggi dari kong hu cu itu apa?"
"kalau di sini doanya masing-masing"...

Setelah dirasa cukup dengan Vihara, saya putuskan untuk pulang. Tapi langkah saya terganjal. Saya masih ingin berputar mencari kue keranjang karena sewaktu saya ingin membeli di Departement Store, ternyata sudah habis. Alhasil saya mengelilingi kampung China dan saya pun jadi tahu. Seperti inilah kira-kira Perkampungan China itu ...
Tampak tidak rapi

Di sepanjang lorong jalan ada yang berjualan


Ada yang jual kepiting





Ada yang menjual buah lontar

 Saya pun beli buah lontar ini harga satu kantong plastik tadinya di bandrol Rp. 15.000, tapi saya tawar jadi Rp. 10.000., dan akhirnya pedagangnya mau juga kasih. Buah lontar sendiri mirip dengan kolang kaling tapi berbeda. Lontar ya lontar. Rasanya seperti makan buah dawegan atau kelapa muda, kenyal dan apabila kita menggigitnya maka buahnya akan langsung pecah dan keluar air karena di dalamnya mengandung air serta kulitnya lunak seperti makan kelapa muda..

Ada yang jual perhiasan. Banyak jenis "Giok" katanya :D

saya pun beli satu cincin
Ya, tadinya hanya ingin melihat-lihat saja, tapi karena memang punya hasrat yang terpendam ingin cincin jadinya beli deh. Si encinya bilang "giok".  Makin tergiur deh. Semula dia menawarkannya dengan harga Rp. 25.000, tapi saya tawar dengan harga Rp. 15.000, dia masih tidak mau memberikannya. Malah dia hanya menurunkan Rp. 5000, tapi saya bersikukuh dengan harga penawaran yang saya ajukan. Akhirnya, Encinya menyerahkan juga itu cincin dengan nilai jual Rp. 15000, sepertinya Rp. 10.000 juga bisa tuh. Sudahlah yang penting saya dapat cincin dan dapat uang receh untuk bayar beli buah lontar yang tidak ada kembalinya itu. 

Apa benar ya itu giok? Hm, setelah saya bandingkan dengan cincin yang terbuat dari gelas, ternyata yang katanya giok itu,  lebih berat daripada cincin yang terbuat dari gelas dan pada cincin yang saya beli itu ada degradasi warna. Menurut seorang penjual pernak-pernik salah satu cara untuk membuktikan bahwa sebuah perhiasan itu giok  bisa dilakukan dengan cara memegangnya atau merabanya, kalau dingin berarti itu benar giok dan katanya lagi giok yang bagus warnanya suka berubah. Hm...kepunyaan saya tidak begitu dingin ya, tapi kalau dikeluarkan dari jemari dingin kok heheheh.....ah saya tahu, ibarat safir saja, khan ada berbagai macam ada yang tidak istimewa, istimewa dan sangat istimewa. Yang  sangat istimewa bisa dilihat dari warnanya yang cerah atau matang dan juga dari kilauannya. Duh, jadi ingin giok berkualitas "paling"  wkwkwkwkw.....Begitu pun dengan giok ada beberapa macamnya.....ah yang pasti saya beli cincin itu dari orang keturunan Cina, di perkampungan Cina...

Dan kalau kita berjalan ke arah jalan raya atau sekitar Jl. Pancoran Raya dan menyeberang, banyak toko manisan dan permen, yang menjual kue keranjang juga ada.


Permen dan Manisan


ada kue keranjang yang dibungkus daun

Ada tips dalam membeli kue keranjang yaitu, belilah yang masih emoy atau masih lembek  pertanda masih baru tidak mengeras. Harga satunya Rp. 12500.....saya pun beli satu saja, rasanya seperti biasa kenyal dan memeang tidak terlalu manis, cukuplah daripada terlalu manis. Ingat kue keranjang ingat nenek saya :D

ada manisan buah kering

Yup, saya beli manisan buah kering Plum dan kayu manis..harga 2,5 ons Rp. 20.000 dan 1 ons Rp. 10.000, jadi berapa setengah kilo?, ya hitung saja sendiri :p

 Ya, seperti itulah teman-teman liburan imlek saya... saya senang bisa tahu perkampungan China.
lagi libur saja lumayan ramai apalagi kalau  hari-hari biasa ya :D
Rupa-rupanya saya ingin beli Kamera ya hohohoho....CANON EOS........

Jadi, teman-teman kalau ada waktu sempatkanlah main ke Pancoran, itung-itung liburan murah meriah, bawa uang Rp. 100.000 juga cukup disesuaikan saja intinya.....

NB: Mohon Maaf apabila ada salah penulisan nama maupun istilah.

Saya tutup blog ini dengan kutipan dari Pak Apun " harapannya di tahun baru imlek 2562 ini  bisa tambah umur, tambah rekezi, biar negara kita maju, dan tidak banyak musibah".....Amien.

Beli Majalah dari Agen Langsung

agen majalah dekat terminal Blok M


Ceritanya, saya dan Mbak Lin pulang dari Kantor jalan kaki menuju Blok M, lewat Peruri. Ketika beberapa meter lagi masuk terminal Blok M, kita melewati sebuah agen majalah seperti gambar diatas. Mbak Lin lalu merekomendasikan kalau mau beli majalah beli saja di sana. " Mbak Lin suka beli majalah bobo di sana, murah harganya", ujar Mbak Lin.  Lalu, kita pun menuju agen itu. Saya lihat beberapa majalah di display di halaman luar seperti yang bisa terlihat di gambar tersebut. Ya, ternyata yang dijual itu beraneka ragam, mulai dari majalah anak-anak sampai dewasa ada di sana. Istilahnya mulai dari majalah Bobo sampai Kartini ada, bahkan untu majalah kebaya dan rumah juga ada. "Ini adalah agen majalah, jadi para  pedagang pun ambilnya dari sini", terang mbak Lin.

Saya pun ambil satu. Saya beli Majalah Tempo edisi bahasa inggris. Seperti ini:

yang dulu juga belum dibaca sudah beli yang baru ya, stock namanya :D

Memang harganya jauh lebih murah daripada saya beli dari retailer. Saya pernah membeli majalah Tempo itu sekali dari bapak penyupply majalah di kantor, dia patok harganya Rp.36.000, sedangkan majalah yang saya beli dari agen itu harganya Rp. 27.000. Memang lebih murah harganya, saya sarankan kalau ada yang ingin membeli dalam jumlah besar atau borongan, cobalah datang ke sini. Jadi, apa nama agen itu??? ya namanya SIHITE AGENCY, terletak di Jalan. Sunan Kalijaga dekat teminal Blok M.

Tapi ada tips dari saya yang harus DIPERHATIKAN dalam membeli majalah pada agennya langsung. Yaitu, kalau majalahnya tidak tersegel atau tidak dibungkus plastik, ada baiknya kita melihat kondisi majalah tersebut secara keseluruhan dalam arti lihat lembar demi lembar, karena saya mendapati ada beberapa bagian yang sobek dan staplesannya tidak rapi. Tapi percayalah tidak semua majalah dalam keadaan cacat ya. Demikian sharing Informasi dari saya.

NB: Bagaimana ceritanya ya kalau Blogger itu diberi royalti atas setiap publikasi yang dia tulis??? Hmm....tapi bersyukurlah anda kalau usaha anda  ada yang mempublikasikan, terlebih kalau isinya positif, kalau negatif, jadikanlah itu bahan renungan : D

Ditulis ketika terbangun dari lelapnya tidur..