Search This Blog

Saturday, May 28, 2011

Wayang Orang "Trigantalpati"

Suasana Di dalam Gedung Kesenian Jakarta

Yup, ceritanya Rabu malam, saya menonton pagelaran Wayang Orang di Gedung Kesenian Jakarta. Rasa penasaranlah  yang mendorong saya untuk menontonnya.
Seusai Solat Magrib saya pergi ke Gedung Kesenian Jakarta dengan naik ojeg yang mangkal di depan kantor. Pertimbangannya adalah naik Ojeg akan lebih cepat daripada Taxi  yang memang pada jam-jam itu waktunya pulang kantor. Benar dugaan saya. Jalanan malam itu padat dan ramai.

Saya akhirnya tiba di Gedung Kesenian Jakarta sekitar jam 7 pm kurang. Ternyata waktu tiba di sana  loketnya belum buka dan gedungnya pun masih tutup. Tapi sudah ada beberapa orang yang datang.
Lalu, saya tanya  salah seorang satpam yang sudah bekerja 8 tahun di sana. Ia katakan kepada saya bahwa pertunjukkan dibuka sekitar jam 8 pm.

Sekitar Jam 7.30 pm. penjulan tiket pun dibuka. Yang menjualnya adalah panitia acara bukan dari pihak Gedung Kesenian Jakarta. Harga tiket pun bervariasi, mulai dari 700 ribu, 300 ribu dan yang balkon dijual 200 ribu. Nah, saya beli yang termurah saja alias yang di Balkon.

"Mau pesan berapa tiket,"tanya petugasnya
"satu saja"., jawab saya
"oh anda cinta budaya ya", kata panitia yang lain (Bapak-bapak).

Lalu saya pun keluar membawa tiket. Tapi tak berapa lama kemudian Bapak itu memanggil saya.
"Mbak, kemari sebentar, saya tukar tiketnya ya dengan yang VIP", ujar Bapak itu.
"Kenapa Pak harus ditukar", tanya saya heran.
"Kasihan duduknya jauh, tidak terlihat dan karena mbak Sendiri, jadi saya kasih  spesial", jelasnya.
"o terima kasih", kata saya.

Tiket VIP Kursi P No. 16

Ketika acara dimulai saya perhatikan balkon atas. Ternyata memang kosong, maksudnya tidak kosong sama kali bisalah penontonnya itu dihitung dengan jari tangan. Saya kira, Bapak itu ketakutan kalau tidak ada lagi penonton yang beli tiket di Balkon. Tapi nyatanya ada.  Atas tempat duduk VIP yang diberikan kepada saya, dihaturkan terima kasih ya Pak. Sepertinya saya adalah pribadi yang selalu dilingkupi keberuntungan... Dan saya masih tersanjung dengan sikapnya Bapak itu. Mengapa? karena ternyata Bapak Itu berpikir ke arah yang namanya "kasihan",  "rasa kemanusiaan" apapun itu istilanya. Kalau cuek khan ya, tidak perlulah memberikan kursi duduk di VIP kepada saya hehehehe...

Adegan Wayang Orang tersebut diawali dengan tarian.

Salah satu adegan dalam Wayang orang


Oh ya, saya berikan inti ceritanya saja ya. Tapi  Sebelumnya saya hendak memberitahu Arti dari "Trigantalpati" yang merupakan judul wayang orang tersebut. Trigantalpati itu artinya Sangkuni Kembar Tiga.

Inti Cerita:

TRIGANTALPATI, HARYA SUMAN, atau SANGKUNI adalah kesatria Plasajenar yang terkenal sangat licik, culas atau julig. 

Dilatarbelakangi oleh kekecewaan atas kegagalannya mempersunting Dewi Kunthi, karena kalah dalam sayembara pilih dengan Pandhu. Di lain pihak, ia harus merelakan kakak perempuannya yang bernama Dewi Gendari diperistri oleh Dhestharastra, kakak Pandhu yang buta sejak lahir. Dendam membara SANGKUNI senantiasa terus bergetar di dalam hati, kepada siapa pun yang menikmati hidup tentram penuh kedamaian.


SANGKUNI yang identik dengan manusia berbisa, telah berhasil memadukan kelicikan dan kebohongan untuk mengadu domba siappa pun. Tidak Kurang dari enam tokoh yang berhasil diadu domba; Prabu Baladewa Raja Madura dengan Wrekudara, Salyapati Raja Mandaraka dengan Setyajid penguasa Lesanpura, serta Burisrawa dan Setyaki. Keenam tokoh tersebut masih ada ikatan persaudararaan. 


Juga dengan kejuligannya, ia peralat Prabu Kridhakawaca Raja Himamintaka guna memenuhi keinginannya; melecehkan Dewi Kunthi yang berbudi luhur, untuk meladeni nafsu bejatnya yang telah tiga puluh tahun terendam dalam lumpur asmara SANGKUNI. 


Pendek kata, semua tatanan ia jungkir balikkan kerukunan ia cerai-beraikan, ketentraman ia porak-porandakan, demi kepuasan pribadi dan golongan. 
"Hidup tanpa kelicikan adalah semu." itulah semboyan SANGKUNI. 

Satu Sangkuni saja dapat memporak-porandakan berbagai tatanan kehidupan, baik sosial, budaya maupun politik, apalagi jika sebuah negara terdapat tiga Sangkuni.

Sebenarnya  pementasan wayang orang ini ada terbagi menjadi beberapa adegan. Dan disetiap adegan itu ada ceritanya. Tapi sayang, saya tidak mendokumentasikan setiap adegan. Wayang orang ini meskipun kita bisa membaca dibuku Acara tapi memang tidak ada dialog atau narasi yang detail.  Kalau di dalam opera yang saya pernah ikuti itu, setiap lakon atau narasi bisa diikuti  dan ada naskahnya. Jadi, ini membantu jalan pikiran kita sinkron dengan adegan.

Yang saya sayangkan Dominannya  dalam adegan tersebut penggunaan bahasa Jawa. Saya sudah tahu mengenai hal ini. Tapi saya tidak menyangka tidak akan ada dialog yang lumayan panjang dalam bahasa Indonesia di adegan itu. Alhasil saya mengantuk diengah-tengah adegan sampai menjelang akhir, Monoton.  Rasa kantuk itu disebabkan selain karena monoton, juga karena pikiran saya itu diam. Karena bingung, apa yang harus diketawakan seperti penonton yang lain.  Saya tertawa ketika ada adegan Punakawan.

Oh ya, saya rasakan Wayang orang itu syarat dengan ritualnya. Coba perhatikan gambar berikut ini:

Taburan Bunga Melati


Entahlah saya tidak mengerti dengan maksud taburan bunga melati ini. Hehehehe..
Dari Wayang orang yang saya tontonan tersebut., musik gamelanlah yang menurut saya begitu universal. Walaupun tidak mengerti tapi kita semua bisa menikmati.
Dan menonton Wayang orang ini saya diingatkan lagi dengan tokoh seperti ini:

Punakawan

 Saya masih ingat ya, pertama kali lihat tokoh di atas diacara "RIA JENAKA" TVRI... tapi sayang sekarang tinggal kenangan. Teman-teman bisa mengidentifikasi tidak, dari ketiga tokoh diatas?
Hm...ya, yang ditengah itu adalah Petruk, yang sebelah kanan, Bagong dan sebelah kiri yang kurus dan kecil itu adalah gareng. Nah, Punakawan itu khan ada 4 satu lagi Semar. Semar ada di foto berikut ini:

Salah satu adegan Wayang Orang
Nah, tokoh Semar bisa kita lihat dalam foto diatas. Semar cirinya dibagian botomnya yang menggelembung heheh atau bongkok ya...

Lalu, apa artinya dari PUNAKWAN???
Setelah saya googling, saya dapatkan arti sebagai berikut:

Konon Sunan Kalijaga telah menciptakan wayang kulit tersebut untuk sarana dakwah, agar manusia senantiasa Eling marang GUSTI ALLAH.

Sekarang mari kita simak, apakah arti dari punakawan itu dan arti dari nama-nama tokoh dalam punawakan itu.

Punakawan itu berasal dari kata-kata Puna dan Kawan. Puna berarti susah; sedangkan kawan berarti kanca, teman atau saudara. Jadi arti Punakawan itu juga bisa diterjemahkan teman/saudara di kala susah.

Ada penafsiran lain dari kata-kata Punakawan. Puna bisa juga disebut Pana yang berarti terang, sedangkan kawan berarti teman atau saudara. Jadi penafsiran lain dari arti kata Punakawan adalah teman atau saudara yang mengajak ke jalan yang terang.

Penafsiran lainnya, Puna atau Pana itu berarti fana. Jadi Punakawan juga bisa ditafsirkan teman/saudara yang mengajak ke jalan kefanaan.

Tokoh-tokoh Punakawan itupun namanya memiliki arti. Semar berasal dari kata Samara (bergegas), Nala Gareng berasal dari kata nala khairan (memperoleh kebaikan). Sedangkan Petruk berasal dari kata fat ruk (tinggalkanlah), sementara Bagong berasal dari kata al ba gho ya (perkara buruk).

Jadi jika digabungkan maka arti dari tokoh Semar, Nala Gareng, Petruk, Bagong itu memiliki arti 'bergegaslah memperoleh kebaikan, tinggalkanlah perkara buruk'.

Seperti itulah kira-kira Wayang Orang yang saya tonton, saya pun sedikit tahu tentang tokoh pewayangan.  Dan juga tokoh dalam Mahabharata yang dimasukkan dalam wayang ini (Mahabharata dulu pernah lihat serialnya tapi tidak sampai akhir hanya sepotong itu pun sudah lama seklai)  ....

Berikut adalah tim dari Pagelaran wayang Orang:

Semua Kru Wayang Orang


Adapun Hikmah yang dapat kita ambil dari Wayang tersebut, banyak. Tapi yang pasti tokoh Sangkuni ini  bukan untuk ditiru oleh kita. Kita harus tetap waspada dalam hidup ini. Setiap orang memiliki karekteristik yang berbeda. Dan mengakui kekalahan dengan lapang dada adalah merupakan sikap  kesatria. Tidak mendendam, menjunjung nilai-nilai kehidupan yang luhur, dll...........

NB: Mohon ya, kalau ada pagelaran lagi, Dialog bahasa Indonesianya dibanyakin, Terima Kasih atas atensinya :)

Monday, May 23, 2011

Ekspedisi Pulau Onrust Bersama Abah Alwi dan Republika

Hari Minggu 22 Mei 2011, sungguh merupakan pengalaman yang tidak akan terlupakan. Saya mengikuti Ekspedisi Pulau Onrust bersama Abah Alwi yang diselenggarakan oleh harian Nasional Republika.
Darimana saya tahu akan ada ekspedisi ini?
Ya, saya mendapatkan informasinya pertama kali dari Iklan yang tentu saja terdapat di Harian Republika Itu sendiri. Begitu mendapatkan no Contact Personnya  saya langsung menghubungi orang yang bersangkutan. Di telepon orang itu mengatakan cara pembayarannya dengan transfer ke salah satu bank dan setelah transfer kemudian mengirim buktinya lewat fax...


Iklan Pertama yang saya lihat di harian republika

Saya pun mengikuti prosedur pembayarannya. Yaitu dengan mentransfer uang sejumlah Rp. 400.000,-  Dan cara penukaran bukti transfer dengan souvenir pun dilakukan pada hari H menjelang keberangkatan.

Menjelang hari H, saya menyiapkan bekal yang akan saya bawa. Salah satu benda wajib yang harus saya bawa adalah kamera. Oleh sebab itu sebelum keberangkatan saya merecharge dulu baterainya sampai penuh. Kamera ini sangat penting untuk mengabadikan kenangan. Saya tidak mau melewatkan begitu saja.
Setelah kamera dipastikan siap saya lalu menyiapkan mukena dan bekal seadanya. Karena untuk makan siang sudah disediakan oleh panitia. Bahkan panitia memberikan snack.

Hari Minggu, 22 Mei, merupakan hari yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Begitu semangatnya saya pada hari Minggu itu. Saya bangun jam 4 pagi.. Tapi sebenarnya saya dari jam 12 Malam sudah bangun, lalu tidur kemudian bangun kembali seperti itulah. Sampai pukul 4 pagi barulah saya bangun.   Hal yang pertama saya lakukan adalah mencuci dahulu. Saya lupa bahwa saya ada PR yang belum terselesaikan. Setelah rapih dengan urusan cuci mencuci baru saya masak. Saya masak nasi dan juga menggoreng nuget untuk sarapan. oh ya saya juga menumis kangkung sedikit tapinya. Ceritanya ingin dimasak malam sebelumnya tapi saya malas dan malah tidur malam itu. Jadi baru paginya saya sempat memasak.
Setelah sarapan siap saya lalu mandi, solat subuh, ganti baju dan tentu saja sarapan.

Rapih dengan ritual pagi, sekitar pukul 0.6.00 WIB saya lalu menunggu Kopaja 614 menuju ke arah kantor Republika karena start keberangkatan dari sini.   Saya Cukup menunggu 614 dari depan kosan. Lumayan lama menunggu 614. Setelah ada saya langsung naik 614, tapi baru saja duduk mungkin ada  kurang lebih 3 menit, saya turun lagi. Rupa-rupanya salah jurusan teman. Harusnya saya naik 614 yang arah pasar minggu bukan Cipulir. Ya, bersyukur belum jauh. Lalu saya putuskan untuk naik taksi saja. Taksi putih pun lewat , saya menyetopnya. Lalu saya naik. Saya bilang ke supirnya untuk diantar menuju Jl, Buncit Kantor Republika. Tapi sayang teman, supirnya tidak tahu alamat tersebut. Sepertinya baru.  Pada supir itu saya bilang, kalau tidak tahu saya turun lagi. Dan memang akhirnya saya turun lagi. Saya putuskan untuk mencoba 614 lagi. Tapi kali ini dengan arah yang benar.

Saya katakan pada kondektur 614 itu hendak ke Kantor Republika, Jl. Buncit atau dekat dengan Pejaten Mall. Sesuai dengan pengharapan saya, akhirnya kondekurnya langsung connect alias ia tahu destinasi yang saya maksud. Hoh Syukurlah lega rasanya. Tepat di depan Pejaten Village, Kondektur memberitahu saya untuk berhenti. Saya turun dari 614, lihat kiri kanan tapi tidak nampak sama  Kantor Republiknya. Lalu saya tanya orang disekitar. Disuruhnya saya untuk jalan ke gedung sebelah kiri. Akhirnya saya lihat Tulisan Republika. Dari luar dapat saya lihat panitia telah menyiapkan kursi bagi peserta. Telah hadir beberapa orang di sana.

Setelah masuk kantor Republika, saya langsung registrasi dan diberinya saya kaos dan tas jalan. Lalu, saya pun ganti baju...dan jadinya seperti ini:

Kaos Seragam Melancong Bareng Abah Alwi ke -4 

Setelah ganti pakaian saya duduk di kursi tunggu menantikan tiba waktunya berangkat dan terkumpulnya para peserta yang lain. Peserta yang ikut Ekspedisi Onrust ini totalnya 143 orang. Terbagi ke dalam 3 bus. Saya ada di Bus 3 bersama dengan teman saya Awe. Tak berapa lama teman saya Awe pun datang.  Dan sebelum menuju Pulau tujuan ekspedisi kita berfoto dulu....lumayan selagi wajahnya masih segar dan belum bermandikan peluh hehehhe....

Saya dan Awe dan tas putih yang dipegang awe itu dari panitia

Semakin siang peserta semakin banyak dan Abah Alwi pun datang. Ternyata ketika saya melihat sosok Abah Alwi langsung orangnya sudah sepuh tapi yang saya takjub adalah beliau masih segar,  Ia memakai bawahan celana Jeans... Saya perhatikan wajahnya Abah Alwi ini ternyata ada darah arabnya dan dari biodata yang saya dapatkan Abah Alwi itu  lahir di Jakarta, 31 Agustus 1936, telah menjalani profesi sebagai wartawan selama lebih dari 40 tahun. Karirnya dimulai tahun 1960 sebagai wartawan, kantor Berita Arabian Press Broad di Jakarta.

Sejak Agustus 1963 ia bekerja di Kantor Berita Antara. Berbagai jenis liputan digelutinya saat di Antara, mulai dari reporter kota, kepolisian parlemen, sampai bidang ekonomi. Selama Sembilan tahun  (1969 - 1978), anak betawi kelahiran kwitang, Jakpus ini menjadi wartawan Istana. Pensiun dari Antara tahun 1993, ia bergabung dengan HU Republika. Demkian selintas mengenai Abah Alwi.

Setelah para peserta terkumpul semua, kita bersiap-siap menuju pantai Marina Ancol untuk menyeberang ke Kepulauan Seribu. Sebelum berangkat panitia memberikan pengarahan dahulu kepada peserta. Panitia penanggung jawab meminta peserta untuk tidak membuang sampah sembarangan di tempat tujuan melainkan sampah-sampah kita dimasukkan kedalam tas kain yang diberikan oleh panita, tidak membawa benda apapun dari tempat wisata sekaligus dilarang memindahkan barang-barang yang ada di sana. Panitia pun meminta peserta untuk care terhadap sesama anggota rombongannya. Tak lupa Abah Alwi pun memberikan gambaran mengenai Sejarah Pulau Onrust....

Setelah pengarahan dan doa bersama para peserta lalu masuk menuju bis sesuai dengan kelompoknya yang telah diberikan oleh panitia. Saya dan teman saya Menuju Bus ketiga. Selama perjalanan menuju dermaga Pantai Marina itu, ketua yang ada di bus kami meminta peserta untuk memperkenalkan diri.  Perkenalan dimulai dari jok depan bis.  Di depan kami duduk sepasang lansia. Sang suami mengatakan sebelum menikahi istrinya dia telah berpacaran selama kurang lebih 7 tahun. Lalu tiba giliran saya. Saya perkenalkan nama saya, tempat tinggal dan keseharian saya sebagai Pegawai Negeri Sipil. Lalu, tiba teman saya  awe memperkenalkan diri.

"Sri, ketika Sri ajak Awe pergi ke Kepulauan Seribu posisi awe itu antara sangat ingin pergi dan tidak, takutnya awe ada tugas, tapi alhamdulillah tidak ada tugas ", tukas awe...

Sebenarnya, selain Awe, saya juga mengajak rekan kantor. Saya daftarkan 5 orang. Tapi dari ke5 orang itu, yang merespon positif Hanya Awe. Yang lain ada kesibukan sendiri atau memang karena sudah pernah pegi ke Pulau Bidadari.

Perkenalan di dalam bus itu juga dilanjutkan kembali. Ada peserta yang memiliki usaha keluarga sebagai EO wedding  dan ada juga yang bekerja dipercetakan, di perusahaan konsultan, Bank dan juga wartawan. Ketua rombongn kami lalu katakan kalau kelompok kami lebih kepada "wedding tour" karena semuanya lengkap ada.
"Siapa yang mau menikah boleh menghubungi saya nanti ada diskon", guyonnya ketua rombongan yang juga karyawan dari Republika.
Ada yang membuat saya takjub dan terharu lagi teman-teman. Ini diawali dari perkenalan seorang bapak pensiunan. "Saya ke sini dengan mantan pacar saya, kami telah berpacaran sejak SMP", ujar Bapak yang saya lupa namanya.

Sungguh indah ya hidup ini teman-teman...terrnyata  pada kehidupan yang lain ada orang yang dapat bertahan sejauh itu.  Sedangkan di sisi lain seperti saya dan teman-teman saya yang lain masih menunggu.

Setelah kurang lebih 30 menit akhirnya kita sampai di Pantai Marina Ancol untuk selanjutnya menyebarang dengan menggunakan speedboat ke Pulau Onrust.
Kami Masuk melalui Dermaga 17.
Seperti inilah gambaran Dermaga 17 Marina.

Dermaga 17 Pantai Marina Ancol


Saya dan teman masuk di Speedboat tiga sesuai dengan kelompok rombongannya.  Speedboat yang kami tumpangi terdiri dari 2 baris, kiri dan kanan dan setiap barisnya ada 3 kursi duduk. Oh ya ekspedisi kami juga selain didampingi oleh guide ada juga petugas keamanan dari kopasus.

Di tengah perjalanan menuju ke Pulau Onrust tiba-tiba saja Speedboat yang kami tumpangi berhenti.. Saya kaget dengan kejadian ini. Tiba-tiba saja salah seorang peserta mengatakan baling-baling speadboatnya kena sampah makanya tidak jalan. Ada mungkin sekitar  3 menit speedboat kami berhenti. Alhamdulilah akhirnya tidak terjadi masalah yang kronis. Kami pun dapat melanjutkan perjalanan.
Nah menjelang sampai di Pulau Onrust saya lihat ada semacam budidaya kerang seperti ini:

Ada Budidaya kerang tuh yang kayu putih-putih

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit dari Dermaga 17 Pantai Marina Ancol akhirnya kami pun sampai di Pulau Onrust. 

Selamat datang di Pulau Onrust ...


Menginjakkan kaki di Pulau Onrust saya lihat suasananya sepi tidak begitu ramai. Tapi bukan berati tidak ada orang ya.. Saya perhatikan sekelilling ada warung dan ada juga satu-dua orang yang sedang memancing.
"Kalau Jumat malam suka ramai, Penduduk Jakarta suka memancing ke sini", ujar Guide kami yang bernama Bapak Kartum Dari Komunitas Jelajah Budaya yang memang diminta oleh Panitia untuk mengguide kami.

Sebelum berkeliling-keliling, kami pun diberikan penjelasan oleh Abah Alwi.

Abah Alwi yang ditengah berkacamata tidak pakai topi ya (peserta diberikan penjelasan mengenai pulau Onrust)
Abah Alwi menjelaskan kepada kami bahwa Belanda menyerang Batavia dulu dari Pulau Onrust. Selain itu,  sebagai tempat membuang penjahat kelas kakap. Pulau Onrust juga digunakan sebagai tempat karantina jemaah haji.

"Dulu ceritanya ada sekitar 3000 jemaah haji yang dikarantina sebelum pulang kampung, karena ditakuti mereka menularkan penyakit pes. Berama lama tinggal di barak itu tergantung dari jenis penyakitnya. Kalau yang tidak sakit mereka harus menunggu yang sakit untuk kemudian dapat pulang kampung. Jemaah yang sakit dibawa ke Pulau Cipir atau pulau kayangan. Dan sayangnya jemaah yang meninggal tidak dikuburkan menghadap kiblat", tutur Abah Alwi.

Kemudian, abah Alwi juga mengtakan bahwa penyakit yang diderita oleh jemaah haji itu  berasal dari Beras Myanmar...

Menurut keterangan dari Bu Nellyta, dari UPT Pengelola Taman Arkeologi Onrust,  Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, DKI  yang juga mengguide kami, mengatakan bahwa luas Pulau Onrust ini sekarang bekurang salah satunya diakibatkan oleh adanya abrasi.

"Luas pulau Onrust awalnya 12 Ha, tapi sekarang luasnya menjadi 7,5 ha", ujar Bu Nellyta. 

Selanjutnya berdasarkan keterangan dari Abah Alwi, di Pulau Onrust ini., tepatnya tokoh DI/TII Kartosuwiryo di hukum mati.

"Kartosuwiryo ditangkap di Garut dan dibuang ke Pulau Onrust. Letjend. S. Parman meminta Presiden Soekarno untuk menandatangani keputusan hukuman mati bagi Kartosuwiryo tapi Soekarno tidak segera menandatangani. Baru setelah solat maghrib,Presiden Soekarno menandatangani dan Kartosuwiryo dihukum mati", ujar Abah Alwi.

Dan ini makam yang diyakini sebagai makam Kartosuwiryo:

Makam yang diyakini sebagai Makam Kartosuwiryo

 Yup, seperti bisa kita lihat makam itu ada dua buah. Menurut keterangan Abah Alwi itu sengaja dibuat seperti itu. Kalau menurut bahasanya saya adalah untuk menyamarkan.

"Pihak UPT tidak berani memastikan makam ini adalah makamnya Kartosuwiryo", jelas Abah Alwi...

Lebih lanjut, Bu Nellyta mengatakan yang membangun makam Kattosuwiryo adalah berasal dari sumbangan masyarakat. "Masyarakat banyak yang menyumbang", tukasnya.

Ditanyakan perihal perawatan Pulau Onrust ini Bu Nellyta menjawab seperti ini:

"Sebenarnya retribusi yang diperoleh masuk ke Pemda, tahun ini retribusi yang diperoleh dari Pulau Onrust sebesar Rp. 25 juta melebihi target 20 juta", kata Bu Nellyta..

Bu Nellyta juga mengatakan akan ada masterplan untuk merekonstruksi hal -hal yang terkait dengan Pulau Onrust....tapi kapan waktunya, yang jelas tidak dalam waktu dekat ini,, oh ya Bu Nellyta juga mengatakan kepada saya bahwa salah satu cara untuk mempromosikan Pulau Onrust  ke masyarakat adalah  dengan cara penyuluhan dan edukasi ke sekolah. "kami juga mengadakan perlombaan tulisan atau karya tulis tentang Onrust", ujar Bu Nellyta....

Saya perhatikan mengenai kebersihan di pulau Onrust, ternyata  masih ada sampah ,  katanya sampah kiriman dari Jakarta.
Hm..........Ini adalah tugas kita semua, khususnya pemda untuk menjaga dan merawat pulau Onrust beserta lingkungannya. Selain itu masalah abrasi. Ya, luas pulau onrust menciut karena salah satunya disebabkan oleh abrasi dan untuk mengantisipasi abrasi ini maka dibangun pemecah ombak atau tanggul seperti ini:

Pemecah Ombak atau Tanggul

Memang disayangkan sekali sekitar pesisir pantai ini tidak ada tumbuhan, seperti pohon bakau untuk menahan abrasi.

Dan sekarang saya akan memperlihatkan kepada teman-teman peninggalan Zaman penjajahan dan juga peninggalan masa karantina haji masih di Pulau Onrust.

Dermaga Onrust

Dermaga di Pulau Onrust 

Dermaga Pulau Onrust dibangun VOC pada abad 17 sebagai tempat bersandarnya kapal, ataupun sebagai tempat perbaikan kapal.

MENARA KEKER 


Menara Keker letaknya dekat dengan dermaga ya..

Menara Keker atau pos jaga  untuk mengawal kapal yang datang dibangun pada awal abad ke-20.

Museum Plaza Eks Rumah Dokter

Bekas Rumah Dokter yang dijadikan Museum
Dibangun pada awal abad ke-20 (1939). Ketika itu di Pulau  Onrust difungsikan sebagai tempat barak orang sakit. Sebelum menjadi museum, bangunan ini pernah digunakan untuk rumah tinggal dokter yang memeriksa jemaah haji karantina Pulau Onrust (1911 - 1933).

Rumah Sakit


Bekas rumah sakit ketika masa karantina haji

Toilet


Toilet waktu masa karantina haji

Toilet dibangun pada masa karantina Haji, 1911 - 1933.....

Struktur Bangunan yang dijadikan tempat tidur atau balai 

yup struktur ini bekas balai alias tempat tidur ;p

Keterangan dari papan di atas adalah : tonggak - tonggak ini adalah sisa dari bale (tempat tidur) dalam sebuah barak haji yang dibangun pemerintah Belanda 1911 - 1933. 

Komplek Makam Pribumi


Maka pribumi

Keterangan Papan: Di komplek makam pribumi ini terdapat beberapa korban dari pemberontakan kapal Zeven Povincien pada 1933.

Barak Haji

Bekas barak haji
Kerterangan di papan : sisa reruntuhan ini merupakan barak karantina haji yang dibangun tahun 1911. Jumlah barak 35 unit. Tiap barak menampung 100 jemaah haji. Pada tahun 1933, kegiatan karantina haji dipindahkan ke Pelabuhan Tanjung Priuk.

Makam Belanda 


Makam belanda, di kuburan pertama dari kanan yang ada papan merah merupakan kuburan penguasa P. Onrust namanya Corneliss W. vogel meninggal pada tahun 1738
Menara Martello

Menara Martello  P. Onrust
Pondasi di atas  adalah sisa reruntuhan benteng Martello (Benteng bundar) dibangun 1850 guna memperkuat pertahanan P. Onrust. Tahun 1883 porakporanda setelah diterjang gelombang tydal dari letusan gunung Krakatau. 

Menurut keterangan guide kami, Benteng Martello ini ada 4. Masing-masing dibangun di P. Onrust, P kelor, P Cipir, dan P. Bidadari....

Penjara

Penjara
Penjara ini pernah dimanfaatkan oleh tentara Jepang 1942 sebagai tempat mengadu kekuatan para tahanan. 

Bastion Utama


Bastion
Keterangan Gambar tersebut mengatakan : sisa reruntuhan Bastion utama (Bagian menjorok pada sudut benteng)  dibangun pada 1672. Berfungsi sebagai pos pengintai dan tempat penyimpanan mesiu. Bastion ini hancur lebur setelah 3 kali digempur Inggris pada  tahun 1800, 1806, dan 1810. 


Batu Prasasti 


Batu Prasasti yang memuat informasi tentang P. Onrust
Berikut saya salin kembali apa yang terukir dibatu tersebut...
  1. Pada tahun 1615 Belanda membangun Dermaga dan galangan kapal untuk memperbanyak kapal-kapal VOC. 
  2. Pada tahun 1658 dibangun sebuah benteng kecil yang kemudian tahun 1671 diperluas menjadi benteng segilima selanjutnya tahun 1671 dibangun gudang, dok dan kincir angin.
  3. Antara tahun 1800 - 1810 diserang dan dihancurkan armada Inggris namun Belanda membangunnya kembali.
  4. Pada tahun 1911 peranannya beralih menjadi karantina haji.
  5. Pada tahun 1972 berdasarkan Sk KDKI Jakarta No. CB 11/2/16/72 ditetapkan sebagai suaka purbakala.
Setelah mengelilingi, P. Onrust, peserta pun beristirahat sejenak untuk kemudian melanjutkan ekspedisi ke P. Bidadari. Oh ya  kami pun sejenak berfoto bersama sebelum meninggalkan P. Onrust.

Foto Bersama sebelum meninggalkan P. Onrust ;))

Wah, terharu saya melihat foto bersama ini. Dalam kebersamaan ini kita pastinya bahagia. Hanya untuk hari itu saja kita dapat bersama-sama. Sedangkan untuk hari esok kita tidak tahu apa yang terjadi....terima kasih untuk Republika, saya senang ....

Setelah foto bersama ini, kita melanjutkan ekspedisi ke Pulau Bidadari..
Jarak dari P. Onrust ke Bidadari ada sekitar 10-15 menit ...
Menuju P. Bidadari kita melewati Pulalu Kelor. Sayangnya kita tidak bisa singgah disana karena tidak ada dermaga dan airnya dangkal kalau pakai kapal kayu nelayan yang biasa itu memungkinkan.
Tapi dari speedboat yang kami tumpangi bisa terlihat Benteng Martello (seperti yang telah dikatakan sebelumnya ada 4 benteng Martello salah satunya di P. Kelor) 

Seperti inilah benteng Martello yang terdapat di P. Kelor


Benteng Martello di P. Kelor
Yup, gambar Benteng Martello diatas kurang jelas karena diambil dari Speedboat. Sayangnya posisi duduk saya tidak dekat jendela. Saya duduk di sebelah kiri, sedangkan benteng Martello ada di sebelah Kanan.  Katanya P. Kelor ini sangat landai. Mungkin tidak berapa lama akan tenggelam. Ohya, berdasarkan keterangan pemandu kami, Pak Kartum, mengatakan bahwa diantara ke 4 Benteng Martello yang pernah dibuat, Martello yang berada di P. Kelorlah yang masih "utuh". 

Setelah 10-15 menit kita tiba di P. Bidadari

Dermaga dan tanda P. Bidadari

Ketika sampai di P. Bidadari ternyata lebih ramai daripada P. Onrust. Karena dikelola oleh Swasta dan saya menjumpai wisatawan dari luar, sepertinya dari Korea dari "timur tengah" juga ada.
Coba perhatikan  fasilitas yang ditawarkan pengelola P. Bidadari

Maaf seperti ini gambarnya, Blogspotnya tidak mau  ikuti apa yang saya mau hehehe.....

Nah, didepan dermaga P. Bidadari saya melihat ada patung rusa/kijang beserta puisi :

Gmbar ini juga seperti ini maaf ya,  tapi tidak apa-apa lah ya...

Puisinya berbunyi seperti ini:
Singa Meraung di Hutan - hutan
Hiu Berteriak
Aku Raja Di Lautan
Dan Rajawali bebas
Tebang Tinggi di awan

Di sini sang tanduk tujuh belas
Akrab berbisik
kepada para wistawan
Saya hanyalah penjaga kepulauan

Cinta persahabatan
Cinta perdamaian ketenangan
dan Cinta Keindahan

Jakarta, 28 Oktober 1991 ..............

Yang membuat saya tertarik dengan puisi itu adalah semata-mata karena tanggal dan bulannya hehehe..tidak tahu siapa penulisnya.... tidak disebutkan.. tapi itu puisi tahun 1991.

Nah, setelah solat barulah saya dan awe mendapatkan makan siang.. Seperti inilah suasana santap siang.

suasana santap siang
Nah, menu makan siangnya ada ayam, soup ikan, dan tumis kangkung. Hm,...tumis kangkung, padahal saya sarapan sudah dengan hal serupa..jadi saya eliminir kangkungnya..takut semakin ngantuk jadinya...Oh ya kita waktu santap siang kehabisan kursi duduk, jadinya kita makan di panggung.

Sehabis makan kita melanjutkan ekspedisi  melihat benteng Martello yang berada di P. Bidadari.
 
Benteng Martello di P. Bidadari

Nah, untuk benteng Martello yang ada di P. Bidadari ini dibangun pada abad ke 18 atau tepatnya tahun 1850.  Hancur akibat terjangan Gelombang Tidal letusan gunung krakatau 1883.
Dan kita  biisa melihat ke dalam bangunan ini, karena ada tangga turun kebawah. Salah satu bagian bawah digunakan sebagai tempat untuk menyimpan mesiu.

Setelah selesai melihat - lihat sekeliling benteng, peserta memiliki waktu bebas sebelum berkumpul dan kembali pulang. Dan berikut yang saya dapati di Pulau Bidadari :

Pantai di P. Bidadari...terlihat seorang anak dan Ayahnya yang tengah asyik bermain pasir

Yup, terlihat khan cucanya cerah. Tidak hujan.. menurut teman saya yang lain, katanya ketika saya sedang berada di kepulauan seribu ini turun hujan yang cukup besar. Tapi alhamdulilah di Tempat tujuan ekspedisi saya malah panas tidak turun hujan.

cottage

Ada juga cottage di atas laut

toko cenderamata

sedang foto Preweding...
Terrnyata di P. Bidadari ini saya mendapati beberapa orang pasangan sedang melakukan foto preweding. Seorang rekan saya mengatakan kepada saya seperti ini:

"banyak yang sedang foto preweding khan di Bidadari, terus untuk apa ke Onrust di sana khan tidak ada apa-apa", katanya. 

"Justru di P. Onrust itulah yang ada apa-apanya, kalau di Bidadari iya ada yang sedang foto prewedding", jawab saya....

Nah, Rangkaian ekspedisi ke P. Onrust dan Bidadari hampir selesai... setelah solat ashar kita pulang. Dan kembali lagi ketika akan pulang itu, speedboat yang kami tumpangi mendadak berhenti karena tersangkut sampah.....tapi semuanya dapat diatasi...
Sangat disayangkan kalau keadaan ini dibiarkan saja. mudah-mudahan kedepan tidak akan ada lagi yang membuang sampah ke Laut akan sangat berbahaya jadinya .........

Seiring dengan hari yang semakin gelap kami pun tiba di Kantor Republika dan semua peserta pulang ke rumahnya masing-masing dengan membawa pengalaman baru. Malam itu pun hujan turun dengan lumayan deras.. Alhamdulillah kami sudah sampai dengan selamat saya pun sudah tiba kembali di kosan .... Terima kasih untuk semua Team Ekspedisi Pulau Onrust. 

Tuesday, May 17, 2011

Menonton Tarian Betawi dan Menikmati Setu Babakan

Yup hari ini ceritanya  hari terakhir libur. Jadi, 4 hari  off berturut-turut itu untuk saya pribadi sangatlah diuntungkan...heheheh....dituntungkan apanya? tentunya ada tapi tidak hendak dibahas.
Sejak hari Sabtu intinya saya tidak diam dikosan seperti biasa. Pada hari Sabtu Les, hari Minggu ke Kota Tua, begitu pula hari Senin dan Selasa pergi.

Hari Selasa ini saya pergi ke sebuah tempat namanya Perkampungan Budaya Betawi. Sebenarnya menyambung hari Senin. Tapi sayang maksud utama tidak tercapai tapi ada hal lain yang membuat hari ini spesial. Ya, karena ketika saya datang ke sana ada pentas seni..sebenarnya itu semacam evaluasi kata penyelenggaranya. Berbeda dari hari Senin, sepi..karena memang hari Senin tidak ada kegiatan dan tutup.

Nah, saya akan berikan oleh-olehnya untuk teman-teman. Berikut adalah tarian yang saya rekam.





Saya paling suka tarian ini. Penarinya energik dan paling kompak diantara yang lain.  Ternyata penilaian saya tidak jauh berbeda dengan tim Juri.. mereka memenangkan kompetisi ini. Selain itu, ada seorang penarinya yang terpilih menjadi the best dancer....hehehehe teman-teman bisa menebaknya pada  video di atas.
Dan saya kagum sama semangat anak-anak ini. Saya jealous sebenarnya. Ini artinya anak-anak itu mengembangkan bakatnya. Memanfaatkan waktunya sebaik mungkin dengan melakukan hal yang positif. Rasanya ingin kembali ke masa anak-anak. Tapi itu tidak mungkin. Jadi yang bisa kita lakukan adalah mengoptimalkan apa yang sedang kita jalani saja dan tetap mendukung anak-anak itu untuk terus berkembang sebagai generasi penerus...


Oh ya, selain ada Perkampungan Budaya Betawi, ada juga Setu Babakan:

Setu Babakan dan Sepeda Air

Nah, kalau main ke sini gratis tidak dipungut biaya. Kalau teman-teman bawa sepeda motor ada biaya parkir sekitar Rp. 2000,- Dan teman-teman bisa menikmati Setu dengan bermain sepeda air. Tapi sayang untuk bermain sepeda air saya tidak bisa, karena tidak ada pasangannya, heheheh ....oh ya atau teman-teman bisa duduk-duduk dibawah pohon atau barang kali mau memancing, tapi harus bawa kailnya ya ....atau barangkali kalau orang jawa lesehan, kalau orang Sunda Botram ditepian Setu...

Soal makanan ada di sana, seperti kerak telor, bakso, mie ayam, kelapa muda yang dijual Rp. 10.000,- bahkan saya menemukan ada dodol ketan..

Dodol Ketan Betawi Rp 10.000,- dan Rp. 15.000,-
Dodolnya baru tuh, karena masih emoy "empuk" ..dan saya habis satu yang kecil .....
Untuk liburan murah? tentu teman-teman bisa ke sini next time yak ... untuk ke sini bisa dijangkau oleh satu kali transport yaitu Kopaja 616 dari Blok M atau dengan Naik Kopaja 19 tapi itu harus 4 kali pergantian kendaraan.... kalau saya sudah mencoba dua-duanya karena rutenya berbeda ;)

Sunday, May 15, 2011

Kehabisan Tiket "Matah Ati"

Foto diambil dari FB note Matah Ati

Menyesal !!! itu adalah kata pertama yang ingin saya katakan.
Ketika saya datang ke tempat penjualan tiket, ternyata sudah sold out tidak menyisakan satu pun.
Sebenarnya saya sudah lama tahu akan ada pentas tari Matah Ati, tepatnya seminggu yang lalu. Waktu itu saya mendapatkan kabarnya dari salah satu surat kabar nasional. Itu pun dalam bentuk berita. Ditulis dalam kolom kecil. Kalau tidak jeli kita tidak akan mengetahuinya. Ya, selama satu minggu itu saya perhatikan memang tidak ada iklannya dikoran. Saya rasa orang-orang yang terlibat di dalam pentas tari itu sudah tahu kapasitasnya. Jadi, tidak perlu gencar melakukan promosi. Karena suguhan yang bagus pasti menarik banyak orang. Dan orang pasti akan membicarakan hal ini. Dengan kata lain informasi dari mulut ke mulut yang pada akhirnya akan powerful. Menarik keingintahuan orang. Coba kita bayangkan kalau membuat iklan di surat kabar pasti harus bayar tarif.....tapi dengan gaya promosinya Team Matah Ati...,,Saya salut...mereka berhasil....

Sebenarnya ketika saya membaca kolom beritanya pentas Tari Matah Ati, saya langsung memotong dan mengklipingnya. Lalu saya pun langsung mengcontact RXXX KXXXXX Tempat menjual tiket...seorang diseberang sana yang menerima telepon saya hanya menyarankan saya untuk datang membeli tiket langsung ke tempatnya. Jadi, tidak  menyarankan saya untuk mentransfer.

Wah, terbayang khan, saya langsung kecewa. Saya sebagai seorang pegawai tidak memiliki waktu yang luas untuk pergi. Hari senin sampai Jumat di Kantor. Saya bisa hari Sabtu dan Minggu. Tapi yang namanya manusia ada saja alasan..entah itu malas pergi, entah itu nanti-nanti saja... yang pada akhirnya seperti saya kelamaan berpikir. Sebenarnya hari Sabtu sesudah les itu saya bisa saja langsung datang ke tempat tiket itu., Tapi ya, saya ragu untuk pergi. Karena capek habis les dan kurang tahu jalan dari tempat les.... Puncak penyesalannya hari ini. Saya putuskan untuk "gambling" datang langsung ke tempat tiketnya. Karena sejak hari Jumat saya telepon tidak ada yang mengangkat. Jadinya saya langsung datang ke tempat tiketnya siang ini. Tapi ternyata tiketnya Sold out bahkan untuk pertunjukkannya esok hari pun sudah sold out. 

Jadinya saya mendapatkan saran untuk membaca referensinya saja. Ya. saya sudah membacanya. Melihat foto-fotonya. Bahkan lihat di Youtube yang pertunjukkan di Singapura, FABULOUS ya...kental budaya Indonesianya.. Saya suka itu.
Nah, dari referensi yang saya baca didapatkan informasi adalah:

  • BRAy (Bandoro Raden Ayu) Atilah Soeryadjaya, menulis naskah sendratari ini berdasarkan kisah nyata dari nenek leluhurnya sendiri. Beliau yang lahir dan dibesarkan di dalam lingkungan istana Kerajaan Mangkunegaran ini juga merangkap sebagai sutradara, konseptor dan produser untuk ‘Matah Ati’.
  • Penata Artistik : Jay Subyakto
  • “Matah Ati” adalah sebuah kisah perjalanan dan perjuangan cinta yang terjadi di Jawa pada abad ke-18 tentang gadis desa bernama Rubiyah. Beliau kemudian menjadi bagian dalam masa perjuangan R.M.Said melawan penjajahan Belanda di tanah Jawa dimana ia menarik perhatian seorang ksatria ningrat Jawa yaitu R.M. Said yang juga dikenal Pangeran Sambernyowo yang kemudian jatuh cinta kepadanya. Hingga 16 tahun peperangan dan pemberontakan usai dengan kekalahan lawan, maka jadilah Raden Mas Said menjadi Raja bergelar Mangkunegara 1 dan Rubiyah menjadi istri dengan nama RAY KUSUMA MATAH ATI karena lahir di desa Matah dan bisa juga diartikan ‘Melayani hati sang pangeran’, melalui beliaulah turun generasi raja-raja Mangkunegaran. 
  • Raden Mas Said adalah cucu dari Amangkurat 4, pada waktu itu hasil dari peperangan dan pemberontakan akhirnya menghasilkan perundingan yang dikenal dengan Perjanjian Giyanti. Perundingan perdamaian itu menjadikan kerajaan di Jawa terbelah menjadi empat yaitu Kasultanan Jogjakarta dan Pakoealam Jogjakarta.. serta Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran Surakarta (Solo). Cerita indah ini dirajut dengan tema cinta, belas kasih, keberanian, keputusasaan dan sukacita.
  • ‘Matah Ati’ menampilkan keagungan dan perjuangan wanita serta merupakan suatu fakta historis bahwa pada abad ke-18 sudah ada pejuang- pejuang wanita yang tangguh untuk menumpas keangkara murkaan dan ketidakadilan. Dengan kata lain, peran Rubiyah tidak hanya menjadi seorang istri/ibu yang selalu berada di wilayah urusan domestik (rumah tangga) dan wanita tani yang bisa menarikan tarian Jawa, seperti Srimpi, Bedaya dan lain-lain; melainkan juga mampu mendampingi R.M.Said dalam memimpin perang serta memimpin 40 prajurit wanita di medan perang layaknya laki-laki.
  • Konsep dasar dari pertunjukan ini berangkat dari “Langendriyan” yaitu pertunjukan yang menyajikan tembang-tembang jawa dan tarian klasik jawa dengan Gaya Tari Mangkunegaran. Langendriyan sendiri lahir dari Kraton Mangkunegaran. Tradisi Mangkunegaran sebagai titik tolak untuk penciptaan karya ini.
Seperti itulah kira-kira informasinya.

NB: Dari peristiwa ini hikmahnya adalah ketika kita mendapatkan informasi akan ada sebuah pentas atau pertunjukkan di mana konsep dan orang-orangnya sangat kredibel dan kapasitasnya tidak diragukan lagi lebih baik langsung saja di follow up. Misalnya langsung pesan tiket. Seperti yang dikatakan teman saya ketika saya sampaikan bahwa Jay Subiyakto terlibat, dia katakan Bagus.. "Jay itu Bagus", begitulah kira-kira.
Sempat terlintas dipikiran saya waktu itu, ingin ijin beli tiket waktu jam istirahat kantor. Tapi ya prakteknya tidak semudah memikirkannya.  

Sebenarnya kalau bisa transfer saya saat itu juga pasti akan langsung transfer. Tapi dikarenakan orang yang saya hubungi tidak mengatakan bisa ditransfer saya jadi bingung. Tapi kalau saya lihat di twitternya @matah_ati ternyata ada penukaran tiket, artinya tiket bisa dibeli dengan cara ditransfer. Saya suka dengan cara ditransfer. Mengapa?  karena dengan transfer kita tidak perlu bingung kapan harus datang ke tempat penjualan tiket. Selain itu,  dengan transfer kita bisa menukarkan voucher pada hari H....

Dari kejadian ini, hikmah yang lain adalah, ketika di satu tempat tidak melayani transfer, kita lebih baik mencari agen tiket yang lain ...!!!

NB: Kepada TEAM Matah Ati, Mohon ada pertunjukkan ulang  ya, terima kasih...

Saturday, May 14, 2011

Layanan Mobile Banking

Diambil dari bankmandiri.co.id dan telah saya crop

Ya, memang hidup akan terasa lebih simple kalau kita bisa memanfaatkan setiap inovasi baru. Saya sekarang hendak bertanya, apakah teman-teman melakukan transaksi perbankan lewat tangan ?  atau masih harus pergi ke ATM terdekat dan kalau tidak ada, teman-teman harus mencari ATM yang ada logo linknya?
Hm, hal itu selalu  saya lakukan... tapi mungkin sekarang bisa dieliminir.

Ya, hanya dengan menggunakan Mandiri Mobile Bangking (promosi nih) kita cukup melakukan segala transaksi lewat HP kita. Tapi tidak semua jenis HP bisa melakukannya. Salah satu jenis HP yang dapat melakukan Mobile Banking adalah BB alias Blackberry. Saya pun diberi tahu teman caranya.
Tadinya saya hendak menggunakan layanan SMS banking tapi teman saya katakan itu tidak praktis masih manual. Dia lalu menyarankan saya untuk mendownload aplikasi Mandiri Mobile.

Hal yang pertama dilakukan adalah dengan cara mengetik Reg (spasi) mobile kirim ke 3355.
Setelah itu akan ada sms balasan yang isinya berupa link. Kemudian kita klik link tersebut dan nanti akan mendonwload aplikasi mobile banking. Setelah berhasil nanti akan ada tampilan seperti dapat dilihat pada gambar Blackberry di atas. Kita nanti registrasi dan mensetup No PIN.
PIN ini nanti akan ditanyakan setiap kali kita akan masuk ke dalam layanan M banking. Setelah berhasil log in nanti kita dapat melihat bebeapa fitur. Seperti :
  1. Favoritku 
  2. Informasi rekening
  3. Transfer : ada tiga jenis yaitu: Transfer ke rekening mandiri, transfer antar bank-Kliring dan transfer antar Bank -RTGS
  4. Pembelian : Isi Ulang CDMA, dan Isi Ulang GSM (kita bisa memilih operator sesuai dengan yang kita butuhkan)
  5. Pembayaran : peruntukkannya banyak, antara lain: ada Telepon dan CDMA, GSM, Internet, TV Kabel, Listrik, Kartu Kredit, Pajak, Angssuran, Asuransi, Pendidikan, Kereta Api, Tour dan Travel, PAM, dll.   
  6. Admin
Seperti itulah kira-kira fitur yang dapat dipergunakan. Dan saya pun telah membuktikannya bahwa Mobile banking sangat membuat segalanya ringan. Saya malam ini berhasil membeli pulsa lewat Mobile banking. Kalau menggunakan Mandiri minimal harga pulsa yang dapat dibeli adalah Rp. 25000,-

setelah selesai melakukan transaksi nanti akan ada pemberitahuan dari INDOSAT bahwa kita telah berhasil melakukan pembelian pulsa seharga anu .....

Oh ya, Setiap kali kita akan melakukan transaksi kita akan diminta lagi no PIN. No PIN ini berbeda dari PIN Log in. kita mendapatkannya dari petugas bank dan telah kita ubah lagi.
Dengan adanya Mobile banking ini tentu memudahkan kita. Saya pernah ada kejadian ketika itu pulsa habis dan saya sangat membutuhkannya. Alhasil, saya keluar kosan  dulu untuk membeli pulsa, padahal di luar sedang hujan. Dengan adanya Mobile ini, kita bisa melakukan pembelian pulsa kapan saja.

Seberapa besar biaya administrasinya? saya kurang tahu.... hal itu... tapi dengan adanya M mobile banking, saya terbantu sekali. Malam ini certitanya sedang berdiskusi dengan adek perihal masuk Ke Perguruan Tinggi. Tiba-tiba komunikasi terputus karena habis pulsanya..... tapi dengan Mobile banking ini, kita bisa mengatasinya.

Note: yang harus teman-teman perhatikan dalam melakukan transaksi meluli Mobile banking adalah sinyal. Sinyal yang bagus membuat transaksi lancar ya :)

Thursday, May 12, 2011

Crazy Little Thing Called Love

Diambil dari bicarafilm.com
Ya, akhirnya saya menonton juga film ini. Pertama kali lihat cuplikannya sih waktu mengantar sepupu beli tiket konser di Grand Indonesia, di Blitzmegaplex. Sepintas saya lihat film ini kocak  dan membuat saya penasaran ingin menontonnya. Akhirnya saya pun mendapatkan DVDnya dan barusan habis menonotn.

Adapun pemeran utama dari film ini Mario Maurer sebagai Chon dan Pimchanok Lerwisetpibol sebagai Nam.  Ceritanya si Chon ini murid baru di sekolahnya Nam dan most populer student... ternyata diam-diam si Nam ini jatuh hati kepada si Chon... Nam yang terbilang jelek berusaha untuk tampil cantik agar bisa mendapatkan perhatian dan cintanya si Chon. Segala usaha dia lakukan untuk tampil cantik. Termasuk dengan membeli buku guidance untuk menarik perhatian lawan jenis. Bahkan, teman-temannya membantu make over si Nam.. dengan memakaikan lulur dan masker buat si Nam. Tapi hasilnya belum maksimal.

Selain itu, si Nam juga ikut dalam pentas snow white dan marching Band. Nah, baru ketika ditunjuk jadi leader di Marching Band si Nam meraskan kesulitan yang besar. Dia harus berlatih dan berlatih untuk dapat menggunakan tongkat dengan baik. Tapi akhirnya dia melaksanakan tugasnya dengan baik. Dia bisa dan berhasil.


Singkat cerita, si Nam ini sekarang penampilannya sudah lebih baik dari sebelumnya yang seperti si itik buruk rupa...Tapi ketika si Nam berubah menjadi pribadi yang baru...teman-teman dekatnya menjauhinya karena Nam hampir melupakan teman-temannya itu. Tapi itu tidak belangsung lama mereka dekat kembali.

Melihat penampilan Nam yang lebih bagus, temannya Chon menaruh hati padanya. Jadi, ceritanya terjadi cinta segitiga antara Nam, Chon dan Temannya Chon. Chon sebenarnya hampir mengatakan bahwa dia mencintai Nam, akan tetapi lidahnya berkata lain sewaktu memberikan bunga. Chon katakan bunga yang dia berikan untuk Nam itu dari temannya padahal itu darinya.

Pada waktu yang bersamaan juga temannya Chon mengutarakan isi hatinya pada Nam. Tapi Nam diam saja tidak memberikan jawaban apa-apa. Temannya Chon itu menganggap Nam menerimanya tapi dia salah. Nam, kemudian memberikan klarifikasi bahwa diantara mereka tidak ada apa-apa.   Temannya chon menjadi sedih mendengar pengakuan itu. Lalu, dia melapor pada Chon bahwa dia jangan pernah mencari Nam, Karena dia akan merasa sakit hati kalau sahabat dekatnya berpacaran dengan orang yang dia sukai. Jadi, diantara mereka sepakat untuk tidak jatuh cinta pada gadis yang sama.

Nam, tidak mengetahui bahwa diantara mereka terdapat perjanjian. Dan karena ketidaktahuannya itu ia berniat untuk mengutarakan isi hatinya pada Chon. Tapi sayang setelah mengutarakan isi hatinya, Chon berbohong kalau dia sedang berpacaran dengan Pin. Tentu saja membuat Nam Menjadi sedih. Chon juga tentunya merasa bersedih juga karena telah berbohong.

Ceritanya setelah kelulusan sekolah itu, Nam mau pergi ke AS menyusul ayahnya dan belajar di sana. Sedangkan Chon akan belajar sepkabola. Tapi, sebelum pergi Chon memberikan album yang berisi foto-foto Nam yang dia letakan di depan pintu. Singkat kata mereka berpisah selama 9 tahun.

Nam, certanya menjadi seorang designer terkenal dan Chon menjadi photografer profesional. Mereka dipertemukan kembali di acara show. Ketika bertemu itu Nam, bertanya satu hal pada Chon, apakah dia sudah menikah atau belum?  Dengan sangat penuh perjuangan akhirnya Chon bilang bahwa dia belum menikah karena menunggu 9 tahun untuk kedatangan Nam dari AS.

Ceritanya mereka dipertemukan kembali di acara show


Oh My God, sebenarnya filmnya kocak  terutama pada bagian awal dan dari petengahan sampai akhir dramatis sekali. Tapi banyak pelajaran yang bisa diambil.  Cantik fisik penting tapi akan lebih cantik lagi apabila kita memiliki skill atau kelebihan lain yang akan memberikan poin plus tentang cantik itu sendiri. Cinta adalah mengenai perasaan. Jadi, kita tidak berhak melarang orang untuk mencintai. Bagaimana kalau kita memiliki perasaan yang sama dengan teman kita? saya rasa kita harus bercermin. Misalnya, siapa sih yang lebih disukainya. Dan terima kenyataan kalau dia tidak mencintai kita. Jangan menghalang-halangi.

Cinta yang positif bisa membuat orang berkreasi, berkarya dan berprestasi. Sebagai penyemangat hidup juga... 

Dan untuk lelaki, sekali lagi, bahwa kaum adam dilahirkan untuk menjadi pria yang kuat. Jadi, jangan jadi penakut. Jangan tunggu perempuan itu menyatakan cinta dulu. Anda jangan egois!!! Kalau anda punya cinta katakanlah. Ini adalah kehidupan real, perempuan selalu ada diposisi sulit.  Dan yang terpenting dari semua ini adalah persahabatan. Sahabat itu pelipur dalam suka dan duka.

Kalau anda memiliki cinta untuk saya, katakanlah....

Saturday, May 7, 2011

Mystery of Batavia

Mural Yang direfleksikan atau diproyeksikan  lewat layar
 Yup, ceritanya siang ini saya pergi ke Kota Tua. Ini untuk ketiga kalinya. Tujuan saya ke Kota Tua adalah untuk menemui Bapak Khasirun yang pernah saya wawancarai dulu. Tapi sayang Bapaknya tidak ada. Rekannya mengatakan hari Sabtu, dia off. Hari minggu baru  kerja. Hm, saya tidak puas kalau tidak bertemu dengan orangnya langsung, maka saya putuskan untuk kembali lagi ke sana kalau saya ada waktu lagi.

Karena sudah datang jauh-jauh tidak enak kalau harus kembali pulang. Makanya saya pun keliling-keliling dulu. Kali ini saya melihat museum Seni Rupa dan Keramik. Sehabis dari sana saya kembali lagi ke musem Fatahillah tapi sayang sudah tutup museumnya. Lalu saya perhatikan ada spanduk yang bertuliskan Mystery Of Batavia: The Interactive Epic Adventure. Dimulai dari Bulan Maret sampai Mei.

Nah, seorang bapak yang bertugas memberikan saya brosur. Setelah saya teliti ternyata, saya pernah melihat berita tentang Mural ini di TV. Saya putuskan untuk melihatnya. Ya kalau hari Sabtu, Mystery Of Batavia itu di mulai jam 16.00 WIB dan berdurasi selama 30 menit. Gratis ya... Kalau Hari Minggu dimulai jam 9.00 WIB ya...

Lalu, saya pun mengantri dan masuknya dari bagian pintu samping museum fatahillah karena pintu utamanya sudah tutup.  Sesampainya di bagian belakang Museum kita mengantri lagi dan menunggu panitia memulainya. Tiba-tiba ketika sedang mengantri itu, datang seorang yang membawa pedang berbaju hitam dan wajahnya ditutup...  seperti ini:
Orang ini datang dengan membawa "Pedang"
Sayang memang tidak ada buku pedoman yang diberikan kepada penonton. Jadi, saya menikmati saja apa yang ada dihadapan saya. Setelah yang bertopeng muncul maka datanglah orang ini :

Ceritanya nih orang punya mengundang penonton ke pesta majikannya
Jadi, orang yang berjubah merah itu, ceritanya punya majikan yang sedang merayakan pesta ulang tahun perkawinan dan kita sebagai penonton diundangnya. Nah, baru setelah adegan ini para penonton masuk ke dalam ruangan. Namanya ruangan ini:

Di dalam ruangan inilah pertunjukkan itu kami lihat dengan menggunakan layar untuk merefleksikan Mural
 Nah, bagaimana jalannya cerita Mystery Of Batavia itu? berikut video cuplikannya yang dapat dilihat teman-teman.














Berdasarkan informasi yang saya peroleh ternyata orang-orang yang bemain dalam pertunjukkan Mystery of Batavia ini dari Teater Koma. Oh ya acara ini juga disponsori oleh beberapa lembaga maupun Media.
Yang membuat saya tertawa adalah tokoh yang memerankan petugas keamanan hehehhehe..teman-teman bisa melihantya di Video itu.

 Nah, sekarang kita bahas sedikit tentang The Mistery of Batavia........

Petualangan bermula dari sini : Mural tak selesai dalam kamar rahasia Kota Tua. Ditemukan secara tak sengaja oleh sekelompok seniman Inggris dan Indonesia pada tahun 2010. Dari situ, selama setahun penuh, para kolaborator antar bangsa, lintas profesi dan multi generasi, yang terdiri dari seniman Inggris dan Indonesia, sejarawan, penulis, artis, animator, desainer game, dan aktor teater mencoba menerjemahkan misteri lukisan yang memotret penduduk multietnik Batavia di zaman pemerintahan Belanda ini.

Dan hasilnya adalah cerita petualangan detektif abad ke -19 yang melibatkan mitos Pedang Pangeran Jayakarta yang hilang. Pedang yang dipercaya membawa tuah tak terhingga pada sesiapa yang menguasainya atau menjadi penjaga kota dari segala malapetaka. Empat Tokoh bertemu dalam pusaran seteru. Apakah mereka yang akan menyeret Batavia pada bencana atau justru jadi penyelamat kota?

"Cerita silat peranakan gaya baru" ini akan dieksplorasi kembali dan disajikan dengan sentuhn kreativitas dan teknologi masa kini untuk generasi baru penikmatnya.  Dalam bentuk seni video mapping projection, interactive animated performance, komik digital, game online, dan permainan interaktif macam treasure hunt event. Ramuan multietnik ini tak pelak adalah pengalaman baru dalam menikmati seni dan benda peninggalan budaya bagi penonton abad ke 21!

Berikut Glosari atau keterangan dari beberapa istilah diatas: 
  1. Video Mapping Projection: proyeksi visual bisa berupa teks, foto, animasi, gambar bergerak, pada bidang bangunan apa pun. Elemen dan tekstur bidang ini dimanfaatkan seniman proyeksinya untuk mendapatkan sensasi visual yang baru, hingga tampak nyata dan hidup. Video mapping projection dikembangkan oleh para DJ video di klub-klub di Inggris dan Jerman sekitar tiga tahun lalu.
  2. Interactive Animated Performance: Seni pertunjukan yang melibatkan teknologi gambar bergerak, seni pertunjukan teater, dan interaksi aktif penontonnya. Penonton bukan cuma penikmat tapi juga partisipasi aktif dalam pertunjukan. (Oh ya interaksinya yang saya perhatikan itu ada waktu si lakon bertanya kepada pengunjung ada yang bawa bom?? kurang lebih seperti itu)
  3. Online Games : permainan digital yang bisa diakses/dimainkan di layar komputer lewat medium internet.

Seperti itu kira-kira penjelasnnya. Setelah selesai, kami lalu masuk ke dalam ruangan Mural yang asli.Tapi sebelumnya ingin saya katakan bahwa pertunjukkan itu tidak sampai finish ceritanya...tapi kita bisa membaca komi digitalnya di sini.....

Berikut adalah lukisan Mural Asli yang saya foto:

Diceritakan mereka sedang berpesta

Nah itu orang yang berpakaian  adat Jawa ceritanya seorang Wedana
Pada bagian atas lukisan ini terlihat sketsa yang belum diwarnai

Mural yang digambar di pojok

Nah, lalu sekarang pertanyaan yang mendasar adalah apa itu mural???
Yap, Mural itu adalah lukisan  dengan menggunakan media anorganik, misalnya, tembok, batu, batu bata dsb.

Mural yang digunakan pada pertunjukkan tersebut merupakan Mural hasil Karya Harijadi Sumodidjoyo.
Judul mural tersebut adalah " Situasi Batavia-Batavia pada kurun 1880 - 1920" dilukis Harijadi Sumodidjoyo, lahir di Ketawang, Kutoarjo pada 25 Juli 1919. Kadang - kadang tahun kelahirannya ditulis pada 1921. Itu dilakukan agar dia bisa masuk jadi Tentara Pelajar. Pelukis Otodidak ini memulai karir dengan jadi pembuat poster film yang diputar di Bioskop.

Mengaku memulai melukis pada tahun 1941, tapi pada tahun 1944 Bung Karno sudah membeli lukisannya. Bung Karno pula yang memintanya membuat relief antara lain di Bandara Kemayoran Jakarta dan Hotel Indonesia. Pada tahun 1965 Ia mampir ke Meksiko dan bertemu dengan Jose David Alfaro Siqueiros, pelukis realis kiri sekaligus seniman besar mural meksiko.

Pada tahun 1974, Pemerintah Jakarta meminta Harijadi dan pelukis S. Sudjojono membuat lukisan sejarah di salah satu ruang museum sejarah. Plafonnya Rp. 12 juta. Harijadi menerima tantangan itu, bahkan meminta lukisan dibikin di permukaan dinding seluas hampir 200m2, bukan di atas kanvas seluas 20 m2 seperti yang direncanakan. Pada Akhirnya Lukisan tak pernah selesai, karena dinding makin lembab dan cat tak bisa menempel. 

"Situasi Batavia-Batavia pada kurun 1880-1920" yang menggambarkan Batavia yang meriah dengan pasar dan pesta serta campur baur etnik Eropa, Tionghoa, Melayu, dan Arab. Lengkap dengan detail pakain, perhiasan, aneka panganan. Situasi sosial ditangkap lewat gambar para prajurit Belanda yang keras dan hukuman gantung di muka umum sebagai bagian dari upaya memelihara ketertiban sosial. Jika jeli, kita bisa menjumpai Stasiun Jatinegara, Harmoni, Kota dan Pelabuhan Sunda Kelapa dan Tanjung Priok, Pecinan, dan Pintu Gerbang Amstedam yang dirobohkan pada zaman kemerdekaan di dalam lukisan.

Note: saya perhatikan sepertinya sketsanya sudah selesai. Hanya saja coloring atau pemberian warna pada sketsanya itu yang belum selesai. Kalau saja lukisan Mural ini selesai, saya rasa hasilnya akan amazing. Karena "ada tembok yang bercerita sejarah"...sekarang juga bercerita tapi kurang jelas buat saya heheheh...

Bagi teman-teman yang ingin melihat pertunjukkan ini jangan khawatir masih ada sampai tanggal 15 Mei ya.... Ayo segera ke Kota Tua :))