Search This Blog

Wednesday, March 28, 2012

Sticker yang Ditukar Jadi Boneka Paddington Bear

Horeyyy ..... akhirnya dapat juga bonekanya ... hahahahaa...
Paddington Bear Baju Renang :)
Yup, boneka ini adalah buah kesabaran dari mengumpulkan stiker belanja. Ya, di salah satu supermarket, kalau kita belanja seharga Rp. 50.000,- dapat satu stiker. Pokoknya setiap kelipatan 50 ribu dapat satu stiker. Kumpulkan dan tempelkan di kertasnya.
Seperti ini:

Tempelkan stickernya di sini
Ada lima jenis boneka yang mereka tawarkan dan juga tas. Untuk bonekanya sendiri ada dari ukuran kecil sampai besar dengan kostum yang berbeda-beda. Ada yang  pakai baju renang seperti boneka yang saya tukar, ada yang pakai jaket merah, pakai piyama, jas hujan kuning dan juga jaket biru.
Seperti ini:

Seperti inilah jenis-jenis bonekanya
Sebenarnya bonekaku itu harus ditukar dengan stiker sebanyak 40 buah. Tapi karena geregetan alias tidak sabaran baru dua puluh sudah  kutukar. Bisa sih ditukar tapi kalau kurang harus ditambah dengan uang. Untuk 20 stiker apabila saya ingin boneka Paddington Bear pakai baju renang harus ditambah dengan Rp. 49.900,-
Gak papa sih, demi namanya...

 Ya habisnya kalau nunggu sampai 40 buah, kapan sampainya. Soalnya khan kita jarang juga belanja di Carrefour. Promonya sampai bulan Mei. Maunya sih mengoleksi semua jenis boneka.

Menurutku strategi marketing yang mereka lakukan, seru-seru saja. Daripada kita hanya mendapatkan bill habis belanja, khan ada bagusnya kita dapat stiker, kumpulin deh, seru jadinya.

Nah, kalau teman-teman tidak suka stikernya boleh dihibahkan untuk saya ya hehehee...
ke alamat ini:

Kantor Kementerian Perumahan Rakyat
Lantai 3 Wing 3
Bagian Humas dan Protokol
A/n Sri Rahmi P.
Jl. Raden Patah 1 No. 1 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12110

Ditunggu .............

Oh ya, menurut petugasnya, Boneka itu didatangkan dari China dan dari bandrolnya sendiri juga memang boneka itu di produksi di China dan diimpor oleh PT. Carrefour Indonesia. Tapi kenapa dibilang dari Inggris ya????
Wah blogger memang  spektakuler dalam berpromosi nih ....heheheehe 

Tuesday, March 27, 2012

Buat SPT Jangan Lupa ya

Akhirnya, beres sudah buat laporan SPT tahun 2011, bagaimana dengan teman-teman?

SPT 2011
Kalau tahun lalu, SPTnya dibantu dibuatkan yang lain, tahun ini buat sendiri, ternyata pas penyerahan di Drop Box dan diperiksa ada yang salah.
Ya, penulisannya. Misalnya, dimana kita menempatkan Penghasilan Tidak Kena Pajak dan Penghasilan Netto itu harus tepat.

Biasanya sih dari kantor, sebagai PNS kita diberi lembaran potongan pajak. Jadi, kita tinggal menyalinnya sendiri. Dan jangan khawatir kalau ada yang salah kita bisa mengulanginya lagi.
karena pas di Drop Boxnya itu, petugas akan memeriksa kembali dan bila ada yang salah, kita diberi lagi lembaran Pajak yang baru, kita bisa tulis tangan. Asalkan tidak diwakili ya.
Jadi, jangan khawatir kalau ada yang salah. Di Drop Box itu juga kita nanti diberi amplop cokelat, yang bagian depannya ada berupa identitas wajib pajak.

Itu saja sih. Jadi jangan khawatir, kalau kita tidak mengerti cara pengisiannya, ya datang saja ke Drop Box, nanti petugasnya bisa menjelaskan :)

NB: Drop Box ada di Blok M Square tapi tidak tiap hari ada. Aku tadi menyerahkannya sama Nurul pemilik blog ini hehehehehee (Promosi Nih dia :) )

Monday, March 26, 2012

Kampung Kemasan Gresik salah satu Perkampungan Wisata Bergaya Cina di Gresik , Tetap Eksis Berkat Komunitas Matasegar

Okey deh, beberapa waktu yang lalu tepatnya bulan Desember 2011, saya pernah pergi ke Surabaya bersama dua orang teman kantor lainnya. Agenda utamanya tentu untuk liputan majalah di kantor. Nah, biasanya saya menulis sebuah artikel untuk rubrik Intermezzo. Tapi berhubung ide ke Gresik itu adalah idenya teman saya, otomatis yang tahu betul daerah itu adalah teman saya. Dan waktu menulis rubrik Intermezzo pun jadinya dua orang.

Alhasil kalau ada dua orang penulis untuk rubrik yang sama dan tema yang sama jadinya tentu ada dua idealisme. Menulis itu memang enaknya sendiri. Kita bebas berkespresi. Nah, saya tulis ulang artikel Intermezzo itu. Ini versi lengkap saya. Soalnya, sayang pas di majalahnya sendiri kita hanya kebagian satu halaman. Sedangkan ide kita untuk menulis bisa lebih dari satu halaman.
Silahkan kalau yang ingin baca liputan kami ......
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>


Sejarah yang merupakan awal mula atau titik balik dari keberlangsungan suatu cerita, suatu budaya, eksistensi dan lain sebagainya apabila dilupakan dan tidak ada yang mengangkatnya ke permukaan tentu akan musnah. Adalah sebuah komunitas di Gresik, Jawa Timur Surabaya, yang bernama Komunitas Matasegar yang selama ini telah membantu dalam menjaga eksistensi dari Kampung Kemasan Gresik.

Pengrajin Emas Awal Mula Lahirnya Kampung Kemasan

Sebelum membahas mengenai komunitas matasegar, ada baiknya kita lihat dulu apa itu Kampung Kemasan Gresik? Ya, Kampung Kemasan Gresik menurut Bapak Oemar Zainuddin yang ditemui Inforum dan juga anggota dari Komunitas Matasegar mengatakan bahwa Kampung Kemasan namanya berasal dari seorang Tiong Hoa. “ Pada waktu itu ada seorang Tiong Hoa  BAK LIE ONG tinggal di daerah ini. Dia keturunan China Keleran yang merupakan pelabuhan kecil. Pekerjaannya sebagai seorang pengrajin emas. Karenanya banyak orang yang datang memperbaiki emas. Oleh sebab itulah namanya menjadi kampung kemasan”, ujar Pak Oemar yang memiliki panggilan akrab Bapak Nut.

Lebih jauh lagi Bapak Nut mengatakan  selain pengrajin Emas berdiri juga pabrik penyamakan kulit di Kampung Kemasan ini. “Setelah Bak Lie Ong kemudian datang Haji Umar yang sebenarnya seorang pengusaha kulit. Tiga tahun kemudian datang orang mendirikan rumah. Haji Umar sendiri punya anak tujuh. Anak kedua dan ketiga tidak meneruskan usahanya, tapi Lima orang anaklah yang melanjutkan usaha bapaknya itu. Haji Umar akhirnya terkenang, karena permintaan kulit banyak, dia mendirikan pabrik penyamakan kulit. Setelah pabrik besar ada hubungan dagang seluruh Jawa, Solo Semarang, Panarukan dan Madiun. Sebelum ada kereta api, pengiriman kulit dengan cikar, kereta yang ditarik dengan sapi” tutur Bapak Nut. 

Selanjutnya Bapak Nut menjelaskan bahwa setelah perusahaan itu sukses, banyak orang  mendirikan rumah-rumah yang besar. Tidak hanya itu  ada pabrik terkenal yaitu NIEUROP, pabrik perkulitan di Surabaya. Yang berhasil adalah orang Cina, sehingga pengaruh Cina besar. Warna aksesoris rumah banyak dipengaruhi Cina. “Hal ini telah diteliti mahasiswa Malang, Ubra dan Unpar. Perkampungan yang terkenal  adalah Kampung Peranakan karena arsitekturnya campuran Cina dan Belanda dan Jawa”, ujar Bapak Nut. Di Surabaya sendiri ada lima perkampungan yaitu, Kampung Arab, Pecinan, Kolonial, Pribumi dan Peranakan.

Ciri Khas Kampung Kemasan 

Connecting door dari satu rumah ke Rumah yang lainnya
 
Apa yang menjadi keistimewaan dari kampung kemasan sehingga dijadikan sebagai salah satu cagar budaya yang harus dilindungi oleh Komunitas Matasegar? Berdasarkan keterangan dari Pak Nut dikatakan bahwa  Kampung Kemasan sudah dibangun sejak tahun 1896. Dan Bak Lie Ong sendiri datang pada tahun 1860. Menurut Pak Nut, hal yang membuat kampung kemasan menjadi istimewa adalah pada rumah-rumah tertentu diatasnya ada jembatan yang memiliki dua fungsi, yaitu sebagai pintu palsu untuk mengelabui orang karena di atas terdapat sarang  wallet dan untuk keindahan.  Tidak hanya itu saja dahulu di setiap atas rumah diletakan wayang dan di samping rumah ada pintu penghubung dari satu rumah ke rumah yang lain. “pintu ini digunakan orang dulu misalnya untuk meminta bumbu dapur ke rumah sebelah”, ujar Pak Nut.

Salah satu bagian dalam rumah dari anggota Komunitas Matasegar di Kampung Kemasan bergaya Cina
 
         
Tidak Boleh Merubah Bentuk Asli Rumah  

Pada Malam Hari
 
Tak ubahnya sebuah perkampungan yang terdiri rumah-rumah tentu saja ketika dimakan usia akan lapuk juga terlebih apabila tidak ada yang merawatnya. Begitu juga keadaan kampung kemasan Gresik, rumah-rumahnya tesebut terlihat kumuh, tidak terawat, ditumbuhi lumut, tumbuhan liar dan terkesan angker. Dengan kondisi seperti ini apakah orang berhak untuk melakukan pemugaran? Berdasarkan keterangan dari Bapak Nut, pemugaran boleh, tapi tidak boleh untuk mengubah bentuk yang telah ada. “Rumah di sini sudah tua harus dipugar kembali tanpa  merubah bentuk aslinya. Dari 23 deretan  rumah tinggal 17 buah rumah,” ujar Bapak Nut.
Sementara itu, telah ada seorang yang peduli terhadap Gresik dan berencana membuat sebuah galeri di Kampung Kemasan. “Salah satu rumah peninggalan yang ada di sini akan dijadikan galeri dan kami berharap dengan adanya galeri ini akan banyak pengunjung yang datang’, ujar Bapak Nut.
Sebagai tambahan informasi, rumah yang ada di Gresik ini boleh dibeli dengan ketentuan sepanjang itu untuk kepentingan Gresik, demikian yang dikatakan Bapak Nut.

Peran  Komunitas Matasegar
Komunitas Matasegar pertama kali berdiri pada tanggal 10 November 2010. Bermula dari inisiatif beberapa orang yang peduli dengan Gresik dan berjalan sendiri-sendiri tidak ada yang menuntun. Kemudian terjadi sharing dan pertemun yang kebetulan terjadi pada Rabu malam begitu pun dengan pertemuan-pertemuan selanjutnya selalu terjadi pada Rabu malam. Karena itulah komunitas Matasegar selalu menyebut pertemuan itu dengan Reboan.

Di Gresik pada waktu itu sudah ada komunitas budaya swasta dan hal ini menjadi pendorong beberapa orang untuk meresmikan komunitas budaya ini yang kemudian diberi nama komunitas Matasegar.  Pada awalnya anggotanya hanya berjumlah empat orang kemudian bertambah pada minggu berikutnya dan komunitas ini tidak mencari anggota. “Kami tidak aktif mencari anggota tapi kami memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk datang dan ikut aktivitas matasegar dan memang komunitas ini terbuka untuk budaya Gresik”, ujar Pak Nut.  

Anggota Komunitas Mata Segar dengan barang bahan diskusi
 
Reboan yang selalu diadakan oleh Komunitas Matasegar sangat unik. Hal ini terlihat ketika Inforum berkesempatan untuk ikut reboan dan bertukar pikiran dengan para anggotanya. Setiap akan mengadakan pertemuan salah seorang anggota komunitas ini pasti ada yang membawa benda-benda antik. Pada waktu itu terlihat ada yang membawa lampu minyak, miniatur tower dan tak lupa juga para anggotanya membawa hidangan tradisional, salah satunya ada Pudak.

Benda-benda lain yang biasanya dibawa pada Reboan bisa berupa manuscript kuno, nasakah Khutbah kuno, potret, atau apa pun itu dan tentunya bernilai. Benda-benda tersebut mereka jadikan untuk bahan diskusi dan sebagian dari benda-benda kuno itu mereka dapatkan di loak. Apa yang dilakuka oleh para anggota Komunitas segar ini semata-mata bentuk dari kepedulian mereka. “Benda-benda yang dibawa oleh setiap anggota dalam Reboan ini sebagai bentuk dari kepedulian para anggota, benda-benda tersebut akan diterjemahkan bersama anggota lainnya dan yang paling bernilai tinggi akan dibahas”, ujar Bapak Nut.

Pembahasan atau diskusi yang dilakukan oleh anggota komunitas matasegar untuk menentukan apakah benda tersebut termasuk dalam cagar budaya yang harus dilindungi dan bagaimana untuk melestarikannya serta memperkenalkannya ke masyarakat luas. Dalam menetapkan apakah sebuah benda bisa dijadikan cagar budaya, menurut Bapak Trisaji, yang masih merupakan anggota Komunitas Matasegar mengatakan bahwa bisa dilakukan dengan memberi arti pada sebuah benda. “Untuk memberi arti sebuah benda itu bisa dilakukan dengan penelusuran jejak-jejak sejarah atau kita membuat benda  dan memberi cerita dan tentu saja didukung lingkungan yang memiliki potensi”, ujar Trisaji.

 Pada dasarnya komunitas matasegar ini mereka mengejar kepada nilai pariwisatanya. Apabila penemuannya bisa menarik wisatawan itu akan lebih baik.


Komunitas Matasegar Melakukan Aktivitasnya Secara Swadaya

Komunitas matasegar menjalankan aktivitasnya tanpa dukungan dari pemerintah daerah. Mereka melakukannya secara swadaya. Uang yang di dapat dari kegiatan pariwisata inilah yang dijadakan sumber dana. Mereka biasanya menjadi guide wisatawan yang datang melihat entah ke Kampung Kemasan atau tempat wisata lainnya.  Sementara untuk sewa tempat  foto prewedding mereka belum bisa menarik retribusi karena belum ada perda cagar budayanya.

Sementara berdasarkan keterangan dari Bapak Nut kerjasama dengan Dinas Pariwisata baru terjalin ketika ada kunjungan wisatawan dari Malaysia atau luar negeri.  Wisatawan lokal yang datang biasanya adalah siswa-siswi SMP, yayasan maupun para peneliti.

Meskipun komunitas matasegar ini melakukan aktivitasnya secara swadaya bahkan untuk perawatan Kampung Kemasan ini tanpa bantuan dari pemerintah namun kehadirannya disambut baik oleh lingkungan. Hal ini seperti diperlihatkan oleh Bapak Lurah Lumpur yang hadir dalam Rebon itu. “Sebagai perpanjangan dari PEMDA, saya melihat keberadaan mata segar sebagai komunitas budaya yang ikut merawat, memelihara dan melestarikan kesenian-kesenian yang ada dikelurahan yang saya bina”, ujarnya.

Perda Diperlukan Untuk Melindungi Cagar Budaya

Komunitas Matasegar memperkirakan ada sekitar 300 cagar budaya, namun berdasarkan penelitian dari ITS ditemukan ada sekitar 125 cagar budaya. Untuk melindungi cagar budaya ini diperlukan perda. Oleh karena itu, komunitas matasegar sangat berharap pemerintah membuat Perda. “Perda sangat diperlukan untuk melindungi cagar budaya yang ada agar jumlahnya tidak berkurang. Oleh karena itu, kami berharap pemerintah daerah segera menerbitkan perda cagar budaya”, ujar Bapak Nut.


Sunday, March 11, 2012

SieJinKwie Teater Durasi Terlama: Bauran Antara Wayang dan Opera Cina

Selamat malam teman -teman.  Cuaca malam ini sangat bagus sekali. Terbekatilah mereka yang sedang melangsungkan hajat hari ini, hehehee ... Happy Wedding dan Happy Birthday untuk mereka yang merayakannya ya ...

Oke deh, malam ini hendak berbagi cerita tentang pertunjukkan Teater yang kutonton semalam judulnya Sie Jin Kwie di Negeri Sihir dipentaskan oleh Teater Koma. Sebelumnya ada yang sudah tahu Teater Koma? Kalau orang teater pasti banyak yang tahu. Saya sendiri tahunya dulu waktu les di LIA. Salah satu artikelnya itu membahas tentang Teater Koma dengan tokohnya Ratna Riantiarno..  Dan bersyukur sekali semalam itu dapat menonton karya Teater Koma.

Gak menyangka dan memang pada awalnya gak tanya durasi pertunjukkannya, jadinya kaget semalam itu. Durasinya sampai 4 jaman lebih. Dimulai jam 19:30 WIB sampai 24:00 WIB dan merupakan teater terlama yang pernah kutonton. Kalau sebelumnya ada sekitar 3 jaman.
Di sesi pertama pertunjukkan masih segar dan masih bisa menikmatinya, bahkan ikut tertawa bersama penonton lainnya. Tapi pas pertengahan itu ya, harus berusaha keras untuk menahan ngantuk supaya tidak melewatkan cerita, bahkan posisi duduk pun jadi tidak nyaman ya kalau rasa kantuk itu datang. Tapi malam tadi itu menjadi spesial karena nontonya bersama My Mom dan juga Adekku. Mereka ada berkunjung ke Batavia dan kuajak saja ke TIM :)

Dan ini dia Foto-Fotonya:

Di Depan Pintu Masuk Hall Pementasan
 Ringkasan cerita Sie Jin Kwie  seperti ini:
Sie Jin Kwie adalah seorang Panglima Besar yang memimpin seluruh Angkatan Perang Kerajaan Tang. Awal mula dia menjadi Panglima Besar karena ramalan mimpi Raja Lisibin oleh Ciebokkong, Penasehat raja.
Bahwa Kesatria berbaju putih dan menunggang kuda putih  serta menyelamatkan jiwa sang raja dari ancaman golok Kaseobun adalah Siejinkwie.

Sie Jin Kwie ini mempunya Tiga orang istri, satu orang puteri dan seorang putra. Diantara sesama istrinya itu dikisahkan hidup rukun. Bahkan Istri pertamanya yang menjadi mak comblang dan dia juga yang menyarankan Sie Jin Kwie untuk menikahinya. Ya itulah teater. Kalau dalam kehidupan nyata mana mungkin istri pertama istilahnya menjadi "makcomblang", memperkenalkan dan menyuruh suami menikahi perempuan lain. hahahahaa.....tidak ada yang sudi untuk dimadu bukan??? :)

Oke, lanjut ...
Putra Sie Jien Kwie bernama Sietengsan sebenarnya sudah mati di tangan ayahnya sendiri, Sie Jin Kwie, pada usia 12 tahun. Anak panah Sie Jin Kwie tidak sengaja melukai Sietengsan. Tetapi, Sietengsan kemudian dihidupkan kembali oleg Gurunya bernama Dewa Onggo. Sietengsan diperintahkan oleh gurunya untuk turun ke bumi dan menemui adik dan ibunya serta memberikan obat untuk Sie Jin Kwie yang terluka dan juga berpesan bahwa : Ilmu yang diraih tidak akan pernah cukup.  Itulah mengapa menuntut ilmu seumur hidup. Selalu Ingat di atas langit ada langit.

Sie Jien Kwie Terluka oleh racun musuhnya yaitu Jenderal Utama Tar-Tar, Soupotong, karena itu jiwanya melayang ke Akherat. Sebelum dikembalikan ke bumi, dia sempat dianugerahi "Mata langit" sehingga mampu melihat nasib masa depan. Dalam penglihatan itu, Siejinkwie diramal bakal wafat oleh anak panah Sietengsan.

Singkat cerita ketika Sietengsan kembali ke keluarganya dia menjadi perpanjangan dari perjuangan ayahnya. Sie Jin Kwie sendiri sembuh dari sakitnya karena obat yang dibawa oleh anaknya.

Untuk cerita Sietengsan sendiri, dia dikisahkan menikah ketika sedang tugas. Itu pun pada awalnya dia menolak untuk menikahi peremupuan yang dia jumpai. Tapi dia dibujuk oleh rekannya dengan alasan pernikahan itu demi untuk mendapatkan dukungan dalam perang, mengingat sang perempuan yang punya kuasa. Dia menikah dengan saksi ibunya.
Mengetahui anaknya sudah menikah ketika sedang tugas dan tanpa memberitahu Sie Jin Kwie terlebih dahulu maka Sietengsan dijatuhi hukuman mati oleh ayahnya dengan alasan dia sedang bertugas seharusnya tidak mencari kesenangan. Akan tetapi hukuman mati tidak jadi karena Sietengsan dibela oleh para sepuh di kerajaan tapi masih tetap dijatuhi hukuman, tapi yang lebih ringan.

Duh, kalau zaman sekarang tidak seperti itu yak. Orang tua itu pada dasarnya pemaaf. Tapi Sie Jin Kwie ini tokoh yang tegas dan keras. Dan perjalanan Sietengsan pun berliku-liku dia dijatuhi hukuman beberapa kali oleh sang pangeran yang merupakan penerus sang raja yang sudah mati. Alasan Sietengsan dijatuhi hukuman beberapa kali karena dia melanggar sumpah sebanyak tiga kali dan juga karena  menolak dinikahkan dengan Hwanlihoa satu kali dan dua kali membatalkan pernikahannya dengan Hwanlihoa.

Hwanlihoa sendiri sangat percaya terhadap ramalan nasibnya yang akan menjadi istri Sietengsan. Oleh karena itu, dia berani melawan ayahnya bahkan dia tidak sengaja membunuh ayahnya dan dua saudaranya demi Sietengsan.

Diakhir cerita dikatakan Sie Jin Kwie meninggal sama seperti yang sudah diramalkan. Dia Mati secara tidak sengaja oleh anak panahnya Sietengsan. Mendengar Sie Jin Kwie meninggal, Sang raja pun terkena serangan jantung dan ikut meninggal.
Mengapa raja terkena serangan jantung dan meninggal?
Jawabannya karena dia merasa Sie Jin Kwie itu adalah panglima besar yang tidak dapat digantikan oleh siapapun. Dia ragu akan masa depan kerajaan tanpa Sie Jin Kwie.

Nah, itu contoh yang kurang baik. Mestinya kita tetap survive ya :).  Masih ingat apa yang dibilang teman, katanya kalau kita punya ilmu itu harus diajarkan kepada yang lain. Kelak ketika kita akan pergi maka langkah kita tidak akan terganjal. Karena meskipun kita pergi yang ditinggalkan oleh kita masih dapat melanjutkan apa yang sedang kita buat. Dengan kata lain, ilmu kita sudah diturunkan dan ada penerusnya.
Dan untuk yang ditinggalkan, harus memberikan kesempatan dan kepercayaan untuk yang lain, kira-kira seperti itu ya hehehehee...

Ciri khas pertunjukkan ini adalah: sandiwara yang membaurkan antara Wayang dan Opera Cina..
jadi, khas Cina.. Kita bangsa yang kaya akan kebuadayaan jadi tidak ada salahnya menikmati khasanah budaya kita bukan?  

Foto-foto adegan:

Adegan Awal 
Lalu ...

Wayang

lalu ...

Full Team
Ayo teman-teman kalau mau nonton masih ada waktu sampai tanggal 31 Maret 2012 kok. Tapi disarankan kalau nonton teater ini kondisi kita fit. Terutama kita sudah tidur dulu. Supaya nanti di tengah pertunjukkan kita tidak mengantuk dan dapat menikmati pertunjukkan sampai akhir. Tiketnya terjangkau kok. Saya beli yang Rp. 100.000,. heheheeh ..


Friday, March 9, 2012

Permainan Angklung Persembahan Penghuni Tresna Werdha

Yup, pada blog sebelumnya saya posting tentang Panti Sosial Tresna Werdha dan untuk sekarang  adalah posting persembahan Angklung dari para penghuni Tresna Werdha Ya... Silahkan menyimaknya ..


Mereka pun menyanyikan Halo-Halo Bandung:

HALO-HALO BANDUNG
IBU KOTA PERIANGAN
SUDAH LAMA BETA
TIDAK BERJUMPA DENGAN KAU
SEKARANG TELAH MENJADI LAUTAN API
MARI BUNG REBUT KEMBALI

Nah, teman-teman masih ingat gak lagunya?


Halo-Halo Bandung itu lagu zaman kanak-kanak kita dulu.... kata orang, Lansia itu  artinya kita kembali ke siklus kanak-kanak kita. Saya pun tersenyum dalam hati dan terkadang merasa geli terhadap apa yang mereka lakukan.. Tersenyum dan geli karena kita  berhadapan dengan "Big Child" hehehehe..

Oh ya satu hal lagi, ternyata lokasi dari Panti Sosial ini tepat berada di depannya Rumah Sakit Cedera Olahraga. Itu Lho tempat kita ngetem dulu waktu ngantar lamaran sepupu lantaran terpisah dengan rombongan yang lain. Sungguh, De Ja Vu yang Real. Aneh memang, saya itu sering sekali De Ja Vu. Seperti misalnya apa yang akan dilakukan itu sudah pernah saya mimpikan atau bayangkan sebelumnya. Jadi ketika hal itu terjadi, suka bertanya-tanya dalam hati, "Ini khan pernah saya alami" seperti itulah kira-kira teman...... bagaimana?

Wednesday, March 7, 2012

Tresna Werdha Pilihan Di Hari Tua, Mengapa Tidak ?

Selamat sore ... Bagaimana kabarnya teman-teman?.
Yuk, Mari kita melihat masa depan kita, mau kemana? Tapi tunggu, ya maksudnya adalah masa depan
dihari tua. Apakah sudah terpikirkan? ataukah teman-teman sudah punya konsep. Misalnya kalau untuk menghabiskan hari tua nanti kita mau kemana?

Kalau masih bingung atau belum ada bayangan sama sekali, Jangan khawatir, itu pesan saya.
Postingan saya berikut ini bisa jadi sebuah pilihan yang baik untuk hari tua kita. Ya, Panti Sosial Sasana Tresna Werdha bisa dijadikan pilihan untuk hari tua kita.

Yup,  ceritanya ini berawal ketika saya ikut acara DWP kantor berkunjung ke Cibubur tepatnya ke Panti Sosial Yayasan Tresna Werdha. Waktu itu bertugas mendokumentasikan kunjungan tersebut. 
Ketika datang ke lokasinya, wah, pokoknya bersih ya dan para nenek dan kakek kita yang tinggal di sini tidak akan merasa  terlalu kesepian, karena kalau tidak kesepian itu bohong tentunya, karena akan ada rasa kangen  sama keluarga.

Dibenak kita kalau sudah mendengar kata Panti sosial pastinya persepsinya negatif. Kalau seseorang dikirim ke Panti sosial biasanya kita akan berpikiran itu karena anaknya tidak mau repot mengurus orang tuanya, sibuklah tidak punya waktu untuk mengurusnya. Intinya seperti "Membuang Mereka atau mengasingkan mereka" ...

Tapi waktu berbincang dengan Bapak Ibnu Abas seorang Wakil Kepala di Tresna Werdha itu,  mengatakan para lansia itu tidak dibuang.
"Mereka tidak dibuang oleh keluarganya, karena salah satu syarat untuk tinggal di sini harus punya keluarga", ujarnya.

Mengapa syaratnya mereka harus punya keluarga yang masih peduli?
Jawabannya itu karena mereka tinggal di Panti Sosial itu harus bayar. Oleh karena itu harus ada keluarga yang menanggung mereka.  Jadi panti sosial itu bukan gratis.

Berapa sih bayaran untuk tinggal disana?
Itu tentunya bervariasi tergantung tipe Kamar. Ada tipe VIP ada juga Kamar biasa.
Coba lihat :

VIP Room ya
 Kamar VIP ini tarifnya Rp 6 juta tapi bisa berdua, dan kalau makannya itu perbulan habis Rp. 2 juta per orang. Jadi dibutuhkan Rp. 10 juta untuk satu kamar VIP per bulan. Bagaimana tertarik?
Dan Ini kamar yang biasa ...

Kamar Biasa
Menurutku kamar yang biasa juga pilihan bagus, yang penting khan kita nyaman tinggal di sana.

Ternyata kata Pak Abbas, di Tresna Werdha ini ada agendanya. Maksudnya setiap hari itu ada jadwal khusus. Seperti ada pelajaran musik, yaitu bermain angklung, ada senam, dan juga ada kegiatan penyegaran rohani. Panti ini menerima semua orang dari berbagai latar belakang, tidak membedakan warna kulit maupun keyakinan. Pokoknya kesehatan mereka di sini terjaga. Karena ada juga medisnya.

Terharunya saya ketika mengunjungi tempat ini. Terutama ketika melihat mereka memainkan angklung dan bernyanyi.
Inilah mereka yang tinggal di Tresna Werdha:

Penghuni Tresna Werdha Bernyanyi
Waktu saya ke sana khan bulan Februari. Seperti diketahui orang pada umumnya, mereka memandang bulan Februari itu istimewa. Ada namanya hari kasih sayang. Meskipun kita tahu berkasih-kasih itu tidak harus tanggal 14 Februari. Setiap hari kita berkasih-sayang... tapi tidak ada salahnya kita berbagi kebahagiaan dengan yang lain.

Hal inilah yang saya temukan di Tresna Werdha. Saya dapati setangkai bunga di setiap pintu kamar mereka.

Sekuntum Bunga Mawar
Bisa saya pahami, untuk mereka yang usianya sudah lanjut perhatian dan kasih sayang dari keluarga itu penting. Nenek yang fotonya terpampang di atas itu adalah nenek yang istimewa. Dia adalah mantan seorang professor. Suaminya sudah meninggal dan tidak memiliki anak. Jadi dia putuskan untuk tinggal di Panti ini. Dia mengakui sendiri katanya dengan uang hasil jerih payahnya itu dia bisa bisa membiayai masa tuanya. 


Begitulah teman-teman ceritanya. Jadi untuk masa depan hari tua kita menabunglah. Dan jangan khawatir kalau pun kita tidak ada saudara lagi atau karena alasan lainnya misalnya kita hidup dengan status single sampai usia lanjut tapi mudah-mudahan tidak ya, tinggal di Panti Sosial seperti Sasana Tresna Werdha merupakan pilihan terbaik.
Tidak perlulah kita mengais-ngais perhatian.  Tapi terlintas di benak saya kalau memang sudah usia lanjut, ya,  lebih cepat lebih baik kita kembali kepadaNYa heheheee. Karena yang namanya kematian itu artinya kehidupan kita di dunia berhenti begitu pula dengan sisi negatif yang kita lakukan. So, selamat menikmati hari tua untuk semuanya :)