Search This Blog

Friday, September 17, 2010

Preview Mudik, Lebaran dan Balik

Mudik merupakan pengalaman pertama saya setelah menjadi seorang pegawai. Saya Mudik tepatnya tanggal 8 September.  Satu hari sebelum cuti bersama tanggal 9 -13 Septemeber 2010. Rencananya saya akan mudik tangal 8 malam dengan travel yang langsung ke Ciamis atau ke kampung halaman saya. Akan tetapi, kemacetan karena mudik lebaran membuyarkan rencana saya  itu. Tiba- tiba saja sang sopir yang akan menjemput saya menelepon saya dan mengatakan bahwa dia terjebak macet dan belum sampai ke Ciamis dari Jakarta. Sementara dia harus berada di Jakarta nanti malam untuk menjemput saya. Duh, saya jadinya kocar-kacir mencari alternatif travel yang masih kosong. Travel pertama yang saya hubungi adalah travel langganan saya. Tetapi semua kursi sudah Full Booked. Saya coba menghubui travel yang lain, alhamdulillah ternyata masih ada kursi yang kosong untuk pemberangkatan jam 15.30 WIB. Saya pun memesannya, akan tetapi saya kemudian berpikir lagi. Travel ini adalah travel yang menuju PVJ bukan ke Ciamis langsung jadi konsekuensinya saya harus transit dulu di PVJ. Ah saya malas dengan rute perjalanan yang seperti itu. Menambah lama saja waktu perjalanan. Saya pun memutuskan untuk naik Bis saja dengan konsekuensi saya harus pergi ke Terminal Kampung Rambutan. 
Tahukah Teman, ternyata rute ke Kampung Rambutan itu sangat jauh. Pertama  saya naik busway dari Blok M setelah solat Zuhur. Busway kemudian Turun di Halte Dukuh atas menuju Matraman. Dari Matraman menuju halte ah saya lupa...dari  halte ini menuju halte BKN dan baru dari sini bisa langsung   ke Terminal kampung rambutan. Begitulah kalau masih awam dengan rute, kita jadinya terjebak dalam informasi yang orang-orang berikan. Tapi yang terpenting saya sampai Ke terminal Kampung Rambutan. Sesampainya di terminal Kampung Rambutan saya diantar seorang anak kecil yang menyewakan sebuah payung. Memang pada waktu itu sedang hujan. Ketika menuju Bis yang akan saya tumpangi, tiba - tiba saja seorang bapak-bapak memaksa merebut tas saya yang dibawa  anak kecil itu. Dia bilang "mau kemana sini saya bawa tasnya masih ada kursi yang kosong" ... saya curiga melihat bapak-bapak itu lari membawa tas saya. Saya suruh adek kecil yang meminjamkan saya payung dan sebeumnya membawakan tas saya untuk mengejarnya. Saya takut dia membawa lari tas itu. Eh pas sudah sampai ke Buss, kata kondektur kursinya sudah terisi semua. Kita disarankan untuk naik bus yang satunya lagi. Dan akhirnya Bapak itu memaksa saya  untuk memberikan uang Rp. 5000, "kasih lima ribu saja"...kurang lebih seperti itu kata-katanya. Seharusnya saya tidak membiarkan orang untuk membawa tas saya. Ya, itu sebagai pengalaman saya saja untuk kemudian hari.
Dan akhirnya saya pun menuju Bis yang masih kosong kursinya. Beruntung waktu itu penumpangnya belum banyak yang datang. Dan saya  bisa  memilih kursi duduk. Saya pilih dibarisan yang paling depan. Untuk anak kecil yang meminjamkan saya payung dan membawakan saya tas. Saya pun memberikannya tips sepuluh ribu rupiah. Setelah menunggu penumpang penuh, bis pun berangkat dari Kampung Rambutan menuju Ciamis. Saya membeli karcis sebesar Rp. 80.000,'

Sepanjang  perjalanan dimulai dari tol lingkar dalam Jakarta dan juga jalan tol Cipularang padat merayap. Saya pun berbuka puasa di jalan. Untung saja  saya membawa bekal. Sesampainya di gerbang tol Cileunyi Bandung ternyata jalurnya dialihkan harus menuju ke jalan sumedang. Duh saya teringat kenangan masa lalu ketika harus ke Jatinangor untuk bimbingan Skripsi naik bis Damri. Dan memang bis yang saya tumpangi pun melewati pangkalan Damri atau pintu gerbang UNPAD. Tapi dari pangkalan Damri ini kita tidak menuju arah Wado melainkan berputar arah menuju Cileunyi lagi, rancakekek dsb. Nah ketika memasuki Jalan Cicalengka terjadilah kemacetan. Harus sabar menunggu. Mobil pun ada beberapa menit tidak bergerak tapi alhamdulilah dengan sabar semuanya berjalan lagi. Yang paling saya takuti adalah jalur Nagreg. Tapi alhamdulilah Nagreg padat merayap tidak sampai macet. Dan kurang lebih jam 12 tengah malam bis kita pun berhenti untuk rehat sejenak. Saya manfaatkan kesempatan ini untuk sholat maghrib dan isya serta makan mie. Sekitar jam satu perjalanan dilajutkan kembali. Kita pun sampai Tasikmalaya. Persis seperti yang saya perkirakan kita sampai di Ciamis di waktu Subuh. Saya turun adri Bis persis di Taman raflesia dan ikut ke toilet pada salah satu mini market yang ada di sana. Tak beberapa lama saya pun mendengar azan subuh. Saya tidak sendiri di sana tapi ada juga para pemudik yang sedang menunggu kendaraan.Tak berapa lama Mobil Elf yang saya tunggu pun datang. Penumpangnya tidak terlalu banyak. Sesampainya di rumah saya disambut adik dan orangtua saya dan saya pun langsung solat subuh. Diperkirakan saya sampai di rumah kurang lebih pukul 6 kurang. Pulang kampung ini saya hanya kebagian buka bersama satu kali dengan keluarga karena besoknya Lebaran. Dan yang menyiapkan makanan untuk lebaran adalah Ibu dan Adik saya yang perempuan. Mereka yang masak. Saya tidak ikut membantu masak hehehehe..selain malas, badan saya terasa pegal-pegal hihihihi...akh alasan saja ya.
Besoknya saya ikut solat sunat Idul Fitri bersama adik laki-laki dan ibu saya. Yah, suatu moment yang special sekali ibu saya bisa solat sunat. Karena biasanya Ibu saya masak dan yang pergi ke masjid adalah saya dan adik saya yang perempuan. Kebetulan pada saat itu, Adik saya yang perempuan sedang berhalangaan. Jadi, Dia yang tinggal di rumah memasak dan memanaskan makanan. Lebaran ini tidak ramai memang karena sebagian saudara ayah saya tidak mudik. Dan biasanya kalau setelah solat sunat dan bersilaturahim dengan keluarga ayah saya, Saya dan ibu serta adik-adik pergi ke Tasikmalaya mengunjungi nenek dari mamah. Dikarenakan Nenek saya dibawa oleh Bibi ke Bandung, jadi kita baru bisa bersilaturahim dengan keluarga ibu saya di Bandung pada hari Minggu. Hanya saya dan Ibu saya yang pergi ke Bandung dengan menggunakan mobil angkutan Elf. Itu pun salah naik ke arah Lewi panjang alhasil kita diover di Cileunyi.  Dari Cileunyi saya naik angkot. Duh memang maksud Bibi saya itu baik dengan membawa nenek saya ke Bandung. Tapi  ada kendala bagi kami. Ya, tidak semua anggota keluarga memiliki kendaraan. Jadi, mereka harus naik kendaraan umum ke Bandungnya. Sementara paman dan bibi saya yang tinggal di Tasik ada yang sudah punya anak lebih dari satu. Termasuk Ibu saya. Jadi, saya ke Bandung hanya berdua dengan Ibu saya. Itu bisa menghemat ongkos. Karena di hari lebaran ini ongkos pun ikut naik. Saya juga yang dari Ciamis ke Bandung naik Elf harus bayar perorang Rp. 50.000,- Belum masalah macet di jalan.
Sebenarnya tidak masalah kita berlebaran di mana, akan tetapi kalau Nenek saya lebaran di Tasik yang pada umumnya sebagian besar keluarga ada di sana itu lebih baik.
Nah, di hari Minggu, 12 September, saya pergi ke Bandung  dan akhirnya bisa bertemu dengan keluarga besar Ibu saya. Tapi sayang hanya sebentar saja. Karena malamnya mereka dan juga nenek saya pulang ke Tasik bareng pamaan. Saya pada hari senin paginya bali lagi ke Batavia karena hari selasanya sudah masuk kerja lagi. Saya berangkat dari bandung dengan menggunakan travel pukul 6.30. Tiketnya seharga
Rp. 55.000,-
 
Untung saya berangkatnya pagi hari. TIdak terjebak macet di jalan. Saya pun datang di kosan Batavia pukul 9.00 WIB itulah cerita tentang mudik, lebaran  dan balik saya di tahun 2010.

Monday, August 30, 2010

Saya juga baru tahu takjiah ???

Yup ceritanya pagi ini teman saya bercerita. Saya lupa siapa yang mulai bertanya. Tapi intinya salah seorang teman saya bertanya Pada si P, perihal apa yang sedang dia bicarakan dengan temannya itu. Teman saya si P, bilang seperti ini "kemarin saya lagi ngomong sama teman, dia bilang lagi takjiah"...  nah temanku Si P itu lalu tanya temanku Si N...apa artinya takjiah itu..temanku si N bilang "Silaturahmi"..lantas teman saya si P itu pun bilang sama temannya itu yang sedang takjiah seperti ini "oh alhamdulilah"...nah temannya heran "lho kok alhamdulilah"...nah pas di kantor teman saya T..bilang Takjiah itu khan artinya "melayat" bahasa arab.  nah sontak. teman saya Si N, dan saya pada ketawa....saya ketawa karena ini benar-benar konyol dan saya sebenarnya menertawakan diri saya sendiri wong saya juga baru tahu apa artinya takjiah itu...Hmmmm...memang saya rada ignorance kalau tentang kematian...maksud saya kalau bisa saya menghindari dari hal-hal yang berbau duka cita...Oh Tuhan betapa stupidnya saya :)

Wednesday, August 11, 2010

Cerita Menyambut Hari Pertama Puasa

Beginilah cerita dari anak kos yang sedang merantau jauh dari kampung halaman dan orang tua. Kita sebagai anak kos belajar untuk mandiri. Terlebih ketika akan menghadapi bulan puasa ini. Yup, untunglah teman kosan saya mengajak catering untuk makan sahur. Dan sudahlah dimulai tadi subuh sebagai sahur kita pertama. Menu pada hari pertama sahur adalah : Tempe bacem, Ikan, sayur bayam dan melon. Sebenarnya tidak begitu mood, jadi makannya kurang afdol.... hehehe...
Dan ada lagi satu cerita di malam tadi. Ceritanya berawal dari teman saya ngajak pakai gas. Dia sendiri akhirnya beli, tapi saya tidak ikutan patungan. Saya bilang nanti kalau saya mau pakai saya bayar, kalau sekarang sepertinya saya tidak begitu membutuhkan, Toh untuk sahur sudah ada catering. Tidak berapa lama gas itu pun di pasang ke kompornya. Yang memasangnya tentu saja Bapak penjual Aqua galon kita sepertinya Bapak itu sudah biasa menghadapi gas. Dan tidak berapa lama kemudian kok, saya dan teman kos yang lain merasa parno. Dikarenakan mencium bau gas dan sepertinya ada suara mendesis dari gas yang keluar dari tabung, alhasil teman kosan saya yang satu itu bilang "udah de pak, saya belum nikah ni, rugi"...hehehe maksudnya jangan dinyalain lagi kompor gasnya. Tapi Bapak itu bilang, "tidak apa-apa, ini khan ruangannya terbuka, kalau tertutup berbahaya"...kalau saya ssih bilang seperti ini "Sudah pak, itu ada bunyi mendesis"....akhirnya selang dan regulator yang telah terpasang di buka kembali. Yup, kesimpulannya harus membeli selang dan regulator yang baru dan pas. Soalnya si Mbak belinya di pasar biasa. Tapi yang membuat sayas heran itu selang sebenarnya sudah berstandar SNI...tapi ya itu memang lebih baik belinya di supermarket atau tempat yang terpercaya. Teman saya yang membeli gas itu mengajak saya untuk membeli kompor listrik yang kecil. Saya sebenarnya lagi malas untuk keluar rumah, tapi berhubung kasihan, jadi saya pun akhirnya mengantarnya ke toko yang dekat dari kosan kami. Sesampai di Toko Elektronik, ternyata barang yang dicari tidak ada, dan selang pun tidak ada. Kita akhirnya pulang dengan tangan hampa.
Kalau dulu di kosan lama saya di Bandung, seorang teman dia perawakannya kecil tapi dia bisa menyanyi suaranya bagus, dia yang mengurus gas....yup dia beli sendiri selangnyaa, dia pasang sendiri selangnya, kita hanya mengganti uangnya saja dan alhamdulilah tidak ada kejadian apa-apa...akh memang kalau kita tahu cara menangani yang tepat pastinya aman, tapi saya masih parno...Bagaimana dengan Anda?

Note: Tadi malam saya berhasil tarawih dan tadarusan :D

Tuesday, August 3, 2010

Menjadi Mc kondang itu ?

Yup menjadi seorang pekerja di sebuah K/L membuat kita "dekat" dengan VVIP, Artist, Pejabat eselon satu, eselon dua, dan sebagainya orang yang di dalam kehidupan kita sehari-hari, susah kita dekati. Nah, ketika kita sudah masuk dalam lingkaran mereka,  bertemu dengan orang terkemuka bukan hal yang aneh lagi. Bahkan kita bisa berfoto dan berjabat tangan. Hal itu yang saya lihat di sini. Bahkan saya pun bisa tahu alasan mengapa yang menjadi MC itu si Anu tidak jadi Si B??
Yup, minggu kemarin, institusi dimana saya bekerja, menyelenggarakan sepeda gembira dengan mengundang MC dari kalangan selebritis. Mc nya sendiri adalah Helmi Yahya sedangkan Band Artis yang diundang adalah Virgin. Melihat selebritas langsung di depan mata saya, membuat saya takjub. Saya lalu berpikir inilah salah satu keistimewaan kita bekerja di sebuah K....


Kabar pertama yang saya dengar adalah panitia tadinya akan mengundang Tukul sebagai MC, dikarenakan Tukul sekarang termasuk ke dalam top list, berarti bayarannya pun meningkat seiring dengan kepopuleran yang dia raih. Tapi ketika saya melihat Helmi Yahya sebagai Mc, saya rasa Dia melakukannya dengan baik. Setiap Mc memiliki karakteristik masing-masing. Yang saya lihat dari Helmi Yahya adalah, Dia bisa menyanyi.
Nah, untuk  penampilan band Virgin sendiri, mereka seperti biasanya menampilkan performance terbaiknya.


Jadi, pertanyaan saya adalah ketika seseorang sampai pada puncak  popularitasnya, haruskah dia memasang tarif yang tinggi?  Kalau saya lebih memilih fleksible dalam artian saya bisa tampil di mana saja, meskipun tarifnya tidak melambung tapi dengan frekuensi tampil yang banyak kita  bisa mengisi pundi-pundi kita dengan baik.....

Friday, July 30, 2010

Buat Kemasan yang Simple!

Yup ceritanya saya senang sekali makan permen. Tapi entahlah apa cemilan itu masuk kedalam permen atau mungkin makanan tradisional yang lain. Tapi kalau menurut saya makanan yang saya sukai itu termasuk ke dalam jenis makanan tradisional, yaitu wajik/wajit. Yup nama makanannya itu adalah Ting Ting Jahe. Bahannya kalau dilihat dari kemasannya terdiri dari: Gula, Jahe, Tapioka, dan Margarin (Tidak beda jauh dari bahan wajit yang nenek saya suka buat walaupun tidak persis sama tapi ada gula dan tapioka campuran bahan membuat wajit/wajik selain ada juga bahan yang lainnya).
Saya dulu suka menolong nenek saya membuat wajik. Membantunya mengaduk-aduk adonan sampai kalis dan membungkusnya memakai kertas wajik juga. Berhubung nenek saya sudah lanjut usia, jadi sekarang jarang membuatnya lagi. 
Walah nih saya bantu perusahaan itu untuk promosi. Pertama kali saya mencoba Ting ting jahe itu ketika lagi tugas di Bali. Waktu itu saya mendapati makanan tersebut tergeletak di meja. Yup panitia memberikan snack kepada kita selaku anggotanya sebagai selingan selama bertugas :D
Nah ketika mencoba saya langsung tertarik sama makanan itu. Ada rasa jahe, manis dan hangat. Ternyata snack ini tidak bergitu laris. Nah, saya ambil saja sisanya untuk bekal di jalan (pas mau pulang kembali ke Batavia). Setelah makanan itu habis, saya pun mencari-cari di salah satu supermaket yang ada di Batavia. Akhirnya saya menemukan Ting-Ting jahe...
Baiklah  sekarang saya ingin membahas tentang Ting Ting Jahe pertama yang saya kenal. Dilihat dari kemasannya yang pertama saya lihat adalah dalam kemasan plastik. Seperti ini

Yah kemasan plastik seperti ini lebih memudahkan kita sebagai penikmat karena tinggal disobek saja dan kemudian langsungg kita makan isinya.
Tapi kemudian yang terjadi adalah ketika Ting-Ting jahe saya habis, saya pun mulai  mencari supply lagi. Dan Ketika saya mencarinya di Blok M, hasilnya Nihil. Yup aya tidak menemukannya di supermarket Blok M. Beberapa hari kemudian saya pun mencari lagi  ke Supermarket yang dulu saya mendapatinya. Hm hm...saya pun dapat kemasannya berbeda. Satu bungkus isinya terdiri dari beberapa bungkusan kecil. Setiap bungkusan kecil itu ada 8 kemasan ting ting jahe yang dikemas seperti ini.

Tapi saya kurangg suka dengan kemasan ini. Kemasan ini terbuat dari kertas. Ketika saya membuka kertas itu ternyata di dalam nya masih ada dibungkus satu lembar kertas lagi.

Duh kemasan yang seperti ini tidak praktis. Belum lagi kalau terbuka sedikit langsung dikerubuti semut. Nah, saya menghimbau kepada produsennya untuk tetap memproduksi Ting Ting Jahe dalam kemasan Plastik. Mengapa? supaya praktis dan isinya pun lebih banyak apabila dibandingkan dengan kemasan dari kertas.  Oh ya satu lagi, saya mencari label halal MUI tapi tidak ada ya. Mudah-mudahan saja semuanya aman..dan yang belum ada label halal MUI segera diurus ya..Thanks

Tuesday, July 20, 2010

Ke TMII

Yup, ceritanya sabtu kemarin tanggal 17 Juli 2010n saya bersama dengan adek saya pergi ke TMII.
Duh dikiranya mau mahal masuknya tapi ternyata harganya masih terjangkau oleh kita-kita.
Nah, berhubung ke TMII adalah pengalaman saya yang pertama ya karena saya memang belum pernah pergi kesana sebelumntya jadi saya sangat antusias saja.

Rute yang saya tempuh dari Kosan saya, oh ya karena saya tinggalnya dekat dengan Blok M,  jadi saya ambil rute BLOK M - Harmoni (Transit) - PGC (pusat Grosir Cililitan) dan dari sana naik Angkot.. sampailah ditujuan akhir TMII.
Habis berapakah uang yang saya habiskan ...Hmm sebenarnya tidaklah besar ...begini perinciannya
Ongkos Trans Jakarta Rp. 3500,- PP jadi  RP. 7000,-,..Naik angkot  AT15 sampai ke TMII hanya Rp. 2500,-


Nah untuk masuk ke TMII nya sendiri murah kok yang dewasa dikenai biaya Rp. 9000,-

Dan kalau sudah masuk TMII terserah kita mau mengunjungi anjungan atau objek mana saja. Tapi dikarenakan halaman TMII yang luas, jadi mereka menyediakan kendaraan keliling atau mobil wisata. Harganya juga murah kok hanya Rp. 3000, dan kita pun bisa menyewa sepeda atau motor..ada kok di TMII, tapi saya lebih menyukai pakai mobil wisata keliling yang harganya murah...tapi memang kalau kita ingin menikmati anjungan atau beberapa objek kita bisa sewa sepeda atau motor ( kalau gak salah jenis skuter yang mereka sediakan)...
 Pokoknya banyak sekali fasilitas hiburan yang bisa kita pakai di sana dengan berbagai macam harga....saya sih yang paling berkesan adalah menikmati kereta gantung atau Skylift..yup harganya agak mahal Rp. 25000,- tapi itu menantang adrenalin...duh smpai saya berdebar-debar...ada bunyi annoying ketika kereta gantung itu melewati yang kata petugasnya bilang "rem"....jadi  ada bunyi 'dug--dug--dug'....pokoknya anda ketika ingin menikmati skylift harus persiapkan mental dulu...

Selain itu, kita masih bisa berfoto ria bersama dengan Clown yang berkostum berwarna-warni. Nah jangan takut ya, karena di dalam boneka yang besar itu adalah manusia. Tapi Kalian jangan lupa sehabis berfoto dengan para clown atau boneka besar yang berisi orang itu, kalian harus bayar, alias memberi uang. karena pengalaman saya dulu saya lupa, sehabis foto malah pergi. ALhasil boneka besar itu mengegrak-gerakkan saku depannya pertanda dia minta bayaran. Duh, maaf ya saya yang kurang sensitif...hehe
Jadi untuk kalaian semuanya,selamat menikmati liburan bersama keuarga ya.

Thursday, July 15, 2010

Oleh-oleh Umrah dari Boss

Ceritanya ada dua minggu Boss Kami melakukan ibadah umrah.Nah beliau ini baru kembali kemarin pagi. Yang membuat saya takjub adalah bukannya ambil satu hari untuk beristirahat setelah menunaikan ibadah umrah.Eh ini malah berangkat ke kantor. Yup Boss Kami ini setelh tiba di kediamannya, beristirahat sejenak lalu melanjutkan tugas ke kantor. Idih....rajin sekali. If I were Him, mungkin saya akan beristirahat sejenak.
Nah hari ini Boss kami itu membagi-bagikan oleh-oleh dari Tanah suci. oleh-olehnya sendiri ada kacang arab, ada peci ..pokoknya lihat saja oleh-oleh yang saya dapatkan ini.



Yup saya jadi teringat beberapa tahun yang lalu, kita menanti oleh-oleh dari nenek yang pergi menunaikan ibadah ahji. Nah pasti my beloved grandma datang kita pada buka-buka kopernya dan memilah-milah oleh-oleh mana saja yang kita pingin...duh rasa-rasanya ingin pergi ke tanah suci. ..Selamat untuk anda yang sudah pernah mengunjungi Rumah Tuhan...Thanks ...