Search This Blog

Wednesday, May 27, 2015

Menikmati Ritual Pelantikan Sikerei di Mentawai On My Trip Magazine


Helooo ...
Apa kabar pembaca setia blog saya. Sudah lama tidak posting. Kali ini mau sharing cerita tentang kisah perjalanan saya ... sebenarnya ceritanya sudah hampir satu tahun yang lalu. Jadi, sudah  terlalu lama tapi masih layak untuk dishare.

Kisah perjalanan ini sudah dipublished sebenarnya di Majalah MyTrip dengan rubrik "Culture Speak", Volume 21 Tahun 2015.

Sudah beli belum majalahnya? sepertinya sekarang sudah keluar edisi terbaru ... okey ini dia rupa dari publikasinya.
My Trip Edisi 21 Tahun 2015



My name written here:
the contributors


The Article:




Menyaksikan Ritual Pelantikan Sikerei Di Melawai 

and ...

Last Page 
Baiklah, karena baca artikel di atas tidak bergitu jelas, saya akan uraikan sedikit kisah perjalanan ke Mentawai ini ya. Tapi, sebelummya saya infokan dulu kalau Ritual Pelantikan Sikerei baru ini, konon katanya baru perdana dipublikasikan untuk umum.

Let's start our story ....
Saya berangkat sendiri dari Jakarta ke Padang pada tanggal 23 Mei siang naik garuda. Awalnya ragu untuk pergi karena tidak ada budget untuk tiket. Tapi keadaan menguntungkan saya karena ikut keanggotaan GFF (Garuda Frequent Flyer). Dimana kalau kita terbang dengan Garuda akan mendapatkan tambahan point. Kalau pointnya sudah banyak kita bisa meredeem atau menukarnya dengan beberapa pilihan yang diberikan GFF. Nah, saya sendiri menukarnya dengan tiket keberangkatan - Jakarta - Padang. Tidak bisa PP (pulang pergi) karena pointnya tidak cukup. Satu tiket Jakarta - Padang dapat ditukar dengan Point GFF sebanyak 14000 point (kelas ekonomi). Untuk tiket pulangnya saya beli sendiri.

23  Mei 2014 
Berangkat dari Jakarta pada jam 11: 25 WIB menuju Bandara Minangkabau (Padang) yang merupakan meeting pointnya. Tiba jam 13:10 WIB. Sesampainya di Bandara langsung menuju Mushola untuk Zuhur dan menunggu teman - teman yang lainnya di sini. Sekitar dua jam kemudian, baru ketemu Mbak Evi (Eonya dari Indonesia Trip Advisor). Kemudian satu per satu anggota trip Mentawai pun berdatangan. Bagi saya Travelling kali ini kedua kalinya ikut Mbak Evi.

Untuk lebih mendekatkan cerita ini, Saya perkenalkan satu per satu peserta trip Mentawai yak ...
Mbak Evi, Sang EO

 Next,
Pak German Kartasasmita
Next,
Takeo Shindo

Next,
Howardi Godjali
Next,
Pak Kim
Next,


Herman Morisson
Next,

Agung Parameswara
Next,
Sayuri
Next,
Catthy
Next,
It's me dengan Sikerei
Itulah ke sepuluh anggota trip Mentawai. Setelah semua personil kumpul, kita meninggkalkan bandara menuju pelabuhan Bungur - Padang menyebrang ke Siberut. Tapi sebelumnya kita makan dulu di rumah makan Padang dekat pelabuhan tersebut. Sekitar Jam delapan malam kita sudah berada di dalam kapal menuju Siberut - Mentawai. Perjalanan padang - Siberut ada kurang lebih sepuluh jam. Di dalam kapal kita tidur di ruangan ber AC, yang tidak terasa sejuknya. Menurut saya sih volumenya kecil dan orangnya banyak. Jadi panas. Kita tidur di kasur yang bertingkat dua, saya pilih kasur bagian atas.

24 Mei 2014
Jam enam pagi kapal pun sampai di pelabuhan Siberut. Dari pelabuhan, rombongan diangkut sama kendaraan seperti angkutan kota tapi ini belakangnya terbuka. Rombongan dibawa menuju basecamp sementara sebelum melanjutkan perjalanan ke kampung. Di basecamp ini kita istirahat, mandi dan makan.

Jam sepuluh setelah semuanya siap, perjalanan dilanjutkan ke kampung Sikerei naik pong - pong selama kurang lebih tujuh jam perjalanan. Ada empat pong - pong untuk angkut sepuluh orang plus barang - barang. Di setengah perjalanan yang ditempuh melalui sungai ini ada breaknya untuk makan siang.

Sore harinya baru kita sampai kampung yang dituju itu pun masih harus jalan kaki sekitar sepuluh menit. Setibanya di kampung kita menuju rumah Aman Lau. Di sinilah tempatnya untuk rombongan trip menginap  dan tinggal selama enam hari. 

Kita beramah - tamah, istirahat, mandi dan makan. Lalu malam itu juga menuju Rumahnya Sikerei Aman Lau - Lau untuk menyaksikan rangkaian ritual pelantikan Sikerei baru.

Ada beberapa ritual pada malam itu yang disuguhkan kepada kami yaitu: tarian, potong babi, masak, makan bersama dan tarian lagi. Keesokan harinya, tanggal 25 Mei 2014, sorenya kita pergi ke hutan mencari daun untuk obat - obatan dan malamnya ada tarian.

Tanggal 26 Mei 2014, hari ini  merupakan hari closing atau penutupan dari acara ritual pelantikan sikerei baru. Acaranya dimulai dari memotong babi dan masak.

Tanggal 27 Mei 2014,  kita melihat proses pembuatan racun.
Tanggal 28 Mei 2014, kita jalan - jalan ke Kampung Matotonan. Tentunya dengan memakai kendaraan Pong - Pong. Karena jalan yang menghubungkan satu kampung dengan kampung yang lain masih melalui sungai.

Untuk lengkapnya bisa beli majalahnya my trip ya  Volume 21, tahun 2015. Biasanya penerbit suka menyimpan sisa terbitan.

Dan ini ada beberapa kosa kata dari bahasa Mentawai yang kita pelajari di sana.
Matsurabagata = Terima kasih
Simasegei = Selamat pagi 
Sitago = Selamat Siang 
Sisoibo = Selamat Malam 
Naikemei = Good bye
Aluita - Selamat Datang
Mukop = Makanan 
Mulok = Minuman 
Sapo = Rumah kecil atau rumah biasa

Nama - Nama hari :
Senin = Sagoi 
Selasa = Duagoi
Rabu = Telungagoi
Kamis = Empatgoi 
Jumat = Limangagoi 
Sabtu = Enengagoi
Minggu = Pitungagoi 


Sebelum blog ini ditutup, saya ingin tegaskan lagi bahwa daerah Mentawai yang dikunjungi ini terletak di Pulau Siberut, Wilayah Sarereiket, Desa Madobak, Dusun Butui. Di Butui sendiri diperkirakan terdapat sebanyak 30 (tiga puluh) Sikerei. Sementara di Pulau Siberut ini ada banyak Sikerei yang tersebar di beberapa wilayah, diantaranya: Saliuhuma, Saibi, Sempungan, Sirilogui, Sikabaluan, Malacan, Telekan, Bose, Labuan Bajo, Policoman, Sikapona, Tiniti, Simalegi, Betaet, Bojo (Siberut Barat), Simatalu, Paipajet (Barat daya), Kailela, Sagulube, Sakurei, Taileleo, Saumanu, Katurei, dll.