Search This Blog

Saturday, December 31, 2011

Ada Apa Dengan Covernya?

Yup, akhirnya kemarin sore itu saya dapati juga cover sebuah susu yang saya cari-cari. Hah, memangnya ada apa dengan cover itu? Ya ceritanya saya pernah membaca sebuah surat pembaca di salah satu surat kabar. Tapi lupa lagi di surat kabar mananya. Intinya si pembaca tersebut menyampaikan unek-uneknya terhadap cover susu itu. Karena covernya itu bergambar tiga orang laki-laki. Jadi, menurutnya itu seakan-akan kampanye atau legalitas hubungan sesama jenis.

Coba diperhatikan cover berikut ini:

Cover Depan

dan ...
Cover Belakangnya

Tapi tunggu dulu, ini ada versi di mana Cover depannya semuanya perempuan (tiga orang perempuan):

Cover Depan

Dan cover belakangnya seperti ini:

Cover Belakang
Nah setelah melihat cover-cover itu bagaimana dengan tanggapan teman-teman. Saya hampir tidak percaya bahwa apa yang menjadi unek-unek pembaca itu benar adanya. Memang ada cover seperti itu. Tapi kalau dilihat lagi memang ada Dua Versi. Pertama, Versi yang cover depannya laki-laki lalu cover belakangnya perempuan. Kedua, Versi yang cover depannya perempuan dan cover belakangnya laki-laki.

Menurut saya si penulis itu lupa akan kedua versi itu atau kurang ngeh/jeli bahwa susu itu dibuat dalam dua versi cover kemasan ya. Soalnya dia hanya membahas yang cover depannya laki-laki  saja kalau tidak salah seperti itu ya.

Heran saya dengan strategi marketingnya. Maksudnya apa ya dibuat dua versi begitu? dan mengapa tidak menggambarkan sebuah keluarga seutuhnya yang memang terdiri dari ayah, ibu yang melahirkan dan seorang anak? mengapa dipisah ya?

Friday, December 30, 2011

Ikutan Lomba Di Blogdetik yuk!

Begini ceritanya teman-teman budiman, pembaca blog setiaku di sini. Baru saja atau tepatnya kemarin itu, saya buka account baru di http://amirahmie.blogdetik.com/, heheehehehe...gara-garanya waktu itu rekan kerja, Mbak Linda bilang ada lomba."Sri tuh lihat ada lomba blog", ujarnya. Yup, segera saya cek, dan ternyata memang benar adanya. Tergugah dengan lombanya dan hadiahnya akhirnya langsung sign up dan memposting tulisan pertama.  Oh ya lomba yang saya ikuti memang kategorinya untuk blogger blogdetik jadi ya saya buka account baru saja. Untuk meramaikan. Tokh blogspotku tidak akan saya tinggalkan.

Tampilan Blogku di blogdetik.com 

Ini ceritanya memang sudah ada.  Jadi ya saya tinggal menulisnya... heheheh ... silahkan teman-teman kalau mau membaca blog saya yang baru dan ayo ikutan lombanya. Khusus untuk yang kategori PNS, masih sedikit yang ikut lomba, statistiknya saya lihat kemarin sehabis mendaftarkan postingan untuk lomba.

NB: Saya sedih lho tulisan blog saya di Friendsterblog.com belum sempat di selamatkan :( 
Hilang begitu saja dan googling juga tidak dapat ditemukan di mesin pencarinya. Hmmm.....

Tuesday, December 27, 2011

Ada Unsur Etnic, Tarian dan Atraksi dari D'Mighty Circus

Okey, teman-teman setelah sebelumnya saya posting foto-foto dari pertunjukan sirkus "D'Mighty Circus" sekarang saatnya kita melihat beberapa video atraksi dari pada crew sirkus.


dan ...

dan

dan

Menarik bukan? bagaimana tertarik untuk menontonnya? waktunya masih ada lho sampai bulan depan tahun depan. Di Parkir Timur Senayan. Ayo bawa putera dan puterinya. Oh ya memang atraksinya ini ya standar sirkuslah, tapi bagus saja untuk hiburan melihat secara langsung pertunjukkannya di tanah air, apalagi orang luar yang mainnya. Sebenarnya di areal luarnya juga kita bisa berfoto-foto dengan beberapa hewan, seperti gajah, dan kita juga bisa membeli beragam boneka. Karena di sana ada Standnya ya. So, selamat menikmati liburan akhir tahun dengan penuh kesan :)


NB: Saya menunggu pertunjukkan sirkus-sirkus yang lainnya. Ayo Sponsor hadirkan lagi sirkus-sirkus dunia. hehehehehee......


Sunday, December 25, 2011

Ada Balap Bakiak dan Karung Di Gathering

Yup, pada blog aku terdahulu sudah direlease khan foto-foto perlombaannya. Ya, foto itu tuh waktu kita Gathering bersama dengan Forwapera di Puncak.  Ada foto tarik tambang, Bakiak dan  Balap Karung. Nah, berikut ini sudah saya upload Videonya. Silahkan menikmati moment yang penuh tawa dan sportif dan tentu ada kebersamaan di sana.



Nah, bagaimana menurut teman-teman? Menurutku adanya moment seperti itu sangat bagus. Diskusi yang dikombinasikan dengan Outbond... semoga saja ke depannya masih bisa terlaksana lagi.

Saturday, December 17, 2011

Tarzan "D'Mighty Circus"


Hey, teman-teman, ini malam Minggu apa yang kalian lakukan?
Aku tentu sedang Blogging. Akh hendak berbagi apa yang kulakukan tadi siang di Pintu Parkir Timur Senayan.
Ya, ceritanya saya melihat lagi sebuah pertunjukan sirkus. Kali ini temanya Tarzan D'Mighty Circus.
Lho, kok bisa tahu ada Sirkus di sana? Oh, gampang itu, saya suda tahu lama dari advertorial pada sebuah harian surat kabar. Jadi, saya putuskan hari ini untuk menontonnya. Pertunjukannya sendiri dari tanggal 9 Desember sampai 8 Januari 2012.

Lokasi Sirkus di Depan Pintu Parkir Timur Senayan

Di kompleks Gelora Bung Karno ini saya sudah dua kali melihat pertunjukan sirkus. Ya dikatakan kompleks Gelora Bung Karno memang masuknya lewat sana dan Parkir Timur Senayan itu letaknya memang di depan JCC ya. Harga pertunjukan tiket yang ditawarkan pun bermacam-macam, dari mulai 100 ribu sampai 500 ribu.   Dan panitia menjual tiketnya itu sesuai dengan posisi  kursi. Kursi duduk yang paling Samping mereka menyebutnya dengan Giraffee, ada Zebra yang posisinya setelah Giraffee, ada Hippo dijajaran belakang, Elephant di samping depan dan Lion teletak paling senter di depan.

Nah, berikut ini gambar pertunjukannnya:

Dua ekor harimau yang siap beratraksi
Lingkaran Api yang akan dilewati harimau
Harimau sedang beratraksi
Permain yang berinteraksi dengan anak kecil/orangtuanya
Mulai beratraksi

Berjalan dalam lingkaran besi
Sekuat kemampuan untuk tampil sempurna
Beratraksi dengan kotak besi
Tarian
Ada atraksi ini lho
Empat orang menahan keseimbangan
Ada Gajah LHO
Atraksi dengan alas
Ceritanya yang sedang beratraksi ini adalah Tarzannya
The Crew
Jadi, teman-teman, sirkus yang saya saksikan ini bedanya dengan sirkus yang dulu adalah, adanya tokoh tarzan. Dahulu tidak ada tokoh tarzan. Nah, kalau ada tokoh yang ditampilkan pasti ada ceritanya. Tapi bagi saya meskipun kita tidak tahu ceritanya itu seperti apa atau tidak mengerti, yang penting kita bisa menikmati setiap adegan, itu cukup. Tidak perlu khawatir sebenarnya dalam perpindahan adegan ada announcenya. Masalahnya adalah kalau kita sudah terpaku pada adegan kita tidak memperhatikan apa yang dibilang oleh announcernya. 
Nah, yang membuat saya penasaran adalah  bagaimana ya itu gajah dan harimau dibawa ke sini. Saya tidak bertanya pada panitia tentang itu. Apakah binatang itu meminjam dulu dari Indonesia. Tapi itu tidak mungkin sepertinya karena harus dilatih dulu ya....

Untuk hal lainnya, saya sampaikan bahwa Sirkus ini pemainnya campuran ada yang berasal dari Africa, Spanyol, Rusia dan lainnya.

Oh ya untuk hari pertunjukannya, mereka buka pada hari Selasa-Kamis: Jam 19.00. kemudian Hari Jumat: dua kali pertunjukan : Jam 17.00 & 19.30, serta hari Sabtu dan Minggu: Jam 11:00. 14:00, 17:00 dan 19:30.WIB
Bagi saya setiap kali menonton pertunjukkan sirkus itu terasa ada yang kurang. Karena memang menonton pertunjukkan sirkus itu lebih baiknya membawa serta anak-anak. Dan pada kenyataannya memang banyak yang bawa anak-anak. So, mumpung besok masih libur, ajaklah putera-puteri tercinta ke sana ya ....

NB: Saya berterima kasih  pada panitia karena diijinkan memotret :)

Friday, December 16, 2011

Melihat Lokasi Lumpur Sidoarjo

Kalau saja pendamping kita di Surabaya ini tidak mengatakan di depan ada tanggul lumpur Sidoarjo tentu saya tidak akan tahu kalau lokasi lumpur Sidoarjo itu  masih di sekitar wilayah Surabaya tepatnya di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Ya ampun, padahal kasus lumpur Sidoarjo itu menjadi headline di mana-mana hehehehe...

Nah, untung sang guide kami itu menawari kami apabila ingin turun dan melihat lebih dekat lokasi lumpur Sidoarjo. Akhirnya kami putuskan untuk turun dari mobil dan naik ke atas tanggul melihat lokasi lumpur lebih dekat. Pas mau naik melewati tanggul itu kita disambut oleh beberapa kelompok laki-laki. Mereka rupa-rupanya menarik tarif pada setiap pengunjung yang akan naik ke atas tanggul. Setiap pengunjung ditarik ada kurang lebih Rp. 10.000,- Seperti inilah gambarannya.


Para pemuda menjaga tangga  dan tarik tarif

Nah, seperti itulah mereka menghalangi para pengunjung yang akan naik ke atas melihat lumpur Sidoarjo. Mereka baru memberikan jalan setelah kita beri uang tentunya.

Tanggul  Lumpur Sidoarjo

Nah, menurut guide kami, karena dibuatnya tanggul ini maka jalanpun dinaikkan. Kalau tidak salah ada sekitar 2 meter katanya.

Lumpur Sidoarjo


Lumpur Lapindo di Sidoarjo

Dan menurut salah satu sumber mengatakan bahwa ada sebanyak 16 desa yang terkubur akibat bencana lumpur Sidoarjo ini. Sementara luas areal luapan lumpur Sidoarjo adalah 1200 hektar dan kedalamannya sekitar 11 meter. Sebenarnya di sana ada jasa ojeg untuk berkeliling melihat  lokasi lumpur ini. Tapi memang saya waktunya tidak ada dan bukan tujuan utama ke lumpur Sidoarjo.

Lalu, pesan yang ingin saya sampaikan apa?

Ya, sebelumnya memang saya tidak mengikuti perkara lumpur Sidoarjo ini, yang sebelumnya disebut dengan lumpur Lapindo. Lagipula mengapa harus merubah nama segala ya?  kalau menurut saya sih dibilang "Lumpur Lapindo di Sidoarjo" itu akan lengkap. Selanjutnya untuk ke depan, mudah-mudahan pekara ini dapat dijadikan pengalaman yang berharga semoga kita tidak jatuh pada tempat yang sama. Dan Semoga hak masyarakat yang terkena dampak dari bencana Lumpur Sidoarjo ini bisa dipenuhi oleh pemerintah maupun pihak yang bertanggung jawab. 



Tuesday, December 13, 2011

Tidak Bisa Melihat Batu Nisan Sunan Gunung Jati

Well, teman apa kabarnya? Baiklah sekarang saya punya cerita lagi dan mudah-mudahan tidak akan habis ceritanya. Sehingga bisa terus berbagi dengan teman-teman di seluruh pelosok tanah air dan juga penjuru dunia.
Pada kesempatan ini saya hendak sharing hasil Melancong saya bersama dengan Abah Alwi dan Republika "Mencicipi Eksotisme Cirebon". Ini adalah ke tiga kalinya saya ikut Melancong Bersama Abah Alwi dan Republika.

Ya, ceritanya pada hari Sabtu dan Minggu kemarin saya pergi ke kota Udang alias Cirebon, tapi saya tidak menemukan udang sama sekali hehehehe...entahlah apa mungkin karena kita tidak ke daerah pantainya? ah tapi itu memang tidak masalah.

Sebenarnya banyak sekali tempat yang Kami Kunjungi sewaktu melancong ke Cirebon itu. Pada hari Pertama kita, Sabtu, 10 Desember 2011, kita berkunjung ke tiga tempat: Keraton Kasepuhan, Nyuragi dan Pusat Batik Trusmi. Lalu, pada hari kedua, Minggu kita berkunjung ke: Keraton Kanoman, Makam Sunan Gunung Jati dan Museum Linggarjati.

Tapi saya sekarang hendak bercerita khusus tentang Kompleks Makam Sunan Gunung Jati yang terletak di Pertamanan Gunung Sembung, Cirebon. Sebelumnya teman-teman pasti sudah tahu bahwa Sunan Gunung jati atau yang bernama Syarif Hidayatullah adalah salah satu wali songo. Dia adalah putera dari Nyi Rarasantang yang merupakan puteri dari Prabusiliwangi yang merupakan raja yang memerintah di kerajaan Sunda Pajajaran. Nyi Rarasantang menikah dengan seorang Sultan dari Timur Tengah yang bernama Syarif Abdillah dari suku Bani Hasyim dan dikaruniai dua orang Putera. Syarif Hidayatullah  (Kakak) dan Syarif Nurullah (Adik).

Jadi, Sunan Gunung jati ini ada keturunan Timur Tengah dan memang lahirnya juga di sana. Selanjutnya setelah besar  Syarif Hidayatullah melanjutkan perjuangannya bersama ibunya di tanah air, sementara adiknya melanjutkan kekuasaan ayahnya sebagai penguasa Kota Isma'illiyah. Oh ya, saya informasikan bahwa Nyi Rarasantang itu menikah di Timur Tengah sewaktu melakukan perjalanan ibadah Haji bersama dengan kakaknya Pangeran Cakrabuana yang merupakan Raja yang memerintah di Kerajaan Nagari Caruban Larang atau cikal bakal lahirnya kerajaan Cirebon. Dan kedua anak Nyi Rarasantang ini lahir di Timur Tengah. Karena pada waktu dulu yang namanya ibadah haji itu memakan waktu yang cukup lama.

Baik, itu cerita pembuka dari saya tentang Sunan Gunung Jati. Nah, sekarang bagaimana kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati itu? kalau begitu mari kita simak bersama-sama foto-foto berikut ini:


Memasuki Pintu ke 2 setelah Gerbang atau pagar terluar

Setelah memasuki Pintu ke 2 ini seperti yang nampak pada gambar di atas kita menuju ke dalam  dan seperti ini keadaannya.

Keadaan Ruangan Bagian dalam
Ya, setelah masuk ke bagian dalam itu, saya kaget dibuatnya. Sekilas nampak bukan seperti kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati. Jadi seperti rumah. Oh ya sebelum masuk ke pintu berikutnya, kita mengisi dulu buku tamu.

Abah Alwi Mengisi Buku Tamu
Ya, kalau pesertanya banyak, cukuplah yang mengisi itu diwakilkan saja oleh satu orang, dalam hal ini Abah Alwi lah yang mengisi buku tamu.

Naik ke Puncak Pemakaman Sunan Gunung Jati

Kukira tempatnya itu kecil maksudnya tidak ada bagian belakang, tapi rupanya menuju bagian belakang itu berupa ruang terbuka dan cukup luas. Ada tangga lagi.  Dan sisi kiri dan kanannya banyak makamnya atau kuburannya.

Kuburan  di sisi Kiri dan dan Kanan

Nah, setelah menaiki beberapa anak tangga sampailah kita di tempat paling puncak. Kukira tadinya bisa melihat pusara atau batu nisan dari makam Sunan Gunung Jati, tapi ternyata tidak bisa. Jadi banyak orang yang berdoa hanya dibalik temboknya saja. Seperti ini:

Peziarah berdoa khusyuk

Bukan saja peziarah lain yang berdoa, rombongan Abah Alwi pun melakukan hal yang sama, berdoa menghadap tembok merah.

Abah Alwi dan Rombongan berdoa
Mengapa rombongankita berdoa menghadap tembok merah?
Nah, katanya kuburan atau makamnya Sunan Gunung Jati itu ada di dalam tembok merah itu. Saya tidak tahu jalannya kemana. Sayang memang tidak bisa melihat Batu Nisan atau kuburannya secara langsung padahal kita sudah sampai ke sini lhooo. Menurut teman saya yang sudah pernah berziarah  ke makam-makam Wali Songo bilang memang kita tidak akan bisa melihat makamnya secara langsung yang bisa dilihat itu katanya makamnya Sunan Muria. Meskipun begitu, katanya lagi pada waktu tertentu sang juru kunci membuka tempat yang sangat keramat itu.

Oh ya, sebelum memasuki kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati banyak sekali yang meminta sedekah. Tapi rombongan sudah diberitahu panitia sebelumnya bahwa jangan memberikan koin karena ketika memberikan pada salah seorang, maka yang lainnya akan mengejar terus. Dan ada lho yang sampai naik ke dalam bis. Nah, jangan heran, di dalam kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati pun ada banyak yang mengingatkan kita untuk bersodaqoh. Mereka adalah petugas penjaga makamnya sendiri ya kalau menurut saya.

Tersedia Baskom untuk bersodaqoh

Ya, pokoknya kita akan mudah menemukan baskom seperti di atas. Satu hal lagi sebelum saya menutup blog ini, menurut informasi yang saya peroleh, memasuki kompleks Pemakaman Sunan Gunung Jati ini kita harus melewati sembilan pintu. Namun sayang saya tidak memperhatikan atau pun menghitung berapa pintu masuk yang saya lewati. Tapi memang sangat panjang dan naik. Katanya konsep pemakaman ini adalah Mahameru. Artinya menempatkan pemakaman pada tempat yang paling puncak atau tinggi. Seperti teman-teman ketahui bersama hal ini mirip dengan Astana Giri Bangun tempat bersemayamnya jenazah Pak Harto dan Bu Tien yang dibangun di atas bukit atau tempat yang tinggi, dan konon itu adalah konsepnya Bu Tien Soeharto.

Ada satu hal yang sangat disayangkan terlewat ketika melihat kompleks Pemakaman Sunan Gunung Jati, yaitu lupa tidak melihat 7 sumur keramat. Hal ini karena saya tidak ingat atau karena panitianya juga lupa. Maklum banyak orang yang datang berziarah. Saya masih merasa belum puas. Karena belum melihat batu nisannya langsung. Jadi kurang merinding, hehehehehehe....

Walaupun begitu,  banyak sekali keuntungannya ikut Melancong ke Cirebon ini. Salah satunya saya tahu tentangg apa hubungannya kerajaan sunda pajajaran, Prabu Siliwangi dan Cirebon. Karena kalau keluarga besar saya bercerita tentang silsilah, saya hanya bengong. Tapi sedikitnya sekarang saya mengerti. Mudah-mudahan juga saya akan mendapatkan informasi yang gamblang mengenai silsilah kelurga besar. Inginnya mendapatkan informasi Silsilah itu dari keluarga besar Ayah dan Ibu semuanya lengkap ada. Sehingga kita tahu dan kenal siapa kita.
Mungkin dengan hal itu kita akan mencintai sejarah dan bersemangat untuk tetap melestarikan warisan sejarah. :D


Thursday, December 8, 2011

Keceriaan Melalui Gathering

Yup, adakalanya memang ngeblog itu tersendat terlebih kalau badannya lagi tidak fit. Jadi, baru sekarang ngeblog lagi, meskipun sudah telat satu minggu tapi itu tidak masalah ya. Nah, ceritanya minggu lalu saya ikutan yang namanya gathering bersama dengan Forwapera. Tentu saja acaranya dalam rangka sharing atau tukar pikiran mengenai rencana tahun depan. Seperti itulah kira-kira gambarannya.

Tadinya saya kalau diperkenankan tidak ikut karena malam itu, saya ada jadwal nonton Teater dan tentunya tiketnya sudah dibeli. Tapi, apadaya semuanya harus ikut. Jadinya, saya pun ikut ke Punack. Sementara untuk nonton teater sendiri, alhamdulilah bisa diundur jadwalnya.

Dan pertanyaannya sekarang adalah mengapa kita semua khususnya yang berada di ruangan harus ikut acara Gathering dengan Forwapera (Forum Wartawan Kemenpera)?
Tentu tujuannya adalah untuk lebih memperkuat atau memperat  hubungan antara pimpinan dan bawahannya serta antar rekan sejawat atau antar sesama pimpinan, tidak ada yang namanya kesenjangan atau Gap. Seperti itu kira-kira.

Lewat apakah hal itu bisa dicapai?
kalau menurut saya tentunya Outbond. Tapi memang sayang outbondnya itu limited atau terbatas. Tapi itu tidak masalah. Lewat outbond itu kita ada beberapa macam permainan, dan dalam setiap permainan tentu ada kerjasama, kekompakan, inisiator, pendengar, pemberi saran. Hal seperti  itulah yang bisa  membantu untuk menguatkan atau memperat hubungan kita.

Coba lihat foto-foto dibawah ini, rasanya kalau melihat foto-fofo ini tidak ada yang tidak bisa tersenyum, coba lihatlah:

Tim Humas dan Protokol Kemenpera

Tim Forwapera
Bakiak Tim Puteri
Bakiak Tim Puteri


Balap Karung

Ups, terjatuh dia

Hehehe, seperti itulah suasana gathering kami, penuh keceriaan tentunya, terutama ketka Outbound. Menyenangkan bukan?
Ya, akhirnya harus saya akui memang ada moment kebersamaan pada saat itu... semoga setelah moment ini akan ada moment-moment berikutnya yang tentunya dapat memberikan pengaruh yang positif  terhadap kita. Bagaimana dengan teman-teman semua, apakah memiliki pengalaman yang sama dengan kami???

Foto Diambil dari Kamera Kantor Oleh Ruby ....

Sunday, December 4, 2011

Rumah Boneka: "Aku Seorang Istri Bukan Boneka Mainan"

Tadi malam itu, sungguh luar biasa bagiku, bagaimana tidak, maghrib itu kita baru datang dari acara Gathering dengan  Forwapera di Puncak dengan perjalanan pulang yang lama itu karena padat dan merayap tentu badan terasa pegal-pegal, apalagi sebelumnya kita ada outbond. Setelah itu lanjut deh saya nonton teater di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), luar biasa bukan?.

Tentu saja pulang dulu ke kosan, sholat Maghrib lalu menuju ke GKJ. Menorobos macetnya Jakarta di malam Minggu, akhirnya tralalala aku berhasil sampai di GKJ jam8.00 lalu menukarkan rekening koran dengan tiket, ya karena slip bukti transfernya lupa kutaruh dimana akhirnya aku minta cetak rekening koran dari bank, dan alhamdulilah waktu konfirmasi ke GKJ, diperbolehkan.
Sebenarnya saya memesan tiket yang hari Jumat, tapi karena ada acara kantor di Puncak dan semuanya harus ikut jadinya ya jadwal pertunjukkannya diundur hari Sabtu malam. Oleh karena itu, terima kasih untuk pihak Gedung Kesenian Jakarta, akhirnya memperbolehkan untuk saya diundurkan jadwal melihat pertunjukkan. Pada awalnya mereka bilang, kursi duduk saya karena diundur berubah dari G6 ke G20. Nyatanya waktu saya datang tidak ada perubahannya itu. Terima kasih saya ucapkan untuk pihak Gedung Kesenian Jakarta dengan Fleksibiltasnya.

Memasuki ruang teater tirai di panggung nya masih tertutup, lalu acara pun dimulai. Ya, pas sekali kedatangan saya. Lalu, dimulailah teater yang berjudul "RUMAH BONEKA" .....

Teater  dengan Judul "Rumah Boneka" ini mengangkat isu utama tentang "KESETARAAN GENDER" ..
Tapi sebelumnya, saya jelaskan dulu bahwa karya "Rumah Boneka" diadaptasi dari karyanya Henrik Ibsen. Seorang penulis naskah drama, pujangga dan juga sutradara teater berkebangsaan Norwegia.
Kaya Drama yang dihasilkannya bersifat universal, menyajikan drama saat ini, dan permasalahan yang diangkat adalah masalah-masalah umum yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.
Henrik Ibsen dalam karyanya berangkat dari pertanyaan yang mendasar pada sebuah "kebenaran dan bagaimana menyeimbangkan kebebasan individu terhadap kebebasan yang lainnya"

Nah, sekarang kita simak jalan ceritanya ya.
Dikisahkan ada seorang istri bernama Nora tinggal dengan seorang suami, Tommy Herlambang namanya. Tommy adalah seorang direktur dari sebuah Bank terkenal yang bernama Bank Rekayasa Dana. Sebelum sukses menjadi Direktur Tommy ini pernah jatuh sakit. Dia terkena penyakit serius getah bening. Nora, sebagai seorang istri yang mencintai suaminya  tidak patah semangat dan membantu dalam proses kesembuhannya dengan berhutang kepada Togar yang masih juga rekan kerja suaminya. Dari Togarlah,  Nora mendapatkan pinjaman uang sebesar 300 juta. Nora pun memawa suaminya untuk berobat ke Singapura dan akhirnya sembuhlah suaminya itu. Namun, tindakannya ini tanpa sepengetahuan suaminya. Untuk membayar cicilan hutang tersebut, Nora, tentu bekerja secara sembunyi-sembunyi dari suaminya. Dia bekerja mendesign baju lalu menjualnya kepada teman-temannya dan juga bekerja di Multi Level Marketing.

Adegan Panggung antara Nora dengan suaminya

Nora merahasiakan apa yang dilakukannya terhadap suaminya karena dia takut. Suaminya itu adalah orang yang memilki gengsi yang tinggi, sangat memegang prinsip dan bisa hancur hatinya kalau tahu istrinyalah yang membantu kesembuhannya. Suaminya hanya menganggap Nora sebagai seorang Istri yang cantik, manja, lembut , tetap menjadi istri yang mungil, dan tidak bisa memegang uang.
Sahabatnya pun tidak jauh berbeda dengan suaminya. Dia kaget ketika Nora menceritakan rahasia itu kepadanya. Pada awalnya Linda, temannya Nora ini menganggapnya sebagai perempuan yang tidak tahu tentang kesulitan hidup. Tapi pandangan temannya itu berubah setelah mendengar ceritanya itu dan juga setelah dia menyadari bahwa Nora sebenarnya mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi suaminya agar bisa memperkerjakan temannya itu di perusahaannya.


Ketika Nora menyambut kedatangan temannya Linda

Dan sebagai seorang Ibu, dia dapat memerankannya dengan baik. Ketika anak-anaknya mengajaknya bermain, dia pun menurutinya. Jadi, ada kedekatan antara Ibu dengan anak.
Akhir cerita, terjadi pertengkaran antara  Nora dan Suaminya. Karena Perbuatan Nora itu terkuak setelah Togar mengirim surat kepada suaminya. Ya, Togar melakukannya karena Nora tidak dapat membujuk suaminya sebagai atasan untuk tidak memecat Togar karena pemalsuan tanda tangan yang dilakukannya. Jadi, dia balas dendam. Togar balas dendam karena Nora pun melakukan hal yang sama ketika meminjam uang dulu, Nora memalsukan tanda tangan ayahnya sebagai penjamin hutang kepadanya.


Nora Bersama dengan anak-anaknya

Terkuaknya apa yang dilakukan Nora, membuat suaminya marah, tapi pada akhirnya Suaminya memaafkannya. Namun Nora sebaliknya. Dia mengatakan kalau semuanya baik-baik saja, suaminya bisa minta maaf tapi apabila perbuatan Nora itu memiliki dampak yang negatif terhadap suaminya itu pastinya Nora akan tetap terusir. Lalu, Nora pun mencurahkan kemarahannya yang selama ini dia pendam. Dia mengatakan sebagai seorang istri harusnya diperlakukan sejajar, diajak bicara tidak direndahkan, namun kenyataannya apapun di tentukan oleh suaminya. Nora merasa hidup sebagai pengemis di rumahnya  dan mengatakan suaminya itu egois. Dia berpikir suaminya itu tidak mencintainya tapi semata-mata karena kepuasan jatuh cinta kepadanya. Dalam hidupnya Nora dikekang kebebasannya oleh dua laki-laki, yaitu ayahnya dan juga suaminya. Nora mengatakan oleh ayah dan suaminya, dia dianggap sebagai boneka mainan.

Adegan Perdebatan antara Nora dengan suaminya

Dan adegan terakhir itu diceritakan Nora  dan suaminya berdebat. Bahkan suaminya sampai membawa nilai-nilai agama demi untuk mempertahankan Nora agar tidak ke luar dari rumah.  Tapi Nora tidak  memberikan kesempatan sekali lagi dan tidak percaya lagi pada suaminya, ia pun pergi meninggalkan rumah mereka. Ketika Nora ditanya suaminya bagaimana dengan kedua anak  mereka, Nora menjawab, kelak anak-anak akan mengerti mengapa Ibunya meninggalkan ayahnya.....

Nah, seperti itulah teman-teman Teater Rumah Boneka yang saya lihat.Apakah Teman-teman sudah mendapat perlakuan yang dinamakan dengan "kesetaraan gender" baik di rumah atau di lingkungan luar? kalau belum, ayo perjuangkanlah kebebasan kita. Tentu kebebasan yang tidak mutlak ya. Dan perlu diingat juga "kesetaraan gender" kalau untuk perempuan tidak melupakan kodratnya ya. Tontonlah harga tiketnya bervariasi. Kalau saya beli yang Rp. 150.000,- Pertunjukkan sampai hari ini.  Oh ya Teater ini dipersembahkan oleh Pentas  Indonesia dan Institut Ungu dan juga kerjasama dengan Gedung Kesenian Jakarta, dan Kedubes Norwegia serta pihak lainnya.

Untuk tambahan info, para pemainnya: semalam itu yang menjadi Nora adalah Maya Hasan, ada juga Chantal Della Conchetta yang berperan juga sebagai Nora, mereka bergiliran, karena memang pertunjukkan dari tanggal 30-4 Desember jadi setiap hari pastinya beda yang memerankan  Nora, lalu ada Ayu Dyah Pasha sebagai Linda, Ayez Kassar sebagai Tommy Herlambang, dan Teuku Rifnu Wikana sebagai Togar, Willem Bevers sebagai dokter Franky, Pipien Putri sebagai Bibi Heni, Aji Santosa sebagai Ivan dan Vanessa Berylia sebagai Nareswari sebagai Emmy.  Penulis naskah dan produsernya adalah Faiza Mardzoeki dan juga Tim lainnya.

NB: saya senang, dan terima kasih kepada panitia dan pihak Gedung Kesenian Jakarta yang memperbolehkan untuk memotret dengan catatan tidak menggunakan flash. Dan semoga akan seperti itu pada kesempatan yang lainnya juga :D

Monday, November 21, 2011

Makan Siang di Moro Lejar

Yup, hari ini saya sedang DL alias Dinas Luar ke Kota Gudeg alias Yogyakarta. Berangkat dari Jakarta dengan pesawat GA jam 7:50 WIB sampai Yogya sekitar jam 9:00 WIB. Dari Bandara kita langsung menuju  penginapan yang berada di Sekitar Malioboro.
Dikarenakan kita baru bisa check in sekitar jam 13.00 WIB akhirnya kita makan dulu di Moro Lejar, Kaliurang. kata teman saya Moro itu artinya datang dan Moro lejar itu artinya bisa diasumsikan dengan Datang lalu bersemangat. Nih kondisi Moro Lejar seperti ini:


Lihatlah ikan kecil-kecil itu

Tempat makan di Moro Lejar


Saung dan Kolam




Ikannya :)


Nah, adapun menu favorit  saya adalah:

Bir Pletok Moro Lejar
Nah, minuman ini yang menjadi favorit saya. Tapi maaf sebelumnya gambarnya tidak saya edit vertikal, asal tidak mengurangi esensi informasinya ya hehehehe...Bir Pletok ini rasanya seprti wedang jahe, maksudnya ya ada rasa jahe, hangat tapi yang ini diberi selasih. Selain minuman ini saya juga suka sama masakan tradisional lain seperti kangkung dan ini saya baru coba.

Terancam
Unik sekali memang Tumis yang satu ini, bagaimana tidak, namanya saja "Terancam" tapi saya suka ini.
"bacanya harus disatukan jangan dipisah:, ujar teman saya.
Ya, karena kalau bacanya dipisakan jadi "menakutkan"

Nah, tapi menu yang spesial di sini adalah :
Mangut

Ya, menu spesial di sini adalah "Mangut" ini adalah menu masakan dari "Lele" tapi sayang karena saya kurang suka lele maka hanya mencicipi kuahnya saja. Ternyata kuahnya enak. Menurut saya yang membuat makanan ini enak adalah kuahnya.
Tapi menurut saya menu seperti itu bukan sesuatu yang baru. Karena kuahnya itu pernah di  menu keluarga saya membuatnya. Ya, seperti kita mau membuat semacam pindang ikan atau apalah namanya itu. Yang jelas cara memasaknya adalah, ikannya di goreng dulu lalu nanti dimasukan ke dalam kuah.

Nah, untuk tempat seperti Moro Lejar sendiri juga bukan suatu hal yang baru. Semisal di Bandung itu banyak sekali tempat makan yang mensetting tempatnya lebih mendekati alam. Misalnya di tengah saawah, atau ditengah kolam seperti yang bisa teman-teman saksikan. Bahkan kalau di kampung halaman saya Ciamis, ada yang namanya Man Jabal.....

Ya, seperti itulah kira-kira kuliner saya di hari pertama di Yogyakarta.
Oh ya, saya juga ke Gudek Yu Djum, itu Gudeg letaknya dekat dengan kosan teman saya, Eli, dulu dia kuliah di UGM, Jadi, kalau menjelajah ke wilayah sekitar kampus UGM itu artinya napak tilas ( dulu waktu mau skripsi sampai ke Yogayakarta). Karena waktu itu saya ingin mewawancarai Ketua PSW (Pusat Studi Wanita) ....alhamdulilah waktu itu semuanya berjalan lancar.

Jadi,  kalau teman-teman pergi ke Yogyakarta, bolehlah mampir ke sini... makanannya enak khok.. harganya tejangkau Bir Pletok dibandrol  Rp. 4000,-