Search This Blog

Friday, December 31, 2010

Nge"Bakmie Jhon"

Pagi ini sebelum pergi ke kantor saya makan Bakmie Jhon dulu yang letaknya di Jl. Sampit melawai sebelah Bank BNI, atau dekat dengan karaoke INUL  Jl. Melawai. Saya beli dengan menu Bakmie Yamin Manis. Total harganya Rp. 12.000 plus dengan minuman Teh Botol Sosro satu buah. Niatnya awalnya sih ingin investasi alias menabung, Tapi berhubung jam 7an Banknya belum buka, saya ngebakmie dulu lah, padahal sebenarnya di kosan sudah sarapan Koko Crunch plus susu (tumben ya sarapannya ala west) heheheh. Tapi tidak masalah 2 porsi untuk melengkapi nutrisi :D


Isinya ada pangsit, ada bakso,  ada sayuran , ada jamur, ada cincang daging ayam plus mie

Nah pertama kali saya beli Bakmie ini pegawainya berpakaian seragam orange, seperti ini :

Pegawainya Berpakaian Orange dengan brand mereka dibelakang kaosnya

Yup, Tapi hari ini, Jumat ketika saya beli Bakmie ini lagi ada yang berbeda. Coba lihat apa yang saya dapati ini:

Pegawainya Memakai Batik.

Ya, saya merasa terharu dan salut terhadap mereka dengan memakai batik. Mereka melakukan hal itu layaknya seorang pekerja kantor.  Walaupun tempat jualannya dipinggir jalan dan hanya dipasangi tenda kecil dibagian belakang gerobak itu serta dilengkapi bangku yang panjang. Tapi, pelanggannya banyak.  Bagus menurut saya patut di contoh oleh yang lainnya. Pertama, selain terkesan rapi, itu juga mempromosikan dan melestarikan warisan budaya bangsa. Perajin batik pasti bangga kalau mengetahui hal ini : D

Thursday, December 30, 2010

"Kupu-Kupu Malam"

Ada yang benci dirinya 
Ada yang butuh dirinya 
Ada yang berlutut menyintainya
Ada pula yang kejam menyiksa dirinya

Ini Hidup wanita si kupu-kupu malam
Bekerja bertaruh seluruh jiwa raga
Bibir senyum kata halus merayu memanja
Kepada setiap mereka yang datang 

Dosaskah yang dia kerjakan
Sucikah mereka yang datang
Kadang dia tersenyum dalam tangis
Kadang dia menangis di dalam senyuman

Oh apa yang terjadi terjadilah
yang dia tahu tuhan penyayang umatnya 
walau apa yang terjadi terjadilah
Yang dia tahu hanyalah menyambung nyawa


Itu sepenggal lagu yang menurut saya bisa menggambarkan apa yang ingin saya share di sini.
Baiklah cerita pertama mengenai "kupu-kupu malam" yang saya jumpai beberapa minggu yang lalu.
saya bertemu dengannya di sebuah hotel ketika waktu itu kantor saya mengadakan acara di Hotel yang saya maksud. Bertemunya sehabis acara yang kami gelar usai. Waktu itu saya bersama dengan teman saya melihat sepasang "kekasih", sebutlah seperti itu karena saya tidak tahu apakah mereka suami istri atau bukan. Mereka berdua keluar dari semacam katakanlah "diskotik" yang ramai sekali dengan suara musik ketika pintunya terbuka.

Si perempuan itu perawakannya tinggi semampai, berkulit putih mulus dengan rambut hitam panjang terurai. Cantik orangnya, memakai pakaian yang seksi  dan keluar dari "diskotik" hotel dengan menggerakan tangan sambil mengikuti alunan musik yang masih terdengar. Sedangkan yang laki-laki telihat memakai atasan kemeja dengan kancing bagian atas yang terbuka. Tangannya si laki-laki itu merangkul ke bahu si perempuan. Entahlah mereka mau berjalan menuju arah mana yang jelas mereka masuk ke dalam hotel sedangkan saya dan teman saya waktu itu sedang ada di depan pintu pemeriksaan.

Setelah melihat pasangan itu ingin rasanya saya sedikit membahasnya kepada teman saya tapi saya urungkan niat saya, saya juga takut kalau nanti saya salah persepsi. Tapi malahan teman saya sendiri yang mulai membuka topik pembicaraan tentang orang itu. Teman saya itu katakan kepada saya seperti ini "Seperti wanita nakal ya dan laki-lakinya juga kelihatan genit"....saya pun berucap seperti ini kepada teman saya "mengapa ya mereka berbuat seperti itu, saya yakin dari dasar hati mereka pasti tidak ingin melakukan atau menjadi seperti itu. Siapa juga orang yang mau terlahir dengan nasib seperti itu " ..lalu teman saya pun menimpali perkataan saya seperti ini "kalau orang seperti mereka sudah baal melakukan seperti itu"....Baal = numbness artinya "tidak punya rasa malu apalagi rasa bersalah dan dosa, jadi, bagi mereka itu habbit."

Tiap kali saya melihat hal seperti itu, lalu saya berpikir alhamdulilah Tuhan atas apa yang saya miliki yaitu dengan menjadi saya sendiri. Tetapi mengapa perempuan itu memilih menjadi "kupu-kupu malam?" padahal banyak pilihan yang dapat dia ambil untul survive. Semisal menjadi seorang model, karena secara fisik orangnya cantik, kulitnya pun mulus dibandingkan saya heehehe...karena memang mereka merawat diri sepertinya. Lalu, kalau persyaratan untuk menjadi model tidak masuk kualifikasi, misalnya karena tingginya yang kurang  bisa memilih menjadi SPG atau Sales Promotion Girl juga bisa.  Itu pekerjaan yang halal. Tapi semuanya ini berpulang kembali kepada pilihan masing-masing. Saya juga tahu bahwa urusanmu adalah urusanmu, tapi di sini ketika saya menceritakan anda ini berarti saya sayang anda semuanya.

Dan ini catatan untuk hotel yang saya maksudkan di sini, sebaiknya kalau ingin menyediakan fasilitas seperti hiburan "diskotik" atau "bar" sebaiknya diatur dengan rapi dan tertib agar tidak menimbulkan suara yang bising keluar. Pasangilah dengan tembok kedap suara yang teramat baik.  Dan sebaiknya tempat hiburan jangan diletakkan di depan lobby masuk. Tapi letakkanlah di tempat yang jauh dari pintu masuk. Letakkanlah secara sembunyi. Dan saya merasa hotel tersebut sangat terbuka sekali ya akan keberadaan "kupu-kupu malam" atau saya punya saran sebaiknya si "kupu-kupu malam itu" tidak secara terang-terangan bahwa dirinya adalah "kupu-kupu malam". Jagalah keberadaan anda jangan sampai tercium orang banyak.
Sebenarnya saya suka dengan gaya hotel tersebut, khas Indonesia. Apalagi, saya tertarik dengan sebuah miniatur dari salah satu wujud kebudayaan tertinggi Nenek Moyang Indonesia.

Dan sebelum saya menutup cerita ini ada lagi satu cerita lain. Ini tentang si "kupu-kupu malam" yang lain. Apa benar dia si "kupu-kupu malam" sejati? Ya, kalau dilihat dari jenis seksnya alias jenis kelamin dia adalah seorang laki-laki. Tapi lihatlah foto dibawah ini:

Siapakah Dia yang sebenarnya??? Saya ambil fotonya di MetroMini 610


Yup, mengapa ya dia berdandan seperti layaknya seorang perempuan? Wajah laki-lakinya dia olesi dengan make up dan dia pakai wig serta membawa radio dan kaset. Dia putar kaset yang isinya lagu itu sambil dia sedikit menggoyangkan badannya. Tidak lama seperti itu dia mulai mengeluarkan kantong plastik dan dia edarkan ke seluruh penumpang metromini termasuk saya. Tapi saya waktu itu tidak memasukkan uang receh ke kantong plastik itu. Ya, alasannya sederhana saja, memang saya tidak ingin memberi saja. Orangnya padahal sehat walafiat. Saya lantas berpikir bagaimana perasaan keluarganya ya, kalau tiba-tiba saja melihat ada salah satu dari anggota keluarganya yang berbuat demikian. Saya sendiri juga tidak tahu apa motif  yang melatar belakangi orang itu berbuat seperti itu. Terdesak keadaan ekonomikah, untuk keluargakah atau untuk kesenagan ia semata. Itu saya tidak tahu. Tapi kalau ada pekerjaan yang lebih baik yang bisa dilakukan ya pilihlah itu. Menjadi Office Boy atau Pekerja Taman, Kuli di pasar, tukang ojeg dsb bisa dijadikan pilihan.   

Tuesday, December 28, 2010

Wingko Babat Yummy!

Yup, ceritanya liburan natal kemarin ada teman saya yang "pelesir" ke Semarang. Ceritanya bukan pelesiran sungguhan tapi pelesiran dalam rangka memenangkan calon sang hati Bapak dan Ibu Mertua heheee.
Nah biasanya kalau ada salah satu rekan yang pergi ke luar kota dan memang diketahui oleh semua rekan kerja, jadinya "berita nasional" hehehe dalam artian biasanya kalau sudah kembali pulang dan kerja ke kantor maka akan banyak rekan-rekan yang tanya.Salah satu prediksi pertanyaannya yang akan dilontarkan adalah "mana-oleh-olehnya" hehehe..
Nah, Jadi merupakan suatu "budaya" bagi kami kalau ada tugas atau mungkin di luar dari tugas biasanya kami membawa buah tangan alias oleh-oleh. Tapi, memang itu juga kalau ada waktu dan kesempatan serta dana untuk alokasinya.
Senin yang lalu teman saya sepulang dari Semarang membawa oleh- oleh ini. Yup, wingko babat. Nah pas saya lihat ternyata ada berbagai macam rasa ada yang original, ada rasa durian, rasa nangka, dan rasas cokelat:


Yup, karena kita keluarga besar, jadi paling banyak setiap orang kebagian dua biji saja. Hehehe saya pilih yang rasanya Durian dan Kelapa Muda (original). Yup, kalau yang original saya sering makan.. Tapi kalau yang beraneka rasa baru kali ini. Kalau untuk saya sendiri lebih suka yang original ya. Tapi rasa durian dan rasa original rasanya gak jauh beda. Hanya saja yang durian tercium wangi aroma durian ya. dan makan wingko babat ini memang harus orang yang suka manis, karena rasanya yang manis :D
Jadi, kalau nanti anda ke Semarang jangan lupa untuk membeli Wingko Babat Dyriana ya, alamatnya : Jl. Pandanaran 51 A. Telp. 8318531, 8318242, 8318711 Semarang.

Saturday, December 25, 2010

Hati-Hati Penipuan

Siang ini saya baru sampai di kediaman Nenekku tercinta tepatnya di Cipedes Tasikmalaya. Tidak akan saya punya rencana untuk datang ke Tasik kalau memang tidak ada cuti bersama dan mendapatkan rezeki akhir tahun hehehehe. Ya, sekalian pulang kampung sekalian berbagi intinya.
Tadinya saya meminta Ibu saya untuk datang ke Bandung dan bertemu di Kosan Adek saya. Akan tetapi berhubung My Mom merasa kejauhan dan capek akhirnya diambil jalan tengah yaitu bertemu di rumah nenek saja di Tasikmalaya. Saya pun berangkat dari kosan adek saya sekitar pukul 7.00 WIB. Kita sarapan nasi kuning dulu di depan Dinas Peternakan Dago terus melanjutkan perjalanan ke Cicaheum. Sampai Terminal Cicaheum sekitar setengah delapan kurang. Kita berangkat ke Tasikmalaya seperti biasa naik Bis Budiman Ac dengan ongkos Rp. 25.000, dan tiba di rumah nenek sekitar pukul setengah dua belasan.
Pertama kali datang ke rumah nenek saya dia saya dapati sedang duduk nonton tv. Saya langsung menyalaminya. Nenek saya tiba-tiba saja terisak-isak sambil menceritakan tentang paman saya. Dia katakan pada saya bahwa ada orang yang meneloppnnya dan mengaku dari Kepolisian mengabarkan bahwa paman saya mengalami kecelakaan, kepalanya pecah dan meninggal si yang nelpon lantas menyuruh nenek saya untuk transfer sejumlah uang. Nenek saya percaya saja dengan apayang dikatakan oleh si penelepon itu karena ngakunya dari kepolisian. Yang mana paman saya adalah seorang polisi juga. Nah, mendengar kabar itu nenek saya panik. Lalu menghubungi tetangga minta di teleponin paman saya yang katanya mengalami kecelakaan itu. Tapi, ketika ditelepon paman saya tidak mengangkatnya, nenek saya tambah panik. Dan nenek saya akhirnya menelepon paman saya yang lain. Beberapa lama kemudian paman saya yang terakhir dihubungi mengabari bahwa paman saya masih selamat tidak terjadi apa-apa dengannya.
Nah, dari peristiwa ini kita bisa menyimpulkan bahwa yang menelepon nenek saya itu adalah seorang penipu. Yup, itu adalah sebuah modus penipuan.






Ketika nenek saya mengatakan hal ini kepada Bibi saya, dia katakan kalau ada yang menelepon dan dia tidak kasih nama langsung tutup saja. Jangan dipercaya. Bibi saya juga katakan kalau di kompleks perumahannya kalau ada orang yang tidak dikenal datang dan menawarkan barang atau apapun itu yang intinya dia tidak dikenal, Bibi saya langsung masuk rumah dan tidak membukakan pintu. Dengan alasan sekrang ini banyak sekali penipuan. Bahkan suaminya bibi saya secara berani langsung bilang kepada orang yang datang kerumah bahwa sekarang ini banyak penipuan dan dengan tegasnya paman saya itu katakan kalau dirinya menolak si tamu tak diundang itu dan dia tidak suka dipaksa untuk menerima tamu tersebut. Bibi saya menambahkan, di kompleksnya kalaupun sedang berkumpul ramai-ramai dengan para Ibu-Ibu kalau melihat ada orang asing yang datang langsung pada masuk ke dalam rumahnya masing-masing. Bahkan suka saling kasih info lewat telepon kalau ada orang asing yang datang.
Saya jadi ingat dulu waktu saya masih kuliah dan ngekos bersama dengan sepupu saya kalau ada yang ngamen dan kalau posisinya kita pada waktu itu sedang nonton TV, sontak kita langsung matiin Tv dan langsung lari ke kamar untuk bersembunyi. Kita tidak membuka pintu untuk pengamen itu. Sebenarnya alasan kita melakukan hal itu karena parno saja. Karena waktu itu ada sebuah kejadian kalau HP saya yang saya simpan di depan TV raib diambil orang. Saya waktu itu lupa untuk membawabya ke kamar pas mau tidur Alhasil waktu pagi harinya saya mendapati Nako kosan yang berupa paviliun kami sudah terbuka. Waktu itu saya tidak ngeh ada barang yang hilang saya hanya ingat TV dan Komputer. Alhamdulilah waktu saya tengok dua-duanya masih ada di tempat. Setelah lama saya pikir-pikir baru saya ngeh kalau Hp sayalah yang raib. Duh, padahal sebelum kejadian itu saya sudah ada feeling tapi saya abaikan feeling saya itu.
Nah, setelah kejadin itu, saya rada sedikit parno. Takut kalau kita diawasi. Makanya kalau ada pengamen kita tidak membukakan pintu. Dan sebagai cara untuk menghindari diri dari pencurian lagi kita menemukan suatu siasat yaitu dengan menempelkan kaleng bekas di nako atau dipintu. Jadi kalau ada tangan yang jahil kaleng-kaleng bekas itu akan mengeluarkan bunyi. Kita sebut itu adalah sebuah trap atau jebakan untuk si tangan panjang. Saya sebenarnya mengadopsi cara ini dari nenek saya. Yang ceritanya melakukan hal tersebut dilatarbelakangi oleh sebuah percobaan perampokan atau kemalingan di rumahnya. Akan tetapi alhamdulilah semuanya bisa digagalkan.

Inti dari cerita diatas adalah kita harus hati-hati terhadap orang yang baru kita kenal. Dan pastikan kalau ada yang menelepon kita itu nama dan institusinua jelas. Begitu pula kalau ada tamu yang datang kita jangan terima tau sembarangan. Jangan dipersilahkan dulu tamu untuk masuk ke rumah sebelum identitasnya ketahuan. Dan jangan mudah percaya sama orang asing pastikan untuk mengcrosscek terlebih dulu.

Tuesday, December 21, 2010

Hati-hati ,Tetap Waspada dan Beranilah Di Ibu Kota

Living in the city memang harus  berhati-hati, ah sebenaranya tidak hanya di Megapolitan seperti kota Jakarta saja tapi di semua tempat juga kita harus waspada atau berhati-hati. Pasalnya kalau kita tidak ada keberanian dan tidak tahu arah sama sekali bisa jadi tersesat bahkan bisa menjadi korban kriminalitas. Jadi kalau ingin pergi ke Ibu Kota seperti Jakarta ini modal yang harus kita miliki adalah nekat dan berani. "Jangan menunjukkan wajah yang bingung dan tidak tahu apa-apa, kita harus menunjukkan layaknya kita sudah mengenal jakarta" begitulah nasihat dari teman saya Nia, diawal-awal perjuangan saya ke Batavia untuk menjadi seorang PNS. Saya ingat terus pesannya dia.


Nah, pada suatu hari ketika saya turun dari Kereta distasiun Gambir, saya pun langsung berjalan keluar menuju busway shelter. Tiba-tiba saja  saya di rongrong oleh para tukang ojeg yang menawarakan jasa boncengan. Tapi saya katakan dengan menggunakan body language dan verbal bahwa saya tidak membutuhkan jasa layanan mereka. Tiba-tiba saja salah seorang tukang ojek itu ada yang mengatakan seperti ini "dia sudah tahu ( jalan-red)" kepqda treman-temannya.  Ingin rasanya saya tertawa terbahak-bahak mendengar pengakuan tukang ohjek yang sok tahu itu. Padahal dalam hati saya deg-degan. Tapi alhamdulilah itu merupakan kali kedua saya turun di Gambir. Jadi, saya tahu dimana letak dari busway shelter hehehe. Saya tidak perlu bengong  dan bertanya-tanya dimana letak busway shelter.


Kurang lebih setahun dari perjuangan saya, akhirnya saya pun menetap di Batavia a.k.a Jakarta dan tiap hari mau tidak mau berhubungan dengan yang namanya angkutan umum,  Metromini. Sebenarnya untuk angkutan umum yang pernah saya gunakan, sebutlah ada Kopaja, Busway, Bajaj, Ojek dan taksi (kalau pulangnya late at night dari kantor). Tapi yang paling sering adalah naik Metro Mini.


Metro Mini

Pengalaman petama-pertama naik angkutan umum terutama Metro mini tidak ada keluhan sama sekali. Aman rasanya. Akan tetapi lama-kelamaan akhirnya saya ada pengalaman yang buruk tapi sekaligus menambah lesson untuk saya. Pengalamannya adalah  tiga kali percobaan pencopetan. Rupa-rupanya si pencopet itu beraksi di akhir yaitu ketika metromini mau sampai Blok M dan waktu itu penumpangnya tinggal saya sendiri.  nah, pas saya beranjak dari tempat duduk berdiri mau turun tiba-tiba saja ada tangan seorang laki-laki yang memegang tas saya. karena saya rasakan itu saya langsung berteriak. Tapi laki-laki itu punya alibi. dia katakan hanya memegang bagian bottom. Hah! darimana dia memegang bottom, sudah jelas-jelas dia pegang tas saya dari belakang, dan saku kecil  tas saya yang dibelakang pun terbuka. Alhamdulilah waktu itu saya tidak menaruh HP dibagian itu, saya taruh HP di bagian paling dalam tas saya. jadi gak susah untuk diraih para copet. Duh penciopet memang lihai. Padahal jenis tas yang saya pakai adalah jenis tas selendang bukan tas gendong.

Itu merupakan percobaan pencopetan yang tertangkap basah. Kalau percobaan yang lainnya adalah, sebenarnya bukan percobaan tapi lebih kepada firasat saya bahwa  ada oknum pencopet jadi saya perhatikan terus dia. So, dia terganjal untuk melancarkan aksinya karena saya terus awasi dia. Itu sebenarnya kecurigaan yang tidak berdasar tapi saya menuruti feeling saya saja.


Lalu, cerita berikutnya dari  pengalaman di Ibu Kota adalah. Cerita dari teman saya yang hampir jadi korban penjambretan. Ceritanya dia habis pulang dari kantor tetapi di jalan dia kena apes  ada orang besepeda motor mencoba menjambret tasnya tapi rupa-rupanya dia bisa mengelak. Jadi selamatlah dia. Teman saya itu katakan kepada saya bahwa susah sekali untuk mengenali oknum itu apalagi penjambret itu naik sepeda motor. Jadi, jangan harap  dia juga bisa mengenali No. Plat motor tersebut dalam situasi yang genting seperti itu. Tapi saya senang akhirnya dia lolos dari penjambretan.

Cerita beriktunya adalah pengalaman dari teman saya yang lain.  Dia terbilang baru baru ini menjadi warga kota Jakarta, tadinya tinggal di Jawa Barat tapi berhubung suaminya kerja di Jakarta jadi dia juga mau tidak mau ikut suaminya. Dia menceritakan pengalamannya di note FB bahwa dia bertemu dengan preman di Kopaja. Menurut ceritanya tiba-tiba saja ada seroang yang memakai topeng dan mendorong kondektur sampai masuk ke dalam kopaja alasannya karena Kopaja yang dia tumpangi menyerempet itu sepeda motor. tapi teman saya keheranan mengapa bukan pakai masker tetapipakai topeng, akhirnya teman saya pun mengira bahwa orang bertopeng itu adalah perampok yang aksinya terhalang oleh kopaja yang berhenti di depan motornya tersebut.


Saya merespon ceritanya dengan mengatakan bahwa saya pun pernah mengalami hal yang sejenis yaitu ada seorang preman yang tiba-tiba saja menonjok sang supir, saya tidak tahu persis alasannya apa. Tapi saya takut setengah mati waktu itu saya inginnya keluar saja dari kopaja tersebut tapi tidak jadi. Saya dengar alasannya karena berebut penumpang.  Ya, waktu kejadian itu saya habis pulang dari DPR menghadiri rapat bersama boss saya, Bu T. Hari itu memang sedang hujan, jadi jalanan macet dan susah sekali angkutan umum. Taksi tidak ada yang mau narik. Jadi kami jalan kaki menuju ke arah jalan yang tidak begitu macet. Daripada kami kemalaman akhirnya kami naik kopaja. Dan lanjut pakai bajaj sampai ke kosan.

Dan cerita yang terakhir adalah cerita dari teman dari kosan saya yang lama. Begini ceritanya, dia telepon saya mau ke Jakarta ada tes CPNS. Dia minta izin pada saya untuk menginap di kosan. Tentu saya membolehkannya. Dan datanglah teman saya itu pada hari Jumat. Saya menjemputnya. Di travel. Oh ya pada waktu itu ada teman saya satu lagi yang ikut nginap jadi kami bertiga. Hari sabtu datang kami bertiga berangkat dari kosan. Teman saya yang satu kebetulan ada wawancara di kantor tempat saya bekerja jadi kami bisa pergi bersama. Nah kalau teman yang satu lagi saya titipkan ke sebuah ojek yang selalu saya lewati kalau mau ke kantor. Saya titip agar teman saya diantar sampai masuk ke dalam dan ketemu tempat tesnya. Nah saya pas hari itu ada tugas ke Banten jadi tidak bisa antar dia. Saya khawatir sebenarnya sama dia, karena itu pertama kalinya dia datang ke Jakarta untuk ikutan tes. Tapi diawal saya sudah bilang sama dia, kalau pergi ke Jakarta harus nekat, berani dan tanya sama petugas.

Pada hari Sabtu itu saya pulang larut malam karena ke rumah teman saya yang habis nikahan dulu. Saya dan dua kolega saya menghabiskan waktu sampai jam 10 an di rumah pengantin baru. Nah teman-teman saya yang sedang ikutan test cpns dan wawancara tentunya sudah pulang ke kosan terlebih dulu. Saya malam itu tiba di kosan tengah malam. Lalu keesokan harinya, hari minggu teman saya yang tes cpns katakan bahwa dia sampai kekosan saya malam hari juga sebelum saya. Jadi ceritanya, sehabis ujian tulis itu dia ketemu sama seorang teman yang baru yang kebetulan juga peserta tes dan kebetulan juga kuliahnya di salemba dekat UI. Nah mendengar hal itu teman saya lalu meminta orang yang baru dikenalnya untuk mengantarnya ke Salemba UI karena ternyata dia juga punya teman di p*sca sarjana UI. Untunglah orang itu mau antar teman saya. Alhasil teman saya itu pulang ke kosan saya diantar oleh temannya yang sedang kuliah di Pasca Sarjana UI. Duh, padahal saya sudah memetakan jalan pulan dengan busway hehhehe.

Nah teman saya yang wawancara hari itu Minggu pulang. Sedangkan teman saya yang satu lagi tidak. Karena hari senin dia mau mewawancarai calon pekerja di salah satu BUMN. Tapi masalahnya kembali lagi dia butuh teman untuk pergi kesana. Saya tidak bisa antar karena hari senin saya harus kerja. Jadi, dia pun berinisiatif untuk meminta kembali bantuan temannya yang pasca sarjana itu. Namun dia merasa kagok karena temannya itu seorang Ikhwan. Tapi saya sarankan untuk menelopnnya saja, setelah smsnya dia tidak dibalas-balas temannya. Dia waktu itu tidak mau dengan alasan dia seorang perempuan. Tapi saya tawarkan bantuan biar saya yang ngomong saja. Dan ketika saya menelepon beberapa kali tidak diangkatnya. Saya memberikan alternatif lain sama teman saya itu untuk naik taksi dari kosan saya ke tempat wawancara.karena kalau harus mendatangkan temannya yang dari Salemba kasihan jauh, khan lebih dekat langsung saja dari kosan saya pakai taksi. Teman saya itu sebenarnya takut naik taksi sendirian di Jakarta. Tapi mau bagaimana lagi akhirnya dia memberanikan diri untuk pergi dengan taksi itu pun saya titip ke mbak kosan untuk mengantar teman saya menyetop taksi. Dan teman saya itu membatalkan sms yang dikirimnya ke teman salembanya, supaya tidak usah mengantar dia ke tempat wawancara setelah teleponnya tidak diangkat-angkat.

Ketika saya pulang kantor hari senin itu, saya tanya dia bagaimana tadi? Dia katakan bahwa dia akhirnya pergi dengan meminta pertolongan kembali temannya yang di pasca sarjana. Dan dia juga bilang ternyata mengapa teleponnya waktu itu tidak dibalas karena yang bersangkutan sedang pergi ke luar dan tidak bawa HP. Tapi dia dengan bangga menceritakan kepada saya bahwa dia pulangnya sendiri naik Busway. Dia ingat kepada pesan saya diawal bahwa datang ke Jakarta itu harua nekat berani dan tanya. Ya, bagaimana saya patut mengacungkan jempol atas usahanya itu. Semoga nanti bisa lebih berani ya.
Itulah cerita dari pengalaman teman-teman saya di Ibu Kota. Jadi kita harus nekat, berani dan tanyalah kepada petugas hati-hati, waspada dan yang terpenting lagi berdoa untuk keselamatan kita.

Terompet Tahun Baru

Kiranya kita tinggal menghitung hari saja. Bahwa sebentar lagi kita akan menutup tahun 2010 dan menyambut tahun baru 2011. Suasana pergantian tahun baru ini sudah terasa ketika  saya melihat sudah ada beberapa pedagang yang menjajakan terompet yang berwarna warni di sepanjang jalan Barito pada hari Minggu (19/12).

Eye catching khan warnanya


Wah ada Terompet dalam bentuk Gitar dan Saxophone ya


Ada Terompet bentuk Naga ya


Terompet yang kecilnya juga ada

"warung"nya masih tutup



Yup, jadi kalau anda ingin memeriahkan tahun baru dengan meniup terompet jangan lupa untuk membeli terompetnya ya. Nah harganya sendiri, terjangkau kok. Ketika saya tanya kepada penjual terompet itu yang kebetulan penjualnya seorang tua yang sudah lanjut harganya itu ada yang Rp. 50.000; untuk ukuran yang besar, ada yang Rp. 35.000; ada yang Rp. 25.000; ada yang Rp. 15.00; ada yang Rp. 10.000 sampai harga yang terendah Rp. 5000;
Untuk terompet yang berbentuk naga harganya Rp. 35.000; tapi saya kurang tahu ditempat lain berapa harganya. Bahannya sendiri berasal dari kardus bekas yang diberi cover warna warni. Pedagangnya sendiri ternyata berasal dari luar Jakarta. Yaitu ada yang berasal dari Bekasi. Mereka tidur di warung itu. Menjaganya selama 24 Jam. kebayang ya kalau hujan turun bagaimana. Tapi memang akhir-akhir cuacanya baguslah. Tidak turun hujan yang besar. Itulah gambaran perjuangan orang untuk survive. Dan saya salut tehadap perajin terompet itu. Mereka terampil menyulap  kardus bekas menjadi barang yang berguna dan berharga.

Dan pertanyaan saya adalah: Akan membeli terompetkah anda untuk menyemarakan pergantian tahun?

Kalau saya sendiri yang jelas belum terpikir. Masih ada dua mingguan lagi untuk membeli terompet. Satu hal yang jelas, saya ingin merenung atas pencapaian sepanjang tahun 2010 ini. Tapi bukan berarti tidak merayakan ya. Merayakan pastilah. Kalau meniup terompet bisa, bisa dilakukan setelah melakukan renungan kepada Tuhan Yang Maha Esa atau pun sebelumnya. Intinya pergantian tahun baru ini jangan diisi huar-hura semata. Sempatkanlah diri kita untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dengan puji-pujian....


Akhirnya saya ucapkan selamat menyambut Tahun Baru 2011 untuk semuanya.

Wednesday, December 15, 2010

Oleh-Oleh dari Surabaya

Baiklah, pada kesempatan ini saya mau sharing atas perjalanan atau tugas yang saya lakukan di Kota Pahlawan a.k.a Surabaya.
Saya berangkat ke Surabaya tanggal 12 Desember 2010

 Dan Kembali Pulang Ke Jakarta tanggal 14 Desember 2010 dengan menggunakan pesawat garuda yang delay penerbangannya.

Pertama kali mendarat di Surabaya menuju lokasi acara saya merasaada ssesuatu yang berbeda dengan kota ini terlihat rapi dan bersih. Menurut pak wall, dulu di sepanjang jalan di Surabaya banyak Pelacurnya yang selalu berjejer setelah maghrib tidak ada pohon hijau. Tapi sekarang  lihatlah kota Surabaya situasinya menjadi berbeda rapi dan bersih. Mungkin ini dipengaruhi  oleh gaya pemimpinnya.
Nah, setelah mendarat di Bandara Juanda Surabaya, saya, rekan saya, seorang wartawan dan supir dari mitra kerja kami, membawa kami ke Soto wawan dulu. Konon soto ini terkenal di Surabaya. Kami ke sana karena arahan dari rekan kerja saya Mr A. Yang sepertinya mengenal banyak kota Surabaya.


 Kami makan berempat, hanya menghabiskan sekitar Rp. 96500... itu pun plus minuman dan dua kerupuk kulit.
Nah, pada malam harinya semua panitia makan di Layar.  Sebuah Tempat makan seafood sama seperti D'Cost lah.


Nah, tidak lupa pas senin malam nih, sebelum esoknya kita pulang kembali ke Jakarta, saya dan beberapa panitia membeli oleh-oleh di toko Bhek, Jl. Genteng Besar No. 68 Surabaya.


Sebenarnya tokonya sudah mau tutup, tapi karena kami memaksa akhirnya mereka mengijinkan kami untuk berbelanja. Mbak D yang ikut  rombongan bilang "mereka rugi lho kalau tetap tutup"..yup karena kita calon pembelinya banyak....jadi bisa dihitung berapa jumlah uang yang bisa keluar dari kantong kami untuk pedagang.
Nah saya tanya mbak D, apasih oleh-oleh khas Surabaya, mbak D bilang, coba deh, sambal khas Bu Ruddy. jadi saya pun membeli salah satunya sambal ini.



Saya  sudah mencobanya enak kok. Resepnya seperti membuat sambal tomat tanpa pakai terasi, bahannya ada  cabek dan bawang serta minyak goreng....nah waktu saya tanya ke rekan kerja, oleh-oleh khas dari surabaya itu adalah bandeng panggang. hohoho, entahlah pada waktu itu saya kurang begitu memperhatikan bandung itu adanya. Pokoknya, banyak sekali pilihan oleh-oleh ya, disesuaikan saja dengan kantong kita ya.
Nah, kalau sewaktu-waktu pergi ke Surabaya cobalah mampir ke tempat yang saya sebutkan ya..selamat berkunjung  : D


Friday, December 3, 2010

Tentang Jabatan

Sebenarnya mata sudah ngantuk tapi apa kata hati ingin melakukan curhatan. Yup, ini didasari atas peristiwa yang terjadi pagi tadi. Sebenarnya pagi tadi ada pelantikan jabatan untuk eselon 1 dan 11. Saya dan beberapa orang teman bertugas pada upacara pelantikan tersebut. Saya bertugas kebagian membawa naskah sumpah jabatan dan naskah pelantikan. Jadi saya berdiri di belakang big boss dari awal acara sampai selesai. Tentu dengan pakaian yang rapi, yang merupakan seragam wajib kami sebagai petugas humas dan protokol. Potongan rambut saya pun dikuncir. Sebenarnya kolega saya meminta saya untuk mencepol rambut. Tapi memang saya tidak berniat dicepol jadi saya hanya menguncir dengan menggunakan ikat rambut warna merah yang saya bajak dari adik saya hehehe....lumayan ikatannya masih kuat memang jarang saya pakai dan saya pun menyukai warnanya, Merah which is my favourite colour :D

Baiklah kita kembali ke topik awal tentang Jabatan. Yup, bekerja di sebuah institusi pemerintah memang terdapat apa yang namanya politis dalam segala pembuatan keputusan. Terlebih ketika Big Boss lah yang memiliki hak perogatif dalam mengambil keputusan. Apalagi posisi Big Boss itu merupakan Jabatan Politis.
Nah, apa yang terjadi di kantor saya adalah adanya perubahan struktur organisasi, karena ada sebagian pegawainya yang sudah pensiun jadi otomatis ada penggantian dan serah terima jabatan dari pejabat lama ke pejabat yang baru. Ada juga yang naik jabatan bahkan apa ya namanya yang tepat sedikit penurunan wewenang. Misalnya dari tadinya posisi yang memiliki kewenangan besar ke posisi yang tidak begitu memiliki wewenang yang besar tapi dilihat dari jabatan sama tetap eselon 1.

Bayangkan ini map sumpah jabatan dan pelantikan :D

Nah, saya terkejut ketika tahu ada posisi dari seseorang yang berubah walaupun masih dalam level yang sama yaitu eselon satu tapi ruang geraknya menurut saya tidak sama. Apa yang membuat saya terkejut adalah orang yang digantikan tersebut sedang dalam high performance apalagi dia sedang gencar-gencarnya melakukan sosialisasi kebijakan yang baru. Duh, hati siapa tidak akan bersedih. Jadi wajar apabila di acara pelantikan tersebut pejabat tersebut tidak datang. Hal ini sudah urusannya dengan dignity.
Andaikan saya adalah dia, apa yang akan saya lakukan ya? Barangkali saya akan melakukan hal yang sama tidak datang ke acara pelantikan. Datang berarti kita menerima keputusan itu. Jadi, apakah kita harus resign? Pensiun dini maksudnya? Aduh sayang memang dikala usia kita masih muda haruskah kita berhenti? Sedangkan kita masih banyak hal yang bisa kita lakukan. Salah satunya mungkin kita bisa memilih untuk pensiun dini tapi jangan total berhenti. Kita harus punya cadangan pilihan. Misalnya jadi widya iswara atau dosen di sebuah perguruan tinggi?

Hmm, dapat saya bayangkan dan ini memang tragis, pejabata yang tadinya setiap hari datang ke kantor pulang malam untuk konsentrasi menyelesaikan kebijakan baru akan tetapi setelah ada keputusan baru dari big boss dan "membuat" pejabat tersebut "terpaksa berhenti" berkantor, pasti ada rasa kehilangan yang sangat dan juga kerinduan akan pekerjaan yang menyita waktunya. Dan bayangkan oleh kita semua, pejabat tersebut sekarang diam dirumah tidak berkantor tidak pula meneken atau tugas ke luar atau memimpin rapat. Duh, tuhan Tragis sekali. Memang disinilah kita mengerti bahwa jabatan adalah titipan Tuhan.
Nah, jadi dari peristiwa ini, saya paham bahwa jabatan itu tidak kekal. Artinya, kita tidak tahu apa yang akan terjadi dengan posisi kita. Kita harus siap dengan segala kemungkinan dan juga risiko yang harus kita hadapi. Yang bisa kita lakukan adalah bekerja dengan sungguh-sungguh untuk pertanggungjawban bukan hanya kepada rakyat dan bangsa tetapi juga pada Tuhan yang telah mengamanatkan jabatan tersebut pada kita. Dan saya rasa tidak perlulah kita mengemis-ngemis jabatan. Biarkanah jabatan itu datang kepada kita karena kita layak dan memiliki kompetensi untuk mendudukinya.

Peristiwa tersebut mendorong saya untuk menambah ilmu seluas-luasnya. Sekolah itu investasi dan pengalaman itu adalah kemenangan yang hakiki. Mudah-mudahan saya bisa lanjut kuliah sampai jenjang yang lebih tinggi dan saya ketika kerja tidak ngoyo saya bisa menikmati hidup dengan cara saya sendiri dan saya bisa memili kekuatan yang tak pernah pupus tapi dengan kekuatan tersebut saya bisa survive.

Tuesday, November 30, 2010

Koneksi Internet Mati, Aku Mati Gaya

Hahhaa ingin tertawa jadinya. Sebab hari ini koneksi internetnya mati di kantor. Dari jam berapa? Hm, sepertinya mati dari semenjak saya habis googling mencari artikel untuk kliping. Duh, inginnya sih setelah tugas saya selesai saya bisa ngenet, spesifiknya ngeBlog tapi malah mati gaya. Ya koordinasi atau meminta rundown acara untuk Sabtu ke Surabaya sudah. Membuat konsep surat sudah. Setelah semuanya beres tinggal revisi, malah mati gaya.
Apa yang terjadi dengan koneksi internet ya? Tidak mengerti. Padahal hari ini pekerjaannya agak nyantai. Boss sedang tugas ke luar kota. Akh, sudahlah. Menikmati hari ini dengan mati gaya. Ketika saya menulis ini saya lihat jam menunjukkan pukul 16.30 tapi internetnya belum connect.
Memang internet di kantor kami untuk beberapa situs seperti FB, Twitter, FS, Youtube diblockir selama jam kerja, bagiku itu tidak masalah. Tapi yang terpenting adalah koneksi internetnya jangan mati. Jadi, kita masih bisa beremail dan googling ya. Saya menulis ini dari BB.

Sunday, November 21, 2010

Tentang rasa "kesepian"

Okey di blog ini saya ingin membahas rasa kesepian atau loneliness. Saya rasa setiap orang pasti merasakannya entah itu sifatnya temporer atau mungkin dalam jangka waktu yang lama. Di sini saya ingin membagi rasa kesepian itu untuk dua jenis orang.
Pertama orang yang kesepian karena belum mendapatkan cinta tapi dia sudah punya pekerjaan tetap. Yang kedua adalah orang yang kesepian karena belum kunjung dapat pekerjaan tapi dia sudah punya kekasih. Aku rasa jenis kesepian yang berlaku untuk kedua jenis orang ini berbeda-beda kadarnya. Pastinya kita menginginkan kondisi yang seutuhnya misalnya, ya punya kerja ya punya pacar. Tapi kalau saya di suruh pilih salah satu dari kedua pilihan diatas saya lebih baik pilih punya pekerjaan tetap tapi belum mendapatkan kekasih. Mengapa saya pilih itu? Karena being wanita karir itu lebih independen dan kita bisa menghandle yang namanya rasa kesepian. Trust me. Karena saya yang merasakannya sendiri. Jadi, hati-hati kalau mengatakan kata-kata kesepian untuk orang yang sudah punya pekerjaan. Karena dia bisa membunuh rasa sepi itu, misalnya dengan memanjakan dirinya sendiri, semisal beli sesuatu dari uang hasil jerih payahnya sendiri. Atau mungkin melakukan aktivitas yang free tanpa mengeluarkan sepeser pun uang dari dompet kita. Hal itu tentu akan berbeda dengan yang belum memiliki pekerjaan. Jadi, saya berpendapat rasa kesepian untuk orang yang sudah bekerja tidak sebegitu parahnya. Karena dia bisa tenggelam dalam kesibukannya bekerja.
Sedangkan untuk orang yang sedang berpacaran dan belum bekerja beban anda bisa double. Apalagi menghadapi kemungkinan break up. Oh ya satu hal lagi. Untuk orang yang sudah bekerja hari senin sampai hari jumat dia kerja tetap ada kemungkinan hanya sabtu dan minggu dia kesepian tapi itu bisa diatasi. Bagaimana dengan anda yang belum kerja? Hari senin sampai jumat, bukannya andA juga menginginkan untuk bekerja pada hari-hari tersebut. Jadi hati-hati mengatakan kesepian terlebih kepada mereka yang sudah punya pekerjaan tetap apalagi dalam memberikan saran atau menuntut untuk begini begitu terhadap seseorang. Dikarenakan, percayalah orang bisa cope with theirown problem. Sebenarnya tidak masalah dengan memberikan saran tapi jangan terkesan menuntut seperti anda yang benar.
Jadi, sebelum mengontrol orang kontrol saja diri kita sendiri apa kita sudah bisa mengendalikan emosi kita sendiri atau belum???
Dan aku paling tidak suka kalau ada orang yang mengatakan aku tidak tahu cara menikmati hidup. Aku fasih betul dengan hidupku. Aku melakukannya dengan caraku sendiri. Kalau orang itu katakan seperti itu akanku berarti dia tidak mengerti aku seutuhnya.

Wednesday, November 17, 2010

Iedul Adha Pertama di Batavia

Yup amica, bolehlah saya katakan bahwa Iedul Adha tahun ini merupakan Iedul Adha pertama bagi saya di Batavia. Saya tidak pulang kampung. Yup, hal ini dikarenakan waktunya yang tidak strategis alias nanggung di hari Rabu. Jadinya tidak bisa pulang kampung.
Bagiku sebenarnya tidak masalah apakah bisa pulang kampung atau tidak? Tokh saya jarang pulang kampung. Habisnya jaraknya yang nanggung. Ciamis itu sebenarnya masih dekatlah dari Batavia wong masih dalam satu pulau. Tetapi karena memang jarak, waktu dan kendaraanlah yang menjadi perhatian kita untuk berpikir dua kali kalau mau pulang kampung.
Dikarenakan tidak pulang itu saya sholat Ied di Masjid dekat kosan namanya Masjid Kramat Pela bareng dengan Mbak Wahyu. Duh, kalau tidak ada mbak Wahyu pastinya sepi. Si mbak kosan kayaknya pulang kampung begitu juga dengan anak-anak kosan lainnya. Untunglah mbak Wahyu tidak pulang jadi saya ada teman.


Mbak Wahyu @ Mesjid Kramat Pela
 Nah, pagi-pagi ini saya pergi ke masjid untuk solat ied. Solatnya sendiri dimulai sekitar pukul 7.00 Wib. Dipimpin seorang imam dan khatib. Wah, rupa-rupanya saya sangat takjub dengan sang Khatib dikarenakan suranya yang bagus melantunkan ayat-ayat suci Alquran.
Dan, setelah sholat Ied kemudian dilanjutkan dengan khutbah. Seperti biasa dikarenakan ini konteksnya Iedul Adha, maka topik ceramah kali ini pun seputar sejarah Kurban dan Nabi Ibrahim. Ya, harus kita akui repetisi itu penting untuk mengingatkan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan menambah keimanan kita kepadaNYA.
Di sini saya ingin menggarisbawahi atau menyoroti tentang rumah tangganya Nabi Ibrahim seperti yang diceritakan dalam khutbah tadi. Dikatakan bahwa isteri pertama Nabi Ibrahim, Siti Sarah tidak kunjung memberikan keturunan kepada Nabi Ibrahim. Oleh karena itu, Siti Sarah meminta suaminya untuk menikahi perempuan lain agar mendapatkan keturunan. Nabi Ibrahim pada mulanya menolak saran dari Siti Sarah karena Nabi Ibrahim sangat mencintainya. Akan tetapi akhirnya, Nabi Ibrahim pun luluh dan menikah lagi dengan Siti Hajar. Kemudian dari pernikahannya itu lahirlah Ismail. Allah SWT ternyata mengabulkan doa Nabi Ibrahim untuk mendapatkan keturunan yang saleh.
Siti Sarah pun sebagai seorang perempuan menjadi iri terhadap Siti Hajar yang bisa memberikan keturunan kepada Nabi Ibrahim dalam waktu yang singkat. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan maka Nabi Ibrahim menjauhkan Siti Hajar dan Ismail dari Siti Sarah.
Dikarenakan keimanannya kepada Allah SWT, Siti Sarah yang mandul dan sudah tua pun bisa hamil dan memberikan keturunan kepada Nabi Ibrahim seorang putera yang bernama Ishaq. Yang kelak Ismail dan Ishaq ini menjadi Nabi Juga.
Nah, dari kisah tentang Nabi Ibrahim ini memang kita sebagai perempuan dituntut untuk bisa berpikir jernih dan tidak egois. Walaupun yang namanya dimadu atau dipoligami itu menyakitkan. Tapi kalau alasannya karena kita tidak bisa memberikan keturunan kepada suami ya itu patut untuk dicontoh. Akan tetapi bagaimana ya kalau si laki-lakinya yang tidak bisa memberikan keturunan? Akankah dia ikhlas melepaskan perempuan itu kepada orangtuanya kembali atau dengan kata lain menceraikannya?
Ya Allah, saya sebagai seorang perempuan menginginkan menjadi seorang perempuan seutuhnya yang bisa memberikan keturunan kepada suami saya.
Baiklah, itu tadi mengenai khutbah Iedul Adha. Sekarang saya ingin sharing apa yang saya lakukan setelah sholat Ied.
Yup, setelah saya solat Ied, saya diajak mbak Wahyu beli makan sate di dekat salah satu apotek di jalan Pangpol. Lucu juga yah yang lain itu berkorban atau memotong sapi dan kambing kita malah beli sate ayam hahhaaha. Tidak apa -apa namanya juga anak kosan. Kita akhirnya makan sate dan lontong di tempat yang jualan seharga Rp. 16000 ribu.


Sate

Tapi sayang tidak ada tisu dan air minum. Akhirnya kami baru minum di kosan. Tapi sebelum ke kosan kami membeli makan dulu di salah satu mini market.
Lalu, cerita berikutnya adalah ketika saya mau mengecek nasi goreng yang di depan kosan di waktu maghrib saya melihat mbak Wahyu lagi packing. Waktu saya tanya katanya mau pindah kerjanya ke Surabaya karena suami dan anaknya di sana. Betapa sedihnya saya. Ternyata moment kebersamaan kita tadi akan menjadi yang terakhir :(
Saya mengerti akan hal ini. Apalagi kalau sudah menikah banyak hal yang harus dipikirkan dan kita tidak bisa selalu berjalan beriringan karena Tuhan telah menetapkan garis hidup seseorang yang tentunya akan berbeda dari satu yang lainnya.
Membicarakan masalah keluarga, terbesit di hati saya kapan ya saya berkeluarga dan memiliki anak? Kemudian saya harus hidup mengabdi kepada suami? Mengikuti kemana suami dinas? Ah rupanya itu akan menjadi sesuatu yang magic dan rahasia tuhan. Saya hanya bisa mengupayakan semoga saya cepat mendapat Jodoh ya Tuhan. Amien :)

Tuesday, November 16, 2010

Siapkan Mental


Saya baru ngeh kalau sekarang ini sedang digelar Asian Games XVI di Guangzhou China...nah hari ini saya perhatikan berapa tulisan di surat kabar, khususnya mengenai prestasi para atlet atau olahragawan. Ada yang memang berhasil menyumbangkan medali dan mengharumkan nama bangsa ada juga yang gagal alias kalah dalam menambah koleksi medali.

Pada saat saya menulis blog ini dapat saya informasikan peringkat Indonesia ada di urutuan ke 16 dengan  perolehan  medali sementara untuk Indonesia adalah 0 emas, 1 perak, dan  6 perunggu.

Medali tersebut diantaranya disumbang oleh Tim Bulu Tangkis Putri yang berhasil meraih medali perunggu  dan juga para atlet atau olahragawan lainnya (maaf tidak saya sebutkan satu persatu di sini).

Gambar diambil dari Kompas


Dan melalui blog ini saya sebenarnya ingin menyoroti atlet wushu perempuan Indonesia yang bernama  Lindswell. Dia diproyeksikan untuk mendapatkan medali emas. Peluang untuknya mendapatkan medai emas pun besar karena ketidakhadiran atlet wushu China.  Tetapi kemudian apa yangterjadi?? Sesuai dengan berita yang saya dapatkan dibeberapa surat kabar yang menulis hal serupa tentang kegagalannya mengatakan bahwa “lindswell gagal melakukan lompatan dengan sempurna ditengah penampilannya sehingga gerakannya mendapat pengurangan dari juri. Juara dunia 2009 di Kanada itu hanya mengemas 19,0 poin. Padahal pada nomor-nomor taijijian ia mencatat nilai tertinggi 9,67 namun nilainya rontok dinomor taijiquan menjadi 9,43.

Dan berikut ini adalah beberapa pengakuan dari Linswell seper yang ditulis oleh Media Indonesia dan Kompas.

“Power saya terlalu besar saat melakukan lompatan sehingga kurang siap dalam melakukan pendaratan. Saya sudah maksimal dan ini hasil yang harus bisa saya terima”.

“Jurus yang saya pilih merupakan jurus yang paling sulit. Tetapi, karena melakukan kesalahan sedikit saja, nilai yang saya peroleh juga tidak maksimal,” tutur lindswell.

Yup, apa yang ingin saya soroti disini adalah tentang perjuangan sang atlet tersebut. Memang kalau kita lihat dari kronologi cerita tersebut setidaknya sedikit ada beban apalagi sang atlet diprioritaskan untuk meraih medali emas pertama. 

Selain itu, pastilah menjadi berita yang tidak enak untuk didengar  ketika surat kabar memberitakan hal tersebut. Dimana misalnya salah satu surat kabar menulis judul dengan kata-kata kegagalan...dan untuk para atlet itu sendiri pastinya ada perasaan "kesal" atau "kecewa" yang mendalam apabila mengingatkan kembali atas perjuangannya yang gagal.  Perasaan kecewa itu akan semakin besar apabila sang atlet membayangkan bahwa langkahnya untuk meraih medali emas tinggal selangkah lagi, akan tetapi karena kecerobohan sendiri maka kenyataan yang didepan mata menjadi buyar seketika. 
Tapi itulah mengapa kita harus mempersiapkan mental kita menghadapi kegagalan yang kita raih dan juga bersiap menghadapi kritikan atau berita-berita tentang kegagalan  yang direlease oleh surat kabar.
Namun, di sini Insan Media juga harus menghormati perjuangan sang atlet dan menjaga keseimbangan berita. Maksudnya , selain memberitakan kegagalan sang atlet, para insan media  juga harus memuji perjuangan sang atlet.  
Dan pastinya berita kegagalan yang dimuat oleh berbagai macam surat kabar bisa membuat atlet down, sedih, putus asa dsb. Dan ini harus bisa diantisipasi oleh sang atlet itu sendiri...
Dikarenakan hal yang serupa pernah saya alami. Apapun itu bentuknya walaupun tidak di bidang olahraga...yang namanya kekecewaan, kesal, sedih, dsb terhadap kegagalan karena kecerobohan kita pasti ada....
Jadi di sini, saya ingin memberikan support kepada seluruh atlet Indonesia yang sedang berjuang di ASEAN GAMES XVI .........berjuanglah secara fair dan siapkanlah mental juara...pastilah Kita Bisa!!!


Thursday, November 11, 2010

Aktivasi Kembali No yang Diblokir

Baiklah untuk kesempatan kali ini saya ingin sharing mengenai aktivasi kembali No yang diblokir. Saya melakukan hal ini dilkarenakan HP BB saya hilang di Taksi atau tepatnya jatuh dan tidak kembali lagi walaupun usaha yang saya lakukan sudah maksimal. Tapi di sini saya tidak akan bercerita panjang lebar tentang hal ihwal hiangnya BB saya karena saya sudah mengulasnya di blog saya yang lain.
Sehari setelah hilangnya BB, saya meminta bantuan adik untuk memblokir No saya. Hal ini saya lakukan karena saya takut dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Adik saya mengatakan untuk memblokir No bisa diwakili oleh siapa saja akan tetapi untuk mengaktivasi harus dilakukan sendiri oleh yang mempunyai No itu sendiri.
Seminggu setelah peristiwa itu, alhamdulilah saya punya rezeki lagi untuk membeli yang baru. Saya putuskan untuk membeli BB dengan tipe yang sama dengan yang hilang yaitu BB Curve 9300.Saya beli di pusat HP ITC Jakarta seharga Rp.3.175.000; dikarenakan saya meminta tambahan anti spy maka harganya menjadi Rp.3.200.000;
Sebelum membeli BB tersebut saya mengaktivasi kembali No yang sudah diblokir ke gerai Indosat yang ada dekat ITC.
Waktu akan mengaktivasi, sang costumer servicenya atau SC hanya meminta saya untuk menyebutkan No saya yang diblokir dan meminta untuk menunjukkan KTP. Sang SC pun lalu mencari Simcard yang baru sebagai pengganti yang hilang. Prosesnya sekitar 45 menit. Setelah semuanya selesai sang SC mengatakan kepada saya bahwa No baru bisa dipakai dalam waktu 1x24 jam. Saya pun mengiyakan.



Setelah aktivasi No saya lalu ke ITC yang letaknya di seberang galeri Indosat. Saya pun mencari BB dari counter ke counter ditemani teman saya Lia yang waktu itu habis tes di Salemba langsung menemani saya ke ITC (saya menemani lia ujian di salemba lalu ke ITC).
Nah BB pun saya dapatkan kembali. Sang Penjual mengaktifkan BB saya ini dengan memakai No yang lain karena simcard saya belum aktif harus tinggu 1x24 jam. Sebenarnya kalau dibandingkan dengan harga BB di Bandung itu lebih murah. Di Bandung harganya hanya Rp. 3.000.000; tapi kalau ditambah ongkos tentu jatuhnya sama saja.
Baiklah kita lanjut ceritanya,BB yang sudah ada di tangan saya belum bisa saya pakai karena simcard saya yang baru belum belum aktif. Sinyalnya pun belum muncul.
Menurut cerita sang pacar dari teman saya bahwa simcard baru bisa aktif lagi setelah menunggu 3x24 jam. Berarti saya harus menunggu selama 3 hari. Saya tunggu selama 3 hari tapi tetap kartunya belum aktif.
Lalu, pada waktu itu Boss saya mengutak atik BB saya. Dia mengeluarkan sebentar baterai BB saya lalu miscall ke BB saya. BB saya pun pada hari ke-3 atau 1 November ada sinyalnya. Tapi saya belum bisa kirim sms atau telp apalagi internetan dan BBM. Saya hanya bisa menerima panggilan masuk saja.
Pada tanggal 2 November saya sudah bisa kirim sms dan Nelpon tapi internetan dan BBM belum bisa.
Dan pada tanggal 4 November ketika saya mau ikut acara diskusi di sebuah hotel dekat Sarinah saya menemukan galeri Indosat yang buka selama 24 jam. Jadi, sebelum ke acara itu saya mampir dulu ke galeri. Sang operator mengatakan bahwa memang sistemnya sedang offline waktu itu. Dia pun kemudian menginject sistem untuk saya. Dan akhirnya saya bisa internetan kembali. Tetapi sayang BBMnya belum aktif.
Nah pada tanggal 5 November, karena BBM nya belum aktif saya memutuskan untuk kembali ke Galeri yang ada di Sarinah itu lagi. Sebenarnya saya sudah mau berangkat tapi pada waktu itu saya ragu. Saya memutuskan untuk ke sana lagi hari sabtu saja.
Sembari saya tunggu waktu ke kantor saya pun mengutak-atik BB saya dengan mendownload ulang BlackBerry Messenger. Dan setelah selesai proses download saya iseng meminta No PIN teman saya untuk saya add ke BBM contact.
Wah alangkah terkejutnya saya ternyata percobaan saya berhasil.
Jadin pada tanggal 5 November itu saya baru bisa menggunakan semua fasilitas BBM secara utuh. Jadi kiranya perlu waktu satu minggu untuk mengaktifkan kembali No dan BB. Tapi kejadinnya mungkin tidak akan berlangsung lama apabila sistemnya tidak offline. Sekarang sinyalnya sudah besar dan huruf GPRS pun sudah besar semua karena di awal huruf itu hanya berupa huruf kecil-kecil saja. Dan setelah ke galeri yang di Sarinah itu sekarang simbol BB pun sudah muncul.
Terima kasih untuk semuanya, saya mendapatkan yang baru.

Friday, September 17, 2010

Preview Mudik, Lebaran dan Balik

Mudik merupakan pengalaman pertama saya setelah menjadi seorang pegawai. Saya Mudik tepatnya tanggal 8 September.  Satu hari sebelum cuti bersama tanggal 9 -13 Septemeber 2010. Rencananya saya akan mudik tangal 8 malam dengan travel yang langsung ke Ciamis atau ke kampung halaman saya. Akan tetapi, kemacetan karena mudik lebaran membuyarkan rencana saya  itu. Tiba- tiba saja sang sopir yang akan menjemput saya menelepon saya dan mengatakan bahwa dia terjebak macet dan belum sampai ke Ciamis dari Jakarta. Sementara dia harus berada di Jakarta nanti malam untuk menjemput saya. Duh, saya jadinya kocar-kacir mencari alternatif travel yang masih kosong. Travel pertama yang saya hubungi adalah travel langganan saya. Tetapi semua kursi sudah Full Booked. Saya coba menghubui travel yang lain, alhamdulillah ternyata masih ada kursi yang kosong untuk pemberangkatan jam 15.30 WIB. Saya pun memesannya, akan tetapi saya kemudian berpikir lagi. Travel ini adalah travel yang menuju PVJ bukan ke Ciamis langsung jadi konsekuensinya saya harus transit dulu di PVJ. Ah saya malas dengan rute perjalanan yang seperti itu. Menambah lama saja waktu perjalanan. Saya pun memutuskan untuk naik Bis saja dengan konsekuensi saya harus pergi ke Terminal Kampung Rambutan. 
Tahukah Teman, ternyata rute ke Kampung Rambutan itu sangat jauh. Pertama  saya naik busway dari Blok M setelah solat Zuhur. Busway kemudian Turun di Halte Dukuh atas menuju Matraman. Dari Matraman menuju halte ah saya lupa...dari  halte ini menuju halte BKN dan baru dari sini bisa langsung   ke Terminal kampung rambutan. Begitulah kalau masih awam dengan rute, kita jadinya terjebak dalam informasi yang orang-orang berikan. Tapi yang terpenting saya sampai Ke terminal Kampung Rambutan. Sesampainya di terminal Kampung Rambutan saya diantar seorang anak kecil yang menyewakan sebuah payung. Memang pada waktu itu sedang hujan. Ketika menuju Bis yang akan saya tumpangi, tiba - tiba saja seorang bapak-bapak memaksa merebut tas saya yang dibawa  anak kecil itu. Dia bilang "mau kemana sini saya bawa tasnya masih ada kursi yang kosong" ... saya curiga melihat bapak-bapak itu lari membawa tas saya. Saya suruh adek kecil yang meminjamkan saya payung dan sebeumnya membawakan tas saya untuk mengejarnya. Saya takut dia membawa lari tas itu. Eh pas sudah sampai ke Buss, kata kondektur kursinya sudah terisi semua. Kita disarankan untuk naik bus yang satunya lagi. Dan akhirnya Bapak itu memaksa saya  untuk memberikan uang Rp. 5000, "kasih lima ribu saja"...kurang lebih seperti itu kata-katanya. Seharusnya saya tidak membiarkan orang untuk membawa tas saya. Ya, itu sebagai pengalaman saya saja untuk kemudian hari.
Dan akhirnya saya pun menuju Bis yang masih kosong kursinya. Beruntung waktu itu penumpangnya belum banyak yang datang. Dan saya  bisa  memilih kursi duduk. Saya pilih dibarisan yang paling depan. Untuk anak kecil yang meminjamkan saya payung dan membawakan saya tas. Saya pun memberikannya tips sepuluh ribu rupiah. Setelah menunggu penumpang penuh, bis pun berangkat dari Kampung Rambutan menuju Ciamis. Saya membeli karcis sebesar Rp. 80.000,'

Sepanjang  perjalanan dimulai dari tol lingkar dalam Jakarta dan juga jalan tol Cipularang padat merayap. Saya pun berbuka puasa di jalan. Untung saja  saya membawa bekal. Sesampainya di gerbang tol Cileunyi Bandung ternyata jalurnya dialihkan harus menuju ke jalan sumedang. Duh saya teringat kenangan masa lalu ketika harus ke Jatinangor untuk bimbingan Skripsi naik bis Damri. Dan memang bis yang saya tumpangi pun melewati pangkalan Damri atau pintu gerbang UNPAD. Tapi dari pangkalan Damri ini kita tidak menuju arah Wado melainkan berputar arah menuju Cileunyi lagi, rancakekek dsb. Nah ketika memasuki Jalan Cicalengka terjadilah kemacetan. Harus sabar menunggu. Mobil pun ada beberapa menit tidak bergerak tapi alhamdulilah dengan sabar semuanya berjalan lagi. Yang paling saya takuti adalah jalur Nagreg. Tapi alhamdulilah Nagreg padat merayap tidak sampai macet. Dan kurang lebih jam 12 tengah malam bis kita pun berhenti untuk rehat sejenak. Saya manfaatkan kesempatan ini untuk sholat maghrib dan isya serta makan mie. Sekitar jam satu perjalanan dilajutkan kembali. Kita pun sampai Tasikmalaya. Persis seperti yang saya perkirakan kita sampai di Ciamis di waktu Subuh. Saya turun adri Bis persis di Taman raflesia dan ikut ke toilet pada salah satu mini market yang ada di sana. Tak beberapa lama saya pun mendengar azan subuh. Saya tidak sendiri di sana tapi ada juga para pemudik yang sedang menunggu kendaraan.Tak berapa lama Mobil Elf yang saya tunggu pun datang. Penumpangnya tidak terlalu banyak. Sesampainya di rumah saya disambut adik dan orangtua saya dan saya pun langsung solat subuh. Diperkirakan saya sampai di rumah kurang lebih pukul 6 kurang. Pulang kampung ini saya hanya kebagian buka bersama satu kali dengan keluarga karena besoknya Lebaran. Dan yang menyiapkan makanan untuk lebaran adalah Ibu dan Adik saya yang perempuan. Mereka yang masak. Saya tidak ikut membantu masak hehehehe..selain malas, badan saya terasa pegal-pegal hihihihi...akh alasan saja ya.
Besoknya saya ikut solat sunat Idul Fitri bersama adik laki-laki dan ibu saya. Yah, suatu moment yang special sekali ibu saya bisa solat sunat. Karena biasanya Ibu saya masak dan yang pergi ke masjid adalah saya dan adik saya yang perempuan. Kebetulan pada saat itu, Adik saya yang perempuan sedang berhalangaan. Jadi, Dia yang tinggal di rumah memasak dan memanaskan makanan. Lebaran ini tidak ramai memang karena sebagian saudara ayah saya tidak mudik. Dan biasanya kalau setelah solat sunat dan bersilaturahim dengan keluarga ayah saya, Saya dan ibu serta adik-adik pergi ke Tasikmalaya mengunjungi nenek dari mamah. Dikarenakan Nenek saya dibawa oleh Bibi ke Bandung, jadi kita baru bisa bersilaturahim dengan keluarga ibu saya di Bandung pada hari Minggu. Hanya saya dan Ibu saya yang pergi ke Bandung dengan menggunakan mobil angkutan Elf. Itu pun salah naik ke arah Lewi panjang alhasil kita diover di Cileunyi.  Dari Cileunyi saya naik angkot. Duh memang maksud Bibi saya itu baik dengan membawa nenek saya ke Bandung. Tapi  ada kendala bagi kami. Ya, tidak semua anggota keluarga memiliki kendaraan. Jadi, mereka harus naik kendaraan umum ke Bandungnya. Sementara paman dan bibi saya yang tinggal di Tasik ada yang sudah punya anak lebih dari satu. Termasuk Ibu saya. Jadi, saya ke Bandung hanya berdua dengan Ibu saya. Itu bisa menghemat ongkos. Karena di hari lebaran ini ongkos pun ikut naik. Saya juga yang dari Ciamis ke Bandung naik Elf harus bayar perorang Rp. 50.000,- Belum masalah macet di jalan.
Sebenarnya tidak masalah kita berlebaran di mana, akan tetapi kalau Nenek saya lebaran di Tasik yang pada umumnya sebagian besar keluarga ada di sana itu lebih baik.
Nah, di hari Minggu, 12 September, saya pergi ke Bandung  dan akhirnya bisa bertemu dengan keluarga besar Ibu saya. Tapi sayang hanya sebentar saja. Karena malamnya mereka dan juga nenek saya pulang ke Tasik bareng pamaan. Saya pada hari senin paginya bali lagi ke Batavia karena hari selasanya sudah masuk kerja lagi. Saya berangkat dari bandung dengan menggunakan travel pukul 6.30. Tiketnya seharga
Rp. 55.000,-
 
Untung saya berangkatnya pagi hari. TIdak terjebak macet di jalan. Saya pun datang di kosan Batavia pukul 9.00 WIB itulah cerita tentang mudik, lebaran  dan balik saya di tahun 2010.

Monday, August 30, 2010

Saya juga baru tahu takjiah ???

Yup ceritanya pagi ini teman saya bercerita. Saya lupa siapa yang mulai bertanya. Tapi intinya salah seorang teman saya bertanya Pada si P, perihal apa yang sedang dia bicarakan dengan temannya itu. Teman saya si P, bilang seperti ini "kemarin saya lagi ngomong sama teman, dia bilang lagi takjiah"...  nah temanku Si P itu lalu tanya temanku Si N...apa artinya takjiah itu..temanku si N bilang "Silaturahmi"..lantas teman saya si P itu pun bilang sama temannya itu yang sedang takjiah seperti ini "oh alhamdulilah"...nah temannya heran "lho kok alhamdulilah"...nah pas di kantor teman saya T..bilang Takjiah itu khan artinya "melayat" bahasa arab.  nah sontak. teman saya Si N, dan saya pada ketawa....saya ketawa karena ini benar-benar konyol dan saya sebenarnya menertawakan diri saya sendiri wong saya juga baru tahu apa artinya takjiah itu...Hmmmm...memang saya rada ignorance kalau tentang kematian...maksud saya kalau bisa saya menghindari dari hal-hal yang berbau duka cita...Oh Tuhan betapa stupidnya saya :)

Wednesday, August 11, 2010

Cerita Menyambut Hari Pertama Puasa

Beginilah cerita dari anak kos yang sedang merantau jauh dari kampung halaman dan orang tua. Kita sebagai anak kos belajar untuk mandiri. Terlebih ketika akan menghadapi bulan puasa ini. Yup, untunglah teman kosan saya mengajak catering untuk makan sahur. Dan sudahlah dimulai tadi subuh sebagai sahur kita pertama. Menu pada hari pertama sahur adalah : Tempe bacem, Ikan, sayur bayam dan melon. Sebenarnya tidak begitu mood, jadi makannya kurang afdol.... hehehe...
Dan ada lagi satu cerita di malam tadi. Ceritanya berawal dari teman saya ngajak pakai gas. Dia sendiri akhirnya beli, tapi saya tidak ikutan patungan. Saya bilang nanti kalau saya mau pakai saya bayar, kalau sekarang sepertinya saya tidak begitu membutuhkan, Toh untuk sahur sudah ada catering. Tidak berapa lama gas itu pun di pasang ke kompornya. Yang memasangnya tentu saja Bapak penjual Aqua galon kita sepertinya Bapak itu sudah biasa menghadapi gas. Dan tidak berapa lama kemudian kok, saya dan teman kos yang lain merasa parno. Dikarenakan mencium bau gas dan sepertinya ada suara mendesis dari gas yang keluar dari tabung, alhasil teman kosan saya yang satu itu bilang "udah de pak, saya belum nikah ni, rugi"...hehehe maksudnya jangan dinyalain lagi kompor gasnya. Tapi Bapak itu bilang, "tidak apa-apa, ini khan ruangannya terbuka, kalau tertutup berbahaya"...kalau saya ssih bilang seperti ini "Sudah pak, itu ada bunyi mendesis"....akhirnya selang dan regulator yang telah terpasang di buka kembali. Yup, kesimpulannya harus membeli selang dan regulator yang baru dan pas. Soalnya si Mbak belinya di pasar biasa. Tapi yang membuat sayas heran itu selang sebenarnya sudah berstandar SNI...tapi ya itu memang lebih baik belinya di supermarket atau tempat yang terpercaya. Teman saya yang membeli gas itu mengajak saya untuk membeli kompor listrik yang kecil. Saya sebenarnya lagi malas untuk keluar rumah, tapi berhubung kasihan, jadi saya pun akhirnya mengantarnya ke toko yang dekat dari kosan kami. Sesampai di Toko Elektronik, ternyata barang yang dicari tidak ada, dan selang pun tidak ada. Kita akhirnya pulang dengan tangan hampa.
Kalau dulu di kosan lama saya di Bandung, seorang teman dia perawakannya kecil tapi dia bisa menyanyi suaranya bagus, dia yang mengurus gas....yup dia beli sendiri selangnyaa, dia pasang sendiri selangnya, kita hanya mengganti uangnya saja dan alhamdulilah tidak ada kejadian apa-apa...akh memang kalau kita tahu cara menangani yang tepat pastinya aman, tapi saya masih parno...Bagaimana dengan Anda?

Note: Tadi malam saya berhasil tarawih dan tadarusan :D

Tuesday, August 3, 2010

Menjadi Mc kondang itu ?

Yup menjadi seorang pekerja di sebuah K/L membuat kita "dekat" dengan VVIP, Artist, Pejabat eselon satu, eselon dua, dan sebagainya orang yang di dalam kehidupan kita sehari-hari, susah kita dekati. Nah, ketika kita sudah masuk dalam lingkaran mereka,  bertemu dengan orang terkemuka bukan hal yang aneh lagi. Bahkan kita bisa berfoto dan berjabat tangan. Hal itu yang saya lihat di sini. Bahkan saya pun bisa tahu alasan mengapa yang menjadi MC itu si Anu tidak jadi Si B??
Yup, minggu kemarin, institusi dimana saya bekerja, menyelenggarakan sepeda gembira dengan mengundang MC dari kalangan selebritis. Mc nya sendiri adalah Helmi Yahya sedangkan Band Artis yang diundang adalah Virgin. Melihat selebritas langsung di depan mata saya, membuat saya takjub. Saya lalu berpikir inilah salah satu keistimewaan kita bekerja di sebuah K....


Kabar pertama yang saya dengar adalah panitia tadinya akan mengundang Tukul sebagai MC, dikarenakan Tukul sekarang termasuk ke dalam top list, berarti bayarannya pun meningkat seiring dengan kepopuleran yang dia raih. Tapi ketika saya melihat Helmi Yahya sebagai Mc, saya rasa Dia melakukannya dengan baik. Setiap Mc memiliki karakteristik masing-masing. Yang saya lihat dari Helmi Yahya adalah, Dia bisa menyanyi.
Nah, untuk  penampilan band Virgin sendiri, mereka seperti biasanya menampilkan performance terbaiknya.


Jadi, pertanyaan saya adalah ketika seseorang sampai pada puncak  popularitasnya, haruskah dia memasang tarif yang tinggi?  Kalau saya lebih memilih fleksible dalam artian saya bisa tampil di mana saja, meskipun tarifnya tidak melambung tapi dengan frekuensi tampil yang banyak kita  bisa mengisi pundi-pundi kita dengan baik.....

Friday, July 30, 2010

Buat Kemasan yang Simple!

Yup ceritanya saya senang sekali makan permen. Tapi entahlah apa cemilan itu masuk kedalam permen atau mungkin makanan tradisional yang lain. Tapi kalau menurut saya makanan yang saya sukai itu termasuk ke dalam jenis makanan tradisional, yaitu wajik/wajit. Yup nama makanannya itu adalah Ting Ting Jahe. Bahannya kalau dilihat dari kemasannya terdiri dari: Gula, Jahe, Tapioka, dan Margarin (Tidak beda jauh dari bahan wajit yang nenek saya suka buat walaupun tidak persis sama tapi ada gula dan tapioka campuran bahan membuat wajit/wajik selain ada juga bahan yang lainnya).
Saya dulu suka menolong nenek saya membuat wajik. Membantunya mengaduk-aduk adonan sampai kalis dan membungkusnya memakai kertas wajik juga. Berhubung nenek saya sudah lanjut usia, jadi sekarang jarang membuatnya lagi. 
Walah nih saya bantu perusahaan itu untuk promosi. Pertama kali saya mencoba Ting ting jahe itu ketika lagi tugas di Bali. Waktu itu saya mendapati makanan tersebut tergeletak di meja. Yup panitia memberikan snack kepada kita selaku anggotanya sebagai selingan selama bertugas :D
Nah ketika mencoba saya langsung tertarik sama makanan itu. Ada rasa jahe, manis dan hangat. Ternyata snack ini tidak bergitu laris. Nah, saya ambil saja sisanya untuk bekal di jalan (pas mau pulang kembali ke Batavia). Setelah makanan itu habis, saya pun mencari-cari di salah satu supermaket yang ada di Batavia. Akhirnya saya menemukan Ting-Ting jahe...
Baiklah  sekarang saya ingin membahas tentang Ting Ting Jahe pertama yang saya kenal. Dilihat dari kemasannya yang pertama saya lihat adalah dalam kemasan plastik. Seperti ini

Yah kemasan plastik seperti ini lebih memudahkan kita sebagai penikmat karena tinggal disobek saja dan kemudian langsungg kita makan isinya.
Tapi kemudian yang terjadi adalah ketika Ting-Ting jahe saya habis, saya pun mulai  mencari supply lagi. Dan Ketika saya mencarinya di Blok M, hasilnya Nihil. Yup aya tidak menemukannya di supermarket Blok M. Beberapa hari kemudian saya pun mencari lagi  ke Supermarket yang dulu saya mendapatinya. Hm hm...saya pun dapat kemasannya berbeda. Satu bungkus isinya terdiri dari beberapa bungkusan kecil. Setiap bungkusan kecil itu ada 8 kemasan ting ting jahe yang dikemas seperti ini.

Tapi saya kurangg suka dengan kemasan ini. Kemasan ini terbuat dari kertas. Ketika saya membuka kertas itu ternyata di dalam nya masih ada dibungkus satu lembar kertas lagi.

Duh kemasan yang seperti ini tidak praktis. Belum lagi kalau terbuka sedikit langsung dikerubuti semut. Nah, saya menghimbau kepada produsennya untuk tetap memproduksi Ting Ting Jahe dalam kemasan Plastik. Mengapa? supaya praktis dan isinya pun lebih banyak apabila dibandingkan dengan kemasan dari kertas.  Oh ya satu lagi, saya mencari label halal MUI tapi tidak ada ya. Mudah-mudahan saja semuanya aman..dan yang belum ada label halal MUI segera diurus ya..Thanks

Tuesday, July 20, 2010

Ke TMII

Yup, ceritanya sabtu kemarin tanggal 17 Juli 2010n saya bersama dengan adek saya pergi ke TMII.
Duh dikiranya mau mahal masuknya tapi ternyata harganya masih terjangkau oleh kita-kita.
Nah, berhubung ke TMII adalah pengalaman saya yang pertama ya karena saya memang belum pernah pergi kesana sebelumntya jadi saya sangat antusias saja.

Rute yang saya tempuh dari Kosan saya, oh ya karena saya tinggalnya dekat dengan Blok M,  jadi saya ambil rute BLOK M - Harmoni (Transit) - PGC (pusat Grosir Cililitan) dan dari sana naik Angkot.. sampailah ditujuan akhir TMII.
Habis berapakah uang yang saya habiskan ...Hmm sebenarnya tidaklah besar ...begini perinciannya
Ongkos Trans Jakarta Rp. 3500,- PP jadi  RP. 7000,-,..Naik angkot  AT15 sampai ke TMII hanya Rp. 2500,-


Nah untuk masuk ke TMII nya sendiri murah kok yang dewasa dikenai biaya Rp. 9000,-

Dan kalau sudah masuk TMII terserah kita mau mengunjungi anjungan atau objek mana saja. Tapi dikarenakan halaman TMII yang luas, jadi mereka menyediakan kendaraan keliling atau mobil wisata. Harganya juga murah kok hanya Rp. 3000, dan kita pun bisa menyewa sepeda atau motor..ada kok di TMII, tapi saya lebih menyukai pakai mobil wisata keliling yang harganya murah...tapi memang kalau kita ingin menikmati anjungan atau beberapa objek kita bisa sewa sepeda atau motor ( kalau gak salah jenis skuter yang mereka sediakan)...
 Pokoknya banyak sekali fasilitas hiburan yang bisa kita pakai di sana dengan berbagai macam harga....saya sih yang paling berkesan adalah menikmati kereta gantung atau Skylift..yup harganya agak mahal Rp. 25000,- tapi itu menantang adrenalin...duh smpai saya berdebar-debar...ada bunyi annoying ketika kereta gantung itu melewati yang kata petugasnya bilang "rem"....jadi  ada bunyi 'dug--dug--dug'....pokoknya anda ketika ingin menikmati skylift harus persiapkan mental dulu...

Selain itu, kita masih bisa berfoto ria bersama dengan Clown yang berkostum berwarna-warni. Nah jangan takut ya, karena di dalam boneka yang besar itu adalah manusia. Tapi Kalian jangan lupa sehabis berfoto dengan para clown atau boneka besar yang berisi orang itu, kalian harus bayar, alias memberi uang. karena pengalaman saya dulu saya lupa, sehabis foto malah pergi. ALhasil boneka besar itu mengegrak-gerakkan saku depannya pertanda dia minta bayaran. Duh, maaf ya saya yang kurang sensitif...hehe
Jadi untuk kalaian semuanya,selamat menikmati liburan bersama keuarga ya.