Helo ...
What's New?
Yup, i've got something to tell you ... sebuah cerita tentang Solo Traveling Perdana saya ke Malaysia.
Bukan ini bukan kali pertama saya pergi ke negeri Jiran. Kemarin itu sebenarnya kali kedua saya pergi ke Negeri tetangga. Tapi yang berbeda adalah kalau dulu perginya bareng teman. Yang kedua, atau kemarin perginya sendiri untuk pertama kali ke Luar Negeri. Jadi saya menyebutnya Solo Traveling Perdana. Heheheehee .... akhirnya saya bisa juga pergi sendirian. Yess.
Saya begitu menikmatinya. Meskipun cuti tiga hari kemarin itu sebenarnya dalam rangka melihat pameran stem atau perangko. Tema pamerannya sendiri adalah
WORLD YOUTH STAMP EXHIBITION & 29 TH ASIAN INTERNATIONAL STAMP EXHIBITION.
Sebelum pergi itu saya melakukan beberapa persiapan atau survei dahulu mengenai keadaan di sana.
Seperti inilah kira - kira persiapan saya:
- Mencari tahu info sebanyak mungkin tentang Event Pameran Perangko. Bisa dari facebook atau webnya langsung.
- Ketika sudah tahu lokasinya, seperti lokasi untuk pameran perangko kemarin dilaksanakan di Kuala Lumpur Convention Center (KLCC), maka saya cari tahu bagaimana rute ke sana.
- Tapi sebelum kita mencari tahu dulu rute ke KLCC maka kita harus dapat memastikan akan berangkat menggunakan maskapai penerbangan seperti apa. Saya kemarin dapat promo pakai pesawat Garuda. Nah, kalau pakai Garuda berarti stopnya di KLIA (Kuala Lumpur International Airport).
- Maka saya cari info direction dari KLIA ke KLCC. Informasi itu didapat dari web (video) di sini.
- Saya sangat puas sekali dengan Video direction itu dan beberapa hari mendekati keberangkatan saya putar terus dan saya pun mencatatnya di note book.
- Setelah tahu direction ke KLCC maka saya cari penginapan di daerah sekitar KLCC. Maka saya putuskan untuk menginap di Le Apple Boutiqe Hotel. Alasannya karena harganya masuk dalam jangkauan saya dan jaraknya dekat ke KLCC bisa jalan kaki.
- Saya mempelajari peta lokasi dan juga print peta lokasi seperti dibawah ini.
|
Area Pameran (Diambil dari official webnya) |
Nah, dari Video saya dapatkan informasi kalau dari KLIA bisa langsung ke KLCC (Kuala Lumpur Convention Center) lewat West Entrance. Pada map di atas kita bisa lihat letak west entrance disebelah mana. Tapi kalau tidak mengerti, informasi itu bisa disimpan untuk gambaran saja. Agar tidak terlalu membingungkan.
|
Rail Map |
Dari Rail Map (peta kereta) saya bisa mengetahui akan melewati berapa perhentian dan harus berhenti di mana. Nah, kalau saya baca dari rail map di atas, maka di dapat rute seperti ini; Dari KL International Airport menuju ke KL Sentral lalu dari sini dilanjutkan ke KLCC Stasiun sebagai pemberhentian terakhir dengan melewati (dari KL Sentral) -- Pasar Seni -- Masjid Jamek -- Dang Wangi -- Kampung Baru -- KLCC Statsiun (pemberhentian).
Intinya dari pengalaman saya kemarin di Malaysia, dengan adanya KL Express yang terintegrasi dengan beberapa Shoping Mall langsung menuju ke lokasi sangat memudahkan. Cocok untuk tipe solo traveling.
Setelah mendapatkan gambaran mengenai Rail Map dan juga Denah Lokasi, selanjutnya adalah mencari tahu tentang lokasi hotel.
|
Le Apple Boutique Hotel |
Dari peta di atas saya bisa tahu kalau Le Apple Boutique Hotel letaknya bersebarangan dengan KLCC bahkan bersebelahan dengan Hotel Corus. Tadinya saya mau nginap di Corus, tapi waktu mau booking harganya naik, gak jadilah bookingnya.
Lanjut ceritanya ya.
|
Ticket |
Pada hari H-nya saya terbang langsung bersama Garuda dari Jakarta ke KLIA.
Pas sampai di KLIA, bayangan yang ada dibenak saya dengan video tidaklah persis sama. Tapi Video itu membantu saya bertanya secara To The Point. Maksudnya saya tahu next destination yang akan ditanyakan.
Dari KLIA menuju KL Sentral menggunakan KLIA Express harganya 35 RM (Ringgit Malaysia) atau sekitar Rp. 128.000,- Dari KL Sentral ke KLCC Stasiun pakai Rapid KL, harga Coinnya sekitar 1,50 RM.
Sampai di KLCC Stasiun yang terintegrasi dengan KLCC Suria (Itu lho shopping mall yang terkenal di Malaysia), saya tanya satpam arah ke Kuala Lumpur Convention Center. Di dalam mal ini saya tinggal jalan lurus belok kanan ke arah Foodcourt lalu naik ke atas dan sampailah di venue Convention Center.
Standing Banner pameran perangko telah menyambut saya waktu itu dan sebagai petunjuk jalan juga sih.
|
Standing Banner |
Nampak pula spanduk yang digantung di luar ruangan pameran.
|
Spanduk di luar Hall |
Tapi sewaktu masuk ke dalam hall pameran, sayang banget sepi ya. Maksudnya tidak banyak negara yang berpartisipasi. Ketika ditanyakan kepada salah satu pengunjung katanya memang tidak terlalu ramai karena pameran ini temanya "Youth" bukan pameran "Dunia". Kalau tahun 2013 kemarin yang di Thailand rame, tambahnya lagi.
Seperti inilah situasi pameran di dalam hall.
|
Salah satu booth pameran |
Peserta Pameran yang melayani pengunjung.
|
Mencap perangko |
Dan ini dia Philatelic Passport Book, sesuatu point yang khas dan diuber dalam setiap pameran perangko.
|
Buku untuk Hunting Perangko |
Philatelic Passport Book ini diberikan secara free dari panitia untuk setiap pengunjung. Nah, pengunjung yang datang nantinya hunting perangko dari setiap booth peserta pameran. Rata - rata satu perangko ada yang dijual 1 RM. Sewaktu tahu satu perangko dijual 1RM, senangnya luar biasa. Tapi ketika beralih ke booth yang lain, harganya berbeda. Ini dikarenakan tidak semua negara datang ke Pameran Perangko. Jadi kalau ada salah satu negara bagian yang datang dan yang lainnya tidak datang, misalnya ada satu negara bagian dari United States datang dan dia punya perangko dari negara bagian lain yang tidak datang maka dia akan menjualnya dengan harga yang lumayan tinggi. Kemarin saja ada satu booth yang menjual 11 (sebelas) perangko dari negara bagian lain yang berbeda, dia jual cukup tinggi sekitar 60 RM.
Lantas bagaimana konsep sebuah pameran perangko itu?
- Pameran perangko itu disesuaikan dengan temanya.
- Pesertanya bisa dari organisasi perwakilan dari setiap negara kalau itu sifatnya internasional.
- Masing - masing perwakilan dari negara peserta pameran biasanya akan membuat perangko spesial edisi pameran yang dimaksud.
- Tuan rumah biasanya akan mengeluarkan edisi perangko khusus untuk setiap harinya dengan design yang berbeda. Misalnya hari pertama designnya anu, hari kedua designnya anu.
- Cap yang dikeluarkan pun akan berbeda untuk setiap harinya karena pada capnya akan disesuaikan dengan tanggal pelaksanaan.
- Kenapa Cap? karena cap bagian penting dari pameran ini. Biasanya para pengunjung akan membeli postcard untuk dikirimkan sesuai dengan alamat yang tertera. Otomatis selain dibutuhkan perangko, dibutuhkan juga capnya.
- Pameran perangko biasanya dipadukan juga dengan unsur hiburan yang lain, seperti musik atau mungkin kalau ada booth perangko prisma dan juga games. Selain itu suka ada miniatur produk post yang sudah lama.
- Souvenir, tuan rumah biasanya menyediakan souvenir; kaos, mug atau yang lainnya.
- Selain pameran perangko, ada juga pameran display produk post yang lama. Seperti perangko kuno, postcard kuno (lama) sesuai eranya.
Berikut ini beberapa perangko hasil hunting saya.
|
Perangko Hasil Hunting |
Dan ini dia legal perangko yang didesign khusus untuk hari pertama oleh tuan rumah.
|
Perangko Hari Pertama |
Waktu hari pertama pelaksanaan pameran perangko, saya belilah itu perangko khusus untuk hari pertama. Untuk perangko hari kedua hanya dijual pada hari kedua saja tegas petugasnya. Katanya sih sengaja dibuat seperti itu agar pengunjungnya datang lagi. Tapi ketika hari kedua saya ke sana lagi ternyata semua perangko yang seyogianya dijual pada hari-hari berikutnya ternyata dijual semuanya. Kalau menurut saya sih itu karena gak terlalu ramai.
|
Seri Perangko Khusus Pameran Perangko |
Diantara para peserta pameran perangko ini, ada negara seperti Taiwan yang memanfaatkannya sebagai ajang untuk promosi untuk Next 30 Asian Stamp Exhibition pada tahun 2015.
|
Perangko Taiwan, Promo untuk Next 30 Asian Stamp Exhibition |
Display Postcard dan Perangko Lama
Nah, selain ada booth - booth perangko ada juga display postcard dan perangko lama. Seperti ini:
|
Display Surat Lama |
Jadi, pada surat lama di atas itu yang didisplay sebenarnya adalah pemakaian perangkonya. Dari gambar di atas bisa kita ketahui surat itu memakai perangko jenis Dai Nippon "Buffalo" Large Type.
Ada juga perangkonya yang bergambar rumah adat Minangkabau. Seperti ini.
|
Surat yang didisplay |
Peserta yang mengikuti pameran untuk sesi display ini banyak. Salah satunya dari Indonesia. Sebagaimana dapat di lihat pada gambar di atas tersebut.
Next, kita alihkan pembicaraan ke tempat saya stay selama satu malam. Hari Senin, setelah mengelilingi pameran saya keluar dari Convention Center menuju KLCC Park yang ada di luar. Lalu saya tanya penjaga jalan ke luar dari Convention Center. Si penjaga meminta saya untuk jalan lurus menelurusi taman. Nah setelah beberapa meter jalan ketemulah sebuah air mancur yang terletak di bagian belakang pintu dari KLCC Suria.
|
Air Mancur Di Bagian Belakang KLCC Suria |
Dari sini saya terus jalan mencari jalan ke luar. Ketika lagi jalan saya sempat tidak sengaja melemparkan pandangan ke seberang. Dan that's it ... Le Apple Boutique Hotel berdiri tepat di seberang KLCC Suria.
|
Le Apple Boutique Hotel |
Ketika Penginapan sudah terlihat saya terus berjalan mencari jalan ke luar. Nah kalau sudah keluar dari kompleks KLCC Suria dan memasuki jalan raya, akan terlihat sign jalan menuju Jalan Ampang, seperti ini.
|
Silahkan dilihat signnya |
Dan inilah bedroomnya.
|
Bedroom |
Kamar yang saya pesan ini memiliki view yang bagus menghadap ke Twins Tower. Kalau direview, hotel ini memiliki fasilitas: LCD TV, Wifi, Bedroom, Kamar Mandi, Hairdresser, Setrika (ya beneran lho ada setrikaan).
Nah, sekarang kita bicarakan dimana saya dapat makan. Saya makan di Restauran Ampang.
|
Restauran Ampang |
Restauran ini letaknya tepat di seberang hotel Le Apple Boutique dan hadir selama 24 jam. Makanannya enak ya bumbu khas India gitu. Sayurannya segar, begitu pula dengan ikannya. Total sekali makan sekitar 8 RM.
Secara keseluruhan Solo Traveling saya sangat menyenangkan. Apa yang dibutuhkan ada disekitar.
Hari Kedua
Untuk hari kedua saya kembali lagi ke Kuala Lumpur Convention Center (KLCC) untuk melihat pameran perangko. Tetapi sebelumnya mampir dulu di Aquaria Suria KLCC. Saya pun baru tahu Aquaria Suria KLCC itu sewaktu lihat sign di seputar Convention Center. Letaknnya Aquaria ini dibawah dari Kuala Lumpur Convention Center.
Masuk ke sini tentu harus beli tiket dulu. Tiket masuk dijual 50 RM. Nah pas sebelum beli tiket saya diminta untuk difoto dulu sama petugas di sana. Katanya fotonya bisa diambil pas ke luar. Inilah Fotonya ketika sudah jadi. Meskipun fotonya ditempel tapi tidak masalah soalnya ciri khasnya masih ada.
|
Hasilnya |
Pas saya mau ambil foto itu duh ya kukira harganya paling dibawah 50 RM, ternyata lebih mahal dari tiket masuknya. Satu foto dijual 60 RM.
|
Album Foto |
Saya pikir kenapa harganya mahal ini mungkin karena albumnya ya bagus. Tuh seperti dapat dilihat di atas.
Dan inilah fasilitas di Aquaria yang dapat kita nikmati.
|
Bergaya di Depan Ikan Piranha |
ke Aquaria itu saya jadi ingat Sea World di Ancol tapi masalahnya adalah saya belum pernah ke sana. Jadi tidak bisa membandingkan antara ke dua Aquarium besar yang ada di Malaysia dan Tanah Air. Tapi, marilah kita nikmati saja beberapa foto - foto yang saya ambil.
|
Ikan |
Beberapa Video yang berhasil saya abadikan.
Lucu benar itu. Kura - Kura menggendong ikan. Saya berkunjung ke tempat yang seperti ini jadi ingat keponakan. Harusnya kalau wisata seperti ini bawa anak kecil jadi akan lebih menyenangkan.
|
Tabung Ikan |
Sangat kreataif sekali, ada tabung besar diisi ikan.
|
Ada Ikan Hiu |
Ya seperti itulah kira - kira pameran perangko di awal bulan Desember yang saya ikuti. Bagaimana menurut teman - teman?
NB: Jangan lupa untuk tahun 2015, World Stamp Exhibition akan diselenggarakan di Singapura. Don't Miss it ya ....