Beginilah cerita dari anak kos yang sedang merantau jauh dari kampung halaman dan orang tua. Kita sebagai anak kos belajar untuk mandiri. Terlebih ketika akan menghadapi bulan puasa ini. Yup, untunglah teman kosan saya mengajak catering untuk makan sahur. Dan sudahlah dimulai tadi subuh sebagai sahur kita pertama. Menu pada hari pertama sahur adalah : Tempe bacem, Ikan, sayur bayam dan melon. Sebenarnya tidak begitu mood, jadi makannya kurang afdol.... hehehe...
Dan ada lagi satu cerita di malam tadi. Ceritanya berawal dari teman saya ngajak pakai gas. Dia sendiri akhirnya beli, tapi saya tidak ikutan patungan. Saya bilang nanti kalau saya mau pakai saya bayar, kalau sekarang sepertinya saya tidak begitu membutuhkan, Toh untuk sahur sudah ada catering. Tidak berapa lama gas itu pun di pasang ke kompornya. Yang memasangnya tentu saja Bapak penjual Aqua galon kita sepertinya Bapak itu sudah biasa menghadapi gas. Dan tidak berapa lama kemudian kok, saya dan teman kos yang lain merasa parno. Dikarenakan mencium bau gas dan sepertinya ada suara mendesis dari gas yang keluar dari tabung, alhasil teman kosan saya yang satu itu bilang "udah de pak, saya belum nikah ni, rugi"...hehehe maksudnya jangan dinyalain lagi kompor gasnya. Tapi Bapak itu bilang, "tidak apa-apa, ini khan ruangannya terbuka, kalau tertutup berbahaya"...kalau saya ssih bilang seperti ini "Sudah pak, itu ada bunyi mendesis"....akhirnya selang dan regulator yang telah terpasang di buka kembali. Yup, kesimpulannya harus membeli selang dan regulator yang baru dan pas. Soalnya si Mbak belinya di pasar biasa. Tapi yang membuat sayas heran itu selang sebenarnya sudah berstandar SNI...tapi ya itu memang lebih baik belinya di supermarket atau tempat yang terpercaya. Teman saya yang membeli gas itu mengajak saya untuk membeli kompor listrik yang kecil. Saya sebenarnya lagi malas untuk keluar rumah, tapi berhubung kasihan, jadi saya pun akhirnya mengantarnya ke toko yang dekat dari kosan kami. Sesampai di Toko Elektronik, ternyata barang yang dicari tidak ada, dan selang pun tidak ada. Kita akhirnya pulang dengan tangan hampa.
Kalau dulu di kosan lama saya di Bandung, seorang teman dia perawakannya kecil tapi dia bisa menyanyi suaranya bagus, dia yang mengurus gas....yup dia beli sendiri selangnyaa, dia pasang sendiri selangnya, kita hanya mengganti uangnya saja dan alhamdulilah tidak ada kejadian apa-apa...akh memang kalau kita tahu cara menangani yang tepat pastinya aman, tapi saya masih parno...Bagaimana dengan Anda?
Note: Tadi malam saya berhasil tarawih dan tadarusan :D
No comments:
Post a Comment