Search This Blog

Friday, April 12, 2013

Sebelum Meninggalkan Manado

Ke Manado?  Sudah pernahkah teman-teman ke sana?
Saya sudah, kemarin pas awal bulan  tanggal 1-3 April 2013 dalam rangka Kunjungan Kerja Spesifik. 

Pas hari Ketiga, Rabu, 3 April 2013, sebelum pulang kembali ke Jakarta, saya bersama dengan rekan kerja dan juga diantar Pak Doni sempat berkeliling kota Manado dulu. Tempat yang pertama saya kunjungi adalah Merciful Building yang merupakan pusat penjualan oleh-oleh.
Di  Manado oleh-oleh yang dapat dibeli adalah Klappertart. Banyak macamnya. Ada rasa cokelat, keju dan original. Rasa yang paling enak menurut saya adalah original. 

Oleh-oleh Manado: Klappertart

 Harganya bervariasi. Mulai dari Rp. 20.000,- Oh ya itu ada juga puding jagung dan rasanya pun enak.

 Puas dengan membeli oleh-oleh kita lanjut melihat kompleks Perumahan.

Awalnya tidak mengerti kenapa harus berkunjung ke Kompleks Perumahan yang besar itu. Tapi memang perumahan itu develepornya membangun dimana-mana. Sebenarnya saya pun ingin sekali memiliki rumah yang dibangun oleh Ciputra itu. Tapi belum kesampaian dan mungkinkah kesampaian?
Malahan rekan saya bercanda seperti ini, "Kamu tidak bisa punya rumah seperti ini kalau bersuami PNS", katanya. Hahahahaha... saya tertawa mendengarnya. Tidak semuanya salah omongannya itu.

Setelah memasuki pintu gerbang, sampailah kita di sebuah Spot. Dimana pemandangannya berupa sebuah patung. Oalah ternyata itu ada sebuah patung yang merupakan salah satu landscape yang terkenal di Manado.  Patung Yesus Memberkati. Pantesan semua orang boleh masuk ke dalam perumahan mewah itu.

Salah satu landscape di Manado
Di sini saya hanya ambil foto dan lihat pemandangan saja dan ternyata banyak juga orang yang datang ke sini.
 
Puas dengan melihat landscape yang  terkenal di Manado, kita  melihat rumah adat Minahasa. Nah, letaknya rumah adat ini ada dipinggir jalan dan memang dibangun di sisi kiri dan kanan. Jadi, banyak.


Rumah Adat Minahasa
Sayang lagi hujan, jadinya ambil fotonya hanya dari dalam mobil saja. Next kita lanjut ke Danau Linau. Hampir tidak akan dikunjungi sih berhubung cuacanya yang lagi hujan. Tapi saya maksa mau ke sana. Soalnya kapan lagi ada kesempatan ke Manado. Akhirnya kita jadi menuju Danau Linau.
Danau Linau ini agak berbeda dengan danau-danau umum lainnya. Sebabnya, karena di sini terdapat sumber belerang. Jadi, sambil menikmati sejuknya pemandangan kita juga dapat mencium aroma belerang.


Danau Linau
Sepi dan tenang sekali di sini. Tidak akan bosan nih kalau berlama-lama di sini.  Ada bebek tuh yang betah berenang disni. Sepertinya pihak pengelola memang sengaja memelihara bebek-bebek itu. Tempat ini cocok untuk mencari inspirasi.

Tersedia Kursi untuk bersantai
Kunjungan dilanjutkan ke Danau Tondano. Di perjalanan menuju Danau Tondano ini saya mendapati sebuah rumah dipinggir sawah. Unik deh.

Unik
Dan inilah Danau Tondano ...

Danau Tondano
Danau Tondano ini kondisinya bisa dikatakan sama dengan danau Limboto, yaitu banyak ditumbuhi eceng gondok. 

Hal yang paling memuaskan saya adalah akhirnya dapat makan Bubur Manado. Inilah yang membuat saya selalu penasaran. Alhamdulilah akhirnya bisa makan bubur Manado di Kota Manado  sendiri.

Bubur Manado

NB: Sayang sekali cuacanya mendung dan hujan jadinya pemandangannya gelap dan berawan ...

3 comments:

  1. Ami, ceritamu menyenangkan. Bikin kangen main ke Manado nih.

    ReplyDelete
  2. Ami, ceritamu menyenangkan. Bikin kangen main ke Manado nih.

    ReplyDelete
  3. Iya Bu, Saya kangen pengen makan klappertartnya enak gurih kelapanya banyak :)

    ReplyDelete