Saya sudah berjanji kepada diri sendiri akan bercerita mengenai kelanjutan dari kegiatan Volunteer yang diikuti pada bulan Oktober tahun lalu dalam rangka Gerakan Festival Indonesia Mengajar.
Nah, salah satu kegiatan yang saya ikuti adalah membuat surat semangat untuk SD Inpres Onatali, Kecamatan Rote Tengah - Kabupaten Rote Ndao, Provinsi NTT.
Saya tidak menyangka surat semangat yang ditulis dan diperuntukan bagi Anak-anak SD dan juga guru di sana mendapat balasan. Ketika salah seorang petugas pengadministrasian persuratan di kantor mengatakan ada surat untuk saya, dibuatnya saya terkejut dan ketika membaca peruntukan dan sang pengirim surat, luar biasa bahagianya. Selasa, 25 Februari 2014, hari ketika saya menerima surat.
Itu rupanya surat balasan dari mereka di seberang sana.
Seperti inilah surat yang saya terima.
Saat pandangan mata tertuju pada muka depan sampul surat, barulah saya sadar penempelan perangkonya terbalik. Tapi hal itu tiada jadi masalah dan tidak mengurangi kebahagiaan saya sedikitpun.
Ketika dibalik pada bagian muka belakang, terbacalah siapa yang mengirimnya.
Dan ketika dibuka, seperti inilah bagian dalam suratnya.
Nah, salah satu kegiatan yang saya ikuti adalah membuat surat semangat untuk SD Inpres Onatali, Kecamatan Rote Tengah - Kabupaten Rote Ndao, Provinsi NTT.
Saya tidak menyangka surat semangat yang ditulis dan diperuntukan bagi Anak-anak SD dan juga guru di sana mendapat balasan. Ketika salah seorang petugas pengadministrasian persuratan di kantor mengatakan ada surat untuk saya, dibuatnya saya terkejut dan ketika membaca peruntukan dan sang pengirim surat, luar biasa bahagianya. Selasa, 25 Februari 2014, hari ketika saya menerima surat.
Itu rupanya surat balasan dari mereka di seberang sana.
Seperti inilah surat yang saya terima.
Bagian Muka Surat |
Ketika dibalik pada bagian muka belakang, terbacalah siapa yang mengirimnya.
Bagian Belakang |
Dan ketika dibuka, seperti inilah bagian dalam suratnya.
Surat ini berasal dari Siswa SD bernama, Duta Aprendi Pellondou (maaf ya dek kalau salah mengetik namanya), tertanggal 20 Januari 2014. Saya Salinkan kembali apa yang ditulis Duta di bawah ini.
Salam Hangat,
Untuk Segenap PNS dan Kakak - kakak di Jakarta melalui surat ini saya ingin bercerita dan membuat pantun.
Sumpit Burung Di Gunung Bugis
Darah Tertumpah ke Daun Pisang
Sakit Ibu Mengajar Saya
Membalas Apa Kepada Ibu
Bagaimana teman - teman suka tidak dengan pantunnya?
Menyentuh sekali ya, tapi sayang Duta lupa sepertinya mencantumkan ada di kelas berapa ia sekarang.
Dan ini adalah halaman kedua surat.
Seperti inilah kata - kata dari halaman kedua.
Untuk kakak di Jakarta, saya bercita - cita ingin menjadi atlit Bela Diri dan Tentara.
Saya di SD Inpres Onatali baik - baik saja. Kalau kakak bagaimana.
Sampai di sini dulu ya kak cerita aku.
Saya minta maaf ya kak kalau ada yang salah.
SEMANGAT YA JADI PNS
Selanjutnya ini adalah Surat Kedua dari Dewinda, murid kelas tiga SD.
Surat dari Dewinda ini tertanggal 18 Januari 2014. Saya sangat mengapresiasi tempat surat yang dibuat olehnya. Teman - teman tentunya dapat melihatnya bukan? itu tukh dipojok kanan yang ada tutupnya :)
Seperti inilah isi surat yang dibuat oleh Dewinda.
Seorang Ibu saya sangat menyayangi saya.
Karena cita - cita saya tercapai. Karena saya cerdas.
Saya suka banget karena Ibu saya menyayangi saya dan adik saya dan orang tuaku bernama Vemi dan Yopi. Bapak saya pekerjaannya petani. Ibu saya pekerjaannya Ibu rumah tangga. Adik bernama Putra. Adik saya belum sekolah karena dia baru berumur 5 tahun. Kalau nama saya Dewinda panggilannya Winda. Saya sudah berumur 10 tahun. Saya sudah kelas tiga SD Inpres Onatali. Saya suka makan bakso, karena hobi saya itu saya suka banget karena saya dari kecil sampai dewasa. Kalau adik saya suka makan kue solo karena dia dari kecil hingga sampai sekarang saya menyayangi dia karena dia adik saya. Saya berterima kasih karena kakak sudah mengirim surat untuk teman - teman saya. Dari saya doa untuk Kakak Sri.
Terima kasih adek ceritanya. Kakak Sri menyalin ulang kembali ceritanya. Maaf ya kalau ada yang salah juga.
Oh ya, Adek kita yang bernama Dewinda ini lupa membubuhkan titik dan koma. Jadi saya tambahkan saja titik dan koma dalam salinannya.
Tapi Saya apresiasi. Cerita dan tulisan dari Anak kelas tiga SD itu sungguh luar biasa. Semoga kelak Winda dapat menjadi penulis cerita yang hebat ya.
Terima kasih untuk doanya...
Dan untuk Bella Moulina, terima kasih telah membantu Duta dan Dewinda mengirim surat balasan kepada saya.
Semoga Bella bisa menjadi pengajar yang hebat juga dan tetap mengabdi untuk kepentingan bangsa. Selamat Berjuang. Darimulah lahir generasi penerus yang berkualitas.
SEMANGAT !!!!!
NB: Maaf belum sempat membalas kembali suratnya.
Salam Hangat,
Untuk Segenap PNS dan Kakak - kakak di Jakarta melalui surat ini saya ingin bercerita dan membuat pantun.
Sumpit Burung Di Gunung Bugis
Darah Tertumpah ke Daun Pisang
Sakit Ibu Mengajar Saya
Membalas Apa Kepada Ibu
Bagaimana teman - teman suka tidak dengan pantunnya?
Menyentuh sekali ya, tapi sayang Duta lupa sepertinya mencantumkan ada di kelas berapa ia sekarang.
Dan ini adalah halaman kedua surat.
Halaman kedua |
Untuk kakak di Jakarta, saya bercita - cita ingin menjadi atlit Bela Diri dan Tentara.
Saya di SD Inpres Onatali baik - baik saja. Kalau kakak bagaimana.
Sampai di sini dulu ya kak cerita aku.
Saya minta maaf ya kak kalau ada yang salah.
SEMANGAT YA JADI PNS
Selanjutnya ini adalah Surat Kedua dari Dewinda, murid kelas tiga SD.
Surat dari Dewinda |
Seperti inilah isi surat yang dibuat oleh Dewinda.
Seorang Ibu saya sangat menyayangi saya.
Karena cita - cita saya tercapai. Karena saya cerdas.
Saya suka banget karena Ibu saya menyayangi saya dan adik saya dan orang tuaku bernama Vemi dan Yopi. Bapak saya pekerjaannya petani. Ibu saya pekerjaannya Ibu rumah tangga. Adik bernama Putra. Adik saya belum sekolah karena dia baru berumur 5 tahun. Kalau nama saya Dewinda panggilannya Winda. Saya sudah berumur 10 tahun. Saya sudah kelas tiga SD Inpres Onatali. Saya suka makan bakso, karena hobi saya itu saya suka banget karena saya dari kecil sampai dewasa. Kalau adik saya suka makan kue solo karena dia dari kecil hingga sampai sekarang saya menyayangi dia karena dia adik saya. Saya berterima kasih karena kakak sudah mengirim surat untuk teman - teman saya. Dari saya doa untuk Kakak Sri.
Terima kasih adek ceritanya. Kakak Sri menyalin ulang kembali ceritanya. Maaf ya kalau ada yang salah juga.
Oh ya, Adek kita yang bernama Dewinda ini lupa membubuhkan titik dan koma. Jadi saya tambahkan saja titik dan koma dalam salinannya.
Tapi Saya apresiasi. Cerita dan tulisan dari Anak kelas tiga SD itu sungguh luar biasa. Semoga kelak Winda dapat menjadi penulis cerita yang hebat ya.
Terima kasih untuk doanya...
Dan untuk Bella Moulina, terima kasih telah membantu Duta dan Dewinda mengirim surat balasan kepada saya.
Semoga Bella bisa menjadi pengajar yang hebat juga dan tetap mengabdi untuk kepentingan bangsa. Selamat Berjuang. Darimulah lahir generasi penerus yang berkualitas.
SEMANGAT !!!!!
NB: Maaf belum sempat membalas kembali suratnya.
No comments:
Post a Comment