Sungguh menikmati hari Sabtu ini. Lupa lah sebentar itu masalah dengan tenggorokan. Adalah pertunjukkan Wayang Orang "Gatot Kaca Jadi Raja" yang menambah semaraknya hari Sabtu ini tentu selain dengan les tadi pagi sampai siang.
Datang ke Senayan City dari tempat les itu ada sekitar jam 13.00 WIB, langsung menuju hall di lantai 8 buat tukar tiket. Wah ini sesungguhnya kali pertama menginjakan kaki di Mall yang besar itu. Pas di Hall lantai 8 itu terlihat sudah banyak orang yang mengantri. Saya pun langsung menukarkan tiket pertunjukkan yang sudah dibeli dengan harga yang paling rendah 250 IDR. Heran waktu membayar itu kok ada kode uniknya gitu, 258. Jadi bayarnya itu. 250.258 IDR, hehehehe.... Rp. 258,- khan kalau dari seorang kali sekian orang bukan lumanyan lagi lho...Tapi ya karena tertarik dengan pertunjukkannya harga itu pun dibayar.
Saya pilih pertunjukkan yang kedua atau sekitar jam 15:00 WIB. Karenanya harus menunggu dulu sekitar 2 jaman. Dan ketika part 2 sudah dimulai seperti inilah pertunjukkannya:
Then,
then,
Yup, jadi pertunjukan ini disebut dengan Drama Sinema, yaitu sebuah format pertunjukan yang memadukan seni wayang orang dan wayang kulit tradisional dengan elemen dunia hiburan masa kini yaitu sinema, musik rock, dan visual effects. Dan alhamdulilah bahasanya bisa dimengerti atau dengan kata lain ada memakai bahasa Indonesia dominan, mungkin inilah yang dimaksudkan dengan penyajian untuk penonton kontemporer :)
Untuk jalan ceritanya bisa saya ringkas seperti ini:
Tora Sudiro yang memerankan Gatot Kaca diangkat sebagai raja di kerajaan Pringgodani. Pada awalnya Ibunya, Arimbi yang diperankan Titi Dj, merasa ragu akan kemampuan dari anaknya, Gatot Kaca untuk jadi raja. Arimbi pada waktu itu meragukan Gatot kaca karena masih kecil dan meskipun dia adalah anak yang perkasa tapi masih dipersoalkan karena memerintah kerajaan itu tidak cukup dengan otot semata. Tapi berdasarkan ramalan dikatakan bahwa telah tertulis suratan dunia akan terjadi perang besar di kerajaan Pringgodani. Jika Brojodento (salah satu adik Arimbi atau pamannya Gatot Kaca) jadi raja akan timpang. Oleh karena itu, Arimbi harus memastikan kerajaan di tangan Gatot Kaca.
Perjalanan Gatot Kaca untuk jadi Raja tidak mulus karena pamannya, Borjodento ingin juga menjadi raja di Pringgodani. Ketika dikatakan kepada Gatot Kaca bahwa dia harus jadi raja, dengan sikap kekanak-kanakannya dia menyambutnya dan menganggap enteng dengan berkata "Tugas raja adalah mengatur masyarakat, menangkap dan menghukum penjahat, berpesta".
Gatot Kaca kemudian diingatkan menjadi seorang raja itu berarti harus memperhatikan kesejahteraan dan kesehatan rakyatnya, kecukupan sandang, pangan, papan lalu tugas yang berat bagi seorang raja adalah menjaga amanah kerajaan agar rakyat tidak melupakan jati diri dan asal usulnya, agar rakyat selalu menghormati dan menghargai sejarah dan budayanya.
Kemudian, dikatakan kepadanya kalau dia ingin menjadi raja dia harus melawan pamannya. Gatot Kaca yang mendengr hal itu tidak mau melawan pamannya itu. Malah dia mau menyerahkan kerajaan kepadanya. Lagi-lagi Gatot kaca diingatkan bahwa menjadi raja bukan melihat siapa yang lebih tua tapi siapa yang dapat dipercaya dan kerajaan sudah menunjukknya menjadi raja. Dan setelah Arimbi memintanya untuk jadi raja karena pengorbanan suaminya (ayah Gatot Kaca) maka Gatot kaca pun mau menjadi raja.
Ceritanya lalu, diadakanlah uji kelayakan antara Brojodento dan Gatot Kaca menaklukan sebuah keris. Siapa yang dapat menaklukkan keris dia berhak menjadi raja. Pada akhirnya keris dapat di taklukan oleh Gatot Kaca. Ketik akan diangkat jadi raja, Pamannya, Brojodento tidak hadir malah dia dihasut oleh Sangkuni dengan mengatakan bahwa dia tidak setuju Pringgodani dipimpin Gatot Kaca seharusnya dialah (Brojodento) yang berkuasa di sana. Nah siapa Sangkuni itu, untungnya dulu pernah nonton wayang orang meskipun tidak ngerti bahasa Jawa tapi ada naskahnya. Untuk tahu siapa Sangkuni bisa di lihat di sini. Jadinya, Sedikit nyambunglah waktu nonton Gatot Kaca ini.
Lanjut ceritanya, karena hasutan dari Sangkuni ini terjadilah perang antara Brojodento dan Gatot Kaca. Ketika akan berperang itu Arimbi tidak mengijinkannya dengan alasan dia belum siap menghadapi pamannya. Tapi Arimbi diingatkan bahwa putranya bukanlah miliknya tapi titipan para dewa. Ibarat anak panah dan Arimbi busurnya. Kalau anak panah tidak dilepaskan maka dia tidak ada gunanya. Arimbi harus jadi busur yang tegar agar dia bisa pergi jauh dan lurus. Akhirnya dia pun melepas Gatot Kaca untuk berperang melawan pamannya dan meminta Brajamusti untuk melindunginya.
Pada waktu perang itu gatot kaca kalah tapi dia diselamatkan oleh Brajamusti yang juga masih pamannya atau adik Arimbi. Brajamusti mengingatkan Gatot Kaca bahwa menjadi raja tidak cukup dengan keperkasaan/kekuatan saja dan seorang raja artinya tidak boleh sombong. Menyadari kealpaannya Gatot kaca akhirnya mengakuinya dan meminta maaf. Akhirnya Brajamusti pun memberikan kekuatannya pada Gatot Kaca agar bisa bertarung melawan Pamannya.
Singkat cerita Gatot Kaca bertarung lagi dengan pamannya dan kali ini dia dapat menang. Akhir pertarungan ini Brojodento pun mendukung Gatot Kaca jadi raja dan bersih dari hasutan Sangkuni.
Seperti itulah kira-kira teman ceritanya. Maaf kalau ada yang tidak berurutan. Oh ya, selama nunggu giliran itu saya lihat disekeliling. Ternyata kita bisa dapat souvenir seperti note kecil dan pulpen, asalkan kita ngelike fanpagenya di FB atau twitter. Saya pun akhirnya ikuti kata petugas itu. Setelah log in dikasih nametag seperti ini:
Nah, kartu ini nanti bisa digunakan untuk identifikasi kalau kita mau foto dan nanti fotonya akan langsung diupload ke FB dan twitter kita. Tentu setelah kita log in dulu. Dan Ini foto Boothnya:
Dan nanti kira-kira seperti ini prosesnya:
Yup, jadi, kalau kita sudah di foto dan disave lalu kita bisa mentag sendiri fotonya. Langsug terupload di FB ya.
Setelah berfoto itu saya pun dikasih Note tapi sayang pulpennya tidak, karena harus memilih satu diantara dua.
Dan tidak hanya itu saja kita juga bisa berfoto dan memberikan tanda tangan seperti berikut:
Dan,
Ada lagi seperti ini:
Foto selebihnya akan saya upload di FB.
Dibalik tontonan yang seru itu ada sebuah kisah yang membuat geli saya. Waktu sedang tunggu itu, di depan kursi saya duduk seorang perempuan muda masih seperti anak-anak kalau saya lihatnya
hehee..
"Mbak gak nonton?"
"Nggak". sambil menggelengkan kepala.
"Oh, jadi hanya ibunya saja yang nonton ya, kenapa tidak ikut nonton?"
"Enggak", jawabnya
Entahlah apa benar dia tidak mau ikut nonton. Tapi menurut saya kalau sudah jauh-jauh datang ke tempat itu pastilah semua orang juga mau nonton apalagi kalau dibelikan tiket gratisan. Masalahnya adalah yang punya uang mau tidak ngajak dia untuk nonton.
Nah, kenapa saya tidak ajak dia nonton?
Oh, masalahnya dia sedang bekerja. Saya tidak bisa berbuat seenaknya. Siapa pula yang menggaji dia. Bisa repot nanti urusannya :)
Lihat saja foto dibawah ini, dia lagi jagain kereta bayi :)
Ya, seperti itulah kira-kiranya. Sebelum saya tutup ada satu hal lagi yang ingin saya share. Pertunjukkan sudah okey, tapi mengapa itu pengunjung tidak semuanya diberikan "buku panduan". Kok yang diberi hanya VIP saja. Padahal kalau saya nonton hal serupa di GKJ atau TIM panitia selalu memberikan buku panduan atau buku yang berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan pertunjukan dan itu diberikan dengan tidak memandang berapa harga tiket yang kita beli.
Soalnya buku panduan itu penting. Tadi saja, saya mendengar orang mengatakan tidak mengerti ceritanya. Saya rasa bukan hanya cerita saja tapi hal-hal lainnya juga termasuk tokoh-tokohnya itu mereka belum mengenalnya termasuk saya juga.
Meskipun begitu saya berikan penghargaan yang sebesar-besarnya untuk Tim Gatotkaca Jadi Raja. Karena mereka berupaya menjaga sejarah dan budaya bangsa agar tetap hidup dan makin dicintai generasi mudanya :)
Datang ke Senayan City dari tempat les itu ada sekitar jam 13.00 WIB, langsung menuju hall di lantai 8 buat tukar tiket. Wah ini sesungguhnya kali pertama menginjakan kaki di Mall yang besar itu. Pas di Hall lantai 8 itu terlihat sudah banyak orang yang mengantri. Saya pun langsung menukarkan tiket pertunjukkan yang sudah dibeli dengan harga yang paling rendah 250 IDR. Heran waktu membayar itu kok ada kode uniknya gitu, 258. Jadi bayarnya itu. 250.258 IDR, hehehehe.... Rp. 258,- khan kalau dari seorang kali sekian orang bukan lumanyan lagi lho...Tapi ya karena tertarik dengan pertunjukkannya harga itu pun dibayar.
Saya pilih pertunjukkan yang kedua atau sekitar jam 15:00 WIB. Karenanya harus menunggu dulu sekitar 2 jaman. Dan ketika part 2 sudah dimulai seperti inilah pertunjukkannya:
Gatot Kaca dan anak-anak |
Wayang Kulit |
With the Crew |
Yup, jadi pertunjukan ini disebut dengan Drama Sinema, yaitu sebuah format pertunjukan yang memadukan seni wayang orang dan wayang kulit tradisional dengan elemen dunia hiburan masa kini yaitu sinema, musik rock, dan visual effects. Dan alhamdulilah bahasanya bisa dimengerti atau dengan kata lain ada memakai bahasa Indonesia dominan, mungkin inilah yang dimaksudkan dengan penyajian untuk penonton kontemporer :)
Untuk jalan ceritanya bisa saya ringkas seperti ini:
Tora Sudiro yang memerankan Gatot Kaca diangkat sebagai raja di kerajaan Pringgodani. Pada awalnya Ibunya, Arimbi yang diperankan Titi Dj, merasa ragu akan kemampuan dari anaknya, Gatot Kaca untuk jadi raja. Arimbi pada waktu itu meragukan Gatot kaca karena masih kecil dan meskipun dia adalah anak yang perkasa tapi masih dipersoalkan karena memerintah kerajaan itu tidak cukup dengan otot semata. Tapi berdasarkan ramalan dikatakan bahwa telah tertulis suratan dunia akan terjadi perang besar di kerajaan Pringgodani. Jika Brojodento (salah satu adik Arimbi atau pamannya Gatot Kaca) jadi raja akan timpang. Oleh karena itu, Arimbi harus memastikan kerajaan di tangan Gatot Kaca.
Perjalanan Gatot Kaca untuk jadi Raja tidak mulus karena pamannya, Borjodento ingin juga menjadi raja di Pringgodani. Ketika dikatakan kepada Gatot Kaca bahwa dia harus jadi raja, dengan sikap kekanak-kanakannya dia menyambutnya dan menganggap enteng dengan berkata "Tugas raja adalah mengatur masyarakat, menangkap dan menghukum penjahat, berpesta".
Gatot Kaca kemudian diingatkan menjadi seorang raja itu berarti harus memperhatikan kesejahteraan dan kesehatan rakyatnya, kecukupan sandang, pangan, papan lalu tugas yang berat bagi seorang raja adalah menjaga amanah kerajaan agar rakyat tidak melupakan jati diri dan asal usulnya, agar rakyat selalu menghormati dan menghargai sejarah dan budayanya.
Kemudian, dikatakan kepadanya kalau dia ingin menjadi raja dia harus melawan pamannya. Gatot Kaca yang mendengr hal itu tidak mau melawan pamannya itu. Malah dia mau menyerahkan kerajaan kepadanya. Lagi-lagi Gatot kaca diingatkan bahwa menjadi raja bukan melihat siapa yang lebih tua tapi siapa yang dapat dipercaya dan kerajaan sudah menunjukknya menjadi raja. Dan setelah Arimbi memintanya untuk jadi raja karena pengorbanan suaminya (ayah Gatot Kaca) maka Gatot kaca pun mau menjadi raja.
Ceritanya lalu, diadakanlah uji kelayakan antara Brojodento dan Gatot Kaca menaklukan sebuah keris. Siapa yang dapat menaklukkan keris dia berhak menjadi raja. Pada akhirnya keris dapat di taklukan oleh Gatot Kaca. Ketik akan diangkat jadi raja, Pamannya, Brojodento tidak hadir malah dia dihasut oleh Sangkuni dengan mengatakan bahwa dia tidak setuju Pringgodani dipimpin Gatot Kaca seharusnya dialah (Brojodento) yang berkuasa di sana. Nah siapa Sangkuni itu, untungnya dulu pernah nonton wayang orang meskipun tidak ngerti bahasa Jawa tapi ada naskahnya. Untuk tahu siapa Sangkuni bisa di lihat di sini. Jadinya, Sedikit nyambunglah waktu nonton Gatot Kaca ini.
Lanjut ceritanya, karena hasutan dari Sangkuni ini terjadilah perang antara Brojodento dan Gatot Kaca. Ketika akan berperang itu Arimbi tidak mengijinkannya dengan alasan dia belum siap menghadapi pamannya. Tapi Arimbi diingatkan bahwa putranya bukanlah miliknya tapi titipan para dewa. Ibarat anak panah dan Arimbi busurnya. Kalau anak panah tidak dilepaskan maka dia tidak ada gunanya. Arimbi harus jadi busur yang tegar agar dia bisa pergi jauh dan lurus. Akhirnya dia pun melepas Gatot Kaca untuk berperang melawan pamannya dan meminta Brajamusti untuk melindunginya.
Pada waktu perang itu gatot kaca kalah tapi dia diselamatkan oleh Brajamusti yang juga masih pamannya atau adik Arimbi. Brajamusti mengingatkan Gatot Kaca bahwa menjadi raja tidak cukup dengan keperkasaan/kekuatan saja dan seorang raja artinya tidak boleh sombong. Menyadari kealpaannya Gatot kaca akhirnya mengakuinya dan meminta maaf. Akhirnya Brajamusti pun memberikan kekuatannya pada Gatot Kaca agar bisa bertarung melawan Pamannya.
Singkat cerita Gatot Kaca bertarung lagi dengan pamannya dan kali ini dia dapat menang. Akhir pertarungan ini Brojodento pun mendukung Gatot Kaca jadi raja dan bersih dari hasutan Sangkuni.
Seperti itulah kira-kira teman ceritanya. Maaf kalau ada yang tidak berurutan. Oh ya, selama nunggu giliran itu saya lihat disekeliling. Ternyata kita bisa dapat souvenir seperti note kecil dan pulpen, asalkan kita ngelike fanpagenya di FB atau twitter. Saya pun akhirnya ikuti kata petugas itu. Setelah log in dikasih nametag seperti ini:
Kartu ajaib |
Foto Boothnya |
Kita Mentag sendiri |
Setelah berfoto itu saya pun dikasih Note tapi sayang pulpennya tidak, karena harus memilih satu diantara dua.
Salah satu souvenir |
Dan tidak hanya itu saja kita juga bisa berfoto dan memberikan tanda tangan seperti berikut:
Foto dulu yuk |
Gambar yang unik |
Ayoh ada yang bisa menebak kira-kira pelakunya siapa ya? |
Foto selebihnya akan saya upload di FB.
Dibalik tontonan yang seru itu ada sebuah kisah yang membuat geli saya. Waktu sedang tunggu itu, di depan kursi saya duduk seorang perempuan muda masih seperti anak-anak kalau saya lihatnya
hehee..
"Mbak gak nonton?"
"Nggak". sambil menggelengkan kepala.
"Oh, jadi hanya ibunya saja yang nonton ya, kenapa tidak ikut nonton?"
"Enggak", jawabnya
Entahlah apa benar dia tidak mau ikut nonton. Tapi menurut saya kalau sudah jauh-jauh datang ke tempat itu pastilah semua orang juga mau nonton apalagi kalau dibelikan tiket gratisan. Masalahnya adalah yang punya uang mau tidak ngajak dia untuk nonton.
Nah, kenapa saya tidak ajak dia nonton?
Oh, masalahnya dia sedang bekerja. Saya tidak bisa berbuat seenaknya. Siapa pula yang menggaji dia. Bisa repot nanti urusannya :)
Lihat saja foto dibawah ini, dia lagi jagain kereta bayi :)
Kenapa tidak ikut nonton saja ya |
Soalnya buku panduan itu penting. Tadi saja, saya mendengar orang mengatakan tidak mengerti ceritanya. Saya rasa bukan hanya cerita saja tapi hal-hal lainnya juga termasuk tokoh-tokohnya itu mereka belum mengenalnya termasuk saya juga.
Meskipun begitu saya berikan penghargaan yang sebesar-besarnya untuk Tim Gatotkaca Jadi Raja. Karena mereka berupaya menjaga sejarah dan budaya bangsa agar tetap hidup dan makin dicintai generasi mudanya :)
No comments:
Post a Comment