Bukan, bukan kotak hitam pesawat yang kucari, melainkan sebuah kotak hitam panjang kecil tempat kacamata. Menghilangnya kemarin, hari Jumat, 15 Desember 2012, sewaktu ikutan Seminar Sinematografi "Film Making With Canon Cinema EOS 4K System" di XXI Epicentrum. Lho kok bisa?
Iya, saya sadarnya sewaktu sudah di kosan, dalam tas kamera gendong itu tidak kudapati kotaknya. Oh, jadi mikir, sepertinya bunyi benda yang jatuh sewaktu sesi pertama Seminar di ruang Studio I epicentrum itu selesai, kemungkinan berasal dari Tasku. Tapi tidak kutengok kembali apa yang jatuh itu. Dikarenakan rasanya tasku beres, seletingnya tertutup. Nyatanya, tidak seperti itu. Malahan sayahebohnya, soal HP. Mendapati HP tidak ada di bagian tas langsung lari ke dalam ruangan studio 1. Saya minta panitianya miscall, dan ternyata apa yang terjadi? HP masih ada di tas di bagian kantung kecil. Deuh, pikun sudah... Harusnya waktu itu sadar yang hilang itu kotak kacamata.
Lalu, apa yang kulakukan kemudian adalah, siang ini pergi kembali ke Optik Melawai di Blok M Plaza. Tujuannya mau benerin kaca mata yang baru kuambil dari sana karena masih ngeblur rasanya dan sekalian mau minta kotak hitam yang sama. Kacamata pun di proses tapi hasilnya masih tidak memuaskan, kerangka kacamatanya belum rapat menutupi lensa. Dan sewaktu kuminta kotak yang sama si Mbak di Optik itu bilang enggak bisa, karena itu sudah satu paket. Dan itu hanya diberikan untuk satu kacamata. Dengan kata lain tidak ada cadangannya. Alhasil mereka hanya bisa memberikan kotak kaca mata produk mereka. Seperti ini:
Karena pihak Optik Melawai tidak bisa memberikan kotak yang sama, alhasil saya pun pergi ke XXI Epicentrum. Siapa tahu ada yang menemukannya. Sebenarnya saya tahu, kemungkinan untuk ditemukannya kecil, tapi ingin saja pergi kesana untuk menguji seorang Manusia.
Pas sampai di XXI Epicentrum, kabar kecewa yang ada. Sekuritinya bilang tidak ada laporan telah ditemukan sebuah kotak hitam kecil. Apes deh.
"Mbak masih ingat duduk di mana, karena kalau mbak masih ingat, kita bisa langsung mencarinya dan itu akan sangat memudahkan", kata Sekuriti itu.
Wah, aku hanya ingat duduk di nomor 16 di barisan kedua atau tengah, masih urutan depan sih. Kalau hurufnya aku lupa. Lalu, Sekuriti mengajak masuk ke dalam Studio I meskipun waktu itu sedang show atau ada pemutaran Film. Dia menyinari tempat duduk yang aku rasa pernah kududuki. Kalau masuk ke dalam aku masih bisa merasakannya di barisan berapa duduk . Jadi, dari kursi depan saya duduk di raw ke 4, nomor 16 dan ada di kelompok barisan kursi kedua. Soalnya kursi itu ada tiga kelompkok atau barisan. Tengah, kiri dan kanan yang memanjang ke belakang.
Untungnya, waktu ke masuk di raw ke -4 itu hanya ada seorang yang duduk. jadi tidak terlalu menganggu. Sekuritinya bilang kalau mau mencari leluasa tunggu sampai setengah tiga. Nunggu bubar dulu maksudnya. Tapi aku merasa hasilnya akan nihil, apalagi sesudah mendengarkan cerita, katanya semalam itu para petugas mencuci karpet yang ada di studio itu. Akhirnya saya pulang dengan menitipkan sebuah No HP. Siapa tahu ada kabar bagus nanti.
Saya pun menelepon panitia acara, siapa tahu ada pada mereka. Tapi berhubung panitia yang kuhubungi pulang lebih awal makanya dia tidak tahu apa-apa. Dia bilang nanti mau tanya dulu yang lainnya. Kalau ada kabar diberitahu.
Sesudah dari Epicentrum itu, aku ke Optik Melawai lagi. Tapi kali ini ke Optik Melawai yang ada di Jl. Melawai. Di sini minta dibenerin lagi kacamataku. Sayang khan sudah beli mahal-mahal kalau masih enggak enak dipakai, percuma. Lalu, apa hasilnya?
Hasilnya memuaskan. Kacamataku terasa lebih enak, tidak blur kalau lihat kiri-kanan. Kata pegawainya, itu nyetelnya miring. Pantaslah kalau gak enak dipakainya. Kacamataku dibenerin laki-laki ya, sementara di Blok M Plaza yang coba benerin perempuan. Beda orang, beda juga hasilnya hehehehehe....
Setelah itu aku minta kotak yang sama, tapi lagi-lagi jawabannya gak bisa. Meski saya mau bayar, tetap tidak bisa. Itu hanya diberikan satu untuk satu kacamata. Akhirnya nyerah.
Kenapa saya ingin kotak itu kembali?
Alasannya adalah kotak itu baru sehari di saya. Hari Jumat bawanya dari Optik, Sabtunya kubawa ke Seminar. Aku masih kangen, lagipula ingin kujadikan kenang-kenangan seutuhnya. Itu kacamata yang kubeli pertama kali sesuai dengan resep dokter. Masa sudah hilang kotaknya. Gak lucu!
Sekarang yang tertinggal hanya kotak yang besarnya saja seperti ini:
Ya, Kotak kacamataku itu ada dua buah. Satu besar dan satunya lagi kecil. Kotak yang hilang tentu yang kecilnya. Dan bagi siapa saja yang menemukan kotak kacamata hitam panjang kecil, bertuliskan DIOR HOMME di XXI Epicentrum tolong ya dikembalikan. Terima kasih.
Kotak kacamata itu memang hanya sebuah kotak, tapi saya ingin benda itu kembali pada saya.
Tips: Kalau teman-teman beli kacamata jangan lupa untuk meminta tempat kacamata produk Optiknya sendiri. Itu nanti yang dibawa kemana-mana, kotak yang aslinya simpan saja. Dan terima kasih untuk sekuriti yang bela-belain masuk ke dalam studio meskipun sedang ada show.
Iya, saya sadarnya sewaktu sudah di kosan, dalam tas kamera gendong itu tidak kudapati kotaknya. Oh, jadi mikir, sepertinya bunyi benda yang jatuh sewaktu sesi pertama Seminar di ruang Studio I epicentrum itu selesai, kemungkinan berasal dari Tasku. Tapi tidak kutengok kembali apa yang jatuh itu. Dikarenakan rasanya tasku beres, seletingnya tertutup. Nyatanya, tidak seperti itu. Malahan sayahebohnya, soal HP. Mendapati HP tidak ada di bagian tas langsung lari ke dalam ruangan studio 1. Saya minta panitianya miscall, dan ternyata apa yang terjadi? HP masih ada di tas di bagian kantung kecil. Deuh, pikun sudah... Harusnya waktu itu sadar yang hilang itu kotak kacamata.
Lalu, apa yang kulakukan kemudian adalah, siang ini pergi kembali ke Optik Melawai di Blok M Plaza. Tujuannya mau benerin kaca mata yang baru kuambil dari sana karena masih ngeblur rasanya dan sekalian mau minta kotak hitam yang sama. Kacamata pun di proses tapi hasilnya masih tidak memuaskan, kerangka kacamatanya belum rapat menutupi lensa. Dan sewaktu kuminta kotak yang sama si Mbak di Optik itu bilang enggak bisa, karena itu sudah satu paket. Dan itu hanya diberikan untuk satu kacamata. Dengan kata lain tidak ada cadangannya. Alhasil mereka hanya bisa memberikan kotak kaca mata produk mereka. Seperti ini:
Kotak Kacamata dari Melawai |
Pas sampai di XXI Epicentrum, kabar kecewa yang ada. Sekuritinya bilang tidak ada laporan telah ditemukan sebuah kotak hitam kecil. Apes deh.
"Mbak masih ingat duduk di mana, karena kalau mbak masih ingat, kita bisa langsung mencarinya dan itu akan sangat memudahkan", kata Sekuriti itu.
Wah, aku hanya ingat duduk di nomor 16 di barisan kedua atau tengah, masih urutan depan sih. Kalau hurufnya aku lupa. Lalu, Sekuriti mengajak masuk ke dalam Studio I meskipun waktu itu sedang show atau ada pemutaran Film. Dia menyinari tempat duduk yang aku rasa pernah kududuki. Kalau masuk ke dalam aku masih bisa merasakannya di barisan berapa duduk . Jadi, dari kursi depan saya duduk di raw ke 4, nomor 16 dan ada di kelompok barisan kursi kedua. Soalnya kursi itu ada tiga kelompkok atau barisan. Tengah, kiri dan kanan yang memanjang ke belakang.
Untungnya, waktu ke masuk di raw ke -4 itu hanya ada seorang yang duduk. jadi tidak terlalu menganggu. Sekuritinya bilang kalau mau mencari leluasa tunggu sampai setengah tiga. Nunggu bubar dulu maksudnya. Tapi aku merasa hasilnya akan nihil, apalagi sesudah mendengarkan cerita, katanya semalam itu para petugas mencuci karpet yang ada di studio itu. Akhirnya saya pulang dengan menitipkan sebuah No HP. Siapa tahu ada kabar bagus nanti.
Saya pun menelepon panitia acara, siapa tahu ada pada mereka. Tapi berhubung panitia yang kuhubungi pulang lebih awal makanya dia tidak tahu apa-apa. Dia bilang nanti mau tanya dulu yang lainnya. Kalau ada kabar diberitahu.
Sesudah dari Epicentrum itu, aku ke Optik Melawai lagi. Tapi kali ini ke Optik Melawai yang ada di Jl. Melawai. Di sini minta dibenerin lagi kacamataku. Sayang khan sudah beli mahal-mahal kalau masih enggak enak dipakai, percuma. Lalu, apa hasilnya?
Hasilnya memuaskan. Kacamataku terasa lebih enak, tidak blur kalau lihat kiri-kanan. Kata pegawainya, itu nyetelnya miring. Pantaslah kalau gak enak dipakainya. Kacamataku dibenerin laki-laki ya, sementara di Blok M Plaza yang coba benerin perempuan. Beda orang, beda juga hasilnya hehehehehe....
Setelah itu aku minta kotak yang sama, tapi lagi-lagi jawabannya gak bisa. Meski saya mau bayar, tetap tidak bisa. Itu hanya diberikan satu untuk satu kacamata. Akhirnya nyerah.
Kenapa saya ingin kotak itu kembali?
Alasannya adalah kotak itu baru sehari di saya. Hari Jumat bawanya dari Optik, Sabtunya kubawa ke Seminar. Aku masih kangen, lagipula ingin kujadikan kenang-kenangan seutuhnya. Itu kacamata yang kubeli pertama kali sesuai dengan resep dokter. Masa sudah hilang kotaknya. Gak lucu!
Sekarang yang tertinggal hanya kotak yang besarnya saja seperti ini:
Kotak yang besar |
Ya, Kotak kacamataku itu ada dua buah. Satu besar dan satunya lagi kecil. Kotak yang hilang tentu yang kecilnya. Dan bagi siapa saja yang menemukan kotak kacamata hitam panjang kecil, bertuliskan DIOR HOMME di XXI Epicentrum tolong ya dikembalikan. Terima kasih.
Kotak kacamata itu memang hanya sebuah kotak, tapi saya ingin benda itu kembali pada saya.
Tips: Kalau teman-teman beli kacamata jangan lupa untuk meminta tempat kacamata produk Optiknya sendiri. Itu nanti yang dibawa kemana-mana, kotak yang aslinya simpan saja. Dan terima kasih untuk sekuriti yang bela-belain masuk ke dalam studio meskipun sedang ada show.
No comments:
Post a Comment