Search This Blog

Monday, February 28, 2011

Lowongan Meningkatkan Keterampilan Kerja di Taman

Ya, yang saya maksudkan di sini bukanlah lowongan untuk bekerja di taman tapi yang saya maksudkan adalah adanya pengumuman lowongan atau kesempatan untuk meningkatkan keterampilan kerja yang dipajang di Taman. Tepatnya Taman Ayodya.

Lowongan Kesempatan Meningkatkan Keterampilan Kerja, Ayo ikutilah :D
Seperti yang bisa dilihat dan dibaca oleh teman-teman semuanya...begitulah adanya tidak mengada-ngada. Memang pemerintah sedang berdaya upaya untuk mengurangi pengangguran  dan meningkatkan kualitas para tenaga kerja hehehehe...
Tapi memang sesuatu hal yang aneh   dan tidak lazim, mereka memasang pengumuman lowongan kesempatan meningkatkan keterampilan kerja itu di depan gerbang Taman. Sebenarnya tidak ada gerbang, karena kita bisa masuk dari hampir penjuru mata angin.  Tapi idenya memasang pengumuman lowongan atau kesempatan meningkatkan keterampilan kerja di Taman patut diacungi jempol.
Saya sendiri mendapati pengumuman itu pada hari Minggu kemarin (27/2) waktu akan jogging..
Sebenarnya tidak sering saya jogging,  kalaupun  jogging itu karena saya menyadari jarang berolahraga dan perlu untuk berolahraga.

Di Taman Ayodya sendiri ramainya ketika malam minggu menjelang. Banyak kaula muda yang menghabiskan malam minggu bersama teman maupun pasangannya di Taman ini. Dan sebagai bukti ramainya pengunjung yang datang pada malam itu adalah banyaknya sampah yang  berserakan di setiap penjuru Taman pada hari minggu paginya yang membuat petugas dinas pertamanan harus bekerja keras membersihkan sampah-sampah itu.
Bisa jadi  alasan inilah yang membuat pemerintah membidik taman ayodya untuk memasang "iklan" ya, karena ramai dikunjungi warga.

Jadi, yang ingin saya sampaikan di sini adalah: pergilah ke Taman untuk mendapatkan informasi, untuk berolahraga dan "menikmati hidup" tapi jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihannya ya. Oh ya untuk anda yang tertarik dengan tawaran kesempatan untuk meningkatkan keterampilan kerja diatas Anda tinggal membaca persyaratan  atau jenis keterampilan apa saja yang bisa diikuti kelasnya lalu anda catat alamat dan Contact Person yang bisa dihubungi. Jangan Takut soal biaya, karena biaya ditanggung Pemrov DKI ya ..........

Wednesday, February 23, 2011

Kerudung dan Stetoskop

Yup ceritanya saya kemarin habis dari Poliklinik, hendak berobat  untuk mengantisipasi penyakit Flu saya menjadi lebih mengkhawatirkan dan mengganggu fokus saya hehehehe..
Saya pun pergi berkunjung ke klinik tersebut. Seperti yang bisa diprediksi dokternya belum datang. Saya pun menunggu. Dalam menunggu saya diperiksa dulu tekanan darah  oleh sang perawat.
 

Perawat yang sedang memeriksa pasien

Bukan saya sebenarnya yang pertama diperiksa melainkan seorang Bapak yang telah lanjut usia. Seperti yang bisa terlihat dari gambar di atas tersebut.  Saya memperhatikan dari awal ketika sang perawat memeriksa tekanan darah Bapak itu.
Betapa saya  terkejut, ternyata ketika sang Perawat itu  ingin memakai Stetoskop dia terlihat agak "kesulitan" atau kurang simple saya melihatnya. Mengapa demikian?  ya karena sang perawat itu memakai kerudung yang lebar. Ketika akan memasang stetoskop dia harus berusaha untuk "menghandle" kerudungnyan yang lebar dan memasang stetoskopnya di telinga.

Tidak ada maksud lain saya menulis seperti ini. Hanya saya memuji dan terkesan dengan perawat itu.  Lantas saya berpikir adakah alternatif lain bagi yang memakai kerudung agar ketika mereka memakai stetoskop itu tidak terlihat ribet? perlukah kerudung yang khusus untuk mereka yang berprofesi sebagai perawat? Barangkali ada fashion designer yang ingin menciptakan kerudung khusus perawat dimana dibagian telinganya bisa di buka dan di tutup,...tapi ini hanya apa yang saya  pikirkan saja saat ini :D

Sunday, February 20, 2011

Belajar Membatik

Ceritanya hari minggu ini saya menghabiskan waktu setengah hari melalui belajar membatik.
Untuk jadwal membatik itu sendiri saya dapatkan dari papan pengumuman di Museum Bank Mandiri pada hari Selasa lalu ketika akan mengunjungi Kawasan Kota Tua.  Tertarik  saya dengan belajar membatik tersebut sehingga  memutuskan untuk ikut kelas membatik. Nah, karena kursus membatiknya diadakan di Museum Bank Mandiri, tentu saja bisa terjangkau dengan mudahnya oleh saya. Hanya dengan naik satu kali Busway dari Blok M ke Halte Stasiun Kota, maka kita sudah sampai di tempat tujuan akhir. Ya, karena Museum Bank Mandiri sendiri adanya persis bersebrangan dengan halte busway Stasiun Kota.

Sekitar pukul sepuluh lewat 15 menit saya sudah sampai di Museum Bank Mandiri. Saya diantar Petugas menuju ke ruang membatik. Di sana telah hadir lima orang peserta dan Pengajar yang juga dibantu oleh anaknya. Untuk pelajaran pertama, Ibu Indra, demikian nama pengajarnya memberikan semacam introduction atau pengenalan tentang batik. Ia menjelaskan Beberapa jenis Batik dari berbagai daerah, diantaranya:


Batik Sidomukti
Ya, batik ini ada di Solo dan juga Yogya. Batik Sidomukti biasa dipakai untuk gaun pernikahan. Ciri batik solo adalah warnanya sogan atau kecoklat-coklatan. Proses pembuatannya pun lama. "sampai menunggu 7 kali pengeringan setelah itu ada proses yang kedua", tutur Ibu Indra. Batik merupakan simbolisasi gabungan dari seni, budaya dan gaya hidup orang jawa. Membatik sendiri artinya membuat titik. Pengerjaan batik ada yang dilakukan sambil berpuasa juga dan rata-rata jangka waktu pembuatan batik dulu bisa mencapai 6 bulan. Harga dari batik ditentukan pula oleh motifnya. "semakin halus mukelnya semakin mahal harganya", ujar Ibu indra.

Dilihat dari proses pembuatannya yang lama tersebut maka menurut Ibu Indra Batik itu memiliki nyawa. Batik dipakai untuk kebahagiaan dan juga kesejahteraan. Batik Sidomukti yang dipakai untuk pernikahan harus dibedakan antara batik yang akan dipakai oleh pengantin laki-laki dan perempuan. Batik untuk  laki-laki, kotaknya besar-besar sedangkan untuk perempuan kecil.

Selain batik sidomukti ada juga batik truntung hampir sama dengan Sidomukti  warnanya gelap tetapi untuk batik motif truntung ada yang dikombinasikan dengan garuda atau alur dari cecek (point/The shape of the point made using Canting and the results remain white). Arti dari batik truntung adalah, meskipun putera dan puterinya sudah menikah tetapi orang tuanya tetap menuntun. Harus diperhatikan pula cara pemakaiannya. "lihat sayap garuda, sayapnya harus ke atas", ujar Ibu Indra. 


Batik Motif Parang Rusak Barong


Motif ini hanya dipakai oleh keluarga keraton. "Sebaiknya kalau bukan keluarga keraton tidak perlu memakai motif Parang Rusak Barong", tutur bu Indra. Atau bisa juga memakai motif tersebut tapi dikombinasikan dengan yang lain.
Batik Garut.

Untuk batik Garut, cirinya ada warna kuning dan biru. Motif batik garut sangat simple dan nama motifnya adalah Rereng Useup Kukupu...(sebenarnya dibawah batik tersebut ada kupu-kupunya, dan ada warna kuning dan biru bisa dilihat sedikit dari gambar di atas)...kalau untuk batik tasik motifnya lebih kreatif. Biasanya orang tasik membuat batik dengan motif garut tetapi mereka mengkombinasikan lagi dengan motif lainnya.

Motif Pagi Sore
ya karena terdapat dua motif.  Kalau malam pakai yang gelap. Motif ini merupakan khas lasem karena ada motif daun pakis.

Batik Mega Mendung
Batik Mega mendung merupakan batik yang berasal dari Cirebon. Disebut mega mendung karena bentuknya yang menyerupai awan. Biasanya hadir dalam warna  merah dan biru karena ada pengaruh Cina dan digambar tidak putus-putus. Yang terpenting adalah  ada degradasi warna. Semakin banyak degradasi warnanya, harganya semakin mahal.

Batik Pekalongan
Batik pekalongan namanya buketan dan motifnya ini dipengaruhi oleh Belanda. Bagian kepala di depan dan warnanya tua.
batik printing dengan motif tumpal atau segitiga
Salah satu ciri dari batik printing adalah kalau dibalik warnanya putih....

Batik Indramayu
Batik Indramayu namanya Iwak etong dan ada motif udangnya,. Iwak sendiri artinya ikan.

Batik Lamongan

Ciri khas batik lamongan adalah ada motif kupu-kupunya....................
Selain batik tulis ada juga jenis batik fraktal yang cara pembuatannya dengan menggunakan mesin. "Tapi Batik ini kurang bisa diterima atau menjadi perdebatan untuk dikategorikan ke dalam jenis batik oleh para pengrajin batik karena tidak memiliki nyawa", ujar bu Indra...

Batik Banyumas
 Batik Banyumas memiliki motif yang bernama sekar jagat dan ada warna pinknya. Sekar sendiri artinya peta dan jagat artinya dunia. Jadi, maksudnya adalah menaklukkan dunia. 

Demikian tadi jenis-jenis batik, sekarang kita mulai membatik. untuk membatik sendiri kita butuh yang namanya bahan atau kain. Kain yang digunakan untuk membuat batik adalah kain mori. Jenisnya atau tingkatannya juga  banyak. Selain kain mori bisa juga memakai bahan silk.

Proses pertama yang saya ikuti dalam membatik adalah mencap kain dengan lilin.  Seperti  ini:

Proses pengecapan di bantu oleh insturktur

Ya, cap dicelupkan ke dalam lilin lalu di tempel di kain dengan cara ditekan agar motifnya menempel. oh ya, kain yang akan di cap di simpan diatas gabus  yang telah diberi air lalu ditutup dengan plastik dan kertas agar lilin cepat kering. Setelah proses pengecapan lalu lanjut dengan menggambar menggunakan wax atau malam dengan bantuan alat canting....dan setelah selesai maka bisa diberi parafin untuk menghasilkan efek pecah-pecah... dan hasilnya seperti ini:

telah melalui proses penggambaran dengan malam dan diberi parafin (sebaiknya kalau tidak bisa menggunakan parafin jangan diberi parafin ya, hasilnya aneh heheheh)
Nah, setelah selesai dengan malam dan juga parafin berikutya adalah  tahap pewarnaan.

Proses Pewarnaan

Sebelum diberi warna, kain yang telah diberi motif dicelupkan ke dalam air supaya basah. Setelah itu dicelupkan ke dalam air yang telah diberi naptol yang berfungsi untuk mengikat warna. kemudian dicelupkan ke dalalm cairan warna dan dimasukkan lagi ke dalam air biasa yang pertama. Tahap berikutnya adalah kain yang telah diberi warn atersebut direbus ke dalam panci dengan menggunakan kanji supaya malamnya lepas. Tidak lama merebusnya hanya menunggu sampai malamnya lepas. Setelah itu lalu dijemur dan jadilah saputangan saya yang tidak berbentuk ini hehehehehe:

hasil akhir wkwkwkw
NB: ya semuanya adalah belajar dan untuk belajar membuat batik ini ada tarifnya untuk saputangan Rp. 70.000 untuk scarf 140.000, meskipun hasilnya seperti yang anda lihat, tapi saya dan teman-teman yang lainnya telah mendapatkan pengetahuan dan pengalaman. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahan dalam menyebutkan istilah maupun salah penulisan dan penempatan.....terima kasih :D

Saturday, February 19, 2011

Video: Generating Ad Code

Video: Generating Ad Code

Ya, want to earn money from my website...but how? can you help me more :D

Angka ISSN dan ISBN

Apa yang teman-teman ketahui mengenai ISSN dan ISBN?
Hm kalau boleh saya jujur saya sering melihat no seri tersebut, tapi untuk mengerti  benar saya tidak tahu. Tapi hari ini saya menemukan sesuatu fakta atau informasi terkait dengan No ISBN dan ISSN.
Ya, ceritanya ada sebuah surat yang datang ke Kantor dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) yang menawarkan atau memberi sebuah ISSN untuk majalah yang diterbitkan oleh kantor.
Ya, ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan ISSN untuk sebuah terbitan berkala. 

Pertama: Nama Terbitan berkala Kita 
Kedua: No seri ISSN
Ketiga: Penerbit.
Ya, ternyata ISSN itu diberikan tepatnya oleh Pusat Dokumentasi Dan Informasi Ilmiah, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai Pusat Nasional ISDS (INTERNATIONAL SERIAL DATA SYSTEM) untuk Indonesia yang berpusat di Paris.


Angka  ISSN Majalah Kartini

Dan Ini no ISBN :
Angka. ISBN

Nah, selain ISSN terdapat pula ISBN (International Standard Book Number) atau terjemahannya adalah Angka Buku Standar Internasional.  Lalu apa perbedaan antara ISSN dan ISBN? 
Hmm Coba teman-teman perhatikan No seri dari ISSN dan Juga ISBN. Ya  terdapat beberapa perbedaan sebagai berikut:

Pertama: ISSN dikeluarkan oleh Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah, LIPI, sedangkan ISBN dikeluarkan oleh Perpustakaan nasional. (boleh melihatnya di wikipedia sebagai referensi).
Kedua    :  ISSN terdiri dari 8 digit, sedangkan ISBN terdiri dari 12 digit.
Ketiga    : ISSN untuk Majalah, sedangkan ISBN untuk  Buku...

Seperti itulah kira-kira perbedaannya. 
Nah, kembali lagi ke ISSN. Lantas adakah persyaratan setelah memperoleh ISSN? tentu ada..ini khususnya untuk penerbit, diantaranya :
  1. Mencantumkan ISSN di pojok kanan atas pada halaman kulit muka, halaman judul, dan halaman daftar isi dari terbitan berkala dengan diawali tulisan ISSN.
  2. Mencantumkan Barcode ISSN di pojok kanan bawah pada halaman kulit belakang untuk terbitan ilmiah. Sedangkan untuk terbitan hiburan atau populer di pojok kiri bawah pada halaman kulit muka.
  3. Mengirimkan terbitannya sekurang-kurangnya 2 (dua) eksemplar setiap kali terbit ke PDII-LIPI, sebagai dokumentasi nasional untuk kepentingan pembuatan Indeks Majalah Ilmiah Indonesia dan koneksi di perpustakaan LIPI.
  4. Segera melaporkan ke PDII-LIPI apabila judul terbitan diganti, karena bila terbitan berganti judul harus mendapatkan ISSN baru.
Mendapatkan sebuah ISSN berarti sebuah awal yang bagus, bahwa kerja kita ada yang memperhatikan, menghargai. dan tentunya memberikan manfaat atau kontribusi untuk lingkup yang lebih besar lagi. Semoga semua Tim bisa bekerja dengan penuh semangat untuk memajukan Majalah. Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai ISSN dan ISBN.

Tuesday, February 15, 2011

Kerak Telor Pakai Telur Bebek!

Hari ini Selasa, Kantor libur karena bertepatan dengan Maulid Nabi Saw. Pada awalnya saya tidak ada kehendak untuk keluar dari kamar akan tetapi berhubung satu hal dan lainnya akhirnya saya putuskan untuk pergi saja dan memulai adventure. "Sayang kalau melewatkan hari ini begitu saja pikirku"...... Kawasan Kota Tua, ya akhirnya jatuh sebagai pilihan.  Banyak hal yang ingin saya share mengenai temuan saya di sana, akan tetapi karena sesuatu alasan saya tidak bisa bercerita panjang dan mendetail.

Tapi sekarang saya hendak berkisah tentang pengalaman saya yang pertama kali mencicpi kerak telor, makanan tradisional Betawi heheheh ............

kerak telor cobalah :)
Ya, di kawasan kota tua itu ada penjual kerak telor. Berhubung dari kosan baru sarapan Mie Goreng akhirnya diputuskanlah untuk mencoba kerak telor. Saya pesan satu. Pada mulanya saya pikir telur ayam dan telur bebek itu disatukan tetapi tidak. Nyatanya ada dua plihan, kita bisa pilih yang pakai telur ayam atau telur bebek.  Harganya pun berbeda. Kerak telor yang pakai telur bebek harganya Rp. 12.000; sedangkan kerak telor yang pakai telor ayam harganya Rp.10.000;

Setelah pesanan saya selesai, lanjutlah dengan mencicipi kerak telor,, saya kira rasanya mau seperti rasa apa gitu, eh ternyata rasanya tidak beda jauh ya dengan dadar telur heheehe... mungkin karena memang telurnya yang dominan. Hanya saja diberi beras ketan. Ya, penjual itu mengatakan kepada saya bahwa beras yang dipakai adalah beras ketan. Sebelum dimasak, beras ketan itu  direndam dulu dalam air biasa. "kalau sorenya mau dipakai, paginya saya rendam dulu", ujar penjual kerak telor yang saya pun lupa bertanya nama :)
Ya, jadi beras ketan itu direndam dalam air bisa semalaman atau setengah hari .....campuran kerak telor yang lainnya ada surundeng yang berasal dari kelapa parut dan telah diberi bumbu, ada ebi, garam dan bawang goreng. Kata Penjualnya untuk hari libur/satu hari omzetnya bisa mencapai 50 telur. Nah, untuk lebih jelas lagi mari kita lihat video pembuatannya.







Selain, kerak telor masih ada lagi jajanan yang lain yaitu, es potong/lilin...ingat es potong ingat masa kecil ;)

Es ini sebenarnya panjang tapi dipotong jadinya kecil harganya Rp. 3000;
Ya, teman-teman harganya memang mahal benar ya....air minum juga harganya Rp. 4000; hampir semua merek dihargai sama. Es potong itu memang rasanya beraneka, tapi saya pilih yang ada ketan hitamnya. Oh ya selain membeli es potong atau es lilin saya juga membeli cincin.

Cincin berukir nama

Yup, kita bisa beli cincin itu dengan ukiran nama kita. Bahan untuk cincin tersebut ada yang dari baja dijual RP. 5000 dan dari stainless steel Rp. 10.000, saya beli yang harganya RP. 10.000 dan terukir nama lengkap saya. Sebenarnya saya beli karena merasa seru saja. Dan ingin tahu bagaimana caranya mengukir nama kita di cincin. Ternyata caranya adalah mereka menggunakan besi yang diujungnya sudah ada hurufnya lalu mereka tinggal memukul saja pakai palu agar huruf tersebut terukir di cincin.

Seperti ini hurufnya


Besi yang ada hurufnya tersebut dipukul seperti ini
Ya, hanya saja kalau memakai cincin itu perlu untuk memperhatikan hal-hal lain seperti misalnya saja kalau kita pakai cincin disebelah kiri identik dengan orang yang sudah tunangan dan kalau kita pakainya sebelah kanan  pertanda sudah menikah, tapi itu semua belum tentu namun pada umumnya memang seperti itu adanya.....semuanya terserah anda saja :)

NB: I had wonderful time today dan telah mendapatkan inspirasi tapi untuk membuat inspirasi menjadi sempurna dan  menjadi nyata perlu dilakukan berulang-ulang kerja. Jadi tanpa mengesampingkan rasa simpati saya terhadap teman-teman yang sedang berkoordinasi atau ada tugas besok saya tulis blog ini......selamat bertugas dan tetap semangat!

Oh Nenek itu akhirnya "melirik" juga

Hallo Nek, kita ketemu lagi :)
Yup, pertama kali saya bertemu dengan nenek itu ketika dalam perjalanan pulang kantor. Tepatnya tanggal 27 bulan Desember tahun 2011....usai perjumpaan pertama itu, tak pernah saya jumpai lagi ia  di tempat yang sama ketika pulang kantor. Dan, baru hari Senin, 14 Februari 2011 saya bersua lagi dengannya heehehehee..Saya lihat nenek itu dalam posisi duduk  yang  terlihat begitu nyaman di bawah hujan rintik-rintik, dan saya tidak ada niatan sedikitpun dalam hati untuk memberinya uang. Pertama karena,  saya masih sedikit merasa aneh tentangnya. Dulu waktu pertama kali bertemu dengannya saya berinistiatif untuk memberinya uang karena merasa seperti melihat nenek sendiri.  

Ketika saya memberkan uang, tahukah teman-teman apa yang terjadi?
Ya, tiba-tiba saja dia menghardik saya "pergi, pergi sana", dia memerintahkan saya untuk pergi :)
Saya pun merasa tidak enak hati dan was-was.  Takutnya orang sekitar yang melihat kejadian itu berprasangka buruk bahwa saya telah menyakiti nenek itu. Saya pun langsung pergi saja. Oh tuhan, saya terheran-heran dibuatnya padahal saya hendak memberinya uang sebesar Rp.1000; lumayankan, tidak kecil-kecil amat. Tapi memang saya memberinya bukan dalam bentuk  uang seribu lembar melainkan dalam bentuk uang koin @500, mungkin nenek itu mengira saya hendak memberinya uang receh yang kecil jumlah nominalnya...

Nah, Senin sore ketika saya bertemu dengannya lagi dan tidak ada kehendak memberinya uang tiba-tiba saja setelah ada 1 meter  berlalu dari hadapannya saya pun berhenti dan berpikir.   "Bagaimana kalau pada kesempatan ini saya memberinya uang tapi dalam bentuk uang kertas bukan uang koin seperti dahulu. Kemudian lihat reaksinya". Saya pun mencari uang RP.1000 lembar tetapi sayangnya tidak ada, adanya uang 2000 kertas. Sebelum menghampirinya saya ambil fotonya dulu untuk kenang-kenangan hehehe.
Saya hampiri nenek itu, " nek ini ada uang untuk nenek". Dari awal saya sangat memperhatikan sekali reaksi nenek itu. Matanya langsung tertuju bukan pada mata saya tapi pada uangnya. Ya, Dia melirik uang yang saya sodorkan dengan penuh perhatian terhadap apa yang dilihatnya. Menyadari uang yang didepannya itu berbentuk lembar kertas bukan koin dia lalu mengambilnya. "alhamdulillah neng", katanya padaku...saya pun tersenyum lebar :D

Oh Nenek, rupa-rupanya Ia menginginkan uang kertas daripada uang koin yang tentunya nilai nominalnya kecil. Duh, ternyata  meskipun sudah tua tapi dalam pikiran tetap saja mengenali baik mana uang koin dan mana uang kertas, tapi kurang tahu ya kalau mengenai nominalnya.....  Jadi, teman-teman, nanti apabila teman-teman mengalami hal yang sama dengan saya yaitu ada yang menolak rezeki kita,  jangan khawatir mungkin ada yang salah dengan kitanya. Bisa saja uang yang diberikan kepada mereka terlalu kecil heheehehe...