Search This Blog

Tuesday, February 15, 2011

Oh Nenek itu akhirnya "melirik" juga

Hallo Nek, kita ketemu lagi :)
Yup, pertama kali saya bertemu dengan nenek itu ketika dalam perjalanan pulang kantor. Tepatnya tanggal 27 bulan Desember tahun 2011....usai perjumpaan pertama itu, tak pernah saya jumpai lagi ia  di tempat yang sama ketika pulang kantor. Dan, baru hari Senin, 14 Februari 2011 saya bersua lagi dengannya heehehehee..Saya lihat nenek itu dalam posisi duduk  yang  terlihat begitu nyaman di bawah hujan rintik-rintik, dan saya tidak ada niatan sedikitpun dalam hati untuk memberinya uang. Pertama karena,  saya masih sedikit merasa aneh tentangnya. Dulu waktu pertama kali bertemu dengannya saya berinistiatif untuk memberinya uang karena merasa seperti melihat nenek sendiri.  

Ketika saya memberkan uang, tahukah teman-teman apa yang terjadi?
Ya, tiba-tiba saja dia menghardik saya "pergi, pergi sana", dia memerintahkan saya untuk pergi :)
Saya pun merasa tidak enak hati dan was-was.  Takutnya orang sekitar yang melihat kejadian itu berprasangka buruk bahwa saya telah menyakiti nenek itu. Saya pun langsung pergi saja. Oh tuhan, saya terheran-heran dibuatnya padahal saya hendak memberinya uang sebesar Rp.1000; lumayankan, tidak kecil-kecil amat. Tapi memang saya memberinya bukan dalam bentuk  uang seribu lembar melainkan dalam bentuk uang koin @500, mungkin nenek itu mengira saya hendak memberinya uang receh yang kecil jumlah nominalnya...

Nah, Senin sore ketika saya bertemu dengannya lagi dan tidak ada kehendak memberinya uang tiba-tiba saja setelah ada 1 meter  berlalu dari hadapannya saya pun berhenti dan berpikir.   "Bagaimana kalau pada kesempatan ini saya memberinya uang tapi dalam bentuk uang kertas bukan uang koin seperti dahulu. Kemudian lihat reaksinya". Saya pun mencari uang RP.1000 lembar tetapi sayangnya tidak ada, adanya uang 2000 kertas. Sebelum menghampirinya saya ambil fotonya dulu untuk kenang-kenangan hehehe.
Saya hampiri nenek itu, " nek ini ada uang untuk nenek". Dari awal saya sangat memperhatikan sekali reaksi nenek itu. Matanya langsung tertuju bukan pada mata saya tapi pada uangnya. Ya, Dia melirik uang yang saya sodorkan dengan penuh perhatian terhadap apa yang dilihatnya. Menyadari uang yang didepannya itu berbentuk lembar kertas bukan koin dia lalu mengambilnya. "alhamdulillah neng", katanya padaku...saya pun tersenyum lebar :D

Oh Nenek, rupa-rupanya Ia menginginkan uang kertas daripada uang koin yang tentunya nilai nominalnya kecil. Duh, ternyata  meskipun sudah tua tapi dalam pikiran tetap saja mengenali baik mana uang koin dan mana uang kertas, tapi kurang tahu ya kalau mengenai nominalnya.....  Jadi, teman-teman, nanti apabila teman-teman mengalami hal yang sama dengan saya yaitu ada yang menolak rezeki kita,  jangan khawatir mungkin ada yang salah dengan kitanya. Bisa saja uang yang diberikan kepada mereka terlalu kecil heheehehe...

No comments:

Post a Comment