Hahhaa ingin tertawa jadinya. Sebab hari ini koneksi internetnya mati di kantor. Dari jam berapa? Hm, sepertinya mati dari semenjak saya habis googling mencari artikel untuk kliping. Duh, inginnya sih setelah tugas saya selesai saya bisa ngenet, spesifiknya ngeBlog tapi malah mati gaya. Ya koordinasi atau meminta rundown acara untuk Sabtu ke Surabaya sudah. Membuat konsep surat sudah. Setelah semuanya beres tinggal revisi, malah mati gaya.
Apa yang terjadi dengan koneksi internet ya? Tidak mengerti. Padahal hari ini pekerjaannya agak nyantai. Boss sedang tugas ke luar kota. Akh, sudahlah. Menikmati hari ini dengan mati gaya. Ketika saya menulis ini saya lihat jam menunjukkan pukul 16.30 tapi internetnya belum connect.
Memang internet di kantor kami untuk beberapa situs seperti FB, Twitter, FS, Youtube diblockir selama jam kerja, bagiku itu tidak masalah. Tapi yang terpenting adalah koneksi internetnya jangan mati. Jadi, kita masih bisa beremail dan googling ya. Saya menulis ini dari BB.
ABOUT LIFE : NYAHO ACAN TANGTU NGARTI, NGARTI ACAN TANGTU BISA, BISA ACAN TANGTU TUMAN, TUMAN ACAN TANGTU NGAJADI :D
Search This Blog
Tuesday, November 30, 2010
Sunday, November 21, 2010
Tentang rasa "kesepian"
Okey di blog ini saya ingin membahas rasa kesepian atau loneliness. Saya rasa setiap orang pasti merasakannya entah itu sifatnya temporer atau mungkin dalam jangka waktu yang lama. Di sini saya ingin membagi rasa kesepian itu untuk dua jenis orang.
Pertama orang yang kesepian karena belum mendapatkan cinta tapi dia sudah punya pekerjaan tetap. Yang kedua adalah orang yang kesepian karena belum kunjung dapat pekerjaan tapi dia sudah punya kekasih. Aku rasa jenis kesepian yang berlaku untuk kedua jenis orang ini berbeda-beda kadarnya. Pastinya kita menginginkan kondisi yang seutuhnya misalnya, ya punya kerja ya punya pacar. Tapi kalau saya di suruh pilih salah satu dari kedua pilihan diatas saya lebih baik pilih punya pekerjaan tetap tapi belum mendapatkan kekasih. Mengapa saya pilih itu? Karena being wanita karir itu lebih independen dan kita bisa menghandle yang namanya rasa kesepian. Trust me. Karena saya yang merasakannya sendiri. Jadi, hati-hati kalau mengatakan kata-kata kesepian untuk orang yang sudah punya pekerjaan. Karena dia bisa membunuh rasa sepi itu, misalnya dengan memanjakan dirinya sendiri, semisal beli sesuatu dari uang hasil jerih payahnya sendiri. Atau mungkin melakukan aktivitas yang free tanpa mengeluarkan sepeser pun uang dari dompet kita. Hal itu tentu akan berbeda dengan yang belum memiliki pekerjaan. Jadi, saya berpendapat rasa kesepian untuk orang yang sudah bekerja tidak sebegitu parahnya. Karena dia bisa tenggelam dalam kesibukannya bekerja.
Sedangkan untuk orang yang sedang berpacaran dan belum bekerja beban anda bisa double. Apalagi menghadapi kemungkinan break up. Oh ya satu hal lagi. Untuk orang yang sudah bekerja hari senin sampai hari jumat dia kerja tetap ada kemungkinan hanya sabtu dan minggu dia kesepian tapi itu bisa diatasi. Bagaimana dengan anda yang belum kerja? Hari senin sampai jumat, bukannya andA juga menginginkan untuk bekerja pada hari-hari tersebut. Jadi hati-hati mengatakan kesepian terlebih kepada mereka yang sudah punya pekerjaan tetap apalagi dalam memberikan saran atau menuntut untuk begini begitu terhadap seseorang. Dikarenakan, percayalah orang bisa cope with theirown problem. Sebenarnya tidak masalah dengan memberikan saran tapi jangan terkesan menuntut seperti anda yang benar.
Jadi, sebelum mengontrol orang kontrol saja diri kita sendiri apa kita sudah bisa mengendalikan emosi kita sendiri atau belum???
Dan aku paling tidak suka kalau ada orang yang mengatakan aku tidak tahu cara menikmati hidup. Aku fasih betul dengan hidupku. Aku melakukannya dengan caraku sendiri. Kalau orang itu katakan seperti itu akanku berarti dia tidak mengerti aku seutuhnya.
Pertama orang yang kesepian karena belum mendapatkan cinta tapi dia sudah punya pekerjaan tetap. Yang kedua adalah orang yang kesepian karena belum kunjung dapat pekerjaan tapi dia sudah punya kekasih. Aku rasa jenis kesepian yang berlaku untuk kedua jenis orang ini berbeda-beda kadarnya. Pastinya kita menginginkan kondisi yang seutuhnya misalnya, ya punya kerja ya punya pacar. Tapi kalau saya di suruh pilih salah satu dari kedua pilihan diatas saya lebih baik pilih punya pekerjaan tetap tapi belum mendapatkan kekasih. Mengapa saya pilih itu? Karena being wanita karir itu lebih independen dan kita bisa menghandle yang namanya rasa kesepian. Trust me. Karena saya yang merasakannya sendiri. Jadi, hati-hati kalau mengatakan kata-kata kesepian untuk orang yang sudah punya pekerjaan. Karena dia bisa membunuh rasa sepi itu, misalnya dengan memanjakan dirinya sendiri, semisal beli sesuatu dari uang hasil jerih payahnya sendiri. Atau mungkin melakukan aktivitas yang free tanpa mengeluarkan sepeser pun uang dari dompet kita. Hal itu tentu akan berbeda dengan yang belum memiliki pekerjaan. Jadi, saya berpendapat rasa kesepian untuk orang yang sudah bekerja tidak sebegitu parahnya. Karena dia bisa tenggelam dalam kesibukannya bekerja.
Sedangkan untuk orang yang sedang berpacaran dan belum bekerja beban anda bisa double. Apalagi menghadapi kemungkinan break up. Oh ya satu hal lagi. Untuk orang yang sudah bekerja hari senin sampai hari jumat dia kerja tetap ada kemungkinan hanya sabtu dan minggu dia kesepian tapi itu bisa diatasi. Bagaimana dengan anda yang belum kerja? Hari senin sampai jumat, bukannya andA juga menginginkan untuk bekerja pada hari-hari tersebut. Jadi hati-hati mengatakan kesepian terlebih kepada mereka yang sudah punya pekerjaan tetap apalagi dalam memberikan saran atau menuntut untuk begini begitu terhadap seseorang. Dikarenakan, percayalah orang bisa cope with theirown problem. Sebenarnya tidak masalah dengan memberikan saran tapi jangan terkesan menuntut seperti anda yang benar.
Jadi, sebelum mengontrol orang kontrol saja diri kita sendiri apa kita sudah bisa mengendalikan emosi kita sendiri atau belum???
Dan aku paling tidak suka kalau ada orang yang mengatakan aku tidak tahu cara menikmati hidup. Aku fasih betul dengan hidupku. Aku melakukannya dengan caraku sendiri. Kalau orang itu katakan seperti itu akanku berarti dia tidak mengerti aku seutuhnya.
Wednesday, November 17, 2010
Iedul Adha Pertama di Batavia
Yup amica, bolehlah saya katakan bahwa Iedul Adha tahun ini merupakan Iedul Adha pertama bagi saya di Batavia. Saya tidak pulang kampung. Yup, hal ini dikarenakan waktunya yang tidak strategis alias nanggung di hari Rabu. Jadinya tidak bisa pulang kampung.
Bagiku sebenarnya tidak masalah apakah bisa pulang kampung atau tidak? Tokh saya jarang pulang kampung. Habisnya jaraknya yang nanggung. Ciamis itu sebenarnya masih dekatlah dari Batavia wong masih dalam satu pulau. Tetapi karena memang jarak, waktu dan kendaraanlah yang menjadi perhatian kita untuk berpikir dua kali kalau mau pulang kampung.
Dikarenakan tidak pulang itu saya sholat Ied di Masjid dekat kosan namanya Masjid Kramat Pela bareng dengan Mbak Wahyu. Duh, kalau tidak ada mbak Wahyu pastinya sepi. Si mbak kosan kayaknya pulang kampung begitu juga dengan anak-anak kosan lainnya. Untunglah mbak Wahyu tidak pulang jadi saya ada teman.
Nah, pagi-pagi ini saya pergi ke masjid untuk solat ied. Solatnya sendiri dimulai sekitar pukul 7.00 Wib. Dipimpin seorang imam dan khatib. Wah, rupa-rupanya saya sangat takjub dengan sang Khatib dikarenakan suranya yang bagus melantunkan ayat-ayat suci Alquran.
Dan, setelah sholat Ied kemudian dilanjutkan dengan khutbah. Seperti biasa dikarenakan ini konteksnya Iedul Adha, maka topik ceramah kali ini pun seputar sejarah Kurban dan Nabi Ibrahim. Ya, harus kita akui repetisi itu penting untuk mengingatkan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan menambah keimanan kita kepadaNYA.
Di sini saya ingin menggarisbawahi atau menyoroti tentang rumah tangganya Nabi Ibrahim seperti yang diceritakan dalam khutbah tadi. Dikatakan bahwa isteri pertama Nabi Ibrahim, Siti Sarah tidak kunjung memberikan keturunan kepada Nabi Ibrahim. Oleh karena itu, Siti Sarah meminta suaminya untuk menikahi perempuan lain agar mendapatkan keturunan. Nabi Ibrahim pada mulanya menolak saran dari Siti Sarah karena Nabi Ibrahim sangat mencintainya. Akan tetapi akhirnya, Nabi Ibrahim pun luluh dan menikah lagi dengan Siti Hajar. Kemudian dari pernikahannya itu lahirlah Ismail. Allah SWT ternyata mengabulkan doa Nabi Ibrahim untuk mendapatkan keturunan yang saleh.
Siti Sarah pun sebagai seorang perempuan menjadi iri terhadap Siti Hajar yang bisa memberikan keturunan kepada Nabi Ibrahim dalam waktu yang singkat. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan maka Nabi Ibrahim menjauhkan Siti Hajar dan Ismail dari Siti Sarah.
Dikarenakan keimanannya kepada Allah SWT, Siti Sarah yang mandul dan sudah tua pun bisa hamil dan memberikan keturunan kepada Nabi Ibrahim seorang putera yang bernama Ishaq. Yang kelak Ismail dan Ishaq ini menjadi Nabi Juga.
Nah, dari kisah tentang Nabi Ibrahim ini memang kita sebagai perempuan dituntut untuk bisa berpikir jernih dan tidak egois. Walaupun yang namanya dimadu atau dipoligami itu menyakitkan. Tapi kalau alasannya karena kita tidak bisa memberikan keturunan kepada suami ya itu patut untuk dicontoh. Akan tetapi bagaimana ya kalau si laki-lakinya yang tidak bisa memberikan keturunan? Akankah dia ikhlas melepaskan perempuan itu kepada orangtuanya kembali atau dengan kata lain menceraikannya?
Ya Allah, saya sebagai seorang perempuan menginginkan menjadi seorang perempuan seutuhnya yang bisa memberikan keturunan kepada suami saya.
Baiklah, itu tadi mengenai khutbah Iedul Adha. Sekarang saya ingin sharing apa yang saya lakukan setelah sholat Ied.
Yup, setelah saya solat Ied, saya diajak mbak Wahyu beli makan sate di dekat salah satu apotek di jalan Pangpol. Lucu juga yah yang lain itu berkorban atau memotong sapi dan kambing kita malah beli sate ayam hahhaaha. Tidak apa -apa namanya juga anak kosan. Kita akhirnya makan sate dan lontong di tempat yang jualan seharga Rp. 16000 ribu.
Tapi sayang tidak ada tisu dan air minum. Akhirnya kami baru minum di kosan. Tapi sebelum ke kosan kami membeli makan dulu di salah satu mini market.
Lalu, cerita berikutnya adalah ketika saya mau mengecek nasi goreng yang di depan kosan di waktu maghrib saya melihat mbak Wahyu lagi packing. Waktu saya tanya katanya mau pindah kerjanya ke Surabaya karena suami dan anaknya di sana. Betapa sedihnya saya. Ternyata moment kebersamaan kita tadi akan menjadi yang terakhir :(
Saya mengerti akan hal ini. Apalagi kalau sudah menikah banyak hal yang harus dipikirkan dan kita tidak bisa selalu berjalan beriringan karena Tuhan telah menetapkan garis hidup seseorang yang tentunya akan berbeda dari satu yang lainnya.
Membicarakan masalah keluarga, terbesit di hati saya kapan ya saya berkeluarga dan memiliki anak? Kemudian saya harus hidup mengabdi kepada suami? Mengikuti kemana suami dinas? Ah rupanya itu akan menjadi sesuatu yang magic dan rahasia tuhan. Saya hanya bisa mengupayakan semoga saya cepat mendapat Jodoh ya Tuhan. Amien :)
Bagiku sebenarnya tidak masalah apakah bisa pulang kampung atau tidak? Tokh saya jarang pulang kampung. Habisnya jaraknya yang nanggung. Ciamis itu sebenarnya masih dekatlah dari Batavia wong masih dalam satu pulau. Tetapi karena memang jarak, waktu dan kendaraanlah yang menjadi perhatian kita untuk berpikir dua kali kalau mau pulang kampung.
Dikarenakan tidak pulang itu saya sholat Ied di Masjid dekat kosan namanya Masjid Kramat Pela bareng dengan Mbak Wahyu. Duh, kalau tidak ada mbak Wahyu pastinya sepi. Si mbak kosan kayaknya pulang kampung begitu juga dengan anak-anak kosan lainnya. Untunglah mbak Wahyu tidak pulang jadi saya ada teman.
Mbak Wahyu @ Mesjid Kramat Pela |
Dan, setelah sholat Ied kemudian dilanjutkan dengan khutbah. Seperti biasa dikarenakan ini konteksnya Iedul Adha, maka topik ceramah kali ini pun seputar sejarah Kurban dan Nabi Ibrahim. Ya, harus kita akui repetisi itu penting untuk mengingatkan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan menambah keimanan kita kepadaNYA.
Di sini saya ingin menggarisbawahi atau menyoroti tentang rumah tangganya Nabi Ibrahim seperti yang diceritakan dalam khutbah tadi. Dikatakan bahwa isteri pertama Nabi Ibrahim, Siti Sarah tidak kunjung memberikan keturunan kepada Nabi Ibrahim. Oleh karena itu, Siti Sarah meminta suaminya untuk menikahi perempuan lain agar mendapatkan keturunan. Nabi Ibrahim pada mulanya menolak saran dari Siti Sarah karena Nabi Ibrahim sangat mencintainya. Akan tetapi akhirnya, Nabi Ibrahim pun luluh dan menikah lagi dengan Siti Hajar. Kemudian dari pernikahannya itu lahirlah Ismail. Allah SWT ternyata mengabulkan doa Nabi Ibrahim untuk mendapatkan keturunan yang saleh.
Siti Sarah pun sebagai seorang perempuan menjadi iri terhadap Siti Hajar yang bisa memberikan keturunan kepada Nabi Ibrahim dalam waktu yang singkat. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan maka Nabi Ibrahim menjauhkan Siti Hajar dan Ismail dari Siti Sarah.
Dikarenakan keimanannya kepada Allah SWT, Siti Sarah yang mandul dan sudah tua pun bisa hamil dan memberikan keturunan kepada Nabi Ibrahim seorang putera yang bernama Ishaq. Yang kelak Ismail dan Ishaq ini menjadi Nabi Juga.
Nah, dari kisah tentang Nabi Ibrahim ini memang kita sebagai perempuan dituntut untuk bisa berpikir jernih dan tidak egois. Walaupun yang namanya dimadu atau dipoligami itu menyakitkan. Tapi kalau alasannya karena kita tidak bisa memberikan keturunan kepada suami ya itu patut untuk dicontoh. Akan tetapi bagaimana ya kalau si laki-lakinya yang tidak bisa memberikan keturunan? Akankah dia ikhlas melepaskan perempuan itu kepada orangtuanya kembali atau dengan kata lain menceraikannya?
Ya Allah, saya sebagai seorang perempuan menginginkan menjadi seorang perempuan seutuhnya yang bisa memberikan keturunan kepada suami saya.
Baiklah, itu tadi mengenai khutbah Iedul Adha. Sekarang saya ingin sharing apa yang saya lakukan setelah sholat Ied.
Yup, setelah saya solat Ied, saya diajak mbak Wahyu beli makan sate di dekat salah satu apotek di jalan Pangpol. Lucu juga yah yang lain itu berkorban atau memotong sapi dan kambing kita malah beli sate ayam hahhaaha. Tidak apa -apa namanya juga anak kosan. Kita akhirnya makan sate dan lontong di tempat yang jualan seharga Rp. 16000 ribu.
Sate |
Tapi sayang tidak ada tisu dan air minum. Akhirnya kami baru minum di kosan. Tapi sebelum ke kosan kami membeli makan dulu di salah satu mini market.
Lalu, cerita berikutnya adalah ketika saya mau mengecek nasi goreng yang di depan kosan di waktu maghrib saya melihat mbak Wahyu lagi packing. Waktu saya tanya katanya mau pindah kerjanya ke Surabaya karena suami dan anaknya di sana. Betapa sedihnya saya. Ternyata moment kebersamaan kita tadi akan menjadi yang terakhir :(
Saya mengerti akan hal ini. Apalagi kalau sudah menikah banyak hal yang harus dipikirkan dan kita tidak bisa selalu berjalan beriringan karena Tuhan telah menetapkan garis hidup seseorang yang tentunya akan berbeda dari satu yang lainnya.
Membicarakan masalah keluarga, terbesit di hati saya kapan ya saya berkeluarga dan memiliki anak? Kemudian saya harus hidup mengabdi kepada suami? Mengikuti kemana suami dinas? Ah rupanya itu akan menjadi sesuatu yang magic dan rahasia tuhan. Saya hanya bisa mengupayakan semoga saya cepat mendapat Jodoh ya Tuhan. Amien :)
Tuesday, November 16, 2010
Siapkan Mental
Saya baru ngeh kalau sekarang ini sedang digelar Asian Games XVI di Guangzhou China...nah hari ini saya perhatikan berapa tulisan di surat kabar, khususnya mengenai prestasi para atlet atau olahragawan. Ada yang memang berhasil menyumbangkan medali dan mengharumkan nama bangsa ada juga yang gagal alias kalah dalam menambah koleksi medali.
Pada saat saya menulis blog ini dapat saya informasikan peringkat Indonesia ada di urutuan ke 16 dengan perolehan medali sementara untuk Indonesia adalah 0 emas, 1 perak, dan 6 perunggu.
Medali tersebut diantaranya disumbang oleh Tim Bulu Tangkis Putri yang berhasil meraih medali perunggu dan juga para atlet atau olahragawan lainnya (maaf tidak saya sebutkan satu persatu di sini).
Gambar diambil dari Kompas |
Dan melalui blog ini saya sebenarnya ingin menyoroti atlet wushu perempuan Indonesia yang bernama Lindswell. Dia diproyeksikan untuk mendapatkan medali emas. Peluang untuknya mendapatkan medai emas pun besar karena ketidakhadiran atlet wushu China. Tetapi kemudian apa yangterjadi?? Sesuai dengan berita yang saya dapatkan dibeberapa surat kabar yang menulis hal serupa tentang kegagalannya mengatakan bahwa “lindswell gagal melakukan lompatan dengan sempurna ditengah penampilannya sehingga gerakannya mendapat pengurangan dari juri. Juara dunia 2009 di Kanada itu hanya mengemas 19,0 poin. Padahal pada nomor-nomor taijijian ia mencatat nilai tertinggi 9,67 namun nilainya rontok dinomor taijiquan menjadi 9,43.
Dan berikut ini adalah beberapa pengakuan dari Linswell seper yang ditulis oleh Media Indonesia dan Kompas.
“Power saya terlalu besar saat melakukan lompatan sehingga kurang siap dalam melakukan pendaratan. Saya sudah maksimal dan ini hasil yang harus bisa saya terima”.
“Jurus yang saya pilih merupakan jurus yang paling sulit. Tetapi, karena melakukan kesalahan sedikit saja, nilai yang saya peroleh juga tidak maksimal,” tutur lindswell.
Yup, apa yang ingin saya soroti disini adalah tentang perjuangan sang atlet tersebut. Memang kalau kita lihat dari kronologi cerita tersebut setidaknya sedikit ada beban apalagi sang atlet diprioritaskan untuk meraih medali emas pertama.
Selain itu, pastilah menjadi berita yang tidak enak untuk didengar ketika surat kabar memberitakan hal tersebut. Dimana misalnya salah satu surat kabar menulis judul dengan kata-kata kegagalan...dan untuk para atlet itu sendiri pastinya ada perasaan "kesal" atau "kecewa" yang mendalam apabila mengingatkan kembali atas perjuangannya yang gagal. Perasaan kecewa itu akan semakin besar apabila sang atlet membayangkan bahwa langkahnya untuk meraih medali emas tinggal selangkah lagi, akan tetapi karena kecerobohan sendiri maka kenyataan yang didepan mata menjadi buyar seketika.
Tapi itulah mengapa kita harus mempersiapkan mental kita menghadapi kegagalan yang kita raih dan juga bersiap menghadapi kritikan atau berita-berita tentang kegagalan yang direlease oleh surat kabar.
Namun, di sini Insan Media juga harus menghormati perjuangan sang atlet dan menjaga keseimbangan berita. Maksudnya , selain memberitakan kegagalan sang atlet, para insan media juga harus memuji perjuangan sang atlet.
Dan pastinya berita kegagalan yang dimuat oleh berbagai macam surat kabar bisa membuat atlet down, sedih, putus asa dsb. Dan ini harus bisa diantisipasi oleh sang atlet itu sendiri...
Dikarenakan hal yang serupa pernah saya alami. Apapun itu bentuknya walaupun tidak di bidang olahraga...yang namanya kekecewaan, kesal, sedih, dsb terhadap kegagalan karena kecerobohan kita pasti ada....
Jadi di sini, saya ingin memberikan support kepada seluruh atlet Indonesia yang sedang berjuang di ASEAN GAMES XVI .........berjuanglah secara fair dan siapkanlah mental juara...pastilah Kita Bisa!!!
Thursday, November 11, 2010
Aktivasi Kembali No yang Diblokir
Baiklah untuk kesempatan kali ini saya ingin sharing mengenai aktivasi kembali No yang diblokir. Saya melakukan hal ini dilkarenakan HP BB saya hilang di Taksi atau tepatnya jatuh dan tidak kembali lagi walaupun usaha yang saya lakukan sudah maksimal. Tapi di sini saya tidak akan bercerita panjang lebar tentang hal ihwal hiangnya BB saya karena saya sudah mengulasnya di blog saya yang lain.
Sehari setelah hilangnya BB, saya meminta bantuan adik untuk memblokir No saya. Hal ini saya lakukan karena saya takut dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Adik saya mengatakan untuk memblokir No bisa diwakili oleh siapa saja akan tetapi untuk mengaktivasi harus dilakukan sendiri oleh yang mempunyai No itu sendiri.
Seminggu setelah peristiwa itu, alhamdulilah saya punya rezeki lagi untuk membeli yang baru. Saya putuskan untuk membeli BB dengan tipe yang sama dengan yang hilang yaitu BB Curve 9300.Saya beli di pusat HP ITC Jakarta seharga Rp.3.175.000; dikarenakan saya meminta tambahan anti spy maka harganya menjadi Rp.3.200.000;
Sebelum membeli BB tersebut saya mengaktivasi kembali No yang sudah diblokir ke gerai Indosat yang ada dekat ITC.
Waktu akan mengaktivasi, sang costumer servicenya atau SC hanya meminta saya untuk menyebutkan No saya yang diblokir dan meminta untuk menunjukkan KTP. Sang SC pun lalu mencari Simcard yang baru sebagai pengganti yang hilang. Prosesnya sekitar 45 menit. Setelah semuanya selesai sang SC mengatakan kepada saya bahwa No baru bisa dipakai dalam waktu 1x24 jam. Saya pun mengiyakan.
Setelah aktivasi No saya lalu ke ITC yang letaknya di seberang galeri Indosat. Saya pun mencari BB dari counter ke counter ditemani teman saya Lia yang waktu itu habis tes di Salemba langsung menemani saya ke ITC (saya menemani lia ujian di salemba lalu ke ITC).
Nah BB pun saya dapatkan kembali. Sang Penjual mengaktifkan BB saya ini dengan memakai No yang lain karena simcard saya belum aktif harus tinggu 1x24 jam. Sebenarnya kalau dibandingkan dengan harga BB di Bandung itu lebih murah. Di Bandung harganya hanya Rp. 3.000.000; tapi kalau ditambah ongkos tentu jatuhnya sama saja.
Baiklah kita lanjut ceritanya,BB yang sudah ada di tangan saya belum bisa saya pakai karena simcard saya yang baru belum belum aktif. Sinyalnya pun belum muncul.
Menurut cerita sang pacar dari teman saya bahwa simcard baru bisa aktif lagi setelah menunggu 3x24 jam. Berarti saya harus menunggu selama 3 hari. Saya tunggu selama 3 hari tapi tetap kartunya belum aktif.
Lalu, pada waktu itu Boss saya mengutak atik BB saya. Dia mengeluarkan sebentar baterai BB saya lalu miscall ke BB saya. BB saya pun pada hari ke-3 atau 1 November ada sinyalnya. Tapi saya belum bisa kirim sms atau telp apalagi internetan dan BBM. Saya hanya bisa menerima panggilan masuk saja.
Pada tanggal 2 November saya sudah bisa kirim sms dan Nelpon tapi internetan dan BBM belum bisa.
Dan pada tanggal 4 November ketika saya mau ikut acara diskusi di sebuah hotel dekat Sarinah saya menemukan galeri Indosat yang buka selama 24 jam. Jadi, sebelum ke acara itu saya mampir dulu ke galeri. Sang operator mengatakan bahwa memang sistemnya sedang offline waktu itu. Dia pun kemudian menginject sistem untuk saya. Dan akhirnya saya bisa internetan kembali. Tetapi sayang BBMnya belum aktif.
Nah pada tanggal 5 November, karena BBM nya belum aktif saya memutuskan untuk kembali ke Galeri yang ada di Sarinah itu lagi. Sebenarnya saya sudah mau berangkat tapi pada waktu itu saya ragu. Saya memutuskan untuk ke sana lagi hari sabtu saja.
Sembari saya tunggu waktu ke kantor saya pun mengutak-atik BB saya dengan mendownload ulang BlackBerry Messenger. Dan setelah selesai proses download saya iseng meminta No PIN teman saya untuk saya add ke BBM contact.
Wah alangkah terkejutnya saya ternyata percobaan saya berhasil.
Jadin pada tanggal 5 November itu saya baru bisa menggunakan semua fasilitas BBM secara utuh. Jadi kiranya perlu waktu satu minggu untuk mengaktifkan kembali No dan BB. Tapi kejadinnya mungkin tidak akan berlangsung lama apabila sistemnya tidak offline. Sekarang sinyalnya sudah besar dan huruf GPRS pun sudah besar semua karena di awal huruf itu hanya berupa huruf kecil-kecil saja. Dan setelah ke galeri yang di Sarinah itu sekarang simbol BB pun sudah muncul.
Terima kasih untuk semuanya, saya mendapatkan yang baru.
Sehari setelah hilangnya BB, saya meminta bantuan adik untuk memblokir No saya. Hal ini saya lakukan karena saya takut dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Adik saya mengatakan untuk memblokir No bisa diwakili oleh siapa saja akan tetapi untuk mengaktivasi harus dilakukan sendiri oleh yang mempunyai No itu sendiri.
Seminggu setelah peristiwa itu, alhamdulilah saya punya rezeki lagi untuk membeli yang baru. Saya putuskan untuk membeli BB dengan tipe yang sama dengan yang hilang yaitu BB Curve 9300.Saya beli di pusat HP ITC Jakarta seharga Rp.3.175.000; dikarenakan saya meminta tambahan anti spy maka harganya menjadi Rp.3.200.000;
Sebelum membeli BB tersebut saya mengaktivasi kembali No yang sudah diblokir ke gerai Indosat yang ada dekat ITC.
Waktu akan mengaktivasi, sang costumer servicenya atau SC hanya meminta saya untuk menyebutkan No saya yang diblokir dan meminta untuk menunjukkan KTP. Sang SC pun lalu mencari Simcard yang baru sebagai pengganti yang hilang. Prosesnya sekitar 45 menit. Setelah semuanya selesai sang SC mengatakan kepada saya bahwa No baru bisa dipakai dalam waktu 1x24 jam. Saya pun mengiyakan.
Setelah aktivasi No saya lalu ke ITC yang letaknya di seberang galeri Indosat. Saya pun mencari BB dari counter ke counter ditemani teman saya Lia yang waktu itu habis tes di Salemba langsung menemani saya ke ITC (saya menemani lia ujian di salemba lalu ke ITC).
Nah BB pun saya dapatkan kembali. Sang Penjual mengaktifkan BB saya ini dengan memakai No yang lain karena simcard saya belum aktif harus tinggu 1x24 jam. Sebenarnya kalau dibandingkan dengan harga BB di Bandung itu lebih murah. Di Bandung harganya hanya Rp. 3.000.000; tapi kalau ditambah ongkos tentu jatuhnya sama saja.
Baiklah kita lanjut ceritanya,BB yang sudah ada di tangan saya belum bisa saya pakai karena simcard saya yang baru belum belum aktif. Sinyalnya pun belum muncul.
Menurut cerita sang pacar dari teman saya bahwa simcard baru bisa aktif lagi setelah menunggu 3x24 jam. Berarti saya harus menunggu selama 3 hari. Saya tunggu selama 3 hari tapi tetap kartunya belum aktif.
Lalu, pada waktu itu Boss saya mengutak atik BB saya. Dia mengeluarkan sebentar baterai BB saya lalu miscall ke BB saya. BB saya pun pada hari ke-3 atau 1 November ada sinyalnya. Tapi saya belum bisa kirim sms atau telp apalagi internetan dan BBM. Saya hanya bisa menerima panggilan masuk saja.
Pada tanggal 2 November saya sudah bisa kirim sms dan Nelpon tapi internetan dan BBM belum bisa.
Dan pada tanggal 4 November ketika saya mau ikut acara diskusi di sebuah hotel dekat Sarinah saya menemukan galeri Indosat yang buka selama 24 jam. Jadi, sebelum ke acara itu saya mampir dulu ke galeri. Sang operator mengatakan bahwa memang sistemnya sedang offline waktu itu. Dia pun kemudian menginject sistem untuk saya. Dan akhirnya saya bisa internetan kembali. Tetapi sayang BBMnya belum aktif.
Nah pada tanggal 5 November, karena BBM nya belum aktif saya memutuskan untuk kembali ke Galeri yang ada di Sarinah itu lagi. Sebenarnya saya sudah mau berangkat tapi pada waktu itu saya ragu. Saya memutuskan untuk ke sana lagi hari sabtu saja.
Sembari saya tunggu waktu ke kantor saya pun mengutak-atik BB saya dengan mendownload ulang BlackBerry Messenger. Dan setelah selesai proses download saya iseng meminta No PIN teman saya untuk saya add ke BBM contact.
Wah alangkah terkejutnya saya ternyata percobaan saya berhasil.
Jadin pada tanggal 5 November itu saya baru bisa menggunakan semua fasilitas BBM secara utuh. Jadi kiranya perlu waktu satu minggu untuk mengaktifkan kembali No dan BB. Tapi kejadinnya mungkin tidak akan berlangsung lama apabila sistemnya tidak offline. Sekarang sinyalnya sudah besar dan huruf GPRS pun sudah besar semua karena di awal huruf itu hanya berupa huruf kecil-kecil saja. Dan setelah ke galeri yang di Sarinah itu sekarang simbol BB pun sudah muncul.
Terima kasih untuk semuanya, saya mendapatkan yang baru.
Subscribe to:
Posts (Atom)