Sudah lama tidak update blog di sini ya, ada kurang lebih satu mingguan. Sekarang baru mau update lagi karena memang lagi nyantai dan memang ada semangat untuk ngetik lagi.
Kalau tidak ngupdate berarti memang lagi malas atau kecapaian. Biasanya kalau capek, pulang dari kantor itu langsung tidur.
Baiklah sekarang saya hendak berbagi cerita tentang perjalanan saya ke Palembang, khususnya saya mau bercerita tentang makanan khasnya yang tidak lain adalah Pempek Palembang. Sebenarnya ini ceritanya minggu yang lalu, tapi tak apalah saya share sekarang.. tokh cerita tidak akan hilang ...
Tanggal 15 Agustus tepatnya hari Senin yang lalu saya ditugasi ke Palembang bersama dengan seorang teman lainnya, Fenty. Jadi hanya berdua. Kalau tugas berdua itu, yang satu bertugas sebagai Protokol (fenty-red) dan saya bertugas untuk dokumentasi serta membuat release (berita-red) ...
Kita pergi ke Palembang dengan menggunakan GIA. Berangkat dari kantor, diantar pengawal dan supir hehehehehe, karena kita membawa mukena dan juga sarung untuk bantuan anak yatim piatu sebanyak 300 buah total. Sebenarnya acara di Palembang itu ada 3 (tiga) yaitu: Meninjau rumah murah, buka puasa bersama anak yatim piatu dan juga memberikan bantuan berupa mukena dan sarung tentu semuanya dilakukan oleh Big Bos.
Nah, perjalanan ke Palembang ada kurang lebih satu jam ya. Setelah satu jam kita mendarat di Bandara Sultan Mahmud Badarudin.
Ketika pesawat mendarat itu saya perhatikan Bandara Sultan Mahmud Badarudin sedang dibangun maksudnya masih dalam proses pembangunan dan ada bagian yang masih ditutup. Persiapan Sea Games rupanya.
Setelah mengambil bagasi dengan bantuan potter akhirnya kita bertemu dengan panitia acara. Kita dijemput yang empunya acara, tentu saja setelah teman saya sebelumnya melakukan koordinasi.
Kegiatan yang kita lakukan pertama tentu berkoordinasi dan meninjau lapangan. Setelah itu kita berkoordinasi dengan Pemda terkait dengan penggunaan VIP Room Bandara.
Melihat Palembang terutama cuacanya tidak berbeda jauh dengan Jakarta, Panas. Dan Padat sekali lalu lintasnya. Kalau macet tidak, tapi karena volume kendaraannya yang banyak jadi padat merayap.
Saya lihat Palembang ini sedang berkembang (membangun) ya.....
"ya, setelah PON itu memang Palembang menjadi terkenal, dan sekarang berkembang, apalagi nanti mau ada sea games", ujar yang mengantar kami.
Dan saya perhatikan juga ya, seperti hotel yang kita gunakan untuk transit juga baru dibangun.... memang mereka sedang mempersiapkan diri untuk Sea Games.
Intinya rangkaian acara di Palembang berlajan lancar. Kita makan beratnya di VIP Bandara sambil nunggu boarding untuk pulang...
Nah, kebetulan ya kalau tugas itu ada teman yang titip beliin oleh-oleh, tentu saja request mereka adalah Pempek Palembang. Karena kita tidak ada waktu maksudnya kita khan difasilitasi mobil panitia dan memang koordinasi belum selesai, jadinya tidak bisa berputar-putar dulu sebenarnya kalau mepet-mepet bisa tapi khan tugas harus diutamakan dulu kata teman saya. Jadinya saya berinisiatif untuk meminta bantuan petugas bandara VIP saja membelikan pempek sekaligus bantuan untuk chek in tiket. Akhirnya dibelilah empek-pempek CANDY untuk oleh-oleh ruangan dan titipan serta untuk pribadi.
Eh, sebelum pulang itu, ternyata kita diberi lagi oleh-oleh Pempek sama yang empunya acara. Lumayan gede ya...satu dus.. jadi ada 4 orang yang diberi, saya dan teman saya serta yang lainnya.
Nah, empek-empek yang diberikan kepada kita mereknya bukan CANDY tapi Beringin ya. Setelah dibuka isinya seperti ini...
Saya sudah coba yang bulat ini (atas-red), tidak diberi aci ya, kayak baso gitu ... tapi masih rasanya pempek sih ...
Yup, pempek ini diberi taburan tepung sagu atau aci ya, kalau menurut saya supaya awet dan tahan lama...Pempek Beringin masih ada dan saya simpan di freezer mudah-mudahan tahan lama ya.
Next, setelah pulang kembali ke kosan saya beritahu teman kosan yang dari Palembang bahwa saya habis berkunjung ke kampung halamannya.
Saya : " habis dinas ke Palembang, ternyata Pelembang panas dan padat ya lalu lintasnya"
HS : "Iya tuh mbak, Hes tidak suka dengan keadaan sekarang tapi panasnya Palembang itu tidak akan membuat hitam kulit".
Saya : " Di Palembang ada pantainya gak sih?"
HS : "tidak ada mbak"
Saya : " Lalu ikan yang dipakai buat pempek itu gimana, memangnya pakai ikan sungai?'
HS : "Oh mbak kalau orang Palembang itu bisa mengolah ikan menjadi makanan apa saja, orang palembang memang pintar "
Saya : "Palembang itu memang cocok untuk wisata kuliner"
HS : "Iya mbak, makanannya itu yang dicari"
Saya : "Nah, kalau pempek sendiri tahannya sampai berapa hari?" (karena di kemasan tidak ada kadaluwarasanya-red)
HS: "Oh itu tergantung sih mbak, gak dapat memastikan juga, tapi jangan beli yang di Bandara takutnya sudah lama" ...
Jadi, antara pempek Beringin dan Candy mana yang lebih enak?
Oh tentu saya hanya bisa menjawab cobalah cicipi. Sebenarnya banyak sekali jenisnya ya pempek Palembang ini ada Slamet dan juga yang lainnya. Tapi intinya setelah mencoba kedua jenis pempek dapat saya katakan rasa ikannya terasa sekali ya .... saya juga mencicipi makanan Palembang lainnya seperti Burgo, bentuknya seprti pempek, rasanya nyaris pempek, dan ada juga semacam martabak ya dengan kuahnya itu seperti sate padang.
Memang kalau kuliner itu, tiap daerah pasti beda cita rasanya. Jawa misalnya yang manis, nah kalau Palembang itu kemarin saya cicipi lebih ke pedas dan asin ya ...
Jadi, jangan lupa pempek Palembang ya kalau berkunjung ke Palembang ....karena tidak afdol kalau ke Palembang tanpa Pempek Palembang :D
Kalau tidak ngupdate berarti memang lagi malas atau kecapaian. Biasanya kalau capek, pulang dari kantor itu langsung tidur.
Baiklah sekarang saya hendak berbagi cerita tentang perjalanan saya ke Palembang, khususnya saya mau bercerita tentang makanan khasnya yang tidak lain adalah Pempek Palembang. Sebenarnya ini ceritanya minggu yang lalu, tapi tak apalah saya share sekarang.. tokh cerita tidak akan hilang ...
Tanggal 15 Agustus tepatnya hari Senin yang lalu saya ditugasi ke Palembang bersama dengan seorang teman lainnya, Fenty. Jadi hanya berdua. Kalau tugas berdua itu, yang satu bertugas sebagai Protokol (fenty-red) dan saya bertugas untuk dokumentasi serta membuat release (berita-red) ...
Kita pergi ke Palembang dengan menggunakan GIA. Berangkat dari kantor, diantar pengawal dan supir hehehehehe, karena kita membawa mukena dan juga sarung untuk bantuan anak yatim piatu sebanyak 300 buah total. Sebenarnya acara di Palembang itu ada 3 (tiga) yaitu: Meninjau rumah murah, buka puasa bersama anak yatim piatu dan juga memberikan bantuan berupa mukena dan sarung tentu semuanya dilakukan oleh Big Bos.
Nah, perjalanan ke Palembang ada kurang lebih satu jam ya. Setelah satu jam kita mendarat di Bandara Sultan Mahmud Badarudin.
Bandara Sultan Mahmud Badarudin |
Ketika pesawat mendarat itu saya perhatikan Bandara Sultan Mahmud Badarudin sedang dibangun maksudnya masih dalam proses pembangunan dan ada bagian yang masih ditutup. Persiapan Sea Games rupanya.
Setelah mengambil bagasi dengan bantuan potter akhirnya kita bertemu dengan panitia acara. Kita dijemput yang empunya acara, tentu saja setelah teman saya sebelumnya melakukan koordinasi.
Kegiatan yang kita lakukan pertama tentu berkoordinasi dan meninjau lapangan. Setelah itu kita berkoordinasi dengan Pemda terkait dengan penggunaan VIP Room Bandara.
Melihat Palembang terutama cuacanya tidak berbeda jauh dengan Jakarta, Panas. Dan Padat sekali lalu lintasnya. Kalau macet tidak, tapi karena volume kendaraannya yang banyak jadi padat merayap.
Saya lihat Palembang ini sedang berkembang (membangun) ya.....
"ya, setelah PON itu memang Palembang menjadi terkenal, dan sekarang berkembang, apalagi nanti mau ada sea games", ujar yang mengantar kami.
Dan saya perhatikan juga ya, seperti hotel yang kita gunakan untuk transit juga baru dibangun.... memang mereka sedang mempersiapkan diri untuk Sea Games.
Intinya rangkaian acara di Palembang berlajan lancar. Kita makan beratnya di VIP Bandara sambil nunggu boarding untuk pulang...
Nah, kebetulan ya kalau tugas itu ada teman yang titip beliin oleh-oleh, tentu saja request mereka adalah Pempek Palembang. Karena kita tidak ada waktu maksudnya kita khan difasilitasi mobil panitia dan memang koordinasi belum selesai, jadinya tidak bisa berputar-putar dulu sebenarnya kalau mepet-mepet bisa tapi khan tugas harus diutamakan dulu kata teman saya. Jadinya saya berinisiatif untuk meminta bantuan petugas bandara VIP saja membelikan pempek sekaligus bantuan untuk chek in tiket. Akhirnya dibelilah empek-pempek CANDY untuk oleh-oleh ruangan dan titipan serta untuk pribadi.
Pempek Candy, harganya bervariasi ada yang seratus ribu , 200 ribu dll. |
Eh, sebelum pulang itu, ternyata kita diberi lagi oleh-oleh Pempek sama yang empunya acara. Lumayan gede ya...satu dus.. jadi ada 4 orang yang diberi, saya dan teman saya serta yang lainnya.
Nah, empek-empek yang diberikan kepada kita mereknya bukan CANDY tapi Beringin ya. Setelah dibuka isinya seperti ini...
bentuknya bulat |
Ini lenjer dan kapal selam |
Ini yang bulat |
cukanya |
How to cook |
Next, setelah pulang kembali ke kosan saya beritahu teman kosan yang dari Palembang bahwa saya habis berkunjung ke kampung halamannya.
Saya : " habis dinas ke Palembang, ternyata Pelembang panas dan padat ya lalu lintasnya"
HS : "Iya tuh mbak, Hes tidak suka dengan keadaan sekarang tapi panasnya Palembang itu tidak akan membuat hitam kulit".
Saya : " Di Palembang ada pantainya gak sih?"
HS : "tidak ada mbak"
Saya : " Lalu ikan yang dipakai buat pempek itu gimana, memangnya pakai ikan sungai?'
HS : "Oh mbak kalau orang Palembang itu bisa mengolah ikan menjadi makanan apa saja, orang palembang memang pintar "
Saya : "Palembang itu memang cocok untuk wisata kuliner"
HS : "Iya mbak, makanannya itu yang dicari"
Saya : "Nah, kalau pempek sendiri tahannya sampai berapa hari?" (karena di kemasan tidak ada kadaluwarasanya-red)
HS: "Oh itu tergantung sih mbak, gak dapat memastikan juga, tapi jangan beli yang di Bandara takutnya sudah lama" ...
Jadi, antara pempek Beringin dan Candy mana yang lebih enak?
Oh tentu saya hanya bisa menjawab cobalah cicipi. Sebenarnya banyak sekali jenisnya ya pempek Palembang ini ada Slamet dan juga yang lainnya. Tapi intinya setelah mencoba kedua jenis pempek dapat saya katakan rasa ikannya terasa sekali ya .... saya juga mencicipi makanan Palembang lainnya seperti Burgo, bentuknya seprti pempek, rasanya nyaris pempek, dan ada juga semacam martabak ya dengan kuahnya itu seperti sate padang.
Memang kalau kuliner itu, tiap daerah pasti beda cita rasanya. Jawa misalnya yang manis, nah kalau Palembang itu kemarin saya cicipi lebih ke pedas dan asin ya ...
Jadi, jangan lupa pempek Palembang ya kalau berkunjung ke Palembang ....karena tidak afdol kalau ke Palembang tanpa Pempek Palembang :D
Pempek, burgo, laksan, ragit, mi celor, martabak HAR, srikaya, lempok, model, tekwan, dll ;)
ReplyDeleteiya thanks ya infonya, semoga bisa ke sana lagi ...
ReplyDelete