Search This Blog

Wednesday, September 7, 2011

Kejujuran Untuk Sebuah Modem

Ugh .. senang rasanya USB Modemku sudah balik lagi.. Itu tuh USB yang pernah saya ulas di entry sebelumnya.

USB MODEMKU kembali dan sudah Baik

Waktu itu, seorang pegawai di sebuah counter meminta USB ini karena memang waktu saya bawa dalam keadaan rusak dan berhubung saya sudah beli lagi yang baru (nampaknya dia berpikir saya tidak akan membutuhkannya lagi-red).

"Mbak USB nya untuk saya saja"

"Oh jangan pak, rencananya saya mau berikan untuk adek saya"

"kalau begitu perbaiki saja mbak, saya ada teman yang bisa memperbaikinya"

"Oh boleh, tapi nanti bagaimana ya pak saya mengambilnya"

"Mbak pokoknya tunggu pemberitahuan dari saya nanti kita ketemu dimana, tapi jangan di sini (tempat kerja-red) saya bisa dipecat atasan saya, di sini banyak ranjaunya "

"Iya baiklah pak"....

Akhirnya kita saling menukar No telepon.
Saya sesungguhnya was-was. Apa benar  orang itu dapat memegang amanah dengan baik. Dan tidak akan menghindar dari saya. Tapi saya benar-benar pasrahkan saja. Saya sempat berpikir kalau itu orang tidak memberikan kembali USB kepada saya, maka saya harus benar-benar merelakannya.. Tapi saya berusaha memiliki persangkaan yang baik terhadapnya.

Nah, waktu hari Senin sedang bersiap-siap ke Kantor, orang itu ada menelepon. Dia menelepon pakai no istrinya. Dari seberang sana saya mendengar ada suara anak kecil. Saya pikir itu anaknya. Semenjak ia menelepon saya,  optimis tumbuh dari saya terhadapnya.  Itu orang ternyata  amanah, maksudnya bisa dipercaya dan jujur. Ditelepon itu kepada saya ia katakan bahwa hari senin toko servisnya masih tutup dan saya dimintanya untuk menunggu kabar berikutnya. kalau itu modem sudah diperbaiki maka dia akan menghubungi saya kembali. 

Nah, kemarin, hari selasa malam dia sms saya kalau itu USB sudah rapih dan saya dimintanya untuk menelepon balik.

"Mbak, Modemnya sudah diperbaiki"

"Ya, berapa semuanya jadinya"

"tujuh puluh ribu, dimana ya mbak kita ketemu, tapi jangan di tempat kerja saja nanti saya bisa dipecat"

"kalau begitu Bapak saja yang datang ke kantor saya"

Saya pun memberikannya alamat kantor. Dan siang ini dia ada menelepon saya dia katakan bahwa dia sudah berada di halaman parkir kantor saya.. ketemulah saya dengannya.

"Berapa Pak jadinya"

"Tujuh puluh ribu, ini modemnya sudah baik dan sudah diganti dengan yang baru"

"Tidak nyasar pak tadi ke sininya?"

"Tidak,mbak"

Saya lalu memberinya selembar uang kertas tanpa dimintanya untuk mengembalikan sisanya pada saya.  Saya dari awal berpikir bapak ini memang butuh uang. Maksudnya dia sedang mencari penghasilan tambahan. 
Dari peristiwa ini saya hanya ingin menggarisbawahi bahwa kejujuran itu mahal. Mahal, dalam arti kata, di zaman sekarang ini kalau ada orang yang jujur itu luar biasa. Orang itu bisa saja berkhianat, tapi saya yakin dia tidak akan gegabah. Tokh saya tahu dimana dia bekerja. Semoga semua orang bisa jujur tidak ingkar.  Saya sampai sekarang masih terharu, ternyata orang untuk mencari penghasilan tambahan sampai melakukan seperti itu. Tadinya sih, walaupun itu USB tidak dapat diperbaiki ya sudahlah. Tokh saya sudah beli yang baru. Tapi ya kalau bisa diperbaiki mengapa tidak kita usahakan dahulu.

Saya rasa modem ini masih produk yang lama bukan keluaran baru tahun 2011. Maksudnya, keluaran lama, tahun 2010 tapi masih baru atau "belum dipakai". Itu tidak masalah bagiku yang penting sih USB dapat kembali dan dapat dipakai lagi .... terima kasih sudah mau mengurus untuk memperbaikinya....

NB:  saya sudah mencoba Modemnya, dan ternyata tampilannya juga baru, alhamdulillah ngeinstalnya juga lancar dan bisa dipakai lagi ... hm jadi saya punya dua modem ya :) 

No comments:

Post a Comment