Hallo teman-teman, hehehehe .... yuk simak lagi cerita dari saya, masih terkait dengan hasil Kunker ke Prov. Sumatera Barat.
Cerita yang akan saya bagikan sekarang adalah tentang Lobang Jepang tepatnya di Bukittinggi.
Ya, sebenarnya tempat wisata Lobang Jepang ini saya temukan dengan cara tidak disengaja. Ketika itu saya jalan Pagi sama Bu Tri, tadinya mau cari makanan disekitar hotel, tapi kita tidak menemukan toko yang siap melayani. Jadi kita jalan-jalan saja sekitar hotel. Nah waktu jalan-jalan itu saya menemukan sebuah tempat pariwisata. Pagi itu masih sepi dan belum ada penjaga loketnya tapi kita bisa masuk karena pintunya tidak terkunci.
Saya masuk ke dalam sebentar, waktu itu diputuskan untuk kembali lagi sehabis mandi.
Saya tepati janji kepada diri sendiri. Nah, waktu kembali lagi memang penjaga loket sudah ada tapi masih sepi dan pengunjung pun baru aku yang pertama.
Saya ditemani salah seorang guide lokal. Hal pertama yang dilakukan di lokasi wisata Lobang Jepang adalah, berfoto ria di depan pemandangan Ngarai Sianok dan Ngarai Koto Gadang.
Setelah itu ,masuk ke Lobang Jepang, dengan bayar tiket seharga Rp. 5000,-
Kalau kita lihat denah di atas, maka Lobang Jepang ini sepertinya akan dibuat seperti gambar di atas, tapi masih belum.
Mari Kita lihat lebih dalam lagi apa yang ada di Lobang Jepang ini.
Jadi, menurut Reno, guide lokal yang menemani saya, bahwa Jepang dahulu membuat Lobang ini dari bawah bukan dari atas dulu.
Kita Lihat lebih dekat lagi ke bagian dalam :
Ya, tangga untuk masuk ke Lobang Jepang ini berjumlah 132 anak tangga ya.
"Tadinya pemerintah akan membuat eskalator tapi tidak jadi", sahut Guide itu.
Nah, berbicara mengenai anak tangga itu, jujur tidak saya hitung. Tapi cukuplah untuk berkeringat.
Setelah berada di dalam kita bisa melihat:
Seperti yang bisa dilihat teman-teman pada bagian di atas itu dindingnya masih asli ya, dari semacam tanah liat. Tapi ada juga yang sudah berubah. Ada sebagian yang ditembok seperti ini:
Pemerintah setempat menembok Lobang Jepang ini karena terkena gempa. Sebenarnya Lobang Jepang ini tidak pengap, karena terdapat ventilasi udara yang cukup. Dan lorong-lorong yang ada di Lobang Jepang ini mendapatkan udara sebagainnya masuk dari ngarai Sianok. Seperti terlihat seperti ini:
Ya, teman-teman pemandangan yang saya ambil tersebut diambil dari dalam Lobang Jepang. Jadi, memang Orang Jepang ini sudah memperhitungkan segala sesuatunya dengan matang. Ventilasi udara yang cukup inilah yang membuat Lobang Jepang ini dibuka untuk umum.
Menurut Sang Guide, dikatakan bahwa Lobang Jepang ini terdiri dari 21 Kamar, 5 Kamar rahasia, satu dapur dan Penjara. Seperti berikut:
Jadi, ketika saya lihat bagian Penjara ini, sempit adanya, tapi kata Reno, Sang Guide, sebenarnya panjangnya mencapai 50 meter persegi. Tapi memang ditutup oleh pemerintah setempat.
Jadi, dapur ini berdasarkan penjelasan dari sang guide, merupakan Dapur kamuplase. Sebenarnya bagian ini dipakai untuk penyiksaan. Sampai Sang Korban meninggal.
Setiap korban yang meninggal, dibuang melalui lubang berikut ini:
Korban yang sudah mati dibuang melalui Lobang seperti terlihat di atas. Mayatnya tentu jatuh ke ngarai yang ada di bawahnya. Lobang ini sekarang ditutup.
Lubang yang di atas itu digunakan oleh tentara Jepang untuk mengintai aktivitas penduduk. Jadi, nanti dari hasil pengintaian itu tentata Jepang bisa melakukan penyergapan atau perampasan makanan/hasil bumi penduduk.
Ini tanah aslinya seperti ini lebih dekat.
Baiklah pertanyaannya sekarang adalah, untuk apa Jepang Membangun Lobang Jepang ini?
"Jepang membangun Lubang Jepang ini sebagai benteng pertahanan untuk menghadapi Perang Dunia II", ujar Reno.
Namun, Lobang ini belum sempat terpakai karena Jepang terlebih dahulu kalah oleh sekutu setelah dijatuhi Bom atom, di Nagasaki dan Hiroshima.
Pembuatan Lobang jepang, ini dilakukan secara rahasia. Dimulai pada Tahun tahun 1942 dan baru dijadikan objek wisata pada tahun 1986. Karena untuk menjaga kerahasiaan Lubang ini, Jepang memperkerjakan orang-orang dari luar Sumatera. Supaya tidak ada yang buka mulut, maka setelah selesai menjalankan tugasnya para pekerja itu dibunuh.
"Bahkan untuk para pemuda, mereka langsung memubunuhnya, sedangkan untuk anak-anak,diperbantukan untuk membuat rel, dan perempuan dijadikan sebagai budak nafsu", ujar Reno.
Karena Begitu rahasianya pembuatan Lobang Jepang ini sampai tanah hasil galiannya tidak pernah diketemukan sampai sekarang, ujar sang guide.
Nah, Lobang Jepang ini ditemukan oleh masyarakat setahun setelah kemerdekaan.
Oh ya, menurut Reno, bangunan semacam ini ada tiga di Indonesia, yaitu, di Bukitinggi sendiri, di Biak (untuk kuburan masal, dan di Dago Pakar, Bandung.
Lama tinggal di Bandung, tapi belum pernah lho teman-teman, saya masuk ke Goa Jepang yang ada di Dago Pakar, Ya karena tidak ada yang mengajaknya juga dan yang saya dengar cukup angker ya. Jadi, tidak berani kalau pergi sendiri hehehehe...
Bagaimana temna-teman ada yang sudah pernah ke Bukittinggi dan berkunjung le Lobang Jepang?
Kalau belum maka bersegeralah ya ajak keluarga dan teman-teman.....
Cerita yang akan saya bagikan sekarang adalah tentang Lobang Jepang tepatnya di Bukittinggi.
Ya, sebenarnya tempat wisata Lobang Jepang ini saya temukan dengan cara tidak disengaja. Ketika itu saya jalan Pagi sama Bu Tri, tadinya mau cari makanan disekitar hotel, tapi kita tidak menemukan toko yang siap melayani. Jadi kita jalan-jalan saja sekitar hotel. Nah waktu jalan-jalan itu saya menemukan sebuah tempat pariwisata. Pagi itu masih sepi dan belum ada penjaga loketnya tapi kita bisa masuk karena pintunya tidak terkunci.
Saya masuk ke dalam sebentar, waktu itu diputuskan untuk kembali lagi sehabis mandi.
Saya tepati janji kepada diri sendiri. Nah, waktu kembali lagi memang penjaga loket sudah ada tapi masih sepi dan pengunjung pun baru aku yang pertama.
Saya ditemani salah seorang guide lokal. Hal pertama yang dilakukan di lokasi wisata Lobang Jepang adalah, berfoto ria di depan pemandangan Ngarai Sianok dan Ngarai Koto Gadang.
Setelah itu ,masuk ke Lobang Jepang, dengan bayar tiket seharga Rp. 5000,-
Denah Lobang Jepang |
Kalau kita lihat denah di atas, maka Lobang Jepang ini sepertinya akan dibuat seperti gambar di atas, tapi masih belum.
Mari Kita lihat lebih dalam lagi apa yang ada di Lobang Jepang ini.
Pintu Masuk ke Lobang Jepang |
Jadi, menurut Reno, guide lokal yang menemani saya, bahwa Jepang dahulu membuat Lobang ini dari bawah bukan dari atas dulu.
Kita Lihat lebih dekat lagi ke bagian dalam :
Tangga Masuk |
"Tadinya pemerintah akan membuat eskalator tapi tidak jadi", sahut Guide itu.
Nah, berbicara mengenai anak tangga itu, jujur tidak saya hitung. Tapi cukuplah untuk berkeringat.
Setelah berada di dalam kita bisa melihat:
Lorong masih asli dindingnya dari tanah |
Seperti yang bisa dilihat teman-teman pada bagian di atas itu dindingnya masih asli ya, dari semacam tanah liat. Tapi ada juga yang sudah berubah. Ada sebagian yang ditembok seperti ini:
Ada dindingnya yang ditembok |
Pemandangan menuju Ngarai |
Menurut Sang Guide, dikatakan bahwa Lobang Jepang ini terdiri dari 21 Kamar, 5 Kamar rahasia, satu dapur dan Penjara. Seperti berikut:
Penjara |
Jadi, ketika saya lihat bagian Penjara ini, sempit adanya, tapi kata Reno, Sang Guide, sebenarnya panjangnya mencapai 50 meter persegi. Tapi memang ditutup oleh pemerintah setempat.
Dapur |
Setiap korban yang meninggal, dibuang melalui lubang berikut ini:
Lobang untuk membuang mayat |
Lubang Pengintaian |
Ini tanah aslinya seperti ini lebih dekat.
Jenis tanahnya lebih dekat, jadi semakin terkena air maka dia akan semakin padat. Kalau aslinya kita bisa melihat kilauan di tanah itu ya. |
Baiklah pertanyaannya sekarang adalah, untuk apa Jepang Membangun Lobang Jepang ini?
"Jepang membangun Lubang Jepang ini sebagai benteng pertahanan untuk menghadapi Perang Dunia II", ujar Reno.
Namun, Lobang ini belum sempat terpakai karena Jepang terlebih dahulu kalah oleh sekutu setelah dijatuhi Bom atom, di Nagasaki dan Hiroshima.
Pembuatan Lobang jepang, ini dilakukan secara rahasia. Dimulai pada Tahun tahun 1942 dan baru dijadikan objek wisata pada tahun 1986. Karena untuk menjaga kerahasiaan Lubang ini, Jepang memperkerjakan orang-orang dari luar Sumatera. Supaya tidak ada yang buka mulut, maka setelah selesai menjalankan tugasnya para pekerja itu dibunuh.
"Bahkan untuk para pemuda, mereka langsung memubunuhnya, sedangkan untuk anak-anak,diperbantukan untuk membuat rel, dan perempuan dijadikan sebagai budak nafsu", ujar Reno.
Karena Begitu rahasianya pembuatan Lobang Jepang ini sampai tanah hasil galiannya tidak pernah diketemukan sampai sekarang, ujar sang guide.
Nah, Lobang Jepang ini ditemukan oleh masyarakat setahun setelah kemerdekaan.
Oh ya, menurut Reno, bangunan semacam ini ada tiga di Indonesia, yaitu, di Bukitinggi sendiri, di Biak (untuk kuburan masal, dan di Dago Pakar, Bandung.
Lama tinggal di Bandung, tapi belum pernah lho teman-teman, saya masuk ke Goa Jepang yang ada di Dago Pakar, Ya karena tidak ada yang mengajaknya juga dan yang saya dengar cukup angker ya. Jadi, tidak berani kalau pergi sendiri hehehehe...
Bagaimana temna-teman ada yang sudah pernah ke Bukittinggi dan berkunjung le Lobang Jepang?
Kalau belum maka bersegeralah ya ajak keluarga dan teman-teman.....
No comments:
Post a Comment