Search This Blog

Tuesday, December 13, 2011

Tidak Bisa Melihat Batu Nisan Sunan Gunung Jati

Well, teman apa kabarnya? Baiklah sekarang saya punya cerita lagi dan mudah-mudahan tidak akan habis ceritanya. Sehingga bisa terus berbagi dengan teman-teman di seluruh pelosok tanah air dan juga penjuru dunia.
Pada kesempatan ini saya hendak sharing hasil Melancong saya bersama dengan Abah Alwi dan Republika "Mencicipi Eksotisme Cirebon". Ini adalah ke tiga kalinya saya ikut Melancong Bersama Abah Alwi dan Republika.

Ya, ceritanya pada hari Sabtu dan Minggu kemarin saya pergi ke kota Udang alias Cirebon, tapi saya tidak menemukan udang sama sekali hehehehe...entahlah apa mungkin karena kita tidak ke daerah pantainya? ah tapi itu memang tidak masalah.

Sebenarnya banyak sekali tempat yang Kami Kunjungi sewaktu melancong ke Cirebon itu. Pada hari Pertama kita, Sabtu, 10 Desember 2011, kita berkunjung ke tiga tempat: Keraton Kasepuhan, Nyuragi dan Pusat Batik Trusmi. Lalu, pada hari kedua, Minggu kita berkunjung ke: Keraton Kanoman, Makam Sunan Gunung Jati dan Museum Linggarjati.

Tapi saya sekarang hendak bercerita khusus tentang Kompleks Makam Sunan Gunung Jati yang terletak di Pertamanan Gunung Sembung, Cirebon. Sebelumnya teman-teman pasti sudah tahu bahwa Sunan Gunung jati atau yang bernama Syarif Hidayatullah adalah salah satu wali songo. Dia adalah putera dari Nyi Rarasantang yang merupakan puteri dari Prabusiliwangi yang merupakan raja yang memerintah di kerajaan Sunda Pajajaran. Nyi Rarasantang menikah dengan seorang Sultan dari Timur Tengah yang bernama Syarif Abdillah dari suku Bani Hasyim dan dikaruniai dua orang Putera. Syarif Hidayatullah  (Kakak) dan Syarif Nurullah (Adik).

Jadi, Sunan Gunung jati ini ada keturunan Timur Tengah dan memang lahirnya juga di sana. Selanjutnya setelah besar  Syarif Hidayatullah melanjutkan perjuangannya bersama ibunya di tanah air, sementara adiknya melanjutkan kekuasaan ayahnya sebagai penguasa Kota Isma'illiyah. Oh ya, saya informasikan bahwa Nyi Rarasantang itu menikah di Timur Tengah sewaktu melakukan perjalanan ibadah Haji bersama dengan kakaknya Pangeran Cakrabuana yang merupakan Raja yang memerintah di Kerajaan Nagari Caruban Larang atau cikal bakal lahirnya kerajaan Cirebon. Dan kedua anak Nyi Rarasantang ini lahir di Timur Tengah. Karena pada waktu dulu yang namanya ibadah haji itu memakan waktu yang cukup lama.

Baik, itu cerita pembuka dari saya tentang Sunan Gunung Jati. Nah, sekarang bagaimana kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati itu? kalau begitu mari kita simak bersama-sama foto-foto berikut ini:


Memasuki Pintu ke 2 setelah Gerbang atau pagar terluar

Setelah memasuki Pintu ke 2 ini seperti yang nampak pada gambar di atas kita menuju ke dalam  dan seperti ini keadaannya.

Keadaan Ruangan Bagian dalam
Ya, setelah masuk ke bagian dalam itu, saya kaget dibuatnya. Sekilas nampak bukan seperti kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati. Jadi seperti rumah. Oh ya sebelum masuk ke pintu berikutnya, kita mengisi dulu buku tamu.

Abah Alwi Mengisi Buku Tamu
Ya, kalau pesertanya banyak, cukuplah yang mengisi itu diwakilkan saja oleh satu orang, dalam hal ini Abah Alwi lah yang mengisi buku tamu.

Naik ke Puncak Pemakaman Sunan Gunung Jati

Kukira tempatnya itu kecil maksudnya tidak ada bagian belakang, tapi rupanya menuju bagian belakang itu berupa ruang terbuka dan cukup luas. Ada tangga lagi.  Dan sisi kiri dan kanannya banyak makamnya atau kuburannya.

Kuburan  di sisi Kiri dan dan Kanan

Nah, setelah menaiki beberapa anak tangga sampailah kita di tempat paling puncak. Kukira tadinya bisa melihat pusara atau batu nisan dari makam Sunan Gunung Jati, tapi ternyata tidak bisa. Jadi banyak orang yang berdoa hanya dibalik temboknya saja. Seperti ini:

Peziarah berdoa khusyuk

Bukan saja peziarah lain yang berdoa, rombongan Abah Alwi pun melakukan hal yang sama, berdoa menghadap tembok merah.

Abah Alwi dan Rombongan berdoa
Mengapa rombongankita berdoa menghadap tembok merah?
Nah, katanya kuburan atau makamnya Sunan Gunung Jati itu ada di dalam tembok merah itu. Saya tidak tahu jalannya kemana. Sayang memang tidak bisa melihat Batu Nisan atau kuburannya secara langsung padahal kita sudah sampai ke sini lhooo. Menurut teman saya yang sudah pernah berziarah  ke makam-makam Wali Songo bilang memang kita tidak akan bisa melihat makamnya secara langsung yang bisa dilihat itu katanya makamnya Sunan Muria. Meskipun begitu, katanya lagi pada waktu tertentu sang juru kunci membuka tempat yang sangat keramat itu.

Oh ya, sebelum memasuki kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati banyak sekali yang meminta sedekah. Tapi rombongan sudah diberitahu panitia sebelumnya bahwa jangan memberikan koin karena ketika memberikan pada salah seorang, maka yang lainnya akan mengejar terus. Dan ada lho yang sampai naik ke dalam bis. Nah, jangan heran, di dalam kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati pun ada banyak yang mengingatkan kita untuk bersodaqoh. Mereka adalah petugas penjaga makamnya sendiri ya kalau menurut saya.

Tersedia Baskom untuk bersodaqoh

Ya, pokoknya kita akan mudah menemukan baskom seperti di atas. Satu hal lagi sebelum saya menutup blog ini, menurut informasi yang saya peroleh, memasuki kompleks Pemakaman Sunan Gunung Jati ini kita harus melewati sembilan pintu. Namun sayang saya tidak memperhatikan atau pun menghitung berapa pintu masuk yang saya lewati. Tapi memang sangat panjang dan naik. Katanya konsep pemakaman ini adalah Mahameru. Artinya menempatkan pemakaman pada tempat yang paling puncak atau tinggi. Seperti teman-teman ketahui bersama hal ini mirip dengan Astana Giri Bangun tempat bersemayamnya jenazah Pak Harto dan Bu Tien yang dibangun di atas bukit atau tempat yang tinggi, dan konon itu adalah konsepnya Bu Tien Soeharto.

Ada satu hal yang sangat disayangkan terlewat ketika melihat kompleks Pemakaman Sunan Gunung Jati, yaitu lupa tidak melihat 7 sumur keramat. Hal ini karena saya tidak ingat atau karena panitianya juga lupa. Maklum banyak orang yang datang berziarah. Saya masih merasa belum puas. Karena belum melihat batu nisannya langsung. Jadi kurang merinding, hehehehehehe....

Walaupun begitu,  banyak sekali keuntungannya ikut Melancong ke Cirebon ini. Salah satunya saya tahu tentangg apa hubungannya kerajaan sunda pajajaran, Prabu Siliwangi dan Cirebon. Karena kalau keluarga besar saya bercerita tentang silsilah, saya hanya bengong. Tapi sedikitnya sekarang saya mengerti. Mudah-mudahan juga saya akan mendapatkan informasi yang gamblang mengenai silsilah kelurga besar. Inginnya mendapatkan informasi Silsilah itu dari keluarga besar Ayah dan Ibu semuanya lengkap ada. Sehingga kita tahu dan kenal siapa kita.
Mungkin dengan hal itu kita akan mencintai sejarah dan bersemangat untuk tetap melestarikan warisan sejarah. :D


4 comments:

  1. Ass,,,, Salam kenal,,,, itu pengalaman menarik sekali, sama halnya dg pengalaman saya, ketika itu sy bersama rombongan pergi ziarah ke makam sunan gunung jati,,,, tgl 31-12-2011, aku bersama rombongan berangkat ke cirebon bermaksud di mlm pergantian tahun ingin berdoa di makam sunan gunung jati,,,,, Alhamdulilah aku bersama rombongan bisa masuk sampai pintu terakhir dimana tempat makam sunan gunung jati,,,,, di mlm pergantian sy bersama rombongan yg terdiri dr 9 orang itu dg dipandu salah seorang juru kuncen,,, tak akan terlupakan seumur hidupku pengalaman terindah yg pernah aku alami,,,,, perlu anda ketahui jg bahwa pintu makam sunan gunung jati kata kuncen disana bahwa sudah 20 tahun pintu makam itu blm ada yg bisa membukanya, alhamduliliah berkat izin alloh rombongan kami bisa membuka pintu itu,,,, subhanalloh ,,,,,itu pengalam saya, mdh2 di balik keajaiban itu membawa berkah bagi rombongan kami semua,,, amien,,,,

    By; Erma Nurmaida, Am.Keb

    ReplyDelete
  2. Ass,,, salam kenal, itu pengalaman yg sangat menarik, sama halnya dg saya, wkt itu sy bersama rombongan yg terdiri dr 9 orang pergi berziarah ke makam sunan gunung jati pd tgl 31-12-2011, kita bermaksud di mlm pergantian tahun mau berdzikir di makam sunan gunung jati, alhamdulilah berkat izin alloh SWT, rombongan kami diperbolehkan utk msk ke makam sunan gunung jati, tepat jam 11 mlm kami dipersilahkan utk masuk ke dlm, pintu demi pintu kami lewati dg hidmat yg akhirnya sampai ke pintu terakhir, disanalah terbuka makam sunan gunung jati,,,, subhanalloh ,,,,,,, tak bisa sy ceritakan bagaimana di dlm sana,,,, Alhamdulilah rombongan kita bisa membuka pintu terakhir yg mana kata juru kuncen tsb setelah 20 th blm ada yg bisa membuka pintu tsb,,, Subhanalloh,,, atas izin alloh rombongan kami bisa berdzikir dimalam pergantian tahun 2012 tepat di depan makam sunan gunung jati,,,, Subhanalloh mdh2 keajaiban ini bisa membawa berkah bagi rombongan kami,,,, amien,,,, itulah pengalaman yg tdk akan kami lupakan,,,,,,

    By : Erma Nurmaida, Am.Keb

    ReplyDelete
  3. Beruntung sekali, saya hanya melewati semua pintu, tapi ketika sudah sampai di pintu terakhir tidak bisa masuk ke dalam kuburannya dan tentu saja otomatis batu nisannya saja tidak bisa dilihat. kita hanya berdoa di balik tembok merah. Ya, semoga berkah Tuhan Yang Maha Esa dilimpahkan untuk kita semua :)

    ReplyDelete
  4. alhamdulillah tapi pada hari minggu kemarin tanggal 09 Februari 2014 adalah pengalaman luar biasa, saya dengan 57 jamaah bisa langsung masuk ke makam sunan gunung jati dan melihat nisannya, ini berkat petunjuuk dan diantar oleh Pangeran Nurbuwat / pangeran Amar / sulthon saladin dari kerton kanoman ..luar biasa didlamnya sunyi senyap .. ketika semua orang dari berbagai kalangan akan masuk ke makam beliau kesulitan saya dan jamaah thoriqoh dan macan Ali bisa silaturrahmi kepada sang wali ...

    ReplyDelete