Darsem, picture taken from the newspaper |
Me: "Ternyata ya kasusnya Darsem menurut informasi yang saya baca di Twitter itu di angkat ke media oleh jurnalis arab, lalu ada seorang mahasiswa Indonesia yang membacanya, dan ini yang membuat pemerintah aware, jadi memang membaca itu sangat penting, coba kalau tidak ada yang tahu beritanya ...."
Nurul : "Kalau begitu kita ngliping saja yuk di Arab, nanti ada petugas pencari berita?"
Me: " Yuk, kita mengkliping di Kedutaan Besar Indonesia untuk Arab, nanti dapat bayaran"
Seperti itulah teman-teman obrolan ringan di pagi hari dengan rekan yang lainnya....
Nah, pertanyaannya adalah memangnya di Kedubes itu tidak ada yang mengkliping berita dari koran ya?
Ternyata, proses mengkliping itu sangat berguna.. kita bisa mendapatkan informasi mengenai berita yang kita inginkan.... kalau untuk Kedubes bisa berita mengenai keadaan pelajar Indonesia, TKI atau yang lainnya...
Dan yang paling penting dari itu semua adalah keberadaan si kuli tinta. Jadi, terima kasihlah pada Journalis yang telah membuat berita. Kita menjadi Aware tentang peristiwa yang sedang terjadi......
Saya tidak tahu mengenai kondisi di sebuah Kedutaan itu seperti apa.
Khan, kalau ada berita tentang permasalahan yang dihadapi TKI dan itu mencuat, seperti Darsem, pastinya Pemerintah bisa melakukan tindakan preventif, orang akan berempati yang pada akhirnya akan mewujdukan empatinya itu dengan membantu memberikan sejumlah uang untuk tembusan atau bayar diyat, seperti yang terjadi pada Darsem yang membawanya lolos dari Hukuman Pancung .............
No comments:
Post a Comment