Search This Blog

Sunday, May 20, 2012

Menelusuri Kali Besar Barat - Timur Sampai Jembatan Kota Intan

Thanks to KJB (Komunitas Jelajah Budaya) yang kemarin sudah ngajak kita menelusuri Kali Besar Barat -Timur sampai Jembatan Kota Intan dan menikmati pula bangunan tua peninggalan kolonial Belanda yang masih tersisa saat ini.

Kalau saja jadi pulang kampung maka tidak akan transfer sejumlah uang dan tidak akan pernah ada cerita hari Sabtu Sore dan bisa dipastikan sampai saat ini tidak tahu dimana letak Kali besar dan, toko merah dan Jembatan Kota Intan yang aku tahu ceritanya dari Majalah itu.

Setelah ke sana kemarin sore itu,  ohh terkejut sekali, ternyata Jembatan Kota Intan dan Toko Merah itu letaknya ada di belakang dari Taman Fatahillah lho... Hello, kemana saya aku :))

Jadi ya, kalau aku mau main ke Kota Tua itu biasanya mengunjungi Taman Fatahilah dan Museum yang ada di sekitarnya. Rutenya khan dari pertama kita berhenti di Halte Busway Stasiun Kota itu turun ke bawah jembatan lalu naik ke tangga atas sebelah kiri lalu belok ke kanan, sampailah kita di Museum Bank Mandiri. Dari Museum Bank Mandiri ini kita jalan saja lurus sampai ujung Museum Bank Indonesia lalu menyeberanglah dan sampailah kita di Taman Fatahilah Kota Tua. Oh ya Kawasan Kota Tua itu terbentang dari Glodok Pancoran, Museum Fatahilah hingga Pelabuhan Sunda Kelapa.

Tapi teman, kalau kita mau menelusuri Kali Besar Timur-Barat maka ketika kita sampai ujung Museum Bank Indonesia itu belok kiri jalanlah beberapa meter lalu nanti menyebrang ke kanan. Dari sini mulailah kita menelusuri Kali Besar Timur- Kali Besar Barat sampai Jembatan Kota Intan. Kalau rutenya  dari Museum Bank Indonesia maka bangunan-bangunan tua peninggalan kolonial abad 19-20 itu seperti Toko Merah adanya di sebelah kiri kita dan Kali ada di sebelah kanan kita.

Berikut ini saya perlihatkan Kali dan bangunan -bangunan tua itu.

KALI BESAR

RAHMI-KALI BESAR
Kali Besar Barat

Gambar di atas adalah Kali Besar Barat yang dekat degan Toko Merah. Sayang ya, kabel-kabel itu tidak tertata rapih dan membuat jelek pemandangan saja :))

Nah Kali besar ini dibangun oleh Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen, sebagai bagian dari Kota Batavia pada abad ke 17, arsiteknya Simon Stevnis.

TOKO MERAH

TOKO MERAH

Nah ini dia Toko Merah. Lagi-lagi kabel yang tidak tertata rapih. Mohon ya ditata ya.

Toko Merah ini bangunan yang sangat tua dan bersejarah dengan gaya rumah Belanda, Boer. Dibangun pada tahun 1730 oleh Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron van Imhoff. Berusia hampir 300 tahun atau berusia 282 tahun. Toko merah ini katanya bekas rumah tinggal elite zaman VOC. Beberapa Gubernur Jenderal VOC pernah tinggal di sini.
Mas Kartum dari KJB mengatakan bangunan ini kembar ya. Benar kok, Coba perhatikan saja, jumlah pintu dan jendela yang berada disisi  kiri dan kanan maupun atas kalau dibagi dua imbang jumlahnya.

KANTOR PAJAK

Bangunan Tua juga

Bangunan Tua Lainnya

Chartered Bank
Yup, gedung yang berkubah itu dulu adalah Gedung Chartered Bank of, India, Australia and China yang kemudian dinasionalsiasi dan digabungkan menjadi Bank Bumi Daya. Lalu disebelahnya itu adalah gedung Bank Of China.

Berdasarkan keterangan dari Mas Kartum dari KJB mengatakan Chartered Bank itu baru dinasionalisasi pada tahun 1964. "Bangunan yang lainnya dinasionaliasi pada tahun 1950an sementara gedung Charter Bank dinasionalisasi pada tahun 1964 karena pada tahun 1960 Presiden Soekarno fokus pada nasionalisasi peninggalan Belanda", tutur Mas Kartum.



Lihat pada Koridornya ya
Yup, pada gambar di atas coba teman-teman perhatikan ada koridornya bukan?
Berdasarkan keterangan Mas Kartum, memang pada awal abad ke 20 itu ada peraturan katanya gedung yang dibangun di sekitar Kali Besar harus dibuatkan koridor untuk pejalan kaki. Makanya kalau lihat Toko Merah itu khan tidak ada koridornya karena itu dibangunnya sudah lama.

Hotel Batavia
Ada yang tahu tahun berapa Hotyel Batavia ini dibangun?
Ya, jawabannya jangan tertipu. Hotel ini memang dibangun pada abad ke -20 atau tepatnya tahun 1995 dan memang arsitekturnya disesuaikan dengan bangunan disekelilingnya. Supaya Maching ya maksudnya. Konon kata Mas Kartum berdasarkan literatur, kira-kira letaknya keraton Jayakarta itu di sini. Oh ya Hotel Batavia ini persis letaknya di depan Jembatan Kota Intan ya.

JEMBATAN KOTA INTAN

Jembatan Kota Intan
Jembatan Kota Intan atau "Drawbridge", dulu jembatan ini bisa dibuka tutup dan ditarik ke atas sehingga terbuka dan bisa dilalui oleh kapal. Kata Mas Kartum, dahulu jenis kapal yang lewat ke sini itu bukan berdasarkan lebar atau besarnya tapi berdasarkan tingginya.  Jembatan ini menyambungkan antara Kali Besar Barat dan Kali Besar Timur Tapi Sekarang Jembatan ini tidak bisa dibuka tutup jadinya bisa kia injak.  Kalau Kali besar ini dahulu dilewati kapal artinya Kali Besar ini sebagai jalur transportasi. Dulu di tepi Kali Besar terdapat Dermaga untuk bongkar muatan.

Kira-Kira seperti itulah teman-teman Ceritanya.
Kalau teman-teman tinggaal di Jakarta ayolah datang ke sana. Tempatnya indah kok. Berjalan pun akan membuat kita puas. Kita akan bisa merasakan sesuatu yang berbeda, takjub pokoknya. Jangan Lupa bawa Kamera ya untuk mengabadikan moment. Mumpung Gedungnya masih ada nanti kalau sudah hancur khan menyesal  tidak bisa mengabadikan moment.

Oh ya tukh saya jadi kepikiran, tempatnya ini bagus lho untuk Prewedding, mau siang atau malam :)

NB: Tinggal di Jakarta tidak afdol kalau tidak mengenal Kota Tua :))


No comments:

Post a Comment