Selamat siang pembaca blog setiaku. Apa agenda weekend di hari Sabtu ini?
Nah, kalau saya ceritanya habis dari pernikahan teman kantor dan hadir ketika Akad nikahnya, pulang ketika akan resepsi. Memang moment yang paling sakral dan terbaik untuk dihadiri sih akadnya. Karena di dalam akad nikah itu ada ijab-qobul. Ketika wali dan calon mempelai laki-laki mengucapkan Ijab-Qabul dan sah berarti mereka sudah resmi lho menjadi suami istri. Selain itu ada Khutbah Nikah.
Kalau diperhatikan ya, pada beberapa moment Akad Nikah itu ada yang khusyuk ada yang kurang khusyuk atau kurang khidmat jadi terkesan kurang serius. Apa benar ya mereka itu menikah? apa mereka sudah mengerti artinya pernikahan itu? hehehehee..
Ohya begitu pun di dalam Ijab-Qabul. Ada yang lancar hanya satu kali ucap, ada yang dua kali baru sah dan ada juga yang harus latihan Ijab-Qabul dahulu. Berdasarkan pengalaman dari pernikahannya sepupu waktu itu, jadi ya ketika laki-laki akan mengucapkan Ijab-Qabul itu lebih baik jangan terburu-buru dan usahakan tetap tenang supaya pengucapannya tidak perlu diulang.
Ada satu hal lagi yang saya perhatikan dari moment Akad Nikah, yaitu mengenai Wali. Hari ini ketika menghadiri akad nikahnya teman itu saya dibuat terharu. Mengapa?
Ternyata yang menjadi wali alias yang menikahkan itu adik laki-lakinya yang masih muda.
Saya perhatikan ketika sang adik mengucap Ijab dan dalam hati berkata "Masih muda tapi sudah menikahkan kakaknya"... bagaimana ya perasaannya sang adik? Saya melihatnya dia khan masih ABG. waktu saya tanya saudaranya usianya masih 19 tahun.
Ketika selesai melaksanakan tugasnya sebagai wali pengganti ayahnya yang telah meninggal dia langsung diciumi ibunya berkali-kali. Bagaimana tidak terharu coba melihat adegan itu.
Tapi sayang ya, satu hal yang terlupakan dari Akad Nikah itu adalah soal Sighat Taklik. Kok tidak dibacakan ya. Sighat Taklik itu lho pembacaan isi buku nikah yang menyangkut hak dan tanggung jawab suami- istri. Lebih bagus itu dibacakan ya, supaya kita atau pengantin baru itu diingatkan sedari awal tentang hak dan tanggung jawabnya.
Jadi, inti dari cerita di atas adalah, Saudara kita khususnya laki-laki itu adalah sebagai Wali pengganti ayah ketika Ayah kita meninggal. So, jalinlah hubungan yang baik dengan mereka.
Saya jadi teringat nenek pernah bilang katanya ingatlah adikmu. "Ingatlah sama adikmu utamanya yang laki-laki karena dia itu sebagai pengganti Bapakmu nanti" ..... sekarang begitu meresapinya perkataan nenekku itu. Alhamdulilah hubunganku dengan mereka baik-baik saja kok.
Dan itulah mengapa pasangan suami istri ingin memiliki anak laki-laki dan anak perempuan. Rupanya salah satu alasannya karena mereka memiliki peranannya masing-masing.
Atas kejadian ini, saya akan tetap mendorong pernikahan adik saya semoga berjalan lancar. Menikahlah selagi Bapak masih sehat, masih ada mamah dan kedua nenek masih sehat. Doakan Ami semoga bisa dapat segera menyusul dan mendapatkan yang terbaik, Amien :)
NB: Semakin mengerti artinya keresahan orang tua ketika anak-anaknya sudah Matang dari segi usia khususnya :)
Nah, kalau saya ceritanya habis dari pernikahan teman kantor dan hadir ketika Akad nikahnya, pulang ketika akan resepsi. Memang moment yang paling sakral dan terbaik untuk dihadiri sih akadnya. Karena di dalam akad nikah itu ada ijab-qobul. Ketika wali dan calon mempelai laki-laki mengucapkan Ijab-Qabul dan sah berarti mereka sudah resmi lho menjadi suami istri. Selain itu ada Khutbah Nikah.
Kalau diperhatikan ya, pada beberapa moment Akad Nikah itu ada yang khusyuk ada yang kurang khusyuk atau kurang khidmat jadi terkesan kurang serius. Apa benar ya mereka itu menikah? apa mereka sudah mengerti artinya pernikahan itu? hehehehee..
Ohya begitu pun di dalam Ijab-Qabul. Ada yang lancar hanya satu kali ucap, ada yang dua kali baru sah dan ada juga yang harus latihan Ijab-Qabul dahulu. Berdasarkan pengalaman dari pernikahannya sepupu waktu itu, jadi ya ketika laki-laki akan mengucapkan Ijab-Qabul itu lebih baik jangan terburu-buru dan usahakan tetap tenang supaya pengucapannya tidak perlu diulang.
Ada satu hal lagi yang saya perhatikan dari moment Akad Nikah, yaitu mengenai Wali. Hari ini ketika menghadiri akad nikahnya teman itu saya dibuat terharu. Mengapa?
Ternyata yang menjadi wali alias yang menikahkan itu adik laki-lakinya yang masih muda.
Akad Nikah Rahma dengan Wali adiknya |
Saya perhatikan ketika sang adik mengucap Ijab dan dalam hati berkata "Masih muda tapi sudah menikahkan kakaknya"... bagaimana ya perasaannya sang adik? Saya melihatnya dia khan masih ABG. waktu saya tanya saudaranya usianya masih 19 tahun.
Ketika selesai melaksanakan tugasnya sebagai wali pengganti ayahnya yang telah meninggal dia langsung diciumi ibunya berkali-kali. Bagaimana tidak terharu coba melihat adegan itu.
Tapi sayang ya, satu hal yang terlupakan dari Akad Nikah itu adalah soal Sighat Taklik. Kok tidak dibacakan ya. Sighat Taklik itu lho pembacaan isi buku nikah yang menyangkut hak dan tanggung jawab suami- istri. Lebih bagus itu dibacakan ya, supaya kita atau pengantin baru itu diingatkan sedari awal tentang hak dan tanggung jawabnya.
Jadi, inti dari cerita di atas adalah, Saudara kita khususnya laki-laki itu adalah sebagai Wali pengganti ayah ketika Ayah kita meninggal. So, jalinlah hubungan yang baik dengan mereka.
Saya jadi teringat nenek pernah bilang katanya ingatlah adikmu. "Ingatlah sama adikmu utamanya yang laki-laki karena dia itu sebagai pengganti Bapakmu nanti" ..... sekarang begitu meresapinya perkataan nenekku itu. Alhamdulilah hubunganku dengan mereka baik-baik saja kok.
Dan itulah mengapa pasangan suami istri ingin memiliki anak laki-laki dan anak perempuan. Rupanya salah satu alasannya karena mereka memiliki peranannya masing-masing.
Atas kejadian ini, saya akan tetap mendorong pernikahan adik saya semoga berjalan lancar. Menikahlah selagi Bapak masih sehat, masih ada mamah dan kedua nenek masih sehat. Doakan Ami semoga bisa dapat segera menyusul dan mendapatkan yang terbaik, Amien :)
NB: Semakin mengerti artinya keresahan orang tua ketika anak-anaknya sudah Matang dari segi usia khususnya :)
No comments:
Post a Comment