Search This Blog

Wednesday, March 9, 2011

Mengenal Obat Antibiotik Generik

Ceritanya baru sembuh dari pilek dan batuk. Tepatnya ada sekitar satu mingguan.
Kemanakah saya pergi berobat jikalau sakit?
Ya, jawabannya adalah ke Poliklinik, selain gratis tanpa biaya administrasi, saya juga mendapatkan  obat gratis pula.
Kok bisa? tentu saja bisa terlebih lagi kita adalah pegawai  pemerintah ada layanan untuk pegawai.
Obat apa yang saya dapatkan?
Tentulah jawabannya obat generik.
kalau kita sakit tentunya tidak hanya satu macam obat yang diberikan kepada kita, jumlah obatnya tergantung dari jenis penyakit yang kita idap. Namun kali ini saya akan bahas obat antibiotik yang generik... saya tidak mengerti tentang antibiotik, tapi coba kita uraikan saja ya...

antibiotik pertama


Ya, boleh saya katakan selama saya kerja dan tinggal di batavia saya kenal dengan obat antibiotik ini (yang diatas), kalau tidak salah ini yang pertama kali saya konsumsi di Jakarta. Satu hal yang selalu dokter katakan kepada saya ketika memberikan obat antibiotik adalah harus sampai habis diminum. Nah, penglaman saya ketika minum obat antibotik yang mengandung Amoxicillin 500mg ini dengan label generik, saya sembuh..dengan kata lain seiring dengan habisnya obat antibiotik tersebut  (yang saya minum 3Xi sehari) sakit saya pun hilang hehehehe


antibiotik kedua

Gambar diatas adalah jenis antibioik kedua yang saya dapatkan di tempat yang sama dengan  obat antibiotik pertama. Tapi kali ini berbeda dokter yang memberikan resep tersebut. Obat antibiotik yang kedua ini mengandung  erythromycin 500 mg. Sama dengan yang diatas harus diminum 3XI sehari. Ada yang membuat saya aneh akan obat antibiotik kedua ini, yaitu dalam hal label generik. Pada obat tersebut tidak ada label generik. Dan ketika obat ini habis pilek saya tidak sembuh bahkan penyakit lain kambuh, yaitu batuk kering.. ya batuk karena gatal oleh dahak. Saya pun berniat untuk kembali lagi pada poliklinik yang sama. 

antibiotik ketiga


Akhirnya saya kembali pada poliklinik yang sama. Tadinya berharap tidak berjumpa lagi dengan dokter yang saya temui kemarin. Tapi memang sudah takdir akhirnya saya bertemu kembali dengan dokter itu. Saya pun mengatakan kepada dokter itu bahwa obatnya sudah habis tapi saya tidak kunjung sembuh malah tambah kambuh lagi satu penyakit.

Saya: "Dok, bisa kasih obat generik, biasanya kalau saya minum obat generik cocok, suka sembuh", sahut saya polos..
Dokter: "mana ada di sini obat selain generik, di sini semuanya obat generik", sahut dokter itu.
Saya: senyum dan bilang "oh begitu ya, soalnya di obatnya tidak ada label generiknya"
Dokter: "Kamu itu ya malah minta diturunin kualitasnya orang kalau sakit itu minta obat  berkualitas yang baik"
Saya: wkwkwkwkwkwk

Akhirnya saya diberi obat antibiotik ketiga seperti gambar di atas. Obat itu kandungannya ciprofloxacin 500 (tidak ada tulisan " mg "- nya), nah untuk obat ini saya hanya dianjurkan minum 2XI sehari...
lalu apa reaksi setelah minum obat ini..ya seiring dengan habisnya obat antibotik ini penyakitnya saya pun reda, akhirnya....hehehehe..

Saya tidak tahu obat yang apa yang sangat efektif dalam membantu penyembuhan, obat pilek kah? obat batukah atau antibiotik? berapa persen sih efektivitas obat antibiotik dalam menyembuhkan penyakit?? tentu saya tidak bisa menjawabnya...apakah kasus yang terjadi pada saya misalnya ketika meminum antibiotik jenis kedua kurang dosisnya sehingga saya tidak kunjung sembuh meskipun obatnya sudah habis? tentu saya tidak bisa menjawabnya...

Selama ini saya hanya tahu kalau yang dinamakan obat generik itu adalah obat yang ada label atau merek "generiknya" ternyata saya dapat informasi itu salah sesuai apa yang dokter itu katakan...dan saya mendapatkan informasi lain bahwa obat generik itu ada dua macam. Pertama obat generik yang berlogo dan kedua obat generik bermerk. Anehnya tidak ada istilah obat generik yang tidak berlogo dan tidak bermerk.(padahal ya obat generik yang saya dapatkan ada yang tidak berlogo dan tidak bermerk tuh seperti diatas).

Obat generik yang sesungguhnya adalah obat generik yang tidak mencantumkan merek, tapi hanya mencantumkan nama zat aktifnya misalnya dalam hal ini parasetamol. Obat generik yang tidak menggunakan merek inilah yang biasanya dijual dengan harga lebih murah. (Oh begitu ya)

Sementara itu, Obat Generik Berlogo (OGB) adalah istilah yang dimunculkan oleh pemerintah pada tahun 1989. Tujuannya adalah menandai obat-obat generik yang kualitasnya dijamin oleh pemerintah, yakni obat generik yang diproduksi dengan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).

Untuk mendapatkan info lebih lanjut  bisa dilihat di sini....

Saya masih tidak mengerti tapi setidaknya kita dapat gambaran sedikit mengenai obat generik..
pertanyaan saya sekarang adalah...kalau obat antibiotik pertama jelas ada logo "generik" nah yang kedua dan ketiga tidak berlogo "generik"....lalu pada antibiotik jenis ketiga ada nama MECOQUIN itu nama merek bukan? kalau Ciprofloxacin jenis kandungan zatnya bukan??? hohohohoho....

NB: yang tahu jawabannya silahkan menjawab pertanyaan saya dari awal... terima kasih saya ucapkan untuk kesediaanya membaca dan menjawab :D

No comments:

Post a Comment