Search This Blog

Tuesday, March 8, 2011

Semangat 45 Sang Nenek

Hm... saya hendak bercerita lagi teman.
Start diawali dari perjalanan pulang saya dari kantor malam ini.
Pulang dari kantor naik Kopaja 19 turun di terminal Blok M hendak berganti kendaraan. Tiba-tiba waktu akan mencari Metromini pandangan saya terhenti pada dua orang nenek-nenek yang sedang berjualan di pinggir terminal Blok M.



Dua Orang Nenek yang sedang berjualan Buah

Seperti yang bisa teman-teman lihat mereka berjualan dua orang. Buah-buahan yang dijual nenek itu ada salak, lengkeng dan jeruk. Melihat kedua nenek yang sudah lanjut usia itu saya pun langsung berinisiatif untuk mendekatinya. Saya hendak membeli buah salak.

"berapa nek harga salak ini", tanya saya
"14 ribu satu kilo", jawab nenek yang tidak berambut dan sudah bungkuk itu
"Manis enggak nek", tanya saya lagi
Nenek itu lalu mengupas satu buah salak dan memberikannya kepada saya untuk dicicipi.
Ternyata salaknya manis teman-teman. (walaupun tidak manis saya akan tetap membeli entah itu jeruk atau lengkengnya). Saya takjub melihat kedua nenek itu. Seharusnya diusia senja mereka  bisa istirahat dan menikmati hidup.
Saya pun beli satu kilo. Nenek yang bungkuk dan plontos itu kemudian membawa timbangan besi dan menimbang salak yang saya beli.
Oh lagi-lagi saya takjub, nenek itu sudah bungkuk tapi masih kuat untuk memegang timbangan besi bahkan menimbang salak. Saya jadi penasaran entah darimana mereka mendapatkan pasokan buah-buahan itu dan bagaimana caranya mereka membawa dagangannya ke Terminal.

"Nenek mengapa berjualan? dimana anak-anaknya", tanya saya...
Akh nenek itu tidak menjawab. Tiba-tiba saja seorang Bapak-bapak mengatakan kepada saya bahwa mereka berdua adik kakak dan sudah lama bahkan semenjak gadis sudah berjualan di Blok M, mereka tidak bisa bicara dalam bahasa indonesia.
'Di sini banyak yang melindungi mereka" bapak itu menambahkan informasi pada saya. 

Rupanya, ada pendapat dari bapak itu yang mental...waktu saya serahkan uang salak itu ternyata nenek yang tidak bungkuk bisa bebicara dalam bahasa Indonesia tapi mungkin terbatas ya...
Ketika mau pulang saya ajak kedua nenek itu di foto.
"Nek kita foto yuk", pinta saya
Nenek yang sudah bungkuk diam tidak ada masalah tapi nenek yang satu lagi mendekati saya, tanda keberatan untuk diambil fotonya.. lalu saya pun diam tidak menggerakkan lagi HP padahal saya sudah dapat fotonya secara diam-diam hehehe...

Nah, teman, seorang abang usia sekitar 35 tahun mengatakan kepada saya bahwa Orang Jawa itu memiliki pemahaman bahwa kalau di foto itu bisa mengurangi usia.. jadi itulah kiranya alasan mengapa nenek itu menolak untuk saya foto.  Apakah benar seperti itu teman-teman?
Oh ya abang itu juga membantu saya menanyakan kepada nenek itu apakah mereka benar adik kakak. Ternyata setelah dikonfirmasi oleh abang itu, kedua nenek itu bersaudara....
Susah mengorek informasi dari kedua nenek itu teman, karena saya tidak bisa bicara bahasa Jawa dan mereka terus saja berbicara dalam bahasa jawa.... tidak nyambung jadinya hehehe...
Satu hal lagi, kalau saya pergi ke Jawa, saya lihat memang perempuan Jawa ini tangguuh-tangguh. Mereka bekerja, entah suaminya dimana. Bahkan Nenek yang sudah tua pun masih sanggup untuk menggendong barang yang berat. Semangat kerja mereka masih 45 :) :)

Iba saya terhadap mereka... Ingat nenek sendiri tiap kali melihat orang seperti mereka. Untuk kedua nenekku yang masih hidup semoga selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan, kami cucu dan juga anak-anakmu mencintaimu :D

Untuk nenek yang saya jumpai itu semoga dagangannya laris ya dan bisa istirahat.


NB: serba salah kalau melihat hal yang mengibakan. Baiknya tidak menjumpai hal itu, tapi kalau tidak menjumpai berarti saya tidak akan berpikir heheehehe.................

2 comments:

  1. semangat hidup nenek itu....semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita yang muda muda agar tidak malas berusaha!!!!!


    hidup NENEK!!!!!!!

    i love my family

    ReplyDelete