Search This Blog

Tuesday, March 1, 2011

Payung Dari Jembatan Busway

seBox Payung


Ya, ceritanya sehabis pulang les malam ini seperti biasa saya melewati jembatan busway, dan saya lihat untuk malam ini berbeda dari malam-malam sebelumnya. Saya jumpai ada seorang pedagang payung dan seorang wanita muda yang sedang membeli. Terpikir oleh saya untuk melihat-lihat payung tersebut. Barangkali ada yang cocok mengingat payung yang saya miliki saat ini perlu ganti. Saya tanya bapak penjual payung itu harganya. Penjual itu bilang harganya ada yang Rp. 55.000; dan ada juga yang Rp. 30.000; Saya langsung melihat-lihat yang harga kedua. Hm.....ternyata model-modelnya pun menarik. Saya pilih satu yang bermotif binatang....hehehehe tadinya ingin warna merah tapi tidak ada...

Saya merasa penasaran mengapa bapak itu berjualan di jembatan. Lantas saya pun bertanya.
"Mengapa Bapak berjualan di sini", tanya saya.
"Ya kalau berjualan di toko mahal, harus bayar, ada sampai 5 juta untuk bayar sewa dan tidak mungkin juga saya menjual payung seharga Rp. 30.000", jawab si pedagang.
"Kalau berjualan di jembatan ini bapak harus bayar atau tidak?", tanya saya yang masih penasaran.
lalu Dia pun melanjutkan ceritanya. "kalalu jualan di jembatan seperti ini  tidak bayar tapi ada resikonya, kalalu ada petugas ketertiban harus lari karena bisa-bisa ditangkap bersama barang dagangannya", jawab bapak itu.

Ternyata ya, memang tidak boleh berjualan disembarang tempat.  Tapi bagi para pedagang itu artinya memanfaatkan kesempatan. Kalau beruntung ya, alhamdullilah, kalau lagi buntung ya bukan rezeki. Tapi saya bisa merasakan bahwa seorang pedagang itu, ketika ada orang yang membeli dagangannya, perasaannya pastilah senang luar biasa. Begitulah gambaran orang yang bekerja mencari nafkah  ada yang sampai harus kucing-kucingan dengan petugas. Tapi yang terpenting adalah bekerja dengan halal untuk menghidupi keluarga.
 

No comments:

Post a Comment