Search This Blog

Saturday, May 7, 2011

Mystery of Batavia

Mural Yang direfleksikan atau diproyeksikan  lewat layar
 Yup, ceritanya siang ini saya pergi ke Kota Tua. Ini untuk ketiga kalinya. Tujuan saya ke Kota Tua adalah untuk menemui Bapak Khasirun yang pernah saya wawancarai dulu. Tapi sayang Bapaknya tidak ada. Rekannya mengatakan hari Sabtu, dia off. Hari minggu baru  kerja. Hm, saya tidak puas kalau tidak bertemu dengan orangnya langsung, maka saya putuskan untuk kembali lagi ke sana kalau saya ada waktu lagi.

Karena sudah datang jauh-jauh tidak enak kalau harus kembali pulang. Makanya saya pun keliling-keliling dulu. Kali ini saya melihat museum Seni Rupa dan Keramik. Sehabis dari sana saya kembali lagi ke musem Fatahillah tapi sayang sudah tutup museumnya. Lalu saya perhatikan ada spanduk yang bertuliskan Mystery Of Batavia: The Interactive Epic Adventure. Dimulai dari Bulan Maret sampai Mei.

Nah, seorang bapak yang bertugas memberikan saya brosur. Setelah saya teliti ternyata, saya pernah melihat berita tentang Mural ini di TV. Saya putuskan untuk melihatnya. Ya kalau hari Sabtu, Mystery Of Batavia itu di mulai jam 16.00 WIB dan berdurasi selama 30 menit. Gratis ya... Kalau Hari Minggu dimulai jam 9.00 WIB ya...

Lalu, saya pun mengantri dan masuknya dari bagian pintu samping museum fatahillah karena pintu utamanya sudah tutup.  Sesampainya di bagian belakang Museum kita mengantri lagi dan menunggu panitia memulainya. Tiba-tiba ketika sedang mengantri itu, datang seorang yang membawa pedang berbaju hitam dan wajahnya ditutup...  seperti ini:
Orang ini datang dengan membawa "Pedang"
Sayang memang tidak ada buku pedoman yang diberikan kepada penonton. Jadi, saya menikmati saja apa yang ada dihadapan saya. Setelah yang bertopeng muncul maka datanglah orang ini :

Ceritanya nih orang punya mengundang penonton ke pesta majikannya
Jadi, orang yang berjubah merah itu, ceritanya punya majikan yang sedang merayakan pesta ulang tahun perkawinan dan kita sebagai penonton diundangnya. Nah, baru setelah adegan ini para penonton masuk ke dalam ruangan. Namanya ruangan ini:

Di dalam ruangan inilah pertunjukkan itu kami lihat dengan menggunakan layar untuk merefleksikan Mural
 Nah, bagaimana jalannya cerita Mystery Of Batavia itu? berikut video cuplikannya yang dapat dilihat teman-teman.














Berdasarkan informasi yang saya peroleh ternyata orang-orang yang bemain dalam pertunjukkan Mystery of Batavia ini dari Teater Koma. Oh ya acara ini juga disponsori oleh beberapa lembaga maupun Media.
Yang membuat saya tertawa adalah tokoh yang memerankan petugas keamanan hehehhehe..teman-teman bisa melihantya di Video itu.

 Nah, sekarang kita bahas sedikit tentang The Mistery of Batavia........

Petualangan bermula dari sini : Mural tak selesai dalam kamar rahasia Kota Tua. Ditemukan secara tak sengaja oleh sekelompok seniman Inggris dan Indonesia pada tahun 2010. Dari situ, selama setahun penuh, para kolaborator antar bangsa, lintas profesi dan multi generasi, yang terdiri dari seniman Inggris dan Indonesia, sejarawan, penulis, artis, animator, desainer game, dan aktor teater mencoba menerjemahkan misteri lukisan yang memotret penduduk multietnik Batavia di zaman pemerintahan Belanda ini.

Dan hasilnya adalah cerita petualangan detektif abad ke -19 yang melibatkan mitos Pedang Pangeran Jayakarta yang hilang. Pedang yang dipercaya membawa tuah tak terhingga pada sesiapa yang menguasainya atau menjadi penjaga kota dari segala malapetaka. Empat Tokoh bertemu dalam pusaran seteru. Apakah mereka yang akan menyeret Batavia pada bencana atau justru jadi penyelamat kota?

"Cerita silat peranakan gaya baru" ini akan dieksplorasi kembali dan disajikan dengan sentuhn kreativitas dan teknologi masa kini untuk generasi baru penikmatnya.  Dalam bentuk seni video mapping projection, interactive animated performance, komik digital, game online, dan permainan interaktif macam treasure hunt event. Ramuan multietnik ini tak pelak adalah pengalaman baru dalam menikmati seni dan benda peninggalan budaya bagi penonton abad ke 21!

Berikut Glosari atau keterangan dari beberapa istilah diatas: 
  1. Video Mapping Projection: proyeksi visual bisa berupa teks, foto, animasi, gambar bergerak, pada bidang bangunan apa pun. Elemen dan tekstur bidang ini dimanfaatkan seniman proyeksinya untuk mendapatkan sensasi visual yang baru, hingga tampak nyata dan hidup. Video mapping projection dikembangkan oleh para DJ video di klub-klub di Inggris dan Jerman sekitar tiga tahun lalu.
  2. Interactive Animated Performance: Seni pertunjukan yang melibatkan teknologi gambar bergerak, seni pertunjukan teater, dan interaksi aktif penontonnya. Penonton bukan cuma penikmat tapi juga partisipasi aktif dalam pertunjukan. (Oh ya interaksinya yang saya perhatikan itu ada waktu si lakon bertanya kepada pengunjung ada yang bawa bom?? kurang lebih seperti itu)
  3. Online Games : permainan digital yang bisa diakses/dimainkan di layar komputer lewat medium internet.

Seperti itu kira-kira penjelasnnya. Setelah selesai, kami lalu masuk ke dalam ruangan Mural yang asli.Tapi sebelumnya ingin saya katakan bahwa pertunjukkan itu tidak sampai finish ceritanya...tapi kita bisa membaca komi digitalnya di sini.....

Berikut adalah lukisan Mural Asli yang saya foto:

Diceritakan mereka sedang berpesta

Nah itu orang yang berpakaian  adat Jawa ceritanya seorang Wedana
Pada bagian atas lukisan ini terlihat sketsa yang belum diwarnai

Mural yang digambar di pojok

Nah, lalu sekarang pertanyaan yang mendasar adalah apa itu mural???
Yap, Mural itu adalah lukisan  dengan menggunakan media anorganik, misalnya, tembok, batu, batu bata dsb.

Mural yang digunakan pada pertunjukkan tersebut merupakan Mural hasil Karya Harijadi Sumodidjoyo.
Judul mural tersebut adalah " Situasi Batavia-Batavia pada kurun 1880 - 1920" dilukis Harijadi Sumodidjoyo, lahir di Ketawang, Kutoarjo pada 25 Juli 1919. Kadang - kadang tahun kelahirannya ditulis pada 1921. Itu dilakukan agar dia bisa masuk jadi Tentara Pelajar. Pelukis Otodidak ini memulai karir dengan jadi pembuat poster film yang diputar di Bioskop.

Mengaku memulai melukis pada tahun 1941, tapi pada tahun 1944 Bung Karno sudah membeli lukisannya. Bung Karno pula yang memintanya membuat relief antara lain di Bandara Kemayoran Jakarta dan Hotel Indonesia. Pada tahun 1965 Ia mampir ke Meksiko dan bertemu dengan Jose David Alfaro Siqueiros, pelukis realis kiri sekaligus seniman besar mural meksiko.

Pada tahun 1974, Pemerintah Jakarta meminta Harijadi dan pelukis S. Sudjojono membuat lukisan sejarah di salah satu ruang museum sejarah. Plafonnya Rp. 12 juta. Harijadi menerima tantangan itu, bahkan meminta lukisan dibikin di permukaan dinding seluas hampir 200m2, bukan di atas kanvas seluas 20 m2 seperti yang direncanakan. Pada Akhirnya Lukisan tak pernah selesai, karena dinding makin lembab dan cat tak bisa menempel. 

"Situasi Batavia-Batavia pada kurun 1880-1920" yang menggambarkan Batavia yang meriah dengan pasar dan pesta serta campur baur etnik Eropa, Tionghoa, Melayu, dan Arab. Lengkap dengan detail pakain, perhiasan, aneka panganan. Situasi sosial ditangkap lewat gambar para prajurit Belanda yang keras dan hukuman gantung di muka umum sebagai bagian dari upaya memelihara ketertiban sosial. Jika jeli, kita bisa menjumpai Stasiun Jatinegara, Harmoni, Kota dan Pelabuhan Sunda Kelapa dan Tanjung Priok, Pecinan, dan Pintu Gerbang Amstedam yang dirobohkan pada zaman kemerdekaan di dalam lukisan.

Note: saya perhatikan sepertinya sketsanya sudah selesai. Hanya saja coloring atau pemberian warna pada sketsanya itu yang belum selesai. Kalau saja lukisan Mural ini selesai, saya rasa hasilnya akan amazing. Karena "ada tembok yang bercerita sejarah"...sekarang juga bercerita tapi kurang jelas buat saya heheheh...

Bagi teman-teman yang ingin melihat pertunjukkan ini jangan khawatir masih ada sampai tanggal 15 Mei ya.... Ayo segera ke Kota Tua :))

 

No comments:

Post a Comment