Search This Blog

Monday, June 13, 2011

Iklan Enamel

Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.

Itu sebuah pepatah yang tepat untuk menggambarkan aktivitas hari Sabtu yang lalu. Ya, sebelumnya saya sudah posting mengenai sebuah Dance yang saya saksikan. Nah ceritanya sebelum pertunjukan Dance itu dimulai, saya terlebih dahulu menyaksikan sebuah pameran iklan enamel pada zaman dahulu tepatnya pada masa penjajahan Belanda.

Nah, pamerannya sendiri diadakan di ruangan bawah dari pertunjukan Dance, masih di Erasmus Huis ...
Sebenarnya saya sudah lama merencanakan ingin melihat pameran iklan enamel yang dimaksud. Info mengenai pameran enamel ini saya dapatkan dari sebuah brosur ketika saya menonton teater Visa di Salihara. Jadi ya,  publikasinya sudah sampai ditangan saya.

Akhirnya, pertunjukan tari bisa saya saksikan dan pameran pun bisa saya nikmati pada saat yang bersamaan.
Jadi, pameran Enamel ini bertajuk "Lapisan Sejarah Periklanan Modern di Indonesia"...
Pameran ini memungkinkan kita melihat teknik pemasaran di masa lalu, khususnya pada periode akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20...

Enamel advertising merupakan jenis medium periklanan yang dikenal luas di Eropa sudah  sejak akhir abad ke-19 dengan kata lain merupakan produk Eropa.  Enamel adalah papan iklan yang pembuatannya bukan dari logam yang kemudian dicat. Tapi logam yang dilapisi keramik dan pembakarannya seperti keramik. Atau bisa juga diartikan sejenis poster yang menggunakan bahan dasar metal (besi baja keras). Di atas bahan itu kemudian digambari atau dibubuhi tulisan dengan cat yang tahan cuaca.

Bagaimana cara pembuatan Enamel ini? 
Nah, setelah saya  googling, saya mendapatkan informasi seperti ini:

Pembuatan iklan enamel harus dilakukan secara khusus, diawali dengan pengaplikasian desain menjadi stensil (alat merekam) atau screen per-warna (disesuaikan oleh desain) kemudian disablon ke lempengan besi dengan penggunaan cat bakar atau cat khusus enamel (berbentuk butiran atau cairan) dan dipanaskan dengan temperatur tinggi antara 760°C – 850°C. Proses sablon dan pemanasan dilakukan berulang-ulang menurut desain (warna) yang ingin dihasilkan, diawali dari warna cerah / kuat karena paling banyak menerima pembakaran dan diakhiri dengan warna lembut untuk menghindari warna akan pudar atau hilang.
Iklan enamel memiliki ketebalan 2-3 milimeter, dengan karakteristik warna yang sangat kuat serta tahan lama. Pada banyak iklan enamel, warna pada desain ditandai dengan adanya tekstur yang menonjol dan jika dipegang atau diraba akan terasa pembedaan warnanya.

Berikut saya perlihatkan foto-foto dari Iklan Enamel yang saya ambil dari pameran di Erasmus Huis.

Beberapa enamel rokok, tembakau dan Cerutu



Tembakau Cap Boelan Binatang, tapi itu modelnya pakai kopiah mirip santri


Yup, jadi kita bisa melihat dari gambar di atas itu iklan enamel  rokok, tembakau dan cerutu.... ada yang bermerk, Priyayi, ada yang bermerk Boelan Bintang dan ada juga Van Nelles dan juga merek yang lainnya.
Saya tidak mengerti mengapa ya tembakau Merek Boelan Bintang itu gambarnya bisa diidentikan dengan seorang muslim (santri-red)...hmmmm padal sesuatu yang berhubungan dengan tembakau, rokok dsb.. itu sangat sensitif...bagaimana ya tanggapan dari para ulama mengenai itu.. sekarang khan kalau kita melihat kemasan rokok hampir tidak ada orangnya..kecuali iklan di TV atau billboard..... etc...tayangan iklan itu pun sekarang terikat dengan beberapa ketentuan dan kalau kita perhatikan lagi sebuah iklan rokok itu tidak lagi memperlihatkan wujud rokoknya... kecuali diakhir iklan itu disebutkan mereknya.....
Ya mungkin inilah perbedaan iklan yang dulu dengan sekarang.




Rokok Bermerk Prijaji...coba ada bagaimana tanggapan kaum priyayi mengenai hal ini?

Dan itu ada rokok yang bermerk Priyayi.. pertanyaan saya adalah bagaimana dulu ketika membuat konsep iklan ini apakah harus minta ijin dahulu misalnya karena akan memakai istilah priyayi dan juga  atribut keraton/kerajaan.... apakah golongan priyayi itu ada yang melakukan protes atau tidak....hmmmm... tapi menurut saya iklan enamel ini sebuah inovasi yang tidak bertahan lama.....tapi wujudnya awet.

Nah, selain itu ada juga iklan enamel Susu cap beruang....

Susu cap Beruang: model babynya lucu ya 

Hm, ingat susu cap beruang saya teringat nenek jadinya. Ya, nenek saya suka sekali minum susu cap beruang itu. Sekali, saya pernah mencoba dan rasanya pun tawar. Susu bukan minuman favorit saya, tapi saya tahu manfaatnya. Oleh karenanya, saya tidak bisa selamanya tidak minum susu heheehehehe..........dan ternyata susu beruang ini sudah exist ya dari dulu....

Odol ...
Saya selalu sangsi, setiap kali akan memakai istilah odol. Apakah orang akan mengerti dengan istilah odol. Karena perasaan saya mengatakan itu adalah orang "sunda". Tapi setelah melihat pameran ini, istilah odol ternyata sudah terpublish lama...bahkan menjadi istilah umum. Ya, karena istilah Odol itu  menunjuk pada semua jenis/merek pasta gigi hehehe.... apapun merknya, itu adalah odol/pasta gigi.

wow ada Mentega Blue Band
Ada Bayer, Listerine dan Brylcreem

Sudut Di Ruang Pameran

Enamel ban mobil nih

Enamel Obat nyamuk
Yup, sekarang obat nyamuk jenis ini sudah tidak praktis lagi....hmm saya sekarang jarang menemukannya.... apa masih ada? sekarang khan sudah ada obat nyamuk elektrik.

Iklan Bank
Papan Peringatan
Unik dan lucu kalau membaca  ejaan zaman dulu, OE dibaca U... dan Di  Larang, nulisnya dipisahkan.....entahlah saya kurang tahu bagaimana dengan tulisan atau ejaan bangsa lain. Apakah sama dengan kita, memiliki perubahan?

Dan menurut informasi yang saya dapatkan, enamel yang dipamerkan di Erasmus Huis ini koleksi dari
Hadi Sunyoto dan Hauw Ming. Bahkan sekarang sudah jaranag. Katanya sih enamel ini dulu ada orang yang memborong sampai bertruk-truk dan dibawa keluar....

 Enamel sebagai medium iklan, memang akhirnya punah. Kalah oleh kemeriahan, kemurahan dan kecepatan teknik cetak offset. Secara nyaris serentak di seluruh dunia, di saat perang dunia II, enamel iklan ikut musnah, karena segala jenis metal dan fasilitas industrinya harus dikerahkan untuk melayani perang.

Note: Jadi, melihat pameran enamel itu, ya kita bisa mengetahui mana produk yang memang telah ada sejak lama dan sampai sekarang masih eksis.  Bahkan untuk produk yang kualitasnya baik menjadi list pertama setiap kita mau belanja....melihat pameran enamel ini bukan hanya kita mengetahui teknik pemasaran tapi juga perubahan dalam segi tata bahasa.....dan memang memiliki hobi itu terkadang masuk kedalam klasifikasi tertentu, bahkan boleh dikatakan hobi itu "mahal" tapi kepuasanlah yang akan kita dapatkan...dan itu tidak bisa dinilai dengan uang. Barang yang dulu tidak begitu bernilai sekarang malah nilainya sangat tinggi....begitulah kelangkaan, kepunahan dan memiliki hobi itu sesungguhnya mengasyikkan.....hehehehe... terlebih hobinya yang masih affordable.....

Oh ya Info tentang iklan enamel bisa didapatkan di sini dan di sini
Pameran ini gratis dan masih ada sampai tanggal 17 Juni 2011

No comments:

Post a Comment