Search This Blog

Friday, June 17, 2011

Kantor Pos Harus Ada Di Perkantoran

Kantor pos yang saya jumpai


Yup, ceritanya pagi ini saya hendak kirim paket untuk orang tua. Paketnya sendiri sih isinya hanya oleh-oleh waktu saya tugas ke Padang... makanan memang yang dikirim, walaupun kita bisa mencari hal yang serupa dengan keripik singkong balado, tetapi rasanya kurang maknyus kalau kita tidak membawa langsung oleh-olehnya dari tempat asalnya langsung.

Ya, oleh-olehnya sendiri adalah keripik Balado Christine Hakim.. Saya belinya sih, di Bandara Minangkabau. Itu pun memang karena hanya punya waktu ketika pulang.

Oleh-oleh khas Padang :)


Di Bandara itu, ada dijual satu kardus yang isinya tujuh bungkus keripik balado. Seharga Rp. 130.000 ya kurang lebih seharga itu. Tapi, seseorang menyarankan saya untuk tidak membeli keripik yang sudah dimasukin ke dalam kardus. Melainkan beli yang baru saja. Artinya kita sendiri yang pilih keripiknya sebelum dibungkus atau dimasukan kedalam kardus.

Ternyata kalau kita membeli satuan itu harganya mahal, satuannya seharga Rp. 30.000,- belum lagi mereka menghargakan kardus itu Rp. 15.000,- hmmm..tapi kalau beli yang sudah jadi, kita tidak tahu kondisinya.

Lanjut ceritanya, saya tidak beli banyak, hanya beli 5 bungkus plus 2 bungkus makanan yang lain dari bahan serupa, singkong. Kalau menurut saya seperti lanting sih...

Nah, hari ini saya baru bisa mengirim oleh-oleh itu untuk orang tua yang memang telah dibagi dua. Karena akan mengirim paket, maka pagi ini pun saya pergi ke salah satu kantor pemerintah di jalan Prapanca. Saya pergi dari Blok M ke sana jalan kaki. Karena saya tidak sabaran untuk menunggu kopaja. Itung-itung olahraga pagi lah ...

Akhirnya saya pun sampai di kantor pemerintah itu. Tapi sayang posnya belum buka. Yup, jadi ceritanya pos itu pindahan dari pos dekat kantorku. Dia pindah ke kantor yang lebih besar. Satu jam  menunggu petugasnya.. Tapi sayang, setelah petugasnya itu datang, dia katakan tidak bisa melayani, karena memang ada yang rusak dengan fasilitas layanannya.

"Oleh karena itu mbak saya datangnya siang, karena memang tidak ada kerjaan", ujar salah seorang petugas...

Saya kecewa sekali berarti satu jam ini saya sia-siakan... Petugas itu tanya alamat kantor aku. Karena memang aku minta petunjuk kantor pos yang dekat dengan kantor.
Ketika  dikatakan kalau kantor saya di Jalan Raden Patah, dia bilang kantor pos atau perwakilan pos juga ada di salah satu instansi pemerintah yang dekat dengan kantorku.

"Ya di sana ada juga posnya, tepatnya dibagian setumnya" ujar dia.

Saya pun pergi dengan ojeg menuju kantor yang memang letaknya dekat dengan kantor. Ketika sudah sampai, saya langsung menuju Setum. Tapi salah seorang pegawai di sana mengatakan bahwa pegawainya belum datang dan baru buka jam sepuluh. Saya kembali kecewa. Diputuskanlah untuk kembali saja agak siangan sebelum pukul dua siang.

Jam satuan saya kembali ke setum untuk kirim paket. Petugasnya ada. Tapi setelah melihat paket yang akan saya kirim dia menolak. Alasannya ya karena paketnya besar.
Saya benar-benar tidak mengerti dengan alasan penolakan mereka. Apakah mereka tidak punya layanannya untuk pengiriman paket? Jelas saya tidak tahu. Tapi sebenarnya khan kalau menurutku, paket itu tidak dikirim langsung oleh mereka, namun pastinya ada yang mengambilnya dari pusat untuk kemudian dikirim ke alamat yang dituju.

Hal yang paling bisa saya terima adalah nasihat dari petugas itu, bahwa paket tidak boleh dibungkus pakai koran. Bisa dibungkus oleh kertas apa saja asal jangan koran. Saya waktu itu membungkusnya pakai kertas koran karena terinspirasi oleh teman :)

Nah, saya pun lalu membeli kertas kado di Koperasi mereka. Lalu memutuskan untuk mencari kantor pos yang lain. Dan diantar lah saya dengan bajaj itu. Supir bajajnya menyarankan untuk ke Kantor Pos Santa saja. Saya pun mengiyakan.

Beberapa menit kemudian saya tiba di kantor pos. Dan karena kantor pos utamanya sedang direnovasi, maka seperti terlihat digambarlah keadaan kantor pos temporarinya.
Tiba di depan pos itu, saya katakan pada petugas pos itu kalau saya hendak mengirim paket. Dan syukurlah, lega hati ini bahwa mereka welcome ... Artinya menyambutnya dengan baik...
Hal kemudian yang saya tanyakan adalah mengenai bungkus kado. Dan petugas itu rupanya memiliki jawaban yang sama dengan petugas sebelumnya. "Boleh menggunakan kertas apa saja, selain koran", ujar petugas pos itu.

Paketnya kemudian ditimbang. Dan saya pilih yang paket murah saja, dan kena charge sekitar Rp. 16.000,- karena belum sempat mengganti bungkus paket itu dengan kertas kado yang telah dibeli tadi, maka saya pun harus menggantinya. Tapi berhubung petugas itu mau membantu untuk membungkuskannya jadi saya tidak perlu kerja dua kali..

Duh, senang sekali rasanya ada yang mau membantu saya tanpa pamrih heheh . Sewaktu saya mau pergi, petugas itu katakan untuk sering-sering kirim paket melalui posnya. Hmm, hal ini berbeda sekali ya dengan yang sebelumnya heheee...

Nah dari kejadian ini ada beberapa hal yang ingin saya tegaskan kembali :
  1. Kantor Pos itu penting.
  2. Layanan pos itu harus ada disetiap instansi atau kantor. Dan jangan khawatir bahwa tidak akan ada orang yang kirim paket.. Atau apapun itu. Saya rasa dengan aktivitas perkantoran yang rutin, pasti akan ada jasa yang menggunakan pos. Walaupun tidak ada yang kirim paket tapi toh, mungkin saja ada orang yang hanya mau membeli perangko. Pastinya ini ada. 
  3. Berdasarkan pengalaman saya beberapa waktu yang lalu, dapat saya katakan kembali bahwa tidak diprebolehkan untuk mengirim makanan cair bahkan jeli pun tidak diperbolehkan. 
  4. Jangan menggunakan kertas koran untuk membungkus paket, tapi gunakanlah kertas yang lebih lazim.
  5. Tentukan jenis paket pengiriman mau yang cepat atau lama, yang mahal atau murah. Sesuaikan dengan urgensinya.
  6. Simpan slip bukti pembayaran paket. Apabila sewaktu-waktu diperlukan ya ...
Dan akhirnya saya katakan selamat menggunakan jasa layanan pos ya :)


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

No comments:

Post a Comment