Search This Blog

Wednesday, January 5, 2011

Rp. 2000; Dimataku

Hmm, ceritanya saya habis menyortir uang yang baru saya ambil dari bagian keuangan. Nah, dari sejumlah uang yang tidak perlu saya beritahu berapa nominalnya itu saya temukan ada uang receh Rp. 1000 (seribu rupiah), yang masih dalam kondisi yang bagus. Bagi saya uang yang masih dalam kondisi yang 100% utuh dan belum ada minyak apalagi jejak tangan dan tulisan-tulisan "kreatif" harus saya pisahkan dan masuk dalam kumpulan uang yang diistimewakan. Ketika saya memasukan uang seribu rupiah yang masih dalam kondisi yang bagus serta belum ada lipatan saya kemudian menatap uang receh Rp. 2000; yang juga kondisinya masih utuh.

Rp. 2000; masih dalam kondisi yang bagus
 Aih senang sekali ya kalau mendapatkan uang yang kondisinya masih bagus, tidak lecet-lecet, seperti baru diambil dari PERURI hehehehe....adalah rasa sayang untuk membelanjakannya atau untuk dipakai bayar Metromini. Oleh karena itulah  saya terkadang memuseumkannya dulu. Saya senang memeganginya, menyimpannya lagi, mengeluarkannya lagi untuk selanjutnya saya pegang lagi saya pandangi lagi. Seperti itulah kira-kira perlakuan saya hehehhe. Kalau sedang dalam keadaan mendesak pastilah mau tidak mau uang yang dalam kondisi bagus  itu  saya pakai. Intinya saya senang dengan uang yang kondisinya masih bagus, Pastinya juga dengan Anda bukan? dan saya paling tidak suka kalau diberi kembalian yang lecek apalagi sobek dan disolasi. Hal ini sudah saya bahas di blog saya ..Di sini.  ya, saya pun mengerti kalau uang itu berputar, ya jadinya banyak  terkontaminasi hehehhe...

Dulu, sewaktu masih tinggal di Parisj Van Java saya pernah mengoleksi uang yang kira-kira akan ditarik dari peredaran. Misalnya uang sepuluh ribu kertas yang bergambar R.A. Kartini dan uang seribu kertas yang ada lompat batu pulau nias, juga uang lima ratus kertas yang bergambar orang utan, tapi saya hanya mengoleksinya satu saja. saya lupa dimana menyimpannya sepertinya masih ada di dalam dompet yang saya tinggal di kosan Adek. Oh ya uang seratus ribu juga yang bergambar bunga berwarna merah dari plastik hampir akan saya koleksi karena sebentar lagi akan dhilang dari peredaran tapi dikarenakan kebutuhan yang mendesak  uang itu saya pakai juga. Duh, kalau saja punya cadangan yang banyak pasti sampai sekarang masih ada awet itu uang.

Sekarang kembali lagi ke uang receh pecahan Rp. 2000;
Ya, harus saya katakan diantara uang recehan antara Rp. 100; samapai Rp. 5000; saya menilai bahwa uang pecahan Rp. 2000; itu sangatlah special bagi saya. Mengapa? karena Rp. 2000; itu simple hanya satu lembar dan saya sering menggunakannya untuk bayar transport Metromini. Merupakan kebiasaan saya ketika akan pergi ke Kantor pasti saya mencari uang pecahan Rp. 2000; untuk saya pisahkan dan nanti  saya bayarkan ke kernet Metromini. Mengapa bukannya uang pecahan Rp. 500, atau Rp. 1000; untuk bayar Metromoini? ya itu tadi alasannya mereka kurang seksi, karena kalau harus bayar dengan menggunakan uang Rp. 500, berarti kita harus menyiapkan Rp. 1500; lagi karena transport Metromini itu Rp. 2000; hehehehehe. Jadi, saya senang dengan pecahan Rp. 2000; Simple dan hanya selembar dan untuk transport  di Batavia ini pakai Kopaja dan Metromini jauh dekat Rp. 2000; ...bisa dibilang seperti itu. Hal ini berbeda dengan transport di Paris Van Java dimana ongkos itu tergantung dari jarak jauh dan dekat tujuan. Jadi, segala macam bentuk pecahan uang receh harus disiapkan.

NB: Tapi kalau mau hang out atau window shopping jangan bawa Rp. 2000; saja ya bawa pecahan yang paling besar hehehehe

No comments:

Post a Comment