Search This Blog

Saturday, January 22, 2011

Terror Di Hotel

Yup, cerita ini memang masih ada kaitannya dengan Raker yang saya ikuti hari Senin-Rabu lalu. Walaupun agak telat tapi tidak mengapa yang penting saya bisa sharing. Sesuai dengan judul Blog saya di atas "Terror Di Hotel" maka ceritanya pun akan berkaitan dengan Hotel dimana saya menginap. Awal mula kejadian terror itu sebenarnya hari Selasa tapi bentuk gangguan itu sudah ada ketika hari Senin dini hari. Saya dengar bunyi telepon berdering tapi teman saya yang ketika itu sudah bangun dan sedang mengetik tidak mengangkatnya. Lalu, ketika saya tanya dia tentang telepon itu, dia katakan merasa takut karena di jam-jam yang tidak lazim sudah ada yang nelepon. Nah, kemudian waktu saya tugas di hari pertama teman saya sesama petugas registrasi mengatakan bahwa dia juga terkena terror yang sama, tapi yang berbeda adalah dia angkat telepon itu dan ketika diangkat kemudian yang terdengar adalah bunyi tertawa dari si penelepon. Mendengar pengakuan dari teman saya itu, beruntunglah kami tidak mengangkatnya.

hati-hati bisa jadi anda kena terror atau jail



Hal itu terjadi di hari Senin. Kalau di Hari Selasa, waktu itu lagi masuk ISHOMA, saya pun masuk ke dalam kamar hendak sholat zuhur dan tiba-tiba saja telepon saya berdering, saya dengar suara si penelepon seperti ini:

Penelepon: dengan sri?
Saya : Ya betul
Penelepon : Sri di kamar berapa?
Saya : ????!!!

Telepon itu memang saya angkat takutnya itu telepon dari rekan saya. Dan setelah saya angkat telepon itu untuk sesaat saya tutup lagi. Saya dengar suara itu adalah suara laki- laki, terdengarnya lemah gemulai ya suaranya hehehehe....setelah menerima telepon itu saya cerita kepada teman sekamar saya lewat BBM, karena ia sudah kembali ke kantor lagi dan memang hanya bertugas sebagai MC di hari pertama saja. Teman saya malah tertawa dan mengatakan bahwa itu dari fans....wah, mendengar respon dari teman saya akhirnya saya yang tadinya ketakutan bisa tertawa. Heran saya, mengapa ada orang yang nelepon ke kamar saya dengan menyabut nama saya? Dari mana dia tahu nama saya? Siapakah dia? Masa dia tanya lagi no kamar kalau dia bisa nelepon. Bukannya untuk no telepon itu memang sama dengan no kamarnya? Mengapa nanya lagi???

Terror itu merupakan terror pertama yang menakutkan bagi saya. Karena selama saya bertugas dan bermalam di hotel, teman-teman saya tidak ada yang sejail itu. Jadi, menurut pendapat saya, hentikanlah terror atau kejailan semacam itu. Karena bisa berdampak negatif untuk hotelnya sendiri. Bisa menjatuhkan citra hotel. Karena orang merasa tidak nyaman dan aman untuk menginap di sana. Sayang khan kalau kehilangan pelanggan.

Oh ya satu lagi, saya dengar cerita dari senior yang katanya mendengar bunyi suara dari sebuah kamar. Itu bukan suara setan ya, atau suara terror tapi itu suara dari sepasang manusia yang sedang "beraktivitas" di dalam kamar. Ya, memang saya tidak mendengar langsung tapi memang fasilitas kamar yang kita pakai itu tidak kedap suara alias bisa tembus suara. Bahkan dindingnya juga ada yang bukan dari tembok. Ketika saya pukul pun bunyinya nyaring. Sepertinya dari triplek... Jadi, kalau anda ingin berbulan madu, pilihlah hotel yang bagus kualitasnya atau kalau pun harus memilih hotel yang fasilitasnya kurang, coba untuk di kontrol agar tidak mengeluarkan bunyi yang meresahkan hehehehe (akh akh Rahmi Rahmi, emang bisa???? Coba tanya orang yang sudah berpengalaman xixixixixixi)

No comments:

Post a Comment