Yup, sebelumnya saya ingin ucapkan Selamat Tahun Baru 2011 ya untuk anda yang saya sayangi yang saya kenal maupun tidak saya kenal di seluruh Dunia. Jangan lupa bahwa ada yang bernama Rahmi di dunia ini hehehehe. Seperti yang teman saya katakan kepada saya bahwa tanpa adanya tahun baru berarti tidak ada momen untuk melakukan refleksi sekaligus menetapkan target. Ya, bagi saya pribadi saya mererspon pergantian tahun ini flat alias datar-datar saja. Tapi bukan berarti tidak menetapkan target. Target pastinya ada. Tapi sekarang ini saya tidak hendak membahas target atau resolusi ya. Saya pada kesempatan ini ingin sharing dengan Anda yang merasa sebagai pembaca Blog setia saya tentang aktivitas saya di hari pertama Tahun 2011.
Hehehehe, ternyata kita sekarang sudah berada di tahun baru 2011 ya Teman!
Baiklah saya lanjut ceritanya, mengawali aktivitas di hari pertama saya ada schedule untuk menonton sebuah pertunjukan Musikal, lengkapnya "Musikal Laskar Pelangi" jam 14.00 WIB di TIM alias Taman Ismail Marzuki. Tapi sebelum pergi ke sana saya ada acara lain. Sebenarnya ini acaranya teman saya. Dia meminta saya menemaninya untuk membeli training di Pasaraya. Saya pun menyanggupinya. Janji pun dibuatlah, kami bertemu di Pasaraya sekitar pukul 10.00 WIB. Akhirnya saya pun bertemu dengan teman saya di tempat yang sudah kami sepakati.
Pertama kali saya datang ke "mall" itu, mata saya langsung tertuju pada sekumpulan tas yang didisplay. Duh, kok ada tas yang warnanya sungguh eye catching sih, yang mana lagi kalau bukan warna merah yang notabene adalah warna favorit saya, Hidup Merah! Nah, tanpa pikir panjang sudah dipastikan saya akan mengeluarkan kartu debit saya nih, maaf ya bukan kartu kredit, karena saya belum punya itu. Saya sebenarnya membeli tas itu karena saya butuh serep alias pengganti untuk tas saya yang hanya tinggal menunggu hitungan detik untuk putus talinya itu. Maklumlah suka saya peuleuteur terus (pakai terus tanpa ganti atau tanpa selang seling pakainya)..jadinya cepat rusak dan tekadang saya bawa barang bawaan yang memaksakan beban tas .
Singkatnya saya sudah selesai dengan tugas belanja saya. Nah, sekarang tinggal gilirannya teman saya. Pertama, dia pun tergoda akan kilauan Bross yang didisplay di lantai Ground itu. Setelah dapat Bross, dia pun tergoda untuk melihat anting-anting. Akhirnya dia beli anting itu. Perburuan pun dilanjutkan, sekarang adalah target utamanya. Yaitu mencari training. Lama teman saya mengubek-ubek training itu. Karena dia harus sesuaikan dengan ukurannya. Menurut saya dan memang diperkuat SPGnya trainingnya sisa alias stock lama. Jadi, ukuran tertentu ada yang habis. Tapi alhamdulilah dia pun dapat jua. Ya, maklumlah teman saya itu senang olahraga jadi harus punya stock banyak. Saya sih, belum ada niatan untuk membeli training, karena masih ada yang bisa diandalkan meskipun satu biji lagipula frekuensi olahraga saya minim. Biasanya saya olahraganya hari minggu saja itu pun hanya jogging atau jalan saja beberapa putaran di Taman Ayodya.
Dengan didapatnya training oleh teman saya itu berarti petualangan kita di Pasaraya selesai sudah. Sekarang tinggal menuju Taman Ismail Marzuki. Tapi, tunggu dulu, berhubung jam sudah menunjukkan waktunya sholat Zuhur, jadi kita memutuskan untuk sholat di sini saja (Pasaraya-red). Weits, sebelum lupa ada yang ingin saya bilang bahwa window shopping atau pergi ke mall itu ya penuh dengan godaan. Bagaimana tidak, saya tergoda dengan furniture yang didisplay di sana. Duh, andaikan saya sudah punya rumah. Akan saya beli hal-hal yang menarik hati saya itu. dicicil istilahnya. Tapi sekarang ini saya tidak bisa, walaupun bisa tidak ada tempat untuk menampungnya. Kosan saya kecil. Sekarang saja saya merasa "pengap" karena barang saya semakin bertambah hehehehe....
Baiklah kita lanjut lagi ceritanya. Tibalah saya dan teman saya itu di Gedung A Lantai 5 Pasaraya, dimana mesjid itu terletak. Saya perhatikan setiap sign yang ada di sana. O....ternyata nama mesjidnya adalah ALatief.
Pertama kali saya melihat Mesjid itu, takjub saya. Lantas saya berpikir ini mesjid di dalam Mall atau di luar Mall layaknya mesjid yang memiliki halaman yang luas...maklum saya pertama kali Sholat di sana. Kalau saya pergi sendirian ke Mall itu tidak pernah lama-lama. Dan sholat pun masih keburu di kosan hehehehe.....(kalau anda yang sudah tahu, dengarkan saja cerita saya ya). Saya pergi ke Pasaraya itu bisa dihitung jari. Ada sekitar lima kali. Lihatlah keberadaan Mesjid ALatief :
Nah, sekarang kita lihat bagian mimbar ya:
Oh ya, tempat wudhunya juga besar dan terjaga kebersihannya. Selain itu, kita tidak perlu bimbang memikirkan sandal atau sepatu kita ada yang membawa orang. Karena di sana ada semacam loker tempat penitipan barang. Di sana ada petugasnya.
Setiap sendal atau sepatu yang dititipkan di tempat penitipan akan diberi nomor dan nomor itu dipegang oleh kita. Ketika kita akan membawa sepatu atau sandal kita, tunjukkan nomor itu pada petugas untuk ditukar dengan sepatu atau sandal kita. Oh ya, jangan khawatir kalau anda tidak bawa mukena. Karena disana tersedia pula mukena. Anda tidak meminjam ke petugas yang ada di loker. Mukena yang saya pinjam pun bersih. Satu Hal lagi, ketika saya masuk mesjid itu sedang ada semacam khutbah, tapi sudah memasuki injury time atau akhir. Mungkin anda ingin mengatakan bahwa hal itu sama saja seperti halnya di Mesjid-Mesjid lain. Saya katakan ada yang beda. Dimulai dari petugasnya. Saya menilai mereka sepertinya benar-benar dihired untuk bekerja disana secara profesional dan mereka melakukannya secara tegas. Bahkan saya rasa mereka melakukan sebuah managemen yang baik. Lihatlah saja jadwal kegiatan di Mesjid ALatief:
Fotonya memang tidak jelas, sepintas yang saya lihat dari jadwal tersebut adalah pihak pengelola Mesjid memang sungguh-sungguh mengoptimalkan fungsi Mesjid tersebut, ada Majelis Reboan (mungkin karena dilaksanakan setiap hari Rabu jadi namanya Reboan) dan dilihat dari pengisi acarnya juga bukan sembarang orang. Bagi Anda yang senang Mamah Dedeh nantikan kehadirannya tanggal 26 Januari 2011, jam 10.30 WIB-Dzuhur, tentunya di Mesjid ALatief.
Oh ya kalau dilihat dari segi strategi pemasaran bagus itu, sekalian berbelanja sekalian beribadah. Dan untuk keberadaan sebuah mesjid di Mall yang seperti itu sungguh luar biasa. Ditambah tempatnya yang bersih dan arsitektur yang menarik, ketika saya mau sholat pun ada petugas yang mengatur shaf. Wah, rupa-rupanya PUSxxxx yang ada di Parisj Van Java pun kalah.
Dan yang terakhir, ini catatan saya. Setelah saya melihat mesjid tersebut, berarti ada tiga jenis Mesjid yang ada di mall atau shopping centre. Pertama adalah Mesjid yang Ala Kadarnya, biasanya di bangun di tempat parkiran atau basemen, kedua Mesjid yang dibangun 50%, Masjid ini letaknya sudah berada di dalam kompleks mall bukan dibasemen tapi dengan fasilitas yang cukup dicukup-cukupi. Ketiga Mesjid yang dibangun sepenuh hati, seperti masjid ALatief yang saya ceritakan ini. Jadi, kalau Anda pergi ke Pasaraya, jangan lupa untuk sholat di Mesjid ALatief ya....
Salam,
No comments:
Post a Comment